Anda di halaman 1dari 10

LAM PI R AN

KEASLIAN PENELITIAN
No.
1

Nama
Raditya Jati
(2005)

Lanjutan Lampiran 1
2.

M. Barrul Allmi
(2003)

Judul Penelitian
Tujuan Penelitian
Model Pengelolaan
1.
Mempelajari isu-isu
Wilayah Pesisir
lingkungan di daerah
Terpadu Berbasis
penelitian berbasis pada pihak
Masyarakat Kasus
terkait dan masyarakat.
Kelurahan
2.
Mengetahui peran
Purwahamba
pihak terkait dan masyarakat
Kecamatan Surodadi
dalam pengelolaan wilayah
dan Kelurahan
pesisir.
Dampyak Kecamatan 3.
Menyusun model
Kramat Kabupaten
pengelolaan wilayah pesisir
Tegal Jawa Tengah
terpadu berdasarkan
masyarakat.
Persepsi Stakeholders Mendapatkan pengetahuan
terhadap Pencanaan
tentang perkembangan
Pembangunan
pelaksanaan renacana
Jembatan Suramadu
pembangunan jembatan
Jawa Timur
Suramadu saat ini melalui
tanggapan dan pandangan
stakeholders, dengan ragam
persepsi stakeholders faktorfaktor yang mempengaruhinya
terhadap rencana pembangunan
Jembatan Suramadu tahun
2002 serta membandingkan
pelaksanaan rencana ini dengan
pelaksanaan tahun 1994

Metode Analisis
Hasil
PCRA dan
1.
Isu lingkungan yang ada di daerah
deskriptif
penelitian adalah isu erosi, sedimentasi
kualitatif
pantai, kerusakan mangrove, pencemaran air
laut, intrusi, sampah, sanitasi, tata ruang,
overfishing, konflik kepentingan dan
deforestasi.
2.
Peran masyarakat belum terlibat langsung
dalam perencanaan dan PWPT, namun sudah
ada usaha untuk menuju kesana.
3.
Model PWPT meliputi aspek keterpaduan
pelaku yang meliputi berbagai stakeholders
di tingkat lokal, regional dan nasional.
Deskriptif
Dari segi dukungan pada rencana, ketersediaan
kualitatif
dana dan pembebasan tanah dapat beragam
persepsi yang terakumulasi pada 5 konsepsi
yaitu : kepentingan, syarat kelayakan,
implementasi partisipasi, peran ulama dan
respon. Kelima konsepsi tersebut dapat
diketahui bahwa stakeholders cenderug untuk
melakukan perlintangan terhadap wilayah dan
atau komunitas dan keuntungan ekonomi,
adanya keterlibatan masyarakat dan komitmen
terhadap program sorotan, pada terfasilitasinya
dan atau terakomodasinya partisipasi serta
sangat berpengaruhnya peran ulama.
Dibanding pelaksanaan rencana pembangunan
tahun 1994, pelaksanaan tahun 2002 terdapat

l-1

substansi yang sama tetapi ada pula yang sama


tetapi ada yang berubah secara mendasar.

3.

Gam Dicky
Lenzun (2005)

4.

Roan Kurniawan
(2005)

Potensi Limbah,
1.
Mengkaji persepsi
Dampak Pencemaran
peternak terhadap potensi
dan Persepsi
limbah dan dampak
Masyarakat terhadap
pencemaran lingkungan
Ternak Sapi di Desa 2.
Mengkaji tingkat
Talawaan Kabupaten
pengetahuan peternak tentang
Minahasa Utara
potensi limbah dan
pencemaran lingkungan
3.
Mengkaji pengaruh
faktor umur, tingkat
pendidikan, pendapatan, dan
pengetahuan dengan persepsi
masyarakat terhadap potensi
limbah dan dampak
pencemaran lingkungan
Evaluasi kualitas
1.
Menganalisis
lingkungan sekitar
penurunan tingkat kualitas
instalasi pengelolaan
lahan sekitar IPAL rumah
limbah rumah tangga
tangga terpusat di Dusun
secara terpusat di
Cepit berdasarkan
dusun Cepit Desa
karakteristik lahan dan
Pendowoharjo
karakteristik pencemar air
Kecamatan Sewon
tanah yang bersal dari limbah
Kabupaten Bantul
rumah tangga
Provinsi DIY
2.
Menganalisis
penurunan tingkat respon
masyarakat sekitar IPAL
rumah tangga secara terpusat
terhadap pengelolaan air

Analisis
deskriptif
kualitatif

Secara umum tingkat pengetahuan masyarakat


termasuk kategori tinggi meskipun terdapat
perbedaan secara nyata antara penduduk
peternak dan bukan peternak. Hal tersebut
berkaitan dengan akses masyarakat terhadap
informasi tentang potensi limbah dan dampak
pencemaran yang diterima langsung dari
penyuluh lebih banyak dijangkau oleh peternak
daripada bukan peternak.
Persepsi masyarakat terhadap potensi limbah
dan dampak pencemaran memiliki kaitan yang
erat dengan pengetahuan seseorang tentang
usaha ternak sapi itu sendiri.

Analisis
kualitatif,
analisis statistik
chi kuadrat, dan
koefisien
kontingensi.

1.

Terjadi penurunan tingkat kualitas


lahan sekitar IPAL, dapat dilihat dari nilai
skoring pada kulitas lahan adalah 41(kualitas
lahan II), dibandingkan dengan kualitas
daerah pembanding adalah 55 (kualitas lahan
I)
2.
Hasil analisis tingkat respon
masyarakat sekitar IPAL thd keberadaan
IPAL menurut tingkat pendidikannya
menunjukkan sebagian besar masyarakat
memberikan respon negatif terhadap
keberadaan IPAL, hal ini berarti bahwa telah
terjadi penurunan respon..
3.
Tidak adanya hubungan dengan

l-2

Lanjutan Lampiran 1

5.

Mustika
Anggraeni (2005)

limbah tersebut menurut


tingkat pendidikannya
3.
menganalisis
penurunan tingkat kualitas
lingkungan sekitar IPAL RT
terpusat Cepit berdasarkan
hasil analisis penurunan
tingkat kualitas lahan dan
analisis penurunan tingkat
respon
Sistem Pengelolaan
1.
Mengetahui potensi
Lingkungan Kawasan
pencemaran lingkungan akibat
Industri Perikanan
limbah yang dihasilkan
Kawasan Pesisir
kawasan industri pengolahan
Muncar Jawa Timur.
ikan pesisir Muncar
Banyuwangi.
2.
Memahami
pengelolaan limbah yang
dilakukan oleh stakeholders
kawasan industri pengolahan
ikan di pesisir Muncar
Banyuwangi.
3.
Memahami persepsi
stakeholders terhadap sistem
pengelolaan limbah kawasan
Industri pesisir.

tingkat pendidikan hasil analisis tingkat


kualitas lingkungan sekitar IPAL
menunjukkan bahwa telah terjadi penurunan
tingkat kualitas lingkungan berdasarkan
tingkat kualitas lahan II dan respon negatif
masyarakat.

Deskriptif
kualitatif

1. Terdapat potensi pencemaran limbah


kawasan industri pengolahan ikan pesisir
Muncar.
2. Pengelolaan limbah yang dilakukan
stakeholders; masyarakat, pemerintah, dan
pengusaha industri pengolahan ikan, apakah
sudah dapat mengakomodasi permasalahan
lingkungan yang ada.
3. Persepsi masyarakat, pemerintah, dan
pengusaha industri pengolahan ikan terhadap
sistem pengelolaan lingkungan.

Sumber: Hasil Kompilasi, 2005

l-3

LAM PI R AN

DESAIN SURVEI
Sasaran/Rumusan
Masalah

1.

Bagimana
sistem
pengelolaan
lingkungan yang
dilakukan oleh
stakeholders
untuk mengelola
limbah industri
pengolahan ikan
di pesisir?

Teori

Teori-teori
tentang: sistem
pengelolaan
lingkungan dan
pengelolaan
limbah:

Mitchel, 2003

Setiawan, 2000
Reksohadipro
djo, 2000

Clifton, 1994

Mardi, 2000

Variabel

Sub Variabel

Masyarakat

Sistem
Pengelolaan
Limbah
Kawasan
Indutri

Pengusaha

Pemerintah

Indikator
Organisasi
Program kerja
Instrumen
pengelolaan
limbah
(pengetahuan
lokal)
Pelaksanaan dan
kontrol
Efektivitas
Organisasi
Program kerja
System/teknologi
pengelolaan
limbah
Pelaksanaan dan
kontrol
Efektivitas
Susunan
organisasi serta
tugas pokok dan
fungsi
Program kerja
Instrument
pengelolaan
limbah

Sumber Data

Metode Survai

Metode
Sampling

Masyarakat:
pengguna limbah
industri (pengail
minyak) dan
Laporan data
sekunder

Survei Primer:
Indepth interview
Survey Sekunder:
penelusuran
laporan2 instansi
dan penelitian

Snowball
sampling
(stakeholder
mapping pd
survey awal)

Survei Primer:
Indepth interview
(semi terstruktur)
Survey Sekunder:
penelusuran
laporan2 instansi
dan penelitian

Snowball
sampling
(stakeholder
mapping pd
survey awal)

1. Pengusaha
industri
Pengolah Hasil
Perikanan
2. Laporan data
sekunder
3. Dokumen
UKL/UPL
1.
Pejabat
pemerintah-an

Bagian
Lingkungan
Hidup
2. Dokumen
pendukung
(Perda, Rencana

Survei Primer:
Indepth interview
(semi terstruktur)
Survey Sekunder:
penelusuran
laporan2 instansi
dan penelitian

Snowball
sampling
(stakeholder
mapping pd
survey awal)

l-4

..Lanjutan Lampiran 2

2. Bagaimana
persepsi
stakeholders
terhadap sistem
pengelolaan
lingkungan
kawasan industri
perikanan di
Muncar,
Banyuwangi?

Teori-teori
tentang
persepsi &
stakeholders:
Ritohardoyo
, 2000
Bryson,
1999
Oman, 2003
Sarwono,
1992
Setiawan,
2000

Kondisi
lingkungan
Persepsi
Stakeholder
s
(masyarakat,
pemerintah
dan
pengusaha)

Limbah yang
ditimbulkan
kawasan
industri
Pengelolaan
limbah yang
dilakukan
stakeholders

Implementasi
dan Kontrol
Efektivitas
Abiotik
Biotik
Sosekbud,
kesmas
Manfaat
ekonomi
Sumber Penyakit
& mengganggu
kenyamanan
Sumber
pencemar laut
Masyarakat
Pengusaha

Tata Ruang,
UPL/UKL)

Lapangan
(Stakeholders):
Masyarakat
Pemerintah
Pengusaha

Survei Primer:
Indepth interview
(semi terstruktur)

Snowball
sampling
(stakeholder
mapping pd
survey awal)

Pemerintah

Sumber: Hasil Penyusunan, 2005

l-5

LAM PI R AN 3
DAFTAR PERTANYAAN
Daftar Pertanyaan yang terdiri dari open yang ditanyakan pada key person/informan
dilakukan dengan teknik indepth interview.
A. Sistem pengolahan limbah industri pengolahan ikan yang dilakukan
stakeholders dan persepsinya terhadap limbah industri.
1.

Bagaimana kondisi lingkungan (tanah,air udara) secara umum di sekitar


kawasan industri pengolahan ikan pesisir Muncar yang ada sekarang dibandingkan
dengan kondisi dulu?

2.

Bagaimana pendapat informan mengenai limbah yang dihasilkan


kegiatan industri pengolahan ikan di pesisir Muncar Banyuwangi?

3.

Apakah dampak yang dirasakan informan dengan adanya limbah industri


tersebut?

4.

Dampak apakah yang paling dominan dirasakan informan?

5.

Bagimana upaya yang dilakukan informan (masyarakat sekitar pabrik,


pemerintah dan pengusaha industri pengolahan ikan) untuk mengelola limbah
tersebut?

B.

Persepsi stakeholders terhadap pengelolaan limbah industri pengolahan


ikan di Muncar

Untuk masyarakat
1.

Apa yang dirasakan informan terhadap upaya pengelolaan limbah yang


dilakukan pemerintah dan pengusaha industri saat ini?

2.

Apakah menurut informan upaya yang dilakukan oleh pemerintah dan


pengusaha sudah menyelesaikan persoalan?

3.

Apakah pengelolaan limbah akan menigkatkan pendapatan masyarakat?

Untuk Pengusaha Industri Pengolahan Ikan


1. Apa yang dirasakan informan terhadap upaya pengelolaan limbah yang dilakukan
pemerintah dan pengusaha industri saat ini?
2. Apakah menurut informan upaya yang dilakukan oleh pemerintah dan pengusaha
sudah menyelesaikan persoalan?

l-6

3. Menurut informan apakah yang menyebabkan tidak berjalannya pengelolaan limbah


industri pengolahan ikan?
4. Apakah dampak apabila pengelolaan lingkungan dilaksanakan?
5. Apakah pengelolaan limbah semata-mata akan mengurangi keuntungan perusahaan?
6. Apakah

informan

setuju

dengan

pengelolaan

limbah

yang

dilakukan

masyarakat/pemerintah di sekitar kawasan industri?


7. Menurut informan apakah pengelolaan limbah benar-benar dibutuhkan untuk
kawasan industri pengolahan ikan di pesisir Muncar?
8. Apakah informan bersedia terlibat dalam pengelolaan limbah di kawasan Industri?
Untuk Pemerintah
1. Apakah dasar adanya pengelolaan limbah di kawasan industri pengolahan ikan
pesisir Muncar?
2. Apakah hambatan yang dihadapi pemerintah dalam pengelolaan lingkungan
khususnya limbah industri ini?
3. Apakah penyebab hambatan tersebut?
4. Apakah pendapat informan mengenai pro dan kontra yang ada di masyarakat
berkenaan dengan pengelolaan lingkungan ini?
C.

Persepsi stakeholders mengenai bagaimanakah sistem pengelolaan


limbah kawasan industri perikanan pesisir yang diinginkan

1.

Bagaimanakah pembanguan IPAL yang sesuai dengan keinginan stakeholders


(masyarakat, pemerintah dan pengusaha)?

2.

Untuk mencapai kesepakatan antara stakeholders, menurut informan upaya apa


yang harus diambil?

3.

Perlukah ada fihak ketiga (mediator) yang menjembatani seluruh kepentingan


stakeholders yang ada?

l-7

LAM PI R AN 4

Inventarisasi Perusahaan Pengolahan Ikan di Desa Kedungrejo Tahun 2005


No.

Nama Perusahaan/
Perorangan

1.

PT Blambangan Raya

PT. Sari Laut Jaya

PT. Sumber Yala Samudra

4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
16
17

PT. Maya Muncar


PT. Surya Blambangan
CV. Pasifik Harvest
NV. Muncar I
NV. Muncar II
CV. Hasa Zalasa Luhur
UD. Sangkar Mas
H. Suhri
P. Sahama
H. Jaini
H. Ismail
Juma'in
PT. Haza Zalasa Luhur
PT. Surya Blambangan
Kencana
UD Giat
UD Piala Indah
UD. Anak Bangsawan
UD. Samudra Indah
UD. Mulya Bahari
UD. Sumber Mas Mina
Bahari
UD. Selat Bali
CV. Manunggal Prima
UD. Perdana
H. Ach. Taufik
H. Muslim
H. Sujali
h. Asnawi
H. Abdul Hamid
Hj. Susiati
H. Rido'i
H. Ali Imron
H. Shodiq
H. Imam Syafi'i
H. Faisol

18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38

Kapasitas
Produksi
(Ton/Hari )

Perizinan

5 s/d 10

mati

5 s/d 10

hidup

10 s/d 20

hidup

10 s/d 20
5 s/d 10
10 s/d 20
5 s/d 10
5 s/d 10
5 s/d 10
250
500
400
500
400
<5
5 s/d 10

hidup
mati
hidup
Hidup
Mati
Mati
Mati
belum
belum
belum
mati
belum
hidup

Cold Storage, penepungan

5 s/d 10

hidup

Cold Storage
Cold Storage
Cold Storage
Cold Storage
Cold Storage

5 s/d 10
5 s/d 10
5 s/d 10
5 s/d 10
5 s/d 10

hidup
hidup
hidup
hidup
hidup

Cold Storage

5 s/d 10

hidup

Cold Storage
Cold Storage
Cold Storage
Cold Storage
Cold Storage
Cold Storage
Pemindangan
Pemindangan
Pemindangan
Pemindangan
Pemindangan
Pemindangan
Pemindangan
Pemindangan

5 s/d 10
5 s/d 10
5 s/d 10
<5
<5
<5
<5
<5
<5
<5
<5
<5
<5
<5

hidup
hidup
hidup
hidup
hidup
hidup
mati
mati
hidup
mati
mati
mati
belum
belum

Jenis Usaha
pengalengan, cold storage,
penepungan
pengalengan dan penepungan
pengalengan, cold storage,
penepungan
pengalengan, penepungan
pengalengan, penepungan
pengalengan, cold storage
pengalengan, penepungan
pengalengan, penepungan
pengalengan
Terasi
petis ikan
petis ikan
petis ikan
petis ikan, pemindangan
petis ikan, pemindangan
Cold Storage, penepungan

l-8

39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88

H. Sulthon
H. Jumadin
H. Syukur
H. Zainudin Mahdi
H. Abdillah Mahdi
Junaidi
Ersyad Baihaqi
Mustafa
Hosni
P. Endang
Mustari
Asan (A)
Asan (B)
P. Rifah
P. Yanto
P. Jatim/ B. Ana
Ashari
Sugiyono
H. Rifai
P. Tajab
Matluki
Sis
Suminah
Misrawi
Wiyanto
Marjuni
Suri
Mail
Tamin
Sukidi
Masbeti
Jupriah
Norijah
Minah
Said
Suki
Kati
Saiful
Maistawi
Masnawi
Marni
Misnayah
Hose
Halimah
Misno
Jumaiyah
Uripah
Hatik
Sariya
Saipul

Pemindangan
Pemindangan
Pemindangan
Pemindangan
Pemindangan
Pemindangan
Pemindangan
Pemindangan
Pemindangan
Pemindangan
Pemindangan
Pemindangan
Pemindangan
Pemindangan
Pemindangan
Pemindangan
Pemindangan
Pemindangan
Pemindangan
Pemindangan
Pemindangan
pengasinan
pengasinan
pengasinan
pengasinan
Pengasinan
Pengasinan
Pengasinan
Pengasinan
Pengasinan
Pengasinan
Pengasinan
Pengasinan
Pengasinan
Pengasinan
Pengasinan
Pengasinan
Pengasinan
Pengasinan
Pengasinan
Pengasinan
Pengasinan
Pengasinan
Pengasinan
Pengasinan
Pengasinan
Pengasinan
Pengasinan
Pengasinan
Pengasinan

<5
<5
<5
<5
<5
<5
<5
<5
<5
<5
<5
<5
<5
<5
<5
<5
<5
<5
<5
<5
<5
<5
<5
<5
<5
<5
<5
<5
<5
<5
<5
<5
<5
<5
<5
<5
<5
<5
<5
<5
<5
<5
<5
<5
<5
<5
<5
<5
<5
<5

belum
belum
hidup
mati
mati
belum
belum
mati
belum
belum
belum
belum
belum
mati
mati
belum
mati
mati
mati
mati
mati
belum
belum
belum
belum
belum
belum
belum
belum
belum
belum
belum
belum
belum
belum
belum
belum
belum
belum
belum
belum
belum
belum
belum
belum
belum
belum
belum
belum
belum

l-9

89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114
115

Sutia
Pin
Sumarto
Mide
Aris
Burawan
Sinten
Iyem
Askaya
Pairin
Sus
UD. Sido Punjul
UD. Sumber Protein
PT. Indo Sari Laut
UD. Aneka Pangan
PT. Fishindo Kusuma
Sejatera
UD. Sari Cahaya Laut
UD. Intan Laut
PT. Sumber Laut Sekawan
PT. Sari Laut Jaya Lestari
PT. Prima Lautan Indonesia
UD. Tepung Sari Jaya
Cahaya Antar Dewata Sinar
Kusuma
UD. Putra Samudra Teguh
Karya
PT.Avila Prima Intra
Makmur
PT. Sumber Rejeki
Suparwiyono

Pengasinan
Pengasinan
Pengasinan
Pengasinan
Pengasinan
Pengasinan
Pengasinan
Pengasinan
Pengasinan
Pengasinan
Pengasinan
Penepungan
Penepungan
Penepungan
Penepungan

<5
<5
<5
<5
<5
<5
<5
<5
<5
<5
<5
5 s/d 10
5 s/d 10
5 s/d 10
5 s/d 10

belum
belum
belum
belum
belum
belum
belum
belum
belum
belum
belum
hidup
hidup
hidup
hidup

Penepungan

5 s/d 10

hidup

Penepungan
Penepungan
Penepungan
Penepungan
Penepungan
Penepungan

5 s/d 10
5 s/d 10
5 s/d 10
5 s/d 10
5 s/d 10
5 s/d 10

hidup
hidup
hidup
hidup
hidup
Hidup

Penepungan

5 s/d 10

Hidup

Penepungan

5 s/d 10

Hidup

Pengalengan dan penepungan

5 s/d 10

Hidup

Penepungan
Penepungan

5 s/d 10
5 s/d 10

Belum
Hidup

Sumber: BPPPI, 2005

l-10

Anda mungkin juga menyukai