Anda di halaman 1dari 2

Gejala Klinis

Gambaran klinis kehamilan ektopik bervariasi dari bentuk abortus tuba atau
terjadi rupture tuba. Mungkin dijumpai rasa nyeri dan gejala hamil muda. Pada
pemeriksaan dalam terdapat pembesaran uterus yang tidak sesuai dengan usia
kehamilan dan belum dapat diraba kehamilan pada tuba, karena tuba dalam
keadaan lunak.
Bila terjadi gangguan kehamilan tuba, gejalanya bergantung pada usia
kehamilan tuba, lamanya kehamilan di dalam rongga abdomen, jumlah darah yang
terdapat di dalam rongga abdomen, keadaan umum ibu sebelum kehamilan terjadi.
Dengan demikian trias gejala klinis hamil ektopik adalah sebagai berikut :
1. Amenore. Lamanya amenore bervariasi dari beberapa hari sampai beberapa
bulan. Dengan amenore dapat di jumpai tanda-tanda hamil muda, yaitu
morning sickness, mual muntah dan terjadi peradaan ngidam.
2. Terjadi nyeri abdomen. Nyeri abdomen di sebabkan kehamilan tuba yang
pecah. Rasa nyeri dapat menjalar ke seluruh abdomen tergantung pada
pendarahan di dalamnya. Bila rangsangan darah dalam abdomen mencapai
diafragma, dapat terjadi nyeri di daerah bahu. Bila darahnya memebentuk
hematokel yaitu timbunan darah di daerah kavum Douglas akan terjadi rasa
nyeri di perut bagian bawah dan saat buang air besar.
3. Perdarahan. Pada abortus atau ruptur kehamilan tuba terdapat perdarahan di
dalam kavum abdomen dalam jumlah yang bervariasi. Darah yang tertimbun
di dalam kavum abdomen tidak berfungsi sehingga terjadi gangguan dalam
sirkulasi umum yang menyebabkan nadi meningkat, tekanan darah menurun
sampai jatuh dalam keadaan syok. Hilangnya darah dari peredaran darah
umum mengakibatkan penderita tampak anemis, daerah ujung ekstremitas
dingin, berkeringat dingin, kesadaran menurun dan pada abdomen terdapat
akumulasi darah. Setelah kehamilannya mati, desidua dalam kavum uteri di
keluarkan dalam bentuk desidua spuria,seluruhnya di keluarkan bersama dan
dalam bentuk pedarahan hitam seperti menstruasi.
Menegakan diagnosis hamil ektopik terganggu tidaklah terlalu sukar dengan
melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik dan mengetahui adanya kehamilan
abdominal.
Kehamilan abdominal dapat berlanjut sampai mencapai besar tertentu. Dalam
perkembangannya kadang mencapai aterm, atau mati karena kekurangan nutrisi
yang di sebabkan plasenta tidak mencapai tempat yang baik. Karena implamantasi
di luar rahim, setiap gerakan menimbulkan rasa sakit, gerakan janin tampak dengan
jelas di bawah dinding abdomen. Pada palpasi janin langsung teraba di bawah kulit
abdomen, ballottement tidak terjadi. Kehamilan abdomen sangat jarang terjadi, 1
per 3000 lehamilan ektopik.

Kehamilan ektoipik terganggu merupakan masalah klinis yang memerlukan


penanganan spesialistis, sehingga rujukan merupakan langkah yang sangat
penting. Dengan gambaran klinis kehamilan ektopik tegangg, kiranya bidan dapat
menegakkan diagnosis kemungkinan, sehingga sikap yang di ambil adalah segera
merujuk penderita ke puskesmas, dokter atau langsung di rujuk ke rumah sakit.

Anda mungkin juga menyukai