PEMBAHASAN
45
46
2. Menunjukkan siapa manajer dan siapa bawahan sehingga jelas terlihat siapa
melapor kepada siapa.
3. Tabel atau uraian kotak-kotak telah menunjukkan tugas-tugas kerja organisasi
atau bidang-bidang tanggung jawab yang berbeda-beda.
4. Keseluruhan bagan telah menunjukkan dasar pembagian aktivitas perusahaan
yang menurut penulis dibagi atas dasar fungsinya.
5. Menunjukkan manajer dan bawahan secara perorangan maupun secara
keseluruhan. Di mana semua orang yang melapor kepada orang yang sama pada
tingkatan manajemen yang sama.
Pimpinan tertinggi perusahaan ini berada pada kepala cabang yang
membawahi seberapa bagian dari seberapa bagian tersebut membawahi beberapa
sub bagian. Pemisahan tugas dan wewenang pada struktur organisasi telah dapat
dilihat secara jelas dan tegas.
Bila dilihat tahapan yang ditempuh oleh perusahaan dalam penyusunan
anggaran. Maka cara penyusunan anggaran tersebut sudah tepat. Karena apabila
anggaran telah disetujui oleh kantor pusat maka dewan direksi dapat mengetahui
batas tanggung jawab yang diemban oleh perusahaan di Pontianak untuk kemudian
mempertanggungjawabkannya ke kantor pusat dan mencerminkan peran serta dari
seluruh bagian dan sub bagian yang ada dalam perusahaan untuk ikut serta dalam
penyusunan anggaran. Maka secara otomatis seluruh bagian dan sub bagian tersebut
akan merasa bertanggung jawab atas tercapainya anggaran tersebut.
47
posisi dapat mengendalikan sesuatu yang berada di bawah naungannya. Oleh karena
itu dalam hubungannya dengan wewenang manajer terjadinya biaya dalam suatu
pusat pertanggung jawaban tidak selalu sebagai akibat dari keputusan yang diambil
oleh manajer pusat pertanggungjawaban yang bersangkutan. Karena tidak semua
biaya yang terjadi dalam suatu pusat pertanggungjawaban dapat dikendalikan oleh
manajer yang bersangkutan, maka di dalam pengumpulan dan pelaporan biaya
setiap pusat pertanggung jawaban yang disajikan dalam laporan biaya dan
dimintakan pertanggungjawaban daripadanya. Dalam hal ini PT. Ketapang Indah
Plywood belum memisahkan biaya yang terkendalikan dan biaya yang tidak
terkendalikan, karena itu penulis mengasumsikan, semua biaya yang terjadi pada
48
bagian keuangan adalah biaya terkendalikan dan biaya tidak terkendalikan. Dalam
hal ini harus dipertanggungjawabkan oleh manajer bagian bersangkutan.
Manajer bagian keuangan mempunyai tanggung jawab sepenuhnya terhadap
biaya-biaya yang terjadi di bagiannya dan harus bertanggung jawab langsung pada
kepala cabang. Dengan demikian manajer bagian keuangan mempunyai wewenang
dan tanggung jawab di dalam pengelolaan biaya-biaya yang telah dikeluarkannya
agar tidak melebihi dari yang dianggarakan dalam realisasinya.
Pada pusat biaya, manajer bagian keuangan telah melaksanakan tugasnya
dengan baik, hanya saja prestasi yang diperolehnya kurang memuaskan, hal ini
terlihat pada Lampiran 1, 2, 3 dan 4 dimana selama 4 (empat) periode yaitu tahun
1998, 1999, 2000 dan 2001 perusahaan terus mengalami perubahan biaya-biaya
dalam realisasinya, sehingga menyulitkan bagi perusahaan untuk menciptakan laba
yang lebih besar lagi. Kondisi ini tidak menguntungkan bagi perusahaan dan tidak
boleh dibiarkan, tetapi harus diambil solusi alternatif pemecahannya agar prestasi
manajer lebih baik di waktu yang akan datang.
49
Baik
pemograman
maupun
penyusunan
anggaran
membutuhkan
perencanaan, tetapi jenis kegiatan perencanaan yang dilakukan dalam kedua proses
ini berlainan. Proses penganggaran difokuskan pada kurun waktu satu tahun
sedangkan pemograman difokuskan pada kegiatan-kegiatan yang merentang dalam
kurun waktu beberapa tahun.
Program anggaran merupakan kegiatan pokok yang akan dilaksanakan oleh
perusahaan. Hal ini juga terjadi pada PT. Ketapang Indah Plywood untuk prosedur
penyusunan program anggarannya, PT. Ketapang Indah Plywood menetapkan
prosedur sebagai berikut :
1. Bagian pemasaran berdasarkan kontrak penjualan dan data perilaku penjualan
tahun lalu akan membuat target penjualan dalam bentuk anggaran penjualan.
2. Berdasarkan anggaran penjualan yang telah dibuat bagian pemasaran akan
melakukan koordinasi dengan bagian keuangan untuk merencanakan biayabiaya yang berkaitan dengan target penjualan tersebut.
3. Kemudian komisi anggaran akan membuat anggaran biaya-biaya.
4. Anggaran biaya yang telah dianggap layak oleh komisi anggaran akan diajukan
kepada kepala cabang untuk mendapatkan pengesahan bersama dengan
anggaran seluruh bagian yang ada.
5. Setelah disahkan maka anggaran dapat dilaksanakan oleh masing-masing
departemen yang berwenang. Anggaran biaya akan dilaksanakan oleh manajer
bagian keuangan sebagai penanggung jawabnya dibantu oleh unit-unit
bagiannya.
50
51
Agar hal tersebut dapat dicapai maka masing-masing pimpinan harus benar-benar
merasa bahwa anggaran tersebut adalah anggaran yang telah mereka susun sendiri,
sehingga tanggung jawab bagian mereka pula untuk mencapainya.
Proses penyusunan dan pelaksanaan anggaran merupakan peran yang sangat
vital dalam rangka untuk pencapaian tujuan perusahaan. Begitu juga PT. Ketapang
Indah Plywood dalam menjalankan semua aktivitas perusahaan selalu berpedoman
pada anggaran. Dalam penyusunan anggaran PT. Ketapang Indah Plywood terlebih
dahulu setiap bagian membuat rancangan anggaran biaya untuk periode yang akan
datang, kemudian anggaran tersebut diserahkan ke manajemen yang lebih tinggi
untuk dipelajari dan dianalisa, setelah disetujui kemudian turun kembali ke setiap
bagiannya dimana anggaran tersebut telah siap untuk dijalankan.
Dari uraian tentang penyusunan anggaran biaya dalam bab sebelumnya,
dapat disimpulkan bahwa anggaran PT. Ketapang Indah Plywood merupakan
anggaran komperehensif, karenameliputi semua biaya yang terjadi di dalam semua
bagian yang ada.
Metode yang dipakai perusahaan dalam menyusun anggaran adalah metode
fleksibel, hal ini terlihat dari bentuk anggaran biayanya, dimana tiap bagian
mengajukan anggaran biayanya secara proporsional.
Anggaran biaya PT. Ketapang Indah Plywood selama ini berlaku untuk satu
tahun. Jadi apabila ada penyimpangan dari anggaran tidak dapat segera diambil
tindakan perbaikan. Anggaran akan lebih baik jika disusun untuk jangka waktu yang
lebih pendek, misalnya triwulan atau semesteran. Karena jika terjadi penyimpangan
52
dapat segera diambil tindakan perbaikan yang lebih cepat, dan bawahan mendapat
kesempatan untuk memperbaiki dirinya dalam periode yang bersangkutan.
Dalam memutuskan apakah anggaran diterima atau mengikutsertakan
bagian keuangan hal ini merupakan tugas tambahan yang dibebankan pada bagian
tersebut, dan akan menambah kesibukannya, apalagi jika penyusunan dilakukan
triwulan atau semesteran. Penyusunan anggaran akan lebih baik jika ada bagian
tersendiri yang melakukannya, yaitu bagian anggaran yang tugasnya khusus
menyusun anggaran biaya, dengan demikian bagian keuangan dapat lebih
bekonsentrasi terhadap tugas mereka. Dalam hal ini pada saat bagian anggaran
membuat anggaran senantiasa meminta atau mengikutsertakan bagian-bagian lain.
Masing-masing bagian membuat daftar usulan anggaran, yang nantinya akan
diajukan ke manajemen yang lebih tinggi untuk disahkan.
Anggaran biaya selama ini merupakan anggaran biaya untuk tiap-tiap
bagian, yang mana anggaran ini merupakan tanggung jawab tiap-tiap bagian untuk
mencapainya, dan akan mudah dapat ditunjuk orang atau bagian mana yang
bertanggung jawab terhadap anggaran tersebut merupakan milik bagian mereka
sendiri yang harus tercapai. Dengan demikian penyimpangan-penyimpangan yang
terjadi selama ini dapat lebih diminimalkan, sehingga pencapaian tujuan perusahaan
dapat diwujudkan.
Ada beberapa kebijaksanaan yang perlu diperhatikan dalam proses
penyusunan anggaran PT. Ketapang Indah Plywood, yang diterapkan yaitu :
53
a. Usulan anggaran yang telah dibuat oleh kantor cabang yang kemudian diajukan
ke kantor pusat untuk selanjutnya kantor pusat menetapkan anggaran dengan
mempertimbangkan prestasi kerja, kondisi dan kemampuan cabang pada tahun
sebelumnya. Jadi disini tampak bahwa usulan anggaran yang dibuat harus
diperhitungkan dan ditelaah kembali dengan memberikan alasan-alasan yang
kuat agar target anggaran yang diusulkan dapat diterima oleh kantor pusat dan
dapat dijadikan standar dalam mengukur prestasi kerja kantor cabang.
b. Usulan anggaran masih harus dipengaruhi oleh kebijaksanaan kantor pusat,
sehingga dapat mempengaruhi sepenuhnya anggaran yang akan dilaksanakan
oleh kantor cabang pada periode tersebut untuk menjalankan operasi
perusahaan.
Dengan adanya kebijaksanaan kantor pusat dalam usulan anggaran kantor
cabang, sebaiknya kantor pusat memberikan keleluasan kepada kantor cabang untuk
menetapkan dan melaksanakan anggaran yang mereka buat. Hal ini akan
menyebabkan adanya motivasi kantor cabang untuk bekerja dengan sungguhsungguh dalam melaksanakan anggaran akan meningkat, karena anggaran tersebut
merupakan tolak ukur untuk menilai prestasinya dan mencerminkan peran yang
telah mereka laksanakan.
54
saling
berhubungan
yang
disediakan
bagi
manajer
diberbagai
pusat
55
GAMBAR 2
PT. Ketapang Indah Plywood
PELAPORAN
KANTOR
PUSAT
RKAP
Dewan
Direksi
(Kepala
RKAP
KOMISI
ANGGARAN
MGR
PEMBELIAN
MGR
PEMASARAN
MGR
AKUNT
MGR
KEU
MGR
ADM
MGR
EDP
MGR
SDM
MGR
INT. AUDIT
MGR
PABRIK
SUB.BAG
PEMBELIAN
SUB. BAG
PEMASARAN
SUB. BAG
AKUNT
SUB. BAG
KEU.
SUB. BAG
ADM
SUB. BAG
EDP
PRODUKSI
PEMELIHARAAN
BAHAN
BAKU/PENOLONG
LISTRIK
BARANG JADI
MEKANIK
SUB. BAG
SDM
SUB. BAG
INT. AUDIT
56
kepala
cabang
juga
akan
memberikan
laporan
pertanggungjawaban ke kantor pusat yang isinya meliputi jumlah biaya dari masingmasing bagian seluruh pengeluaran dan penerimaan kas yang terjadi di cabang / unit
perusahaan.
Dengan melihat uraian sistem pelaporan pusat-pusat pertanggungjawaban
tersebut, maka dapat dilihat bagaimana sistem pelaporan pusat-pusat pertanggung
jawaban pada perusahaan ini. Laporan dimulai dari tingkat manajemen paling
rendah yaitu sub bagian sebagai pelaksana anggaran hingga laporan kepala bagian
kepada kepala cabang dan diteruskan oleh kepala cabang ke pimpinan tertinggi yaitu
Direktur Utama di kantor pusat.
57
membuat
laporan
pertanggungjawaban
biaya,
laporan
58
yang
disampaikan
kepada
pejabat
yang
akan
59
2. Dapat segera dilakukan tindakan korektif terhadap peristiwa yang lalu dan yang
telah dinilai.
3. Penyimpangan yang terjadi dari anggaran yang ditetapkan dapat dihubungka
dengan tanggung jawab pribadi yang bersangkutan.
4. Pelaksanaan kegiatan dapat dibandingkan dengan standar terbaik.
5. Pengawasan berjalan dengan berdaya guna.
Sistem pelaporan pusat pertanggungjawaban pada perusahaan ini telah
mencerminkan sistematika suatu sistem pelaporan yang baik. Dimana sistem itu
sendiri telah mengikuti suatu urutan yang baik yaitu mengalir dari tingkat bawah ke
tingkat atas. Hal ini merupakan akibat dari sistem pemberian wewenang yang
mengalir dari tingkat atas ke tingkat bawah.
60
61
BBB
BTKL
Jumlah
Tahun 1998
(%)
(2)
0,00
0,00
0,00
Tahun 1999
(%)
(3)
0,00
(0,12)
(0,12)
Tahun 2000
(%)
(4)
(0,02)
0,00
(0,02)
Tahun 2001
(%)
(5)
(0,33)
(0,23)
(0,33)
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
(591,87)
0,34
(0,38)
(0,02)
0,06
0,00
0,00
0,00
(0,12)
(0,17)
0,00
(0,55)
(0,74)
(650,69)
0,22
(0,24)
(0,07)
0,01
0,00
(0,01)
(0,03)
(0,12)
(0,08)
(0,03)
(0,39)
(0,78)
(173,67)
0,33
(0,16)
(0,10)
0,02
0,00
0,00
0,00
(0,01)
(0,13)
(0,81)
(0,40)
(2,15)
(5052,36)
23,14
(0,37)
(3,07)
(0,10)
(0,01)
(0,04)
(0,34)
(0,68)
(0,23)
(1,07)
(0,50)
(1,60)
(155,27)
(0,34)
(1,21)
(191,74)
(0,34)
(0,81)
(357,56)
(0,04)
(0,02)
(24,45)
(0,57)
(0,07)
(302,81)
(0,49)
(1,00)
(128,42)
(0,25)
(10,33)
0,00
(0,45)
(0,76)
(22,16)
(0,29)
(421,94)
(26,51)
(687,17)
(0,16)
(0,29)
(16,40)
(0,03)
(149,37)
(21,23)
(4,47)
(0,29)
(6,44)
(6,00)
(0,06)
(19,71)
(3,66)
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
(0,86)
(0,13)
(0,26)
(422,36)
(0,59)
(0,87)
(0,27)
(225,81)
(98,28)
(3,79)
(1,22)
(0,28)
0,00
(578,07)
(0,81)
(1,84)
(4,44)
(260,32)
(150,55)
(6,06)
(0,32)
(0,18)
(0,31)
(623,13)
(1,54)
(3,35)
(1,59)
0,00
(72,59)
(5,09)
(0,61)
0,38
0,54
0,52
(0,17)
(3,90)
(0,70)
(2,99)
0,19
(1,14)
62
TABEL 2.2
Selisih Penyimpangan Antara
Anggaran Dan Realisasi Biaya
Tahun 1998 s/d 2001
Uraian
(1)
a.
b.
Tahun 1998
(2)
BBB
BTKL
Overhead Pabrik
Gaji dan transport
Tunjangan pegawai
Transport makan dan minum
Asuransi
Penyusutan aktiva tetap
Pemeliharaan dan perbaikan aktiva tetap
Lisrik pabrik
Premi / lembur
BBM
Sparepart
Lem
Surface film
Pisau rotary
Gummed tupe
Hoilent glue
Amplas
Firloumett
Jumlah
Biaya Pemasaran
a.
OOP/OPT dan freight
b.
Biaya bongkar muat
c.
Premi komisi
d.
Bahandel / penyelesaian dokumen
e.
Packing
f.
Claim
g.
Biaya luar negeri
h.
Sewa tongkang, motor air, dll
i.
Provisi dan biaya bank
Biaya
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
Tahun 2000
(3)
(4)
760.000
Jumlah
Administrasi dan Umum
Gaji dan honorarium
Tunjangan pegawai
Transport makan dan minum
Biaya penyusutan akitva tetap
Alat tulis kantor
Representasi
Profesional fee
Iuran dan sumbangan
Listri kantor
Telepon
Cetak dan foto copy
Penyelesaian dokumen
Jumlah
Total
Tahun 2001
(5)
760.000
(5.120.000)
(5.120.000)
(12.500.000)
(316.000)
(12.816.000)
(195.777.800)
(10.364.000)
(206.141.800)
(591.875.500)
518.075
(16.304.000)
(770.000)
2.224.000
978.500
(1.825.800)
(2.131.000)
1.588.575
(1.860.225)
(650.691.250)
398.720
(10.720.500)
(2.250.000)
622.400
(2.180.000)
(961.300)
(2.305.275)
(750.000)
(175.300)
(1.134.175)
(1.736.794.000)
612.200
(8.240.000)
(3.124.425)
1.218.250
(2.260.700)
(231.400)
(199.000)
(1.203.000)
(3.972.000)
(1.034.000)
(1.132.740.000)
42.670.700
(15.780.000)
(105.385.000)
(3.128.325)
(5.392.600)
(7.487.200)
(9.854.200)
(11.101.925)
(1.933.250)
(5.609.750)
(1.519.150)
(612.634.525)
(670.176.680)
(155.273.250)
(1.887.175)
(19.500.175)
(1.917.445.000)
(2.602.675)
(15.991.825)
(357.565.125)
(397.250)
(718.875)
(124.007.500)
(2.690.800)
(963.000)
(302.815.600)
(7.500.800)
(4.231.500)
(573.089.775)
(7.800.500)
(3.989.500)
(51.200.800)
(687.179.750)
(3.141.250)
(1.922.300)
(43.471.500)
(12.838.300)
(4.254.500)
(21.928.200)
(6.181.000)
(75.521.000)
(12.649.900)
14.801.625
(421.943.575)
(2.310.000)
(1.493.714.200)
(3.511.000)
(219.813.900)
Jumlah
Biaya
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
m.
n.
o.
p.
q.
Tahun 1999
(1.277.800)
(647.000)
(978.000)
(4.223.684.000)
(518.750)
(605.450)
(277.000)
(225.813.000)
(4.451.845.000)
(6.013.568.400)
(1.755.288.075)
(1.235.056.850)
(5.780.715.500)
(897.975)
(1.704.475)
(5.783.000)
(260.322.000)
(570.000)
(973.000)
(1.532.000)
(6.231.380.000)
(1.889.200)
(3.491.600)
(2.523.250)
(298.925.000)
(893.500)
1.780.000
1.950.000
26.750.000
(261.650)
(4.415.650)
(851.000)
(6.372.350)
(6.052.887.950)
(9.739.040.905)
(3.829.722.850)
(8.188.187.175)
17.730.950
(1.819.629.900)
(1.984.000)
(1.451.000)
1.
BBB Pada tahun 2000 dan 2001 terjadi penyimpangan sebesar (0,02%) dan
(0,33%) yang disebabkan karena kebijaksanaan manajemen menekan /
menurunkan anggaran bahan bakuk pada awal tahun sedangkan volume
63
BTKL pada tahun 1999, dan 2001 terjadi penyimpangan sebesar (0,12%) dan
(0,23%) ini terjadi karena besarnya volume kegiatan dari proses produksi
sehingga biaya yang dianggarkan menjadi menyimpang dari realisasinya karena
semakin banyak kegiatan yang dilaksanakan semakin banyak biaya yang
dikeluarkan.
3.
4.
Listrik pabrik terjadi penyimpangan sebesar 0,34%, 0,22%, 0,33% dan 23,14%,
dikarenakan informasi yang diperoleh bahwa biaya listrik setiap tahun terjadi
peningkatan tetapi kenaikan biaya tidak setinggi yang diperkirakan, sehingga
biaya yang dianggarkan terlalu tinggi.
5.
Premi dan lembur terjadi penyimpangan sebesar (0,38%), (0,24%), (0,16%) dan
(0,37%) ini terjadi karena besarnya volume kegiatan proses produksi sehingga
biaya premi / lembur yang dianggarkan menjadi menyimpang dari realisasinya
karena semakin banyak kegiatan dilaksanakan semakin bertambah jadwal kerja
karyawan.
64
6.
7.
Sparepart, lem, surface film, pisau rotary, gummed tupe, hoilemt glue, amplas
dan firlovmett terjadinya penyimpangan-penyimpangan ini disebabkan luas dan
tidaknya serta besar dan kecilnya volume kegiatan proses produksi perusahaan
sehingga biaya yang dianggarkan pihak manajemen menjadi menyimpang dari
realisasinya, semakin banyak kegiatan yang dilaksanakan makin banyak biaya
yang dikeluarkan untuk membiaya kegiatan tersebut.
8.
Biaya-biaya pemasaran
Penyimpangan-penyimpangan yang terjadi pada oop/oop dan freight, biaya
bongkar muat, premi komisi, bahandel / penyelesaian dokumen, packing, claim,
biaya luar negeri, sewa tongkang, provisi dan biaya bank, serta sewa tongkang,
motor air dll, disebabkan penetapan luas pekerjaan yang keliru sehingga biaya
yang dianggarkan menjadi menyimpang dari realisasinya, semakin banyak
kegiatan pemasaran yang penjualan dilakukan semakin banyak biaya yang
dikeluarkan untuk proses transaksi biaya tersebut termasuk dalam biaya
variabel.
9.
65
sumbangan, listrik kantor, telepon, cetak dan photo copy serta penyelesaian
dokumen, dikarenakan proses kegiatan kerja di kantor semakin banyak alat yang
digunakan dan kegiatan yang dilakukan semakin banyak biaya yang
dikeluarkan.
10.
Untuk biaya overhead pabrik yaitu : gaji dan transport, tunjangan pegawai,
transport makan dan minum, asuransi, penyusutan aktiva tetap yang juga
terdapat pada biaya adminstrasi dan umum. Biaya tersebut dapat dianggarkan
oleh pihak manajemen yang juga termasuk biaya tetap dikarenakan biaya
tersebut tidak dipengaruhi oleh perubahan volume kegiatan.
Kurangnya kemampuan manajemen dalam menetapkan luas pekerjaan,
66
67
biaya berdasarakn tingkat manajemen, tetapi masih terbatas hanya sampai tingkat
bagian, belum dirinci sampai pada sub-sub bagian yang ada dalam perusahaan.
Akibatnya biaya-biaya terjadi tidak dapat dihubungkan dengan pusat biayanya dan
tidak bisa ditunjuk siapa yang bertanggung jawab atas biaya tersebut.
Pada PT. Ketapang Indah Plywood manajer pusat biaya diemban oleh
manajer bagian keuangan. Manajer bagian ini mempunyai tanggung jawab
sepenuhnya terhadap biaya-biaya yang terjadi di bagiannya dan harus bertanggung
jawab langsung pada kepala cabang / unit. Dari sinilah awal pengukuran prestasi
manajer bagian ini, dengan demikian manajer bagian ini mempunyai wewenang dan
tanggung jawab di dalam pengelolaan biaya-biaya yang telah dikeluarkannya agar
tidak melebihi dari yang dianggarkan dalam realisasinya.
Untuk memisahkan biaya ke dalam biaya terkendalikan dan tidak
terkendalikan pada kenyataannya seringkali ditemui kesulitan. Hanya sedikit biaya
yang terjadinya menjadi tanggung jawab seseorang.
Berdasarkan atas pedoman seperti yang telah diuraikan penulis dalam
kerangka pemikiran dan struktur organisasi yang sudah ada akan dapat memisahkan
biaya terkendalikan dan biaya tidak terkendalikan maka setiap biaya yang terjadi
dapat ditunjuk siapa yang bertanggung jawab terhadap biaya tersebut. Seperti dapat
dilihat pada tabel 4 sebagai berikut :
68
TABEL 2.3
PT. Ketapang Indah Plywood
Anggaran Biaya Terkendalikan
Dan Biaya Tidak Terkendalikan
Tahun 1998 2001
a.
b.
Uraian
Golongan Biaya
Anggaran Th 1998
Anggaran Th 1999
Anggaran Th.2000
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
BBB
BTKL
g.
h.
i.
j.
k.
l.
m.
n.
o.
p.
q.
Overhead Pabrik
Gaji dan transport
Tunjangan pegawai
Transport makan dan minum
Asuransi
Penyusutan aktiva tetap
Pemeliharaan dan perbaikan aktiva
tetap
Lisrik pabrik
Premi / lembur
BBM
Sparepart
Lem
Surface film
Pisau rotary
Gummed tupe
Hoilemt glue
Amplas
Firloumett
Jumlah
Biaya Pemasaran
a.
OOP/OPT dan freight
b.
Biaya bongkar muat
c.
Premi komisi
d.
Bahandel / penyelesaian dokumen
e.
Packing
f.
Claim
g.
Biaya luar negeri
h.
Sewa tongkang, motor air, dll
i.
Provisi dan biaya bank
Biaya
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
Jumlah
Administrasi dan Umum
Gaji dan honorarium
Tunjangan pegawai
Transport makan dan minum
Biaya penyusutan akitva tetap
Alat tulis kantor
Representasi
Profesional fee
Iuran dan sumbangan
Listri kantor
Telepon
Cetak dan foto copy
Penyelesaian dokumen
(6)
Tdk terkendalikan
Tdk terkendalikan
58.322.545.500
3.908.736.000
62.231.281.500
55.107.330.650
4.132.330.650
59.239.330.650
57.677.159.000
4.220.000.000
61.897.159.000
57.677.159.000
4.500.000.000
62.177.659.000
Terkendalikan
Terkendalikan
316.440.000
1.201.788.000
335.880.000
1.486.404.600
358.560.000
1.591.318.000
292.680.000
1.027.404.000
Terkendalikan
Terkendalikan
Terkendalikan
385.020.000
650.214.000
1.288.343.000
537.300.000
616.646.000
1.288.343.000
605.664.000
576.297.600
1.288.343.000
373.140.000
495.342.000
1.288.343.000
Tdk terkendalikan
Tdk terkendalikan
Tdk terkendalikan
Tdk terkendalikan
Tdk terkendalikan
Tdk terkendalikan
Tdk terkendalikan
Tdk terkendalikan
Tdk terkendalikan
Tdk terkendalikan
Tdk terkendalikan
Tdk terkendalikan
100.000.000
1.148.243.375
4.280.500.000
2.700.566.150
3.675.435.950
42.083.529.350
19.200.694.600
2.975.979.250
1.763.363.200
928.957.800
543.176.350
337.368.000
100.000.000
175.771.520
4.450.399.500
2.903.197.350
4.213.162.150
43.193.390.500
18.981.403.800
3.122.788.000
1.830.037.000
901.250.000
545.266.000
287.039.000
1.000.000.000
184.343.400
4.909.000.000
3.024.000.000
4.520.000.000
38.124.000.000
19.058.000.000
2.782.661.000
1.723.000.000
865.000.000
486.000.000
254.000.000
22.420.000
184.343.400
4.259.940.000
3.424.000.000
2.998.181.000
37.801.000.000
18.718.000.000
2.842.661.000
1.623.000.000
823.000.000
523.000.000
302.000.000
Jumlah
Biaya
a.
b.
c.
d.
e.
f.
82.583.619.025
84.868.277.820
81.350.187.000
76.998.454.400
Tdk terkendalikan
Tdk terkendalikan
Tdk terkendalikan
100.000.000
549.000.000
1.601.599.000
1.000.000.000
751.397.000
1.968.000.000
Tdk terkendalikan
Tdk terkendalikan
Tdk terkendalikan
Tdk terkendalikan
100.000.000
1.504.040.000
421.083.000
58.803.400
1.709.000.000
519.000.000
230.976.000
100.000.000
877.000.000
2.481.000.000
100.000.000
1.856.000.000
650.000.000
265.000.000
5.870.000.000
507.000.000
470.000.000
1.323.800.000
269.000.000
1.463.000.000
340.000.000
103.000.000
5.209.000.000
Tdk terkendalikan
Tdk terkendalikan
4.959.914.000
5.068.000.000
100.000.000
9.194.439.400
11.346.373.000
12.196.000.000
10.799.800.000
Tdk terkendalikan
Tdk terkendalikan
1.071.252.000
383.292.000
1.135.134.000
515.970.000
1.176.903.000
545.454.000
1.051.596.000
368.550.000
Tdk terkendalikan
550.368.000
599.508.000
614.250.000
530.712.000
Tdk terkendalikan
Tdk terkendalikan
Tdk terkendalikan
Tdk terkendalikan
Tdk terkendalikan
Tdk terkendalikan
Tdk terkendalikan
Tdk terkendalikan
Tdk terkendalikan
371.891.000
147.453.000
475.124.000
372.740.000
1.000.000
87.863.000
69.013.000
102.047.000
100.000.000
371.891.000
161.927.000
502.000.000
400.933.000
1.000.000.000
110.300.000
92.600.000
130.000.000
100.000.000
371.891.000
174.000.000
520.000.000
489.064.000
1.000.000.000
122.000.000
104.000.000
158.000.000
100.000.000
371.891.000
144.478.000
462.560.000
360.900.000
5.233.500.000
152.000.000
113.000.000
120.000.000
213.000.000
4.631.093.000
158.440.432.925
4.020.263.000
160.674.244.470
5.275.562.000
160.718.908.000
9.122.187.000
159.098.100.400
Jumlah
Total
1.115.000.000
69
1. Biaya terkendalikan
-
70
atau
(171,67%)
pada
tahun
2001
sebesar
71
f. Lem terjadi penyimpangan pada tahun 1998 sebesar Rp978.500 pada tahun
2000 sebesar Rp(2,260.700) tahun 2001 sebesar Rp(5.392.600) atau
(0,10%)Rp978.500.
g. Surface film terjadi penyimpangan tahun 1998 sebesar Rp(1.825.800), tahun
1998 sebesar Rp(2.180.000) atau (0,01%) tahun 2000 sebesar Rp(231.400)
tahun 2001 sebesar Rp(7.487.200) atau (0,04%).
h. Pisau rotary terjadi penyimpangan pada tahun 1999 sebesar Rp(961.300)
atau (0,03%) pada tahun 2001 sebesar Rp(9.854.200) atau (0,34%)
i. Gummed tupe terjadi penyimpangan pada tahun 1998 sebesar Rp(2.131.000)
atau (0,12%) tahun 1999 sebesar Rp(2.305.275) atau (0,12%) tahun 2000
sebesar Rp(199.000) atau (0,01%) tahun 2001 sebesar Rp11.101.925 atau
sebesar 0,68%.
j. Hoilent glue terjadi penyimpangan pada tahun 1998 sebesar Rp(1.588.575)
atau (0,17%) tahun 1999 sebesar Rp(750.000) atau (0,08%) tahun 2000
sebesar Rp(1.203.000) atau (0,13%) pada tahun 2001 sebesar Rp(1.933.250)
atau (0,23%).
k. Amplas terjadi penyimpangan pada tahun 1999 sebesar Rp(175.300) atau
(0,03%) tahun 2000 sebesar Rp(3.972.000) atau (0,81%) tahun 2001 sebesar
Rp(5.609.750) atau (1,07%).
l. Firlovmett terjadi penyimpangan pada tahun 1998 sebesar Rp(1.860.225)
atau (0,55%) tahun 1999 sebesar Rp(1.134.175) atau (0,39%) tahun 2000
72
komisi
terjadi
penyimpangan
pada
tahun
1998
sebesar
73
74
dan
sumbangan
terjadi
penyimpangan
pada
tahun
1998
dokumen
terjadi
penyimpangan
pada
tahun
1998
75
ANGGARAN
(Rp)
20.215.443.600
REALISASI
(Rp)
20.215.443.600
618.716.242.195
644.474.575
SELISIH
(Rp)
(25.758.534.380)