Anda di halaman 1dari 4

Nama Obat : Lavemir

Kandungan : Insulin
Indikasi : Diabetes Mellitus (Darah manis)
Dosis : 0,2-1 unit/kgBB/hari, diberikan secara subkutan 1-2 x/hari
Cara Kerja Obat :
Insulin akan berikatan dengan gula dalam darah dan akan menghantarkan gula ke seluruh organ
tubuh agar dapat digunakan sebagai energi pada saat beraktivitas. Sisa gula yang tidak digunakan
akan disimpan dalam hati, otot, serta jaringan tubuh lainnya dan akan digunakan saat tubuh
membutuhkannya, misalkan saat kita berpuasa.
Interaksi Obat :
Jika menggunakan obat ini maka tidak perlu lagi menggunakan obat antidiabetes lainnya karena
dapat menyebabkan hipoglikemik.
Pemberian Obat : Diberikan sebelum atau sesudah makan. Untuk pasien dengan pemberian
dosis 1 x/hari, berikan bersama dengan makan malam atau menjelang tidur. Untuk pasien yang
memerlukan pemberian dosis 2 x/hari, dosis malam dapat diberikan bersama makan malam atau
menjelang tidur atau 12 jam sesudah pemberian dosis pagi.
Perhatian : Hati-hati jika diberikan pada saat kondisi infeksi dan demam. Penghentian terapi
dapat menyebabkan hiperglikemia (Kadar gula dalam darah melebihi kadar normal) &
ketoasidosis (peningkatan kadar keton dalam darah). Melewatkan jadwal makan atau menjalani
latihan fisik yang keras dan tidak direncanakan dapat menyebabkan hipoglikemia (kadar gula
dalam darah rendah). Jangan berikan secara Intavena (karena dapat menyebabkan hipoglikemia
berat) dan tidak untuk digunakan dalam pompa infus insulin (karena dapat menyebabkan reaksi
alergi). Dapat mengganggu kemampuan mengemudi.
Efek Samping Obat : Hipoglikemia, reaksi pada tempat injeksi (rasa sakit, gatal, gatal-gatal,
pembengkakan dan peradangan)
Cara Penggunaan Flexpen Insulin :
1. Periksa tanggal kadaluarsa insulin yang akan digunakan
2. Buka tutup flexpen
3. Gulung flexpen di kedua telapak tangan sebanyak 10 kali, penting memepertahankan
flexpen pada posisi horizontal
4. Gerakan flexpen keatas dan kebawah sebanyak 10 kali sampai bola glas bergerak dari
satu sisi cartridge ke sisi lain, kemudian gulung kembali di dua telapak tangan pastikan
cairan berwarna putih dan seragam. Pencampuran akan lebih mudah pada suhu ruangan.
5. Masukan jarum/ needle kemudaian lepas penutup luar jarum (outer) dan juga jarum
dalam jarum (inner needle), jangan buang penutup luar jarum.

Selalu gunakan jarum baru untuk setiap injeksi untuk mencegah kontaminasi
6. Sebelum melakukan penyuntikan insulin terlebih dahulu tes pengamanan
kemungkinan terdapat udara dalam cartridge dan pada jarum, maka lakukan cara berikut untuk
memastikan dosis yang tepat dan menghindari penyuntikan yang mengandung udara saja. Cara
yang harus dilakukan adalah :

setel 2 unti flexpen pada pengaturan dosis


tahan flexpen dalam posisi jarum menghadap keatas kemudian ketuk cartridge perlahan
dengan jari beberapa kali untuk mengumpulkan udara yang terdapat di dalam cartridge.
kemudian tekan tombol bawah sampai petunjuk dosis kembali keposisi nol
setetes insulin harus keluar dari atas jarum. jika tidak, ganti jarum suntik dan ulangi
prosedur ini tidak lebih dari 6 kali
jika setetes insulin tidak keluar, menandakan bahwa alat rusak maka ganti dengan flexpen
yang baru

7. penyuntikan insulin

periksa posisi penunjuk dosis pada angka nol


setel jumlah unit yang diperlukan untuk di suntikan
koreksi dosis dapat dilakukan dengan memutar keatas atau kebawah alat penyetel dosis
ke arah manapun
pada waktu menyetel kembali, hati hati untuk tidak menekan tombol, karena insulin dapat
sesgera keuar
jangan menggunakan skala dosis untuk menghitung dosis insulin
dosis besar melebihi angka unit yang terdapat di sebalah kiri cartridge tidak dapat
dilakukan
suntikan jarum suntik ke kulit, ikuti cara penyuntikan yang dianjurkan oleh dokter
suntikan sesuai dosis yang di stel dengan cara menekan tombol diujung bawah. hati hati
penekanan tombol hanya pada saat penyunitikan saja
tetap tekan tombol setelah penyutikan sampai jarum suntik benar benar telah tercabut dari
kulit. jarum suntik harus tetap menancap di bawah kulit selama paling sedikit 6 detik. ini
untuk memastikan bahwa dosis yang disuntikan telah tepat

Penyimpanan :
Simpan dalam lemari es (2 - 8C) tapi jangan di freezer (jangan membekukan). Setelah
pembukaan pertama, Levemir harus disimpan selama maksimal 6 minggu, Penyimpanannya
pada suhu kurang dari 30C.

Jawaban yang tugas individu :


1. Kenapa hiperglikemia dapat menyebabkan kematian ?

Hiperglikemia dapat terjadi jika kekurangan insulin. Kekurangan insulin akan


menurunkan transport glukosa kedalam jaringan jaringan tubuh. Sehingga jaringan lemak
untuk memenuhi kebutuhan energi yang menyebabkan lipolisis. Meningkatnya lipolisis
akan menyebabkan kelebihan produksi asam asam lemak, yang sebagian diantaranya
akan dikonversi (diubah) menjadi keton, bila keton terakumulasi dalam darah, maka
darah akan menjadi asam sehingga jaringan tubuh akan rusak dan bisa menderita koma
bahkan kematian. Hal ini biasanya terjadi karena tidak mematuhi perencanaan makan,
menghentikan sendiri suntikan insulin, tidak tahu bahwa dirinya sakit diabetes mellitus,
mendapat infeksi atau penyakit berat lainnya seperti kematian otot jantung, stroke, dan
sebagainya. Hiperglikemia dapat meningkatkan glukosuria (eksresi glukosa ke dalam
urin). Glukosuria akan menyebabkan diuresis osmotik, yang menimbulkan kehilangan air
dan elektrolit seperti sodium, potassium, kalsium, magnesium, fosfat dan klorida.
Dehidrsi terjadi bila terjadi secara hebat, akan menimbulkan uremia pra renal dan dapat
menimbulkan syok hipovolemik (ketidakmampuan jantung untuk memompa darah sesuai
yang diperlukan tubuh).
2.

Bolehkan seseorang diet ketika dia menggunakan insulin ?


Diet dan olahraga secara sehat merupakan salah satu cara ubtuk mencegah terjadinya
penyakit diabetes mellitus. Namun, diet yang dilakukan secara tidak sehat justru dapat
membahayakan pasien yang menggunakan terapi insulin. Insulin memiliki efek samping
hipoglikemia. Kejadian ini tidak dapat dipastikan kapan akan terjadi. Sehingga pengguna
insulin akan terasa kelelahan, pusing, atau bahkan pingsan tiba-tiba jika orang tersebut
melakukan diet secara tidak sehat. Insulin akan mengikat glukosa dan membawanya ke
seluruh organ tubuh untuk melakukan aktivitas. Ketika seseorang melakukan diet, maka
kadar glukosa dalam darahnya menurun. Berkurangnya kadar glukosa dalam darah
menyebabkan organ tubuh tidak menerima kadar gula dalam jumlah yang cukup.
Sehingga tubuh akan terasa lelah, letih, dan pusing.

3. Hubungan kehamilan dengan dosis insulin


Tidak ada pengalaman klinis tentang penggunaan lavemir insulin selama kehamilan.
Penelitian telah dilakukan pada hewan dan menunjukkan tidak adanya perubahan pada
janin terkait embryotoxicity dan teratogenik. Penelitian hanya dilakukan pada hewan saja,
sehingga harus dilakukan monitoring ketika meresepkan Lavemir untuk wanita hamil.
Secara umum, kontrol glukosa darah dianjurkan selama kehamilan dan ketika
merencanakan kehamilan. Kebutuhan insulin biasanya terjadi pada trimester 1 dan
meningkatkan selanjutnya selama 2 dan 3 trimester. Setelah melahirkan, kebutuhan
insulin akan normal kembali dengan cepat ke nilai sebelum hamil.
Penggunaan pada laktasi: Tidak ada pengalaman klinis tentang penggunaan Lavemir
insulin selama masa menyusui. Sehingga, meresepkan Lavemir untuk wanita menyusui
harus dengan hati-hati. Wanita menyusui mungkin memerlukan penyesuaian dosis insulin
dan diet.

Anda mungkin juga menyukai