Januari 2014
OLEH:
DIAN MAYASARI (G1A106071)
AGUNG FRANANDA (G1A106057)
Pembimbing:
Dr. H Djarizal SpM, MPH
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmat-Nya sehingga dapat menyelesaikan jurnal yang berjudul Strabismus
pada anak-anak untuk memenuhi tugas Kepaniteraan Klinik Ilmu Mata,
Fakultas Kedokteran Universitas Jambi di Rumah Sakit Raden Mattaher Jambi.
Dalam kesempatan ini penulis menghaturkan terima kasih kepada dr H.
Djarizal SPM,MPH, dr H.Kuswaya Waslan SpM ,dr. M. Ikhsan SpM, , selaku
konsulen ilmu mata yang telah membimbing dalam mengerjakan jurnal ini
sehingga dapat diselesaikan tepat waktu.
Dengan laporan kasus ini diharapkan dapat menambah pengetahuan bagi
penulis dan orang banyak yang membacanya terutama mengenai masalah
Strabismus pada Anak-Anak. Saya menyadari bahwa jurnal ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu saya harapkan saran dan kritik yang membangun untuk
perbaikan yang akan datang.
Penulis
Gambaran Jurnal ini dimulai dengan sebuah kasus, sebuah masalah klinis
yang biasa. Berbagai fakta yang mendukung strategi akan dihadirkan, diikuti oleh
sebuah tinjauan pedoman yang formal ketika mereka hadir. Akhir artikel ini
dengan rekomendasi penulis klinis
Anak laki laki 3 tahun hadir dengan riwayat strabismus umur 6 bulan di
mata kirinya. Deviasi penglihatan mata dimulai terus menerus dan sekarang
menetap. Ketajaman penglihatan nya 20/20 di mata kanan dan mata kiri hanya
20/100. Pemeriksaan fisik nya normal. Bagaimana seharusnya pengobatannya?
Masalah klinis
Sebagai proses evolusi, lokasi mata dengan kepala berpindah dari posisi
lateral ke frontal. Pada hewan dengan penglihatan yang luas bukanlah hal penting.
Perubahan ke frontal ini dihasilkan dengan penambahan dari masing masing
lapangan pandang mata dan membuat keuntungan dari stereopsis (persepsi yang
dalam). Pada hewan, pemakaian kedua mata bertemu pada neuron binokular pada
kortek visual yang melewati serabut syaraf untuk stereopsis. Kematangan dari
neuron binokular tergantung pada kesejajaran mata yang tepat diawal kehidupan.
Strabismus pada anak anak menganggu proses dan hasilnya kehiangan streopsis
yang permanen, jika mata tidak diperbaiki kembali dia awal perkembangan.
Strabismus pada anak anak yang tidak diobati juga bisa menyebabkan
ambliopia ( penurunan ketajaman penglihatan yang seharusnya dengan struktur
mata yang normal). Serabut neuro anatomi untuk ambliopia berkurang dalam
jumlah perjalanan neuronnya dengan mata ambliopia dalam kortek visual dan
nucleus geniculatum lateral. Meskipun percobaan dari ambliopia telah
menunjukkan gangguan primer dan pada hewan primata patologi nya mirip, telah
dilaporkan pada manusia dengan ambliopia yang disebabkan oleh strabismus.
Gangguan dari sistem penglihatan yang terjadi setelah umur 5 tahun tidak
menyebabkan ambliopia.
Stabismus pada anak anak harus diobati diawal untuk memaksimalkan
potensial kedua mata dan mengurangi resiko ambliopia. Tujuan pengobatan
meliputi penglihatan yang baik pada masing masing mata (bukan ambliopia) dan
mata yang lurus (othotropia). Kedua keadaan ini dibutuhkan untuk menghasilkan
stereopsis yang merupakan tujuan ketiga.
Mata pada sebagian besar anak-anak yang tidak ortotropia saat lahir
merupakan mata yang, tapi , agak, exotropia (deviasi kesebelah luar). Neonatus
dengan tipe mata yang tidak sejajar terpisahkan dalam 3 bulan, dan banyak
stabismus terjadi setelah usia ini merupakan hal yang tidak normal. Besarnya
sudut esotropia (melebuhi 15 derajat) juga tidak normal pada bayi.
Strabismus
diklasifikasikan
menurut
tipe
dan
keparahan
dari
lengkap diawal kehidupan, yang terjadi lagi karena kekurangan dalam proses fusi
(kemampuan mempertahankan kedua pengliahatan). Sebagaimana kekambuhan
banyak pada anak-anak yang memiliki deviasi sisa pada kesejajaran matanya yang
tidak diobati dalam waktu yang lama.
Strabismus pada dewasa berbeda pada dasarnya dari strabismus anak anak.
Itu tidak menghasilkan ambliopia, dan penglihatan kedua matanya bisa diperbaiki
ketika strabismus itu dikoreksi. Banyak strabismus
karena perburukan dari strabismus anak anak yang bisa terjadi setelah kesejajaran
bola mata yang baik. Diplopia mungkin atau tidak mungkin bisa terjadi.
Kekambuhan yang biasanya pada dewasa adalah strabismus anak anak yang
berasal dari buruknya penglihatan kedua mata dan strereopsis atau yang
ketajaman penglihatan kedua matanya yang buruk. Penglihatan ini digaris bawahi
karena pentingnya pengobatan yang kuat dari anak anak yang ambliopia dan
strabismus. Pada dewasa dengan kekambuhan strabismus anak-anak seharusnya
diterapi (tipe pembedahan) sejak bisa koreksi dengan kedua mata dan luas
lapangan pandang.
Starabismus juga bisa terjadi pada dewasa setelah terkena lagi sistem
motoriknya, melibatkan supranuclear, prenuclear dan nuclear pathway
yang
Koreksi yang berlebihan dan kurangnya koreksi dari deviasi awal seperti
ketidaksejajaran vertikal bisa berkembang seumur hidup dan pembedahan yang
Aquired Esotropia
Banyak esotropia pada anak anak biasanya adalah accommodative
esotropia yang mana tipe ini terjadi antara umur 2 dan 3 tahun. Anak-anak dengan
kondisi ini biasanya lebih banyak yang hipermetropi (rabun jauh) dari pada anakanak tanpa kondisi hipermetropi dan oleh karena itu membutuhkan akomodasi
untuk melihat dengan jelas. Karena akomodasi di hubungkan dengan pemusatan
lapangan
pandang,
fokus
menjalankan
mata
menyebabkan
esotropia.
Pengobatannya yang terdiri dari kaca mata untuk koreksi hipermetropi penuh
yang ditentukan dengan menggunakan cyclopentolate eyedrop atau siklopegik
agent lainnya memnyebabkan kelumpuhan akomodasi sementara. Pengobatan
dengan kaca mata selama 6 bulan setelah onset ketidaksejajaran bola mata
biasanya memperbaiki secara tepat ketidaksejajarannya, dengan stereopsis yang
baik terjadi pada sebagian besar anak anak. Antara anak-anak dengan terapi
kacamata
tidak
menunjukan
stereopsis
mempunyai
kemungkinan
besar
membutuhkan pembedahan otot mata dari pada yang memiliki stereopsis. Banyak
anak dengan accommodative esotropia, bekas esotropia dengan melihat objek
yang dekat dan memerlukan bifokal untuk mencapai ortotropia
Anak-anak dengan esotropia yang tidak mengalami hipermetropia atau
dengan esotropia yang tidak bisa dikoreksi penuh dengan kaca mata seharusnya
menjalani pembedahan strabismus. Pembedahan tidak memperbaiki esotropia
yang terjadi tanpa kacamata tapi menunjukan koreksi beberapa sisa deviasi yang
terjadi setelah pengobatan dengan kaca mata. Sebuah percobaan secara acak
menunjukkkan perbaikan setelah operasi kesejajaran pada mata pasien dengan
kemungkinan tidak pernah secara lengkap, sejak dewasa dengan strabismus dan
diplopia beresiko kehilangan stereopsis tinggi secara lambat dengan sebuah
pertambahan durasi dari ketidaksjajaran bola mata
Dalam sebuah studi prospektif anak-anak umur 4 tahun dengan
hipermetropia +4,0 D atau lebih, koreksi kacamatanya dihubungkan dengan 50%
penurunan insiden accomodative esotropia. Bagaimanapun, karena accomodative
esotropia berkembang hanya dalam 10-20% dari anak anak yang rutin
menggunakan kaca mata sehingga akan menghasilkan pengobatan yang kuat.
Kacamata biasanya tidak masuk dalam asuransi medis, pemeliharaannya sulit dan
meskipun tidak ada data yang menyarankan penggunaan kacamata menganggu
penurunan hipermetropi dengan umur. Bayak anak-anak dengan accomodative
esotropia yang memiliki refraksi errors lebih dari + 4,0 D. Pendekatan yang
bijaksana menginkin untuk mengobati pasien dengan faktor resiko accomodative
esometropia dengan riwayat keluarga strabismus atau ambliopia dengan derajat
awal, subnormal stereopsis, dan anisometropia, meskipun dengan harga yang
efektif seperi sebuah stategi yang bukan merupakan studi yang baik
Exodeviation
Infantile exotropia
Banyak exotropia yang terjadi setelah umur 4 bulan merupakan hal yang
tidak
normal.
Exotropia
yang
menetap
biasanya
dihubungkan
dengan
keterlambatan
menghalangi
Intermittent exotropia
intermittent exotropia.
Pendekatan ini secara umum belum dievaluasi dalam percobaan secara acak tapi
didukung oleh data dari beberapa studi serial kasus. Pengobatan non-bedah
dimaksudkan untuk memperbaiki deviasi tapi tidak memiliki efek yang besar. Jika
deviasi terjadi jarang ( beberapa detik atau jarang ketika anak anak bermimpi atau
kelelahan) pengamatan sendiri adalah sebagai alasannya. Intermittent exotropia
tipenya tidak ditetapkan keseluruhan, tapi dengan kontrol bisa diperbaiki. Pilihan
untuk deviasi yang seluruhnya atau sering tejadi meliputi intermitten patching,
menggunakan kaca mata minus yang berlebihan (lensa dengan koreksi myopi
yang berlebih), terapi melihat (latihan untuk merangsang pemusatan lapangan
pandang) dan pembedahan. Jawaban rata ratanya 30% (untuk terapi menggunakan
kacamata dengan minus yang berlebih) dan 50% ( terapi non surgical) yang
dilaporkan dalam berbagai penelitian retrospektif, tapi studi ini terbatas karena
biasnya, karena pada anak-anak dengan deviasi yang kontrolnya buruk atau besar
dan yang tidak respon terhadap tindakan yang konservatif, ada pengobatan yang
cepat dengan terapi pembedahan.
Patching untuk 1 sampai 2 jam perhari untuk bebrapa bulan bekerja
dengan mencegah dari pada mengobati, menekan mata, pendekatan ini hampir
efektif pada bayi dan efikasi terbatas pada anak-anak yang berumur lebih dari 3
tahun. Penggunaan kacamata dengan minus yang berlebih merangsang akomodasi
pusat lapangan mata dengan meniadakan penyimpangan exotropia. Terapi melihat
melibatkan latihan untuk merangsang pemusatan lapangan pandang (fokus saat
membaca jauh dengan target selam 30 menit beberapakali perhari) dan teknik
untuk mencoba sistem penglihatan untuk mengenali gambar. Bagaimanapun,
teknik tidak digambarkan dengan baik dalam literatur, dan tidak ada tipe yang
digunakan oleh ofthalmologist dalam manajemen Intermittent exotropia.
Percobaan secara random akhir akhir ini menunjukkan keuntungan dari terapi
melihat yang intensif pada pasien dengan particular type of Intermittent exotropia
(kurangnya pemusatan lapangan pandang, deviasi yang menonjol ketika melihat
objek yang dekat) tapi kemungkinan yang dilihat disebabkan oleh faktor lainnya.
Terapi pembedahan untuk
Ambliopia
Ambliopia terjadi mendekati 50% dari anak anak dengan esotropia tapi
tidak biasanya pada anak anak dengan intermiten exotropia. Perbaikan yang tepat
dari kesejajaran mata mengalami penurunan tapi tidak mengalami eliminasi resiko
ambliopia. Beberapa multi sentral, percobaan secara acak didemonstrasikan
bahwa ambliopia menetapkan secara langsung bahwa pengobatan yang efektif,
memperbaiki tajam penglihatan 20/30 atau lebih pada kedua mata hampir pada
70% anak anak
Meskipun keadaan anggota mata telah
mengaburkan kesehatan mata pada penglihatan dekat dan menguatkan fiksasi dari
mata yang mengalami ambliopia. Setelah 4 bulan, terapi salah satu keterbatasan
oklusi (waktunya pendek 2 jam sehari) atau menggunakan atropin (2 kali
seminggu), mempunyai efikasi yang mirip pada terapi yang lebih intensif, seperti
patching 6 jam perhari penggunaan atropin. Durasi yang panjang dengan patching
yang terbatas atau atropin menggunakan dengan terapi intensif yang lebih. Tapi
pengobatan ini jarang melebihi 1 tahun.
sampingnya.
Ambliopia terjadi jarang (kurang dari 3% pasien diobati dengan dengan
pendekatan, bahkan dengan menggunakan terapi yang intensif ) dan sangat mudah
diterapi. Kekambuhan hampir biasanya selama tahun pertama setelah penghentian
terapi, kumpulan terapi secara efektif. Ambliopia bisa diterapi setelah umur 14
tahun meskipun tidak efektif pada anak anak yang umur sekolah atau SD. Terapi
Area ketidaktentuan
Faktor faktor yang mempercepat infantil esotropia belum diketahui. Dan
data dari percobaan secara acak menunjukkan keputusan tentang waktu dan tipe
intervensi bedah yang kekurangan. Pembedahan sebelum umur 6 bulan mungkin
meningkatkan kemungkinan dari perkembangan stereopsis. Bagaimanapun deviasi
tidak bisa dilakukan secara akurat pada anak anak usia muda dan mungkin
bertambah selama beberapa bulan awal, sehingga memerlukan pembedahan ulang.
Riwayat alamiah dan manajemen yang optimal dari inermittent exotropia juga
bukan studi yang baik.