OLEH :
1. RUT NOVI ARI YANTI
135040100111156
135040100111093
135040101111120
5. SILKA AMILA
135040101111282
I.
I.1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Salah satu sektor yang paling strategis dalam pembangunan nasional
pula
meningkatkan
pendapatan
masyarakat.
Oleh
karena
itu,
I.2Rumusan Masalah
I.2.1
Kabupaten Wonosobo
I.3
Tujuan Penelitian
I.3.1
Kabupaten Wonosobo
II.
II.1
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian Kentang
Kentang merupakan salah satu komoditas holtikultura yang memiliki
peran penting untuk menunjang ketahanan pangan maupun sebagai usaha bagi
petani. Kentang layak untuk diusahakan dan dikembagkan karena nilai
ekonomisnya yang tinggi dan permintaan kentang yang terus meningkat seiring
dengan semakin meluasnya pendayagunaan kentang untuk berbagai keperluan,
baik sebagai kentang konsumsi maupun kentang industri, sehingga dengan
mengusahakan kentang diharapkan dapat meningkatkan pendapatan petani.
2.1 Pemasaran Kentang
Komoditi pertanian yang dihasilkan petani akan digunakan oleh konsumen
untuk memenuhi kebutuhannya, sehingga diperlukan adaya proses distribusi
produk. Proses pendistribusian tersebut terangkai dalam sistem pemasaran.
Pemasaran adalah suatu runtutan kegiatan atau jasa yang dilakukan
untuk memindahkan suatu produk dari titik produsen ke titik konsumen.
3.1 Saluran dan Lembaga Pemasaran
Aliran produk dari petani hingga sampai ke konsumen dalam proses
pemasaran hasil pertanian akan menciptakan suatu rangkaian yang disebabkan
saluran pemasaran.
Saluran pemasaran merupakan seperangkat organisasi yang saling
bergantung yang terlibat dalam proses penyediaan produk atau layanan sehingga
dapat digunakan atau dikonsumsi.
Panjang pendeknya saluran pemasaran yang terbentuk dalam proses
pemasaran dapat dilihat dari banyak lembaga-lembaga pemasaran yang terlibat
didalamnya. Peran lembaga pemasaran dalam proses pemasaran adalah
menyalurkan produk hingga sampai ke tangan konsumen. Baik itu konsumen
rumah tangga maupun industri. Lembaga-lembaga pemasaran inilah yang akan
menjalankan fungsi-fungsi pemasaran.
Kabupaten
Wonosobo
sendiri
pendidikan
petaninya
rata-rata
Kejajar
Kabupaten
Wonosobo
adalah
pedagang
pengumpul
Lembaga
Sebagian besar usia pedagang pengumpul desa antara usia 30-45 termasuk
kedalam usia produktif dengan pendidikannya tamat SD. Pedagang pengumpul
desa sebagai penyalur pemasaran kentang dari petani ke konsumen. Pengalaman
pedagang pengumpul desa telah menjalankan jual beli kentang selama lebih dari 5
tahun. Semakin lama pengalaman berdagang maka akan semakin mudah bagi
mereka untuk mendapatkan pasokan dari petani dan mendapatkan kepercayaan
dari petani karena sudah dikenal oleh petani.
c. Pedagang Pengecer
Pedagang pengecer mendapatkan kentang dari pedagang pengumpul desa
yang kemudian dijual kembali kepada konsumen dipasar tradisional di Kabupaten
Wonosobo. Umur dari pedagang pengecer sendiri yaitu antara usia 33-48 tahun
dengan pendidikan tamatan SD. Selain itu lama usaha berdagang dari pedagang
pengecer kentang yaitu lebih dari 5 tahun. Selama menjalankan usahanya
beberapa pedagang pengecer telah melakukan perpindahan tempat dagang.
Pedagang pengecer pada mulanya hanya memasarkan kentangnya di pasar desa
beralih ke pasar daerah dengan alasan semakin banyaknya pedagang di pasar desa
yang dapat menyebabkan pendapatan yang diperoleh pengecer semakin
berkurang.
3. Konsumen Kentang
Konsumen kentang sendiri adalah orang yang membeli kentang untuk
dikonsumsi ataupun menjualkannya kembali. Pedagang luar kota dianggap
sebagai konsumen karena adanya transaksi pembelian dan penjualan kentang yang
berlangsung diluar Kabupaten Wonosobo. Konsumen akhir kentang pada saluran I
dan II adalah konsumen luar Kabupaten Wonosobo atau pedagang luar kota.
Sedangkan konsumen pada saluran III adalah konsumen dalam Kabupaten
Wonosobo.
4. Saluran Pemasaran Kentang
Pedagang Pengecer
Konsumen
IV. PENUTUP
IV.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai analisis pemasaran kentang di
Kabupaten Wonosobo dapat disimpulkan bahwa :
1. Terdapat tiga saluran pemasaran kentang yang digunakan petani di
Kabupaten Wonosobo dalam menyampaikan hasil produksinya
2. Tugas dan fungsi lembaga pemasaran kentang di Kabupaten Wonosobo
berjalan sesuai dengan peran masing-masing lembaga.
IV.2 Saran
IV.2.1 Perlu adanya uapaya perbaikan kualitas kentang agar kentang yang
dihasilkan dapat diserap oleh pasar modern.
IV.2.2 Untuk meningkatkan pendapatan, diharapkan petani melakukan proses
produksinya secara lebih efisien agar tingkat penerimaan lebih tinggi
HASIL ANALISIS
(KOMENTAR TERHADAP SKRIPSI)
Tingkat kesesuaian tema dengan skripsi bisa dikatakan baik, hanya saja isi
dari keseluruhan skripsi masih ada yang terlalu berlebihan, sehingga keterkaitan
antar satu kalimat dengan kalimat yang lain bisa dikatakan kurang bersatu. Selain
itu juga, penjelasan mengenai saluran pemasaran yang terdapat di hasil penelitian
bisa dikatakan belum jelas. Proses perolehan data berupa angka-angka belum di
jelaskan secara rinci. Akan tetapi dari keseluruhan isi skripsi dapat memberikan
pengetahuan yang baik bagi pembaca.