1 of 5
https://dahlaniskan.wordpress.com/2015/03/30/orang-orang-yang-lebih-...
31-Mar-15 8:20 AM
2 of 5
https://dahlaniskan.wordpress.com/2015/03/30/orang-orang-yang-lebih-...
saya. Goenawan Mohamad, pimpinan tertinggi Tempo, akhirnya melegakan saya. Dahlan orangnya
memang begitu. Biar saja, katanya.
Tahun 2000, saya ditugasi Gubernur Jatim Imam Utomo untuk menjadi Dirut perusahaan daerah PT
Panca Wira Usaha (PWU). Saya sungkan. Saya mau. Tapi tidak mau digaji. Dan tidak mau mendapat
fasilitas apa pun. Sebab, saya tidak mau meninggalkan Jawa Pos.
Salah satu perusahaan daerah itu adalah pabrik karet Ngagel. Entah sudah berapa tahun rugi. Pabriknya
reyot, lantainya tanah berair, dan sarang laba-laba ada di mana-mana. Saya lihat, di situ ada seorang anak
muda yang pandai dan pekerja keras. Namanya Budi Harahap. Saya tunjuk dia jadi Dirut.
Beberapa atasannya yang lebih tua terbalik jadi anak buahnya. Heboh. Karyawan demo. Gubernur kirim
surat teguran. Perusahaan milik pemerintah kok sampai didemo. Tidak boleh terjadi lagi, kira-kira begitu.
Lantas, saya jawab, Pak Gubernur, demo itu biasa. Mungkin masih akan terjadi lagi.
Sejak itu, pabrik karet Ngagel membaik. Lalu, Budi minta dibangunkan pabrik baru untuk memproduksi
steel rubber conveyor. Itu akan menjadi satu-satunya. Semua steel rubber conveyor diimpor dari Jerman,
Prancis, atau Tiongkok. Saya setuju. Tapi, perusahaan kan tidak punya uang. Padahal, perlu investasi Rp
40 miliar. Memang bisa pinjam bank. Tapi, perusahaan belum dipercaya bank. Utang macet masa lalunya
masih banyak di beberapa bank.
Bank juga tidak mau menerima jaminan milik pemerintah. Akhirnya, saya jaminkan pribadi saya, tentu
dengan seluruh kekayaan saya pribadi, untuk pinjaman itu. Pabrik pun berdiri di Karangpilang. Sekarang
maju sekali. Sangat menguntungkan.
Pabrik kulit yang sudah tidak berproduksi, hampir runtuh, dan jadi sumber polusi di Jalan Ahmad Yani,
Surabaya, juga harus dirombak. Tapi, juga tidak ada dana. Deposito pribadi pun saya jaminkan untuk
memperoleh pinjaman bank. Jadilah Jatim Expo itu.
Di Jawa Pos, saya memiliki puluhan orang yang untuk mengerjakan banyak hal tidak perlu minta petunjuk.
Bukan saja pabrik petunjuk-nya memang jarang berproduksi, juga karena mereka memang tipe orang
satu kata cukup untuk seorang yang bijaksana. Mereka juga bukan orang-orang yang menerima takdir
begitu saja. Mereka seperti pepatah Benjamin Franklin, Hati-hati dengan pengeluaran, biarpun kecil.
Karena kebocoran kecil bisa menenggelamkan kapal. Mereka adalah para pekerja keras, mau menderita,
dan tidak kesusu ingin menikmati. Seperti kata Benjamin Franklin, Barang siapa sarapan berlebihan, dia
akan makan siang dengan kemiskinan dan makan malam dengan penderitaan. Sebab, seperti pepatah
Benjamin berikutnya, Lebih mudah membangun dua cerobong asap daripada menjaga salah satu
cerobong untuk bisa terus mengepul.
Saya tidak tahu mengapa Benjamin yang tidak pernah jadi presiden Amerika Serikat itu justru menjadi
penanda mata uang dolar AS terbesar, USD 100. Dan tidak pernah diganti sejak 1929. Semua orang
Amerika yang saya tanya tentang itu tidak tahu. Saya cari di internet, juga tidak ketemu.
George Washington, pendiri dan presiden pertama AS, justru hanya menjadi penanda uang 1 dolar. Yang
jelas, penanda mata uang harus diputuskan oleh parlemen.
Jangan-jangan karena Benjamin Franklin adalah seorang lsuf (di samping seorang wartawan, penulis,
dan penemu beberapa teori dalam kelistrikan) yang begitu mendorong orang untuk menjadi kaya melalui
kerja keras serta menghargai uang. Dia juga anti kepada orang malas dan orang mengeluh.
Seseorang mengeluh atas tingginya pajak pemerintah. Benjamin bilang, Jangan terus mengeluh, nanti
31-Mar-15 8:20 AM
3 of 5
https://dahlaniskan.wordpress.com/2015/03/30/orang-orang-yang-lebih-...
Anda tidak bisa membayar pajak. Bekerja keraslah, Anda akan punya uang, kehormatan, dan bisa
membayar pajak. Tapi, banyak orang tidak mau bekerja keras karena tidak tahu berharganya uang.
Ingin tahu betapa berharganya uang? tulis Benjamin dalam bukunya pada 1756 tentang cara menjadi
kaya. Cobalah pinjam uang, jawabnya.
Meski dia pendiri AS terkemuka, tapi tidak pernah ditanya oleh Thomas Jeerson ketika ketua tim penulis
draf deklarasi kemerdekaan itu merumuskan deklarasi. Konon, Jeerson, yang akhirnya jadi presiden
ketiga AS dan gambarnya menjadi penanda mata uang 20 dolar, khawatir akan terlalu banyak kalimat
lsafat yang diusulkan dalam draf deklarasi.
Rupanya dia juga seorang humoris yang getir. Karya legendarisnya yang berjudul Cara Menjadi Kaya itu
ditutup dengan dua kalimat yang pahit. Semua yang membaca cara-cara menjadi kaya ini mengaku
sepenuhnya mengerti, menyadari, dan ingin melakukannya. Tapi, besoknya mereka mengerjakan
sebaliknya, seperti juga ketika mereka baru pulang dari mendengar khotbah. (*)
Diskusi
31-Mar-15 8:20 AM
4 of 5
https://dahlaniskan.wordpress.com/2015/03/30/orang-orang-yang-lebih-...
31-Mar-15 8:20 AM
5 of 5
https://dahlaniskan.wordpress.com/2015/03/30/orang-orang-yang-lebih-...
14. saya akan baca berulang -ulang supaya tidak terkena penyakit lupa
POSTED BY ARIS | 31 MARET 2015, 8:09 AM
REPLY TO THIS COMMENT
31-Mar-15 8:20 AM