Anda di halaman 1dari 19

Teman Ki Besuk

STRATEGI PENGALAMAN KERJA KILAT


BERUJUNG SUKSES

Karya Nyata
Strategi membangun kemitraan LKP dengan DUDI untuk meningkatkan
kesiapan
lulusan LKP ke dunia kerja

Disusun dalam rangka mengikuti


Apresiasi PTK PAUDNI Berprestasi Tingkat Kabupaten Banyumas Tahun 2015

Oleh :
Mohammad Sofani
LKP Fan College Ajibarang Banyumas

ABSTRAK
Teman Ki Besuk merupakan akronim dari Strategi pengalaman kerja kilat berujung sukses,
merupakan bentuk strategi membangun kemitraan LKP dengan DUDI untuk meningkatkan
kesiapan lulusan LKP ke dunia kerja yang dilaksanakan oleh pengelola LKP Fan College.
Teman yang berarti kawan adalah mitra yang tiada ternilai harganya. Sedangkan Ki Besuk
adalah sosok seseorang yang sudah tua. Artinya dengan Strategi pengalaman kerja kilat
berujung sukses bisa membawa LKP Fan College mampu menembus birokrasi sebuah
perusahaan dan berakhir dengan MOU yang saling menguntungkan. Tentu tidak mudah untuk
menemui pimpinan sebuah perusahaan tanpa ada koneksi terlebih dahulu. Dengan menyamar
sebagai pekerja kilat pada perusahaan tersebut maka penulis bisa bertemu dengan pimpinan
perusahaan dan berbincang untuk mengutarakan maksud sebenarnya. Seperti halnya teman
yang bisa diajak komunikasi , maka penulis tidak kenal menyerah, maka penulis berupaya
keras meyakinkan pihak perusahaan dengan modal ketrampilan, kejujuran dan ketekunan .
Sama halnya dengan ilmu orang tua yang sabar dan arif dalam segala tindakan. Dan akhirnya
penulis bisa membuat nota kerja sama dengan perusahaan untuk menyalurkan lulusan LKP
Fan College sebagai tenaga kerja di perusahaan tersebut. Bahkan sebagai upaya untuk
mempertahankan kerja sama, penulis mampu membuat nota kerja sama lainnya dalam
pengerjaan order serta peminjaman alat/sarana perusahaan.

PRAKATA
Puji syukur kehadirat Allah swt yang telah memberikan rahmat, taufik dan hidayah kepada
penulis, sehingga dapat menyusun karya nyata dengan judul Teman Ki Besuk ( Strategi
Pengalaman Kerja Kilat Berujung Sukses )
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
-

Kepala UPK Ajibarang

Para mitra baik dari lembaga swasta maupun negeri

Semua lulusan LKP Fan College

Dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu
dalam penyusunan karya nyata ini.

Demikian karya nyata ini kami susun, saran dan kritik yang membangun sangat kami
harapkan demi kesempurnaan karya ini. Semoga bermanfaat bagi semua pembaca.

Ajibarang, 25 maret 2015

Mohammad Sofani

DAFTAR ISI

Sampul
Pengesahan
Pernyataan keaslian
Abstrak
Prakata
Daftar isi
Daftar tabel
Daftar gambar
Daftar lampiran

i
ii
iii
iv
v
vi
vii
viii
xi

Bab I

Pandahuluan
A Latar Belakang Masalah
B Masalah dan Tujuan
C Strategi Pemecahan Masalah
1. Alasan pemilihan strategi pemecahan masalah
2. Deskripsi strategi peemcahan masalah yang dipilih

1
2
3
4
4
4

Bab II

Pembahasan
A Prosedur Pelaksanaan Karya Nyata
B Hasil atau Dampak Yang Dicapai Dalam Melaksanakan Strategi
yang Dipilih
C Kendala-Kendala yang Dihadapi Dalam Melaksanakan Strategi
yang Dipilih
D Faktor-Faktor Pendukung
E Tindak Lanjut/Rencana Desiminasi

6
6
7

Bab III

Simpulan dan Rekmendasi


A Simpulan
B Rekomendasi

Lampiran . Lampiran

7
8
9
10
10
10

BAB I
PENDAHULUAN

Pendidikan nonformal meliputi pendidikan kecakapan hidup, pendidikan anak usia dini,
pendidikan kepemudaan, pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan keaksaraan,
pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja. Pendidikan kesetaraan meliputi Paket A, Paket
B dan Paket C, serta pendidikan lain yang ditujukan untuk mengembangkan kemampuan
peserta didik seperti: Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), lembaga kursus, lembaga
pelatihan,

kelompok

belajar,

majelis

taklim, sanggar,

dan

lain

sebagainya,

serta pendidikan lain yang ditujukan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik.

Lembaga Kursus dan Pelatihan atau yang lebih dikenal dengan nama LKP merupakan salah
satu bentuk satuan pendidikan non formal yang berfungsi sebagai penambah , pelengkap atau
pengganti pendidikan formal. Dalam pelaksanaanya Lembaga Kursus dan Pelatihan ( LKP )
diharapkan mampu memberikan jawaban atas kebutuhan warga masyarakat yang tidak
terakomodir di pendidikan formal. Oleh karena itu Lembaga Kursus dan Pelatihan ( LKP )
sangat vital keberadaanya dalam rangka ikut serta mencerdaskan bangsa , khusunya dalam
mencetak tenaga profesional yang berkualitas.

Dalam perkembangannya Lembaga Kursus dan Pelatihan ( LKP ) dituntut untuk terus bisa
memberikan kontribusi yang positif terhadap pengurangan angka pengangguran serta
penambahan angkatan kerja yang mandiri. Penumbuhan jiwa wirausaha serta kemampuan
bermitra dengan dunia usaha dan dunia industri bagi lulusan Lembaga Kursus dan Pelatihan (
LKP ) sangat mutlak dilakukan bagi peserta didik yang sedang belajar di LKP tersebut.
Namun kondisi ini sering menjadi kendala ketika berhadapan dengan kenyataan yang ada.
Masih banyak lulusan LKP yang sekedar memperoleh ketrampilan tanpa bisa menerapkan
pada usaha mandiri maupun kerja di sekotor industri.

A. LATAR BELAKANG
Minat dan penghargaan masyarakat kepada Lembaga Kursus dan Pelatihan
( LKP ) saat ini semakin tinggi. Berbagai jenis ketrampilan yang ditawarkan kepada
masyarakat menjadikan pilihan yang realistis untuk bisa memperoleh ketrampilan demi
masa depan.

Lembaga kursus Berdasarkan PP No 73 tahun 1991 tentang Pendidikan LuarSekolah


merupakan satuan pendidikan luar sekolah yang memberikankemampuan kepada warga
belajar untuk dapat mengembangkan diri,bekerja, mencari nafkah dan/atau melanjutkan
ke

tingkat

atau jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Berdasarkan halini arah pendidikan kursus le
bih berorientasi kepada pendidikan kejuruan(vocati-onal).

Sementara itu lulusan Lembaga Kursus dan Pelatihan ( LKP ) seringkali terkendala pada
tindak

lanjut

setelah

mendapatkan

sertifikat.

Secara

teori

mereka

mampu

mengaplikasikan apa yang telah diperoleh namun pada kenyataannya masih banyak
lulusan yang belum mampu menerapkan ilmu dan ketrampilannya. Baik untuk bekerja
secara mandiri maupun bekerja di perusahaan atau tempat kerja lainnya. Hal ini
diakibatkan mereka seolah dilepas begitu saja. LKP banyak yang belum mampu
menjembatani untuk bekerja di perusahaan atau mandiri.

Dalam mencari perusahaan sebagai tujuan kerja lulusan LKP , sebagai seringkali tenaga
kerja itu menemui perusahaan yang tidak tepat. Ketidaktahuan informasi akan
perusahaan tersebut mengakibatkan berbagai masalah yang merugikan tenaga kerja
lulusan LKP. Untuk itulah pengelola LKP Fan College berupaya mencari terobosan agar
lulusan bisa ditempatkan di perusahaan yang tepat dan bertanggung jawab.

Sementara itu kerja sama yang telah terjadi harus tetap dijaga kelanggengannya. Jika
tidak bisa menjaga kelangsungan kerja sama dikhawatirkan kerja sama akan berhenti dan
menyulitkan lembaga kursu dan pelatihan ( LKP ) dalam menyalurkan lulusan LKP.
Padahal banyak diantara siswa yang mengikuti LKp dengan tujuan bisa bekerja di
peruahaan.

B. MASALAH DAN TUJUAN


Masalah :
1. Lulusan LKP tidak semuanya bisa kerja mandiri
Alasan seseorang mengikuti pembelajaran di LKP tidak semuanya berorientasi untuk
bisa kerja mandiri. Walaupun ketrampilan atau skill bisa didapat, namun kebanyakan

memperoleh sertifikat LKP akan dipergunakan untuk bekerja di perusahaan atau


tempat lain.
2. Lulusan LKP kebingungan mencari tempat kerja
Banyak lulusan LKP yang selesai mengikuti kegiatan di LKP tetap bertahan dengan
tidak mampuan untuk berusaha. Lulus LKP tidak bekerja baik mandiri maupun kerja
di perusahaan. Alasan utama adalah mereka belajar di LKP yang belum bisa
menyalurkan tenaga lulusan ke perusahaan.
3. Lulusan LKP yang bekerja di perusahaan kurang paham dengan kondisi perusahaan
tersebut.
Lulusan LKP yang bisa diterima diperusahaan seringkali belum paham kondisi
perusahaan tersebut. Hal ini karena belum ada informasi serta penyelidikan oleh pihak
LKP. Sehingga kasus tenaga kerja tertipu oleh perusahaan.

Tujuan :
1. Memberikan layanan pendidikan non formal khususnya pada bidang LKP agar
lulusan LKP bisa mandiri bekerja.
2. Memberikan kesempatan kerja bagi lulusan LKP dibidang yang sesuai dengan ilmu
ketrampilan yang didapat dari LKP tepat belajar.
3. Memberikan tempat kerja yang baik bagi lulusan LKP.

C. STRATEGI PEMECAHAN MASALAH


Untuk mengatasi masalah tersebut maka diperlukan strategi yang tepat. Dalam hal ini
penulis menerapkan trategi pemecahan masalah yaitu menerapkan pengalaman kerja
sesaat di perusahaan untuk menjalin mitra DUDI melalui informasi perusahaan dari
kolega./mitra /rekanan
1. Alasan pemilihan strategi pemecahan masalah
a. Lembaga Fan College saat itu belum mempunyai reputasi di bidang pencetakan
tenaga kerja.
b. LKP Fan College belum mengenal secara detail profil dari mitra DUDI / PT yang
akan diajak kerja sama
c. LKP Fan College memerlukan informasi yang akurat tentang kondisi perusahaan
yang akan dijadikan mitra dalam menempatkan lulusan LKP.

2. Deskripsi strategi pemecahan masalah yang dipilih

LKP fan College mencari calon mitra DUDI dengan menemui kolega yang sudah
terlebih dahulu mendapatkan MOU dengan perusahaan garmen. Setelah medanpatkan
nama PT tersebut, lalu LKP Fan College mendatangi PT tersebut dengan menyamar
sebagai tenaga kerja. Tujuannya agar tahu betul kondisi perusshaan dan bisa bertemu
dengan pimpinan perusahaan. Sebag jika langsung bertemu dengan pimpinan
perusahaan akan menemui kesulitan. Biasanyaa oleh satpam perusahaan tidak
diperkenankan dengan berbagai alasan. Setelah bisa bekerja diperusahaan tersebut,
maka bisa menemui pimpinan perusahaan dan berdiskusi tentang maksud dan
tujuannya. Sehingga LKP bisa mengetahui kevalidan perusahaan tersebut. Jika
perusahaan tertarik maka pihak perusahaan meminta profil LKP. Untuk mengetahui
kemampuan lulusan LKP maka

LKP diminta mengrimkan tenaga kerja untuk

diseleksi dan jika lolos seleksi akan diterima di perusahaan tersebut.

MOU dilaksanakan setelah periusahaan merasa mantap dengan kemampuan tenaga


kerja hasil didikan LKP Fan College. Setelah teruji bahwa lulusan LKP Fan College
dapat diandalkan, maka perusahaan-perusahaan lain menghubungi LKP Fan College
untuk mengajak kerja sama. Dan untuk mempererat kemitraan dengan perusahaan
tersebut, maka LKP Fan College mengadakan kerja sama dibidang order pekerjaan.
LKP Fan College mendapatkan order pekerjaan dari perusahaan dan dikerjakan di
LKP. Untuk kerja sama ini ada MOU tersendiri.

BAB II
PEMBAHASAN

A. PROSEDUR PELAKSANAAN KARYA NYATA


1.

LKP Fan College menemui lembaga lain yang sudah terlebih dahulu menjalin kerja
sama dengan DUDI melalui perusahaan yang mempunyai kesamaan bidang
/program kejuruan kursus.

2.

Setelah mendapat rekomendasi tentang perusahaan yang dianggap valid oleh kolega
tersebut, lalu LKP Fan College mendatangi perusahaan / mitra DUDI yang
dimaksud.

3.

Pengelola LKP masuk ke perusahaan tersebut dengan berpura-pura menjadi tenaga


kerja pada perusahaan tersebut. Ini dilakukan pada hari Jumat sampai Minggu.
Setelah bisa bekerja di perusahaan tersebut maka bisa berkomunikasi dengan
pimpinan perusahaan. Menyelidiki kondisi kesejahteraan dengan berbincang dengan
karyawan lama.

4.

Setelah ada komunikasi dengan perusahaan/calon mitra DUDI LKP Fan College
memberikan profil LKP kepada perusahaan tersebut.

5.

Perusahaan mempelajari profil yang dikirim oleh LKP Fan College.

6.

Selanjutnya perusahaan meminta LKP Fan College untuk mengirimkan calon tenaga
kerja yang dibutuhkan oleh perusahaan tersebut.

7.

Calon tenaga kerja yang dibutuhkan perusahaan tersebut diseleksi apakah sudah
sesuai dengan standar kerja perusahaan apa belum.

8.

Setelah calon tenaga kerja dianggap sesuai dengan standar kerja perusahaan, maka
tenaga kerja tersebut di terima kerja, dan langsung dilakukan nota kerja sama / MOU
antara perusahaan tersebut dengan LKP Fan College.

9.

Untuk mempererat kerjasama dengan perusahaan tersebut, maka LKP Fan College
juga mengadakan MOU dibidang order pekerjaan perusahaan tersebut.

B. HASIL / DAMPAK YANG DICAPAI DALAM MELAKSANAKAN STRATEGI


YANG DIPILIH
1. Terbentuknya tenaga kerja dibidang garment yang profesional yang mampu bekerja
mandiri maupun bekerja di perusahaan.
2. Memberikan kesempatan kerja yang luas bagi lulusan LKP Fan College.

3. Menempatkan LKP Fan College sebagai LKP yang mampu memberikan solusi bagi
masyarakat untuk bisa bekerja secara mandiri maupun bekerja di perusahaan garment.
4. Kerjasama dengan mitra tetap terjaga kelangsungannya sehingga eksistensi LKP bisa
tetap diterima oleh masyarakat.
5. Menambah kepercayaan dari pihak lain baik dari sekolahan yang pempunyai
kejuruaan menjahit maupun dari lkp lain yang jurusannya sama /tata bisana
6. Timbulnya kepercayaan masyarakat yang minta

kerja sama

dengan LPK FAN

COLLEGE Melalui PNPM / program nasional pemperdayaan masyarakat yang di


danai dari PEMERINTAH
7. Timbulnya kepercayaan dari Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Banyumas yang
mempercayai LPK FAN COLLEGE sebagai salah satu lembaga suwasta

untuk

mengajar di BLK BANYUMAS

C. KENDALA-KENDALA

YANG

DIHADAPI

DALAM

MELAKSANAKAN

STRATEGI YANG DIPILIH


1. Memerlukan waktu yang khusus untuk bisa masuk ke perusahaan.
Yaitu dengan menggunakan waktu libur jumat , sabtu , minggu kami menyempatkan
untuk bekerja di sebuah perusahaan dengan tujuan utuk mencari mitra perusahaan dan
mengetahui kondisi perusahaan sejauh mana rasa tingkat disiplin dalam waktu masuk
maupun gaji karyawan. Ketika dianggap aman /sesuai standar kami terus terang
dengan manajer utama untuk minta memasukan lulusan LKP ,ahirnya kami pulang
membawa peserta didik yang s udah disiapkan mau berangkat .sampai perusahaan,
kemudian di tes dan akhirnya masuk menjadi karyawan perusahaan dan kami baru
minta surat MOU dan LKP Fan College menjadi mitra perusahaan.
2. Ada beberapa perusahaan yang tidak sesuai dengan nota kerja sama /mou
Banyaknya perusahaan yang menggiurkan dengan gajih tinggi dan memberi iming
iming kepada pimpinan lembaga dengan imbalan maka pada dasarnya perusahaan
itu biasanya udah di pastikan cara bekerjanya tidak sesuai standar / nakal , nakal
dalam pembayaran gajih yang sering molor, jam lembur tidak di bayar dan tidak
memperhatikan tandar keselamatan dalam bekerja .
3. Siswa terlalu cepat menyimpulkan kondisi perusahaan
Sebelum kami mengantar lulusan LKP Fan Collge ke keperusahaan .maka semua
lulusan di briving dulu untuk meyakinkan agar tahu

aturan dalam bekerja .dan

aturaan aturan yang di tetapkan oleh perusahaan . setelah anak berangkat ke


perusahaan yang tepatnya hari minggu ,maka anak kadang merasa belum adaptasi dan
langsung menyipulkan perusahaan tersebut tidak mempunyai karyawan /bangkrut ,
dan ada juga yang merasakan peraaturan perusahaan yang cukup ketat maka anak
terjadi kebosanan/ tidak betah . Untuk pulang . akhirnya dijemput dan dibujuk untuk
masuk ke perusahaan lain yang sudah punya kerja sama dengan LPK FAN
COLLEGE

D. FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG
1. Tersedianya sarana prasarana menjahit yang sesuai dengan standar perusahaan.
2. Tersedianya tenaga pengajar yang handal dan bekompeten di bidang nya yang di
buktikan dengan adanya Intruktur mempunyai sertifikat kompetensi yang memadai
baik dari tingkat dasar .terampil ,mahir .pendidik dan penguji
3. Kemampuan siswa untuk mengikuti kegiatan pelatihan selama belajar di LKP.
4. Perusahaan meminjamkan fasilitas berupa peralatan strandar kerja baik mesin jahit
,obras . mesin cam dan lain lain
E. TINDAK LANJUT /RENCANA DESIMINASI
1. Menerima order dari perusahaan untuk mengerjakan konveksi di LKP sendiri.
2. Membentuk kelompok usaha dengan lulusan LKP Fan College yang belum bekerja di
perusahaan ataupun belum kerja mandiri dengan meneri.
3. Untuk memperat kerja sama , LKP Fan College meminjam peralatan perusahaan agar
lulusan LKP Fan College tidak canggung nantinya jika sudah beekrja di perusahaan.
4. Usulan sebagai lembaga yang sudah berkompeten dengan mitra DUDI maka
pengelola LKP FAN COLLEGE berkeinginan menjadi penguji Nasional dan TUK (
tempat uji Komppetensi) menjahit.

BAB III
SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. SIMPULAN
1. LKP Fan College telah berhasil meyalurkan lulusan LKP tersebut untuk bekerja di
beberapa perusahaan.
2. Lulusan yang mau bekerja mandiri diberikan fasilitas order yang merupakan hasil
MOU LKP Fan College dengan perusahaan penampung lulusa LKP Fan College.
3. LKP Fan College mampu memeprtahankan kemitraan dengan perusahaan dengan
jalan bekerja sama menggarap order dan peminjaman sarana perusahaan untuk
mendidik siswa LKP Fan College agar bisa memenuhi standar kerja di perusahaan
mitra LKP Fan College.

B. REKOMENDASI
1. Pengelola LKP harus berani menjajaki mengenalkan profil LKP ke perusahaan
melalui jalan apapun.
2. Pengelola LKP yang sudah mempunyai nota kerjasama dengan perusahaan , selama
perusahaan itu masih baik kondisinya, harus diikat dengan perjanjian lain yang saling
menguntungkan , misalnya pihak LKP diberi orderan jahitan dari perusahaan atau
LKP Fan College minta untuk di pinjami peralatan mesin jahit yang sesuai dengan
standar perusahaan

LAMPIRAN

Tabel 1 : Daftar nama perusahaan yang mengadakan MOU dengan LKP Fan College

No

Alamat

Nama Perusahaan

Sejak

Ket

PT Joo Young International

Bogor

8 Mei 2010

Masih

PT L&B Indonesia

Sukabumi

22 Des 2010

Masih

PT Ladewindo Garmen

Solo

25 Maret 2008

Manufacturer
4

PT Kreasindo Adi Busana

Bogor

20 Sept 2011

Masih

PT Cipta Dwi Busana

Sukabumi

9 Sept 2011

Masih

Jaya Abadi garmindo

Tangerang

19 Des 2008

Masih

Konveksi

Tangerang

19 Feb 2008

CV Maju Abadi Garment

Sukoharjo

21 Feb 2013

Masih

PT Global Garments Indonesia

Semarang

29 Apr 2013

Masih

10

PT Rapico Busana Mentari

Jakarta

10 Okt 2005

11

PT Ilham Rizky

Jakarta

5 Feb 2011

ST

12

PT Tae Hwa Apparel

Cianjur

13 Okt 2006

ST

13

PT Great Apparel Indonesia

Sukabumi

1 Nop 2006

ST

14

Konveksi baju &anak

Tangerang

1 nop 2007

ST

15

PT Supex Garmindo

Tangerang

19 Jul 2009

ST

16

PT Gabela

Jakarta

1 Mei 2007

Ajibarang, 25 Maret 2015


Pengelola LKP

M. Sofani

Tabel 2 : Daftar penerimaan siswa LKP Fan College ( 5 tahun terakhir )

No

Tahun

Jumlah terima

Jumlah lulus

2010

63

95 %

2011

64

96 %

2012

44

98 &

2013

67

97 %

2014

51

95 %

Ket

Ajibarang, 25 Maret 2015


Pengelola LKP

M. Sofani

Tabel 3 : Daftar penyaluran lulusan LKP Fan College yang bekerja di perusahaan

No

Tahun Lulus

Kerja di perusahaan

2010

18

2011

2012

2013

2014

Ket

Ajibarang, 25 Maret 2015


Pengelola LKP

M. Sofani

Tabel 4 : Daftar bantuan / hibah yang diterima LKP Fan College

No
1

Jenis bantuan
PKH

Jumlah
25.000.000

Suber dana
APBD I

Tahun
2010

PKH

25.000.000

APBD II

2011

PKM

48.000.000

APBN

2011

Garment ( Depanker )

25.000.000

APBD I

2012

PKM

48.000.000

APBN

2013

Penguatan kelembagaan

25.000.000

APBD II

2012

PKH

25.0000.000

APBD II

2014

Ket.

Ajibarang, 25 Maret 2015


Pengelola LKP

M. Sofani

Tabel 5 : Daftar Kerjasama LKP Fan College

No
1

Waktu

Jenis order

Nama Rekanan

2 apr

Pekerjaan pembuatan

Manufaktur busana

2010

busana muslim

muslim Al-Husna Depok

6 apr

Pekerjaan pembuatan

Manufaktur busana

2010

busana muslim

muslim Al-Husna Depok

16 apr

Pekerjaan pembuatan

Manufaktur busana

2010

busana muslim

muslim Al-Husna Depok

27 Apr

Pekerjaan pembuatan

Manufaktur busana

2010

busana muslim

muslim Al-Husna Depok

16 mei

Pekerjaan pembuatan

Manufaktur busana

2010

busana muslim

muslim Al-Husna Depok

12 jun

Pekerjaan pembuatan

Manufaktur busana

2010

busana muslim

muslim Al-Husna Depok

Volume

Ket

533 ptg

878 ptg

1.054
ptg
516 ptg

632 ptg

520 ptg

Ajibarang, 25 Maret 2015


Pengelola LKP

M. Sofani

Tabel 6 : Daftar nama kelompok binaan LKP Fan College

No

Nama Kelompok

Alamat

Sejak tahun

Sanjaya

Ciberung - Ajibarang

2012

Barokah

Ciberung - Ajibarang

2012

Warga sejahtera

Lesmana - Ajibarang

2014

Tunas Bangsa

Kracak - Ajibarang

2015

Ket

Ajibarang, 25 Maret 2015


Pengelola LKP

M. Sofani

Anda mungkin juga menyukai