Anda di halaman 1dari 9

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN

NOMOR 053 TAHUN 2014


TENTANG
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PELAYANAN LABORATORIUM KESEHATAN
PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN,
Menimbang :

Mengingat :

a.

bahwa dalam rangka meningkatkan pelayanan Laboratorium


Kesehatan di Provinsi Kalimantan Selatan, dipandang perlu
menetapkan Standar Operasional Prosedur Pelayanan;

b.

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud


dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Gubernur tentang
Standar Operasional Prosedur Pelayanan Laboratorium
Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan;

1.

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1956 Jo. Undang-Undang


Nomor 21 Tahun 1958 tentang penetapan Undang-Undang
Nomor 10 Tahun 1957 antara lain mengenai Pembentukan
Daerah Swatantra Tingkat I Kalimantan Selatan sebagai
Undang-Undang (Lembaran Negara Tahun 1956 Nomor 65,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1106);

2.

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan


Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir
dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang
Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4844) ;

3.

Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan


Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

4.

Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan


Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5234);

-25.

Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang


Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4593);

6.

Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang


Pembagian
Urusan
Pemerintahan
Antara
Pemerintah,
Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah
Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4737);

7.

Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang


Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 20, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4816);

8.

Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2007 tentang Pengesahan,


Pengundangan, dan Penyebarluasan Peraturan Perundangundangan;

9.

Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan


Reformasi Birokrasi Nomor 35 Tahun 2012 tentang Pedoman
Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi
Pemerintahan;

10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2014 tentang


Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 32);
11. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 5 Tahun
2008 tentang Urusan Pemerintahan yang Menjadi Kewenangan
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Lembaran Daerah
Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2008 Nomor 5);
12. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 6 Tahun
2008 tentang Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja
Perangkat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan (Lembaran
Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2008 Nomor 6)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Provinsi
Kalimantan Selatan Nomor 1 Tahun 2012 tentang Perubahan
Atas Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 6
Tahun 2008 tentang Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja
Perangkat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan (Lembaran
Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012 Nomor 1);
13. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 5 Tahun
2011 tentang Pajak Daerah Provinsi Kalimantan Selatan
(Lembaran Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2011
Nomor 5);
14. Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 08 Tahun 2008
tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana
Teknis Dinas dan Badan Provinsi Kalimantan Selatan (Berita
Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2008 Nomor 14);

-315. Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 048 Tahun


2009 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Uraian Tugas Unsurunsur Organisasi Dinas Kesehatan, Balai Pelatihan Kesehatan,
Laboratorium Kesehatan, Balai Kesehatan Olah Raga
Masyarakat, Instalasi Gudang Farmasi dan Perlengkapan
Kesehatan dan Unit Kewaspadaan dan Penanganan Krisis
Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan (Berita Daerah Provinsi
Kalimantan Selatan Tahun 2009 Nomor 48) ;
16. Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 025 Tahun
2012 tentang Pedoman Pembentukan Produk Hukum Daerah
di Lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Berita
Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012 Nomor 29);
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG STANDAR OPERASIONAL
PROSEDUR PELAYANAN LABORATORIUM KESEHATAN PROVINSI
KALIMANTAN SELATAN.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Gubernur ini yang dimaksud dengan :
1.

Daerah adalah Provinsi Kalimantan Selatan.

2.

Pemerintah Daerah adalah Gubernur dan Perangkat Daerah sebagai


unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah.

3.

Gubernur adalah Gubernur Kalimantan Selatan.

4.

Pasien/pelanggan adalah orang pribadi atau badan hukum yang ingin


memeriksakan
sampel
patologis/lingkungan
ke
Laboratorium
Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan.

5.

Pengujian Patologi adalah pengujian laboratorium kesehatan terhadap


sampel yang berasal dari tubuh manusia untuk mengetahui kondisi
faal tubuh manusia, menegakkan diagnosa, dan monitoring terapi.

6.

Pengujian Kimia Kesehatan adalah pengujian laboratorium kesehatan


terhadap sampel yang berasal dari tubuh manusia dan atau
lingkungan untuk mengetahui unsur-unsur/senyawa yang ada di
dalam sampel yang berasal dari tubuh manusia /lingkungan.

7.

Pengujian Mikrobiologi adalah pengujian laboratorium kesehatan


terhadap sampel yang berasal dari tubuh manusia dan atau
lingkungan untuk mengetahui terjadinya infeksi/kontaminasi dari
mikroorganisme kepada tubuh manusia atau lingkungan.

8.

Standar Operasional Prosedur yang selanjutnya disingkat SOP adalah


serangkaian ketentuan tertulis yang dibakukan mengenai berbagai
proses penyelenggaraan administrasi pemerintahan.

-49.

Formulir Permintaan Pengujian Sampel dan Kaji Ulang Permintaan


yang selanjutnya disebut FPPS adalah formulir yang terdiri dari dua
bagian yaitu halaman pertama yang berisi permintaan pengujian
sampel dan halaman kedua yang berisi identitas sampel, permintaan
pengujian, dan kaji ulang permintaan.

10.

Laporan Hasil Uji Sementara yang selanjutnya disingkat LHUS


merupakan dokumen sementara yang menyajikan hasil pengujian
dan/atau pengukuran laboratorium dan informasi lainnya yang
berkaitan dengan pengujian yang diisi oleh petugas laboratorium.

11.

Laporan Hasil Uji yang selanjutnya disingkat LHU merupakan


dokumen resmi yang dikeluarkan oleh laboratorium yang menyajikan
hasil pengujian dan/atau pengukuran laboratorium dan informasi
lainnya yang berkaitan dengan pengujian.
BAB II
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

(1)
(2)
(3)
(4)

Pasal 2
Petugas loket menerima surat rujukan dari konsumen dan mengisi
FPPS berdasarkan data konsumen.
Petugas loket menerima sampel baik yang diambil atau petugas
laboratorium menerima dari konsumen.
Petugas loket menghitung biaya pengujian, menerima pembayaran
biaya pengujian, dan mengisi buku induk.
Petugas Loket memverifikasi permintaan pengujian.

Pasal 3
Petugas sampling mengambil sampel dan melabeli sampel.
Pasal 4
(1)
(2)

Penyelia mengkaji ulang permintaan dan mencatat di buku induk.


Penyelia membuat LHUS.
Pasal 5

(1)
(2)
(3)

Petugas laboratorium mempreparasi sampel.


Petugas laboratorium menganalisa sampel.
Petugas laboratorium mengisi buku kerja dan mengisi LHUS.

Pasal 6
(1)
(2)

Penyelia memverifikasi LHUS.


Penyelia mengisi buku ekspedisi dan menyerahkan LHUS pada petugas
pengolah data.

-5Pasal 7
Petugas Pengolah data mengetik LHU dan menyerahkan LHU ke Penyelia
untuk diverifikasi.

Pasal 8
Penyelia menyerahkan LHU ke Manajer Teknik terkait untuk verifikasi dan
Penandatanganan.

Pasal 9
Manajer Teknik menandatangani LHU dan menyerahkan ke petugas Tata
Usaha.
Pasal 10
Petugas Tata Usaha membungkus, mencap LHU, dan menyerahkan LHU ke
petugas loket.

Pasal 11
Petugas loket menyerahkan LHU kepada konsumen.

Pasal 12
Format Standar Operasional Prosedur Pelayanan Laboratorium Kesehatan
Provinsi Kalimantan Selatan sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Gubernur ini.
BAB III
TATA KERJA
Pasal 13
(1)

Setiap pejabat dan pelaksana Standar Operasional Prosedur Pelayanan


Laboratorium Kesehatan di lingkungan Laboratorium Kesehatan
Provinsi Kalimantan Selatan, wajib menguasai, memahami, dan
melaksanakan sistem dan ketentuan yang berlaku dalam pelayanan
Laboratorium Kesehatan.

(2)

Setiap pejabat yang terlibat di dalam pelaksanaan Standar Operasional


Prosedur
Pelayanan
Laboratorium
Kesehatan
di
lingkungan
Laboratorium Kesehatan, wajib membangun komitmen tinggi untuk
mendukung pelaksanaannya.

(3)

Setiap pejabat yang terlibat di dalam pelaksanaan Standar Operasional


Prosedur
Pelayanan
Laboratorium
Kesehatan
di
lingkungan
Laboratorium Kesehatan, wajib mengembangkan koordinasi dan kerja
sama maksimal dalam upaya meningkatkan efisiensi dan efektivitas
pelayanan publik.

-6(4)

Setiap pejabat yang terlibat di dalam pelaksanaan Standar Operasional


Prosedur
Pelayanan
Laboratorium
Kesehatan
di
lingkungan
Laboratorium Kesehatan, wajib memperhatikan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku dalam pelaksanaan tugas.
BAB IV
SARANA DAN PRASARANA
Pasal 14

(1)

Untuk menunjang efisiensi dan efektivitas pelaksanaan Standar


Operasional Prosedur Pelayanan Laboratorium Kesehatan, dipandang
perlu menyediakan sarana dan prasarana pendukung kegiatan sesuai
dengan kebutuhan.

(2)

Sarana dan prasarana pendukung sebagaimana dimaksud pada ayat


(1) dioperasionalkan secara khusus dalam Pelayanan Laboratorium
Kesehatan di lingkungan Laboratorium Kesehatan, secara efisien,
efektif, dan tepat waktu sesuai dengan standar waktu maksimal untuk
setiap kegiatan maupun keseluruhan waktu pelayanan Laboratorium
Kesehatan.
BAB V
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 15

Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.


Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan
Gubernur ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Provinsi Kalimantan
Selatan.
Ditetapkan di Banjarmasin
pada tanggal 19 Agustus 2014
GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN,
ttd
H. RUDY ARIFFIN
Diundangkan di Banjarbaru
pada tanggal 19 Agustus 2014
SEKRETARIS DAERAH PROVINSI
KALIMANTAN SELATAN,
ttd
MUHAMMAD ARSYADI
BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
TAHUN 2014 NOMOR 53

-7-

Nomor SOP
Tanggal Pembuatan
Tanggal Revisi
Tanggal Efektif
Disahkan oleh
Nama SOP

UNIT PELAYANAN LABORATORIUM KESEHATAN DAERAH


PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

LAMPIRAN
PERATURAN GUBERNUR NOMOR 053 TAHUN 2014
TENTANG STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAYANAN
LABORATORIUM
KESEHATAN
PROVINSI
KALIMANTAN
SELATAN

SOP Pelayanan Pengujian Laboratorium Kesehatan

Dasar Hukum :
1. Perda Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah
Provinsi Kalimantan Selatan.
2. Pergub Nomor 048 Tahun 2009 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Uraian Tugas Unsur-unsur
Organisasi Dinas Kesehatan, Balai Pelatihan Kesehatan, Laboratorium Kesehatan, Balai
Kesehatan Olah Raga Masyarakat, Instalasi Gudang Farmasi dan Perlengkapan Kesehatan dan
Unit Kewaspadaan dan Penanganan Krisis Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan
Keterkaitan :

Kualifikasi Pelaksana :
a. memahami dengan baik kegiatan yang harus dilakukan dalam menunjang tugas;
b. memahami dengan baik ketentuan yang berlaku dalam pelaksanaan kegiatan ;
c. memahami dengan baik peraturan perundang-undangan pelayanan laboratorium kesehatan ;
d. mempunyai komitmen tinggi untuk menyelasaikan setiap tahapan kegiatan tepat sasaran dan tepat waktu

1.

a. Peralatan Pengujian
b. Perangkat Komputer
c. Lemari Arsip
Pencatatan dan Pendataan :
a. dokumentasi pelayanan pengujian Laboratorium Kesehatan ;
b. dokumentasi/laporan monitoring dan evaluasi realisasi pelayanan pengujian Laboratorium Kesehatan.

Peralatan /Perlengkapan :

2.
Peringatan :
SOP ini merupakan prosedur baku yang wajib dilaksanakan dalam pelayanan pemeriksaan
Laboratorium Kesehatan dan jika tidak dilaksanakan akan mengakibatkan ketidak pastian,
ketidaktransparanan, ketidaksinkronan, dan ketidaktepatan waktu
serta kelambanan dalam
pelayanan pengujian Laboratorium Kesehatan .
PELAKSANA
NO

AKTIVITAS

1.

Menerima surat permintaan/surat


rujukan dari konsumen, menerima
sampel baik yang diambil/petugas
menerima
dari
konsumen
serta
mengisi FPPS berdasarkan data dari
Konsumen.

Petugas Loket
3

Petugas
Sampling
4

Penyelia
5

MUTU BAKU

Petugas
Laborato
rium

Petugas
pengolah
Data

Manajer
Teknis
8

Petugas Tata
Usaha

Persyaratan &
Kelengkapan

Waktu

Output

10

11

12

Surat rujukan, sampel


dan data pasien

5 menit

Surat
terdokumenta
si dan FPPS
terisi

KETERANGAN
13

-82

10

11

12
Pembayaran
diterima,buku
induk terisi

2.

Menghitung biaya pengujian,


menerima pembayaran biaya
pengujian dan mengisi buku induk

Surat rujukan dan FPPS

5 menit

3.

Memverifikasi permintaan pengujian

Surat rujukan dan


Buku induk

5 menit

Surat rujukan
terverifikasi

4.

Mengambil dan melabeli sampel

Surat rujukan dan


sampel

2 menit

Sampel diambil

Mengkaji ulang permintaan dan


mencatat di buku induk.

Surat dan sampel

1 menit

Tercatat di
buku induk

6.

Membuat LHUS

Surat rujukan

5 menit

Formulir

7.

Melakukan Preparasi Sampel

Formulir dan Sampel

8.

Menganalisa Sampel

Sampel

3 jam

Sampel
teranalisa

9.

Mengisi buku kerja, mengisi LHUS

Sampel

5 menit

Buku

10.

Memverifikasi LHUS

LHUS

20menit

11.

Mengisi buku ekspedisi,menyerahkan


LHUS pada petugas pengolah data.

LHUS

1 menit

12.

Mengetik LHU dan menyerahkan LHU


ke penyelia untuk di verifikasi

LHUS

13.

Menyerahkan LHU ke Manajer Teknik


terkait untuk Verifikasi dan
penandatanganan.

Draft laporan

20
menit

Sampel
dipreparasi

LHUS
LHUS
terverifikasi
Buku
Formulir
30
menit

Draf Laporan

5 menit

Draf laporan
terverifikasi

13

-914.

Menandatangani LHU dan


menyerahkan ke petugas tata usaha

Draft laporan

5 menit

Buku

15.

Membungkus, mencap LHU dan


menyerahkan LHU ke petugas loket.

Laporan Hasil Uji

2 menit

Dicap dan
dibungkus

16.

Menyerahkan LHU kepada konsumen

Laporan Hasil Uji

1 menit

Tanda terima

GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN,


ttd
H. RUDY ARIFFIN

Anda mungkin juga menyukai