Pada tahun 3000 SM banyak ditemukan skenario-skenario tentang pelaksanaan
pencatatan disebagian besar kebudayaan di dunia, diantaranya: kebudayaan Chaldean-Babilonia, Asiria, Sumeria, kebudayaan Cina masa dinasti Chao, kebudayaan Yunani, dan kebudayaan Romawi. Berdasarkan skenario-skenario yang telah ditemukan, menurut A.C.Littleton ada enam prasyarat pembukuan sistematis: Seni Penulisan (The Art of Writing) Aritmetika (Aritmetic) Milik Pribadi (Private Property) Perdagangan Modal
B. Kontribusi Luca Pacioli
Luca Pacioli adalah seorang pastur dari ordo Fransiskus yang diasosiasikan dengan pengenalan pembukuan pencatatan berpasangan untuk pertama kalinya. Pada bukunya Summa de Arithmetica Geometria, Proportioni et Proportionalita (1948) terdapat bab yang menjelaskan pembukuan pencatatan berpasangan, yang kemudian dikenal dengan Metode Venesia atau Metode Italia. Dalam buku tersebut juga menjelaskan tujuan pembukuan adalah untuk memberikan informasi yang tidak tertunda kepada para pedagang mengenai keadaan aktiva dan untung-untungnya.
C. Perkembangan pembukuan pencatatan berpasangan
Metode Italia ini menyebar ke seluruh Eropa pada abad ke-16 dan 17, yang selanjutnya mengalami perkembangan-perkembangan baru. Perkembangan ini meliputi: Abad ke-16 diperkenalkannya jurnal-jurnal khusus untuk pencatatan berbagai jenis transaksi yang berbeda. Abad ke-16 dan ke-17 evolusi pada praktik laporan keuangan periodik. Abad ke-15 sampai ke-17 penerapan dari sistem pencatatan berpasangan diperluas ke jenisjenis organisasi lain. Abad ke-17 penggunaan akun persediaan yang terpisah untuk jenis barang yang berbeda. Abad ke-17 akuntansi mendapat status yang lebih baik. Abad ke-18 evolusi metode-metode pencatatan aktiva tetap. Abad ke-19 depresiasi dianggap tidak dibutuhkan. Abad ke-19 muncul akuntansi biaya Paruh terakhir abad ke-19 terjadi perkembangan pada teknik-teknik akuntansi untuk pembayaran. Abad ke-19 dan ke-20 terjadi perkembangan pada laporan dana. Diatas abad ke-20 terjadi perkembangan pada metode-metode akuntansi untuk isu-isu kompleks.
Perkembangan Prinsipprinsip Akuntansi di Amerika
Serikat A. Tahap kontribusi manajemen (1900-1933)
Pengaruh manajemen muncul dari meningkatnya jumlah pemegang saham. Peleburan
kepemilikan saham memberikan kendali penuh kepada manajemen atas format dan isi dari pengungkapan-pengungkapan akuntansi. B. Tahap kontribusi institusi (1933-1959) Tahap ini ditandai dengan adanya pembuatan dan peningkatan peranan institusi di dalam pengembangan prinsip-prinsip akuntansi. C. Tahap kontribusi profesional (1959-1973) Tahun 1959 AICPA mendirikan Dewan Prinsip Akuntansi dan Divisi Riset Akuntansi dengan misi memajukan pernyataan tertulis sebagai prinsip akuntansi yang berlaku umum. D. Tahap politisasi (1973-sekarang) Teori akuntansi telah mengarah kepada pengadopsian suatu pendekatan yang lebih deduktif sekaligus melakukan politisi atas proses penetapan standarnya.
Akuntansi dan Kapitalisme
Hubungan antara akuntansi dan kapitalisme dikenal dengan argument Sombart. Transformasi aktiva menjadi nilai-nilai abstrak dan ekspresi kuantitatif dari aktivitas bisnis, dan akuntansi yang sistematis dalam bentuk pembukuan pencatatan berpasangan membuat adanya kemungkinan seorang wirausahawan merencanakan, melakukan, dan mengukur dampak dari aktivitas yang ia lakukan serta melakukan pemisahan dari pemilik dan bisnis itu sendiri, sehingga memungkinkan adanya pertumbuhan bagi perusahaan. Empat alasan peranan dari pencatatan berpasangan yaitu: Pencatatan berpasangan memberikan kontribusi bagi munculnya satu sikap baru atas kehidupan ekonomi Semangat baru melakukan akuisisi ini didukung dan didorong oleh adanya perbaikan dari perhitungan-perhitungan ekonomis. Rasionalisme baru ini kian ditingkatkan lagi dengan adanya organisasi yang sistematis. Pembukuan pencatatan berpasangan mengizinkan adanya pemisahan atas kepemilikan dan manjemen dan karenanya meningkatkan pertumbuhan dari perusahaan besar dengan ssaham gabungan.
Relevansi Sejarah Akuntansi
Sejarah akuntansi adalah studi atas evolusi yang terjadi pada pemikiran, praktik-praktik dan institusi akuntansi sebagai respon dari perubahan-perubahan lingkungan dan kebutuhan social. Hal ini juga mempertimbangkan dampak yang ditimbulkan oleh evolusi tersebut pada lingkungan. Sejarah akuntansi penting bagi pedagogasi kebijakan, dan praktik akuntansi. Berkaitan hal tersebut, sejarah akuntansi sangat berguna untuk memberikan pemahaman dan apresiasi yang lebih baik mengenai bidang akuntansi.
Isu-isu Akuntansi Internasional
A. Definisi akuntansi internasional Tiga konsep utama dalam mendefinisikan akuntansi internasional: 1) Akuntansi untuk induk perusahaan-anak perusahaan di luar negeri atau akuntansi untuk anak perusahaan 2) Akuntansi komparatif atau internasional 3) Akuntansi universal atau dunia
B. Harmonisasi standar akuntansi
Arti harmonisasi standar akuntansi
Harmonisasi sebagai kebalikan dari standarisasi memiliki
arti rekonsiliasi atas berbagai sudut pandang yang berbeda. Harmonisasi menjadi suatu bagian yang penting untuk menghasilkan komunikasi yang lebih baik atas suatu informasi agar dapat diartikan dan dipahami secara internasional. Manfaat dari harmonisasi Standar yang diakui secara internasional akan mengurangi biaya persiapan dan menjadikan bagian dari arus utama standar akuntansi internasional Meningkatnya saling ketergantungan perdagangan dan arus investasi internasional meningkatkan kebutuhan akan harmonisasi akuntansi.
Batasan dari harmonisasi
Sistem pemungutan pajak yang berbeda-beda dengan mudah dapat diperkirakan akan mengarah kepada perbedaan di dalam prinsip-prinsip dan sistem akunatansi internasional. Kebijakan akuntansi dibuat untuk mencapai sasaran politik ataupun ekonomi yang kompatibel dengan sistem perekonomian atau politik negara tertentu. Beberapa rintangan bagi harmonisasi internasional diciptakan melalui persyaratan lisensi nasional yang ketat.