Anda di halaman 1dari 20

PENGEMBANGAN

LAHAN BASAH
METODE PENGEMBANGAN
JALAN DI LAHAN BASAH
DOSEN PEMBIMBING : SISWANTO, S.T,M.T.
RONY EAHMAD RIADY ( 1207113633 )
ALVON ( 1207113643 )
HALIM KASUMA ( 1207113633 )

PENDAHULUAN

Pengertian
Tujuan
Kendala
Faktor

PEMBAHASAN

PENUTUP

Jala
n
prasarana darat yang meliputi segala bagian jalan,
termasuk banguan pelengkap dan perlengkapanya yang
diperuntukkan bagi lalu lintas, yang berada pada
permukaan tanah, diatas permukaan tanah, dibawah
permukaan tanah dan/atau air, serta diatas permukaan air.
Lahan
Basah
wilayah
wilayah dimana tanahnya jenuh
dengan air, baik bersifat permanen atau
musiman . Wilayah-wilayah itu sebagian
atau seluruhnya kadang-kadang
tergenangi oleh lapisan air yang dangkal.
Digolongkan ke dalam lahan basah ini, di
antaranya, adalahrawa rawa,payau,
dangambut.

PENDAHULUAN

Pengertian
Tujuan
Kendala
Faktor

PEMBAHASAN

Tujuan pembangunan pada umumnya


dimaksudkan sebagai prasarana diantaranya
agar kendaraan angkutan dapat mengangkut
penumpang atau barang langsung ke tempat
tujuan dan kota-kota yang dilalui atau yang
dituju serta agar biaya angkut dan biaya
bongkat muat barang maupun penumpang
dapat ditekan.

PENUTUP

PENDAHULUAN

Pengertian
Tujuan
Kendala
Faktor

PEMBAHASAN

PENUTUP

Terdapat cukup luas daerah lahan basah


Topografi lahan basah relative datar, sehingga
pengelolaan drainasenya cukup sulit, akibatnya
banjir
sering
Sering terjadi
tergenang
air
atau banjir
Daerah
lahan basah memiliki banyak biodivercity khas yang
harus
dilindungi
Muka airnya
tinggi, sehingga tanahnya
labil
Sulit mendapatkan freshwater untuk keperluan air
transportasi
Besarnya investasi infrastruktur di
lahan basah, karena tanahnya yang
tergenang
labil
Padadan
musim
kemarau pada lahan

gambut juga berpotensi terjadinya


kebakaran

PEMBAHASAN

PENDAHULUAN

Pertimbangan
Lingkungan
Lahan basah kaya akan jenis flora dan fauna
yang memiliki nilai dan fungsi yang penting.
Kehidupan organisme tersebut dapat berjalan
secara normal jika didukung oleh habitat yang
memadai dan sesuai bagi kehidupannya

PENUTUP

PENDAHULUAN

PEMBAHASAN

Pertimbangan
Tekhnis
Pengelolaan secara hati hati berdasarkan penelitian dari
berbagai aspek sangat diperlukan untuk mendukung
keberhasilan
pemanfataan
rawa.
Teknologi
pengelolaan
lahan
gambut ( rawa )
Pengelolaan
Air
meliputi
:
Pengelolaan air yang tepat merupakan kunci
keberhasilan pengelolaan lahan gambut ( rawa ).
Dalam rancangan infrastruktur hidrologi, pengelolaan
air dibedakan menjadi :
o Pengelolaan Air Makro
Penguasan air pada tingkat kawasan rawan banjir
o Pengelolaan Air Mikro
Pengaturan air drainase pada sarana
1
2
3 transportasi
4

PENUTUP

PEMBAHASAN

PENDAHULUAN

PENUTUP

Pertimbangan
Tekhnis
Teknologi pengelolaan lahan gambut ( rawa )
meliputi :
Pengelolaan Mekanika Tanah
Biasanya tanah mineral dilahan gambut ( rawa ) itu
lembek atau sudah melumpur diwaktu lahan digenangi.
Oleh karena itu konstruksi prasarana transportasi harus
diatur sedemikian rupa sehingga kokoh dan kuat

PENDAHULUAN

PEMBAHASAN

Pertimbangan Sosial dan


Ekonomi
Pertimbangan sosial ekonomi akan
mempengaruhi perencanaan dan pelaksanaan
pengelolaan lahan basah. Aspek aspek sosial
yag perlu diperhatikan meliputi :
Kepadatan Penduduk
Distribusi
Mata Pencaharian

Struktur Lapangan
Sistem Pengelolaan Sumber Daya
Tradisional
2
3
4

PENUTUP

PENDAHULUAN

PEMBAHASAN

PENUTUP

PENDAHUL
UAN konstruksi jalan di atas lahan basah dengan
Pelaksanaan
perkuatan geotextile dapat menghindarkan terjadinya keruntuhan
lokal pada tanah lunak karena rendahnya daya dukung tanah.
Keuntungan pemasangan geotextile pada pelaksanaan jalan di
atas tanah lunak adalah kecepatan dalam pelaksanaan dan biaya
yang relatif lebih murah di bandingkan dengan metoda
Geotekstil
adalah lembaran sintesis yang tipis, fleksibel, permeable
penimbunan
yang digunakan untuk stabilisasi dan perbaikan tanah dikaitkan dengan
pekerjaan teknik sipil. Pemanfaatan geotekstil merupakan cara
moderen dalam usaha untuk perkuatan tanah lunak.
Gambar GEOTEXTILE

PENDAHULUAN

PEMBAHASAN

PENUTUP

PENDAHUL
UAN
Beberapa fungsi dari geotekstil yaitu:
Untuk perkuatan tanah lunak.
Untuk konstruksi teknik sipil yang mempunyai umur rencana
cukup lama dan mendukung beban yang besar seperti jalan
rel dan dinding penahan tanah.
Sebagai lapangan pemisah, penyaring, drainase dan sebagai
lapisan pelindung.
Geotextile dapat digunakan sebagai perkuatan timbunan
tanah pada kasus:
Timbunan tanah diatas tanah lunak
Timbunan diatas pondasi tiang
Timbunan diatas tanah yang rawan subsidence
1

PENDAHULUAN

PEMBAHASAN

PENUTUP

METODA
PELAKSANAAN

Timbunan badan jalan di atas tanah lunak akan mengalami penurunan yang
besar dan kemungkinan runtuh akibat kurangnya daya dukung tanah terhadap
beban timbunan. Suatu cara untuk memperbaiki kondisi tersebut adalah dengan
cara penggunaan geotextile yang digelar di atas tanah lunak sebelum
pelaksanaan timbunan yang berfungsi sebagai
perkuatan(reinforcement).Perkuatan dalam kasus ini hanya bersifat sementara
sampai dengan kuat dukung(bearing capacity)tanah lunak meningkat hingga
cukup untuk
mendukung
beban
diatasnya
Analisa
dengan
metoda limit
equilibrium
akan meninjau tiga modus stabilitas
konstruksi timbunan di atas tanah lunak yaitu, stabilitas internal, stabilitas
pondasi tanah lunak dan stabilitas keseluruhan konstruksi (overall
stability).Untuk keperluan perencanaan, profil kuat geser tanah lunak perlu
dimodelkan. Dua model dipergunakan untuk mengidealisasikan kuat geser tanah
lunak di bawah timbunan yaitu pada lapisan tanah lunak tebal dan tipis.

PENDAHULUAN

PEMBAHASAN

PENUTUP

PENDAHUL
UAN
Pondasi cakar ayam terdiri dan plat beton bertulang dengan
ketebalan 10-15 cm, tergantung dari jenis konstruksi dan
keadaan tanah di bawahnya. Di bawah plat beton dibuat
sumuran pipa-pipa dengan jarak sumbu antara 2-3 m. Diameter
pipa 1,20 m, tebal 8 cm, dan panjangnya tergantung dari beban
di atas plat serta kondisi tanahnya. Untuk pipa dipakai tulangan
tunggal, sedangkan untuk plat dipakai tulangan ganda. Sistem
pondasi ini bisa diterapkan pada tanah lunak maupun tanah
keras. Tapi menurut pengalaman, lebih ekonomis bila diterapkan
atas tanah yang berdaya dukung 1,5 sampai 4 ton/m2

PENDAHULUAN

PEMBAHASAN

PENUTUP

Sejarah
Dasar pemikiran lahirnya pondasi cakar ayam ialah
memanfaatkan tekanan tanah pasif, yang pada sistem pondasi
lain tak pernah dihiraukan. Plat beton yang tipis itu akan
mengambang di permukaan tanah, sedangkan kekakuan plat ini
dipertahankan oleh pipa-pipa yang tetap berdiri akibat tekanan
tanah pasif. Dengan demikian maka plat dan konstruksi di
atasnya tidak mudah bengkok

PENDAHULUAN

PEMBAHASAN

PENUTUP

METODA
PELAKSANAAN

Makin panjang tiang pancang yang dipakai, makin besar biayanya. Apalagi jika
alat pemancangan dan tenaga ahli harus didatangkan dari tempat lain. Dengan
kemampuan yang sama, sistem cakar ayam dapat menghemat biaya sampai
30%. Pelaksanaan sistem ini dapat dilakukan secara simultan, tanpa harus
bergiliran. Misalnya sebagai pondasi menara, dapat dikerjakan dalam jumlah
banyak secara bersamaan. Seluruh sumuran beton dicetak dengan cetakan
biasa di lokasi proyek, sesuai dengan standar. Karena itu sistem ini sangat
menghemat waktu. Bagi daerah yang bertanah lembek, pondasi cakar ayam
tidak hanya cocok untuk mendirikan gedung, tapi juga untuk membuat jalan dan
landasan. Satu keuntungan lagi, sistem ini tidak memerlukan sistem drainasi
dan sambungan kembang susut

PENDAHULUAN

PEMBAHASAN

PENUTUP

PENDAHUL
UANterjadinya penurunan permukaan (settlement) juga
Sering
permasalahan laten yang sering terjadi. Hal ini pada umumnya
disebabkan oleh beratnya beban yang harus ditanggung oleh
tanah lunak. Salah satu contoh dari masalahsettlementini
dapat dilihat pada konstruksi jalan tol Sudiatmo yang dibangun
tahun 1982. Setelah kurang lebih 18 tahun, pada 2000, seiring
semakin beratnya beban yang ditanggungnya, pada kilometer
26 hingga 28 mengalami penurunan sebesar 1,2 meter
akibatnya permukaannya lebih rendah dari sisi kiri kananya
Khusus untuk konstruksi jalan raya, beragam metode untuk
memperkuat mutu tanah lunak telah diterapkan dalam
pembangunannya. Sebut saja,pile slab, cakar ayam, deep
mixing, vertical drilldan lain-lain. Menurut Ir J.H. Simanjuntak
upaya-upaya tersebut belum mampu secara maksimal
mengatasi permasalahan yang ada

PENDAHULUAN

PEMBAHASAN

PENUTUP

Sejarahrenungan mendalam atas kondisi yang ada,


Berdasar
khususnya dalam bidang konstruksi jalan raya yang dibangun di
atas tanah lunak, Ir J.H. Simanjuntak, salah satu pelaku bisnis
konstruksi, berpikir bahwa beban seluruh konstruski yang ada di
atas tanah harus disalurkan ke dalam tanah secara merata
dengan menggunakan beberapa tiang pancang. Sehingga beban
dapat didistribusikan secara merata, bukan mengandalkan pada
sebuah tiang pancang saja.
Pemikiran ini kemudian diikuti dengan eksperimeneksperimen yang cermat dan berujung pada lahirnya sistem
pondasi cerucuk
System ini intinya menyatukan beberapa tiang pancang dalam
sebuah kesatuan yang kokoh guna menyangga kostruksi di
atasnya.
1
- - - - - - METODE PENGEMBANGAN JALAN DI LAHAN BASAH - - - - - -

PENDAHULUAN

Geotextile
Cakar Ayam
Cerucuk
Vertical Drain
Tiang Pancang

PEMBAHASAN

PENUTUP

PENDAHUL
UAN
Tanah lempung
lunak jenuh adalah tanah dengan rongga kapiler
yang sangat kecil sehingga proses konsolidasi saat tanah
dibebani memerlukan waktu cukup lama, sehingga untuk
mengeluarkan air dari tanah secara cepat adalah dengan
mebuat vertical drain pada radius tertentu sehingga air yang
terkandung dalam tanah akan termobilisasi keluar melalui
vertical drain yang telah terpasang.
Vertical drain ini dapat berupa stone column atau menggunakan
material fabricated yang diproduk oleh geosinindo atau pabrik
yang lainnya. Pekerjaan vertical drain ini biasanya
dikombinasikan dengan pekerjaan pre-load berupa timbunan
tanah, dengan maksud memberikan beban pada tanah sehingga
air yang terkandung dalam tanah bisa termobilisasi dengan lebih
cepat

PENDAHULUAN

Geotextile
Cakar Ayam
Cerucuk
Vertical Drain
Tiang Pancang

PEMBAHASAN

PENUTUP

PENDAHUL
UAN
Bisa berupa bore pile atau PC spun pile, sehingga struktur
yang akan kita bangun diatas tanah tersebut tidak lagi
menumpuh pada tanah lunak tersebut akan tetap menumpu
pada lapisan tanah keras dibawahnya. Satu hal yang perlu
diperhatikan saat merencanakan pondasi tiang pancang pada
tanah lunak adalah negative skin friction.
Setiap metode perbaikan tanah pasti ada keuntungan dan
kerugian dari masing masing metode, untuk penerapan metode
tersebut tergantung kondisi tanah dari hasil laboratorium. hasil
laboratorium akan menunjukkan jenis tanahnya , sehinnga kita
bias memilh metode yang akan di terapkan dengan
mempertimbangkan bebeapa aspek seperti: aspek ekonmi,
lingkungan dan jenis konstruksi yang akan di bangun.

PENDAHULUAN

Kesimpulan
Saran

PEMBAHASAN

Kesimpula
Tekhnologi
yang digunakan pada saat perencanaan
n lahan basah, antara lain :
jalan didaerah
Konstruksi Jalan di Lahan Basah Dengan
Perkuatan GEOTEXTILE
Konstruksi Jalan di Lahan Basah Dengan Pondasi
Cakar Ayam
Konstruksi Jalan di Lahan Basah Dengan Sistem
Pondasi Cerucuk
Konstruksi Jalan di Lahan Basah Dengan Sistem
Vertical Drain
Konstruksi Jalan di Lahan Basah Dengan Sistem
Tiang Pancang

PENUTUP

PENDAHULUAN

Kesimpulan
Saran

PEMBAHASAN

PENUTUP

Saran
Pada saat perencanaan konstruksi jalan dilahan basah
sebaiknya perencana memperhatikan segala aspek
yang berhubungan dengan lahan basah

Anda mungkin juga menyukai