TINJAUAN PUSTAKA
diberi kewenangan oleh pemerintah untuk menjalankan tugas dan tanggung jawab
keperawatan secara propesional, sesuai dengan kode etik profesinya.
Menurut Konsorium Ilmu Kesehatan,(1989). Peran perawat dapat dibagi
menjadi 5 bagian yaitu :
1) Peran sebagai pelaksana kesehatan
Yaitu keseluruhan kegiatan pelayanan masyarakat dalam mencapai tujuan
kesehatan melalui kerjasama dengan tim kesehatan lainnya, dalam melaksanakan
peran tersebut perawat perawat bertindak selaku : pemberi rasa nyaman,
pelindung dsn pembela, communicator, mediator, rehabilitator.
2) Peran sebagai pendidik
Memberi pendidikan dan pemahaman kepada individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat baik dirumah,puskesmas dan masyarakat dilakukan
secara terorganisir dalam rangka menanamkan perilaku sehat, seperti yang
diharapkan dalam mencapai tigkat kesehatan yang optimal.
3) Peran sebagai administrasi
perawat kesehatan masyarakat yang diharapkan dapat mengelola kegiatan
pelayanan kesehatan puskesmas dan masyarakat sesuai dengan beban tugas dan
bertanggung jawab terhadap suatu permasalahan, mengambil keputusan dalam
pemecah masalah, pengelolaan tenaga, membuat kualitas mekanis kontrol, dan
bersosialisasi dengan masyarakat.
4) Peran sebagai konseling
Perawat kesehatan yang dapat dijadikan sebagai tempat bertanya individu,
kelompok
dan
masyarakat
untuk
memecahkan
berbagai
permasalahan
dalambidang
1.
Komunikasi
Dalam keperawatan jiwa komunikasi merupakan alat untuk membina
dengan penderita
perasaan,
skizofrenia
mengindentifikasi
adalah
dan
perawat
mengkaji
berusaha
masalah
dan
mengevaluasi tindakan yang dilakukan dalam perawatan dan juga secara aktif
mendengarkan dan memberi respon kepada penderita serta berfokus kepada pasien
yang membutuhkan bantuan.
2.
Sikap
Dalam keperawatan jiwa yang penting dilakukan atau diperhatikan perawat
juga
ketangkasan,
bersosialisasi
adalah
kemampuan
seseorang
dalam
dapat
melakukan
hubungan
dengan
penderita
dengan
cara
Komunikator
memberikan informasi.
Komunikator
merupakan suatu komunikasi atau percakapan perawat yang dapat dimengerti oleh
penderita dengan menggunakan bahasa yang sempurna, menggunakan bahasa
yang jelas. Mediator adalah suatu tindakan yang dapat dilakukan perawat dalam
pemecahan masalah
gangguan mental dini untuk melukiskan bentuk psikosis tertentu yang sesuai
dengan pengertian skizofrenia sekarang.
tersebut dilaporkan dalam bentuk kasus yang terjadi pada seorang pemuda yang
ditandai adanya kemunduran/ keruntuhan fungsi intelek yang gawat sekali.
berikutnya Kraeplin (dalam Intisari Psikologi Abnormal, 2000), menjadi dementia
yanc, merupakan kemerosotan otak (dementia) yang diderita oleh orang muds
(praecox) yang pada akhirnya dapat menyebabkan kekaburan keseluruhan
kepribadian. Kraeplin percaya bahwa halusinasi, delusi dan tingkah laku yang
aneh pada penderita skizofrenia dapat dikatakan sebagai kelainan fisik atau suatu
penyakit. Pada akhimya Eugen Bleuler (dalam Intisari Psikologi Abnormal,2007)
memperkenalkan istilah skizofrenia atau jiwa yang terbelahi, sebab gangguan ini
ditandai dengan disorganisasi proses berpikir, rusaknya koherensi antara pikiran
dan perasaan, serta berorientasi dini kedalam dan menjauh dari realitas yang
intinya terjadi perpecahan antara intelek dan emosi.
Gangguan jiwa (mental disorder) merupakan salah satu dari empat masalah
kesehatan
utama
dinegara-negara
maju,
modern
dan
industry
(Mahar
b. Faktor lingkungan
Penelitian menyatakan bahwa ibu yang terlalu melindungi, hubungan
perkawinan orang tua yang kurang sehat, kesalahan dalam pola komunikasi
diantara anggota keluarga dapat menimbulkan skizofrenia.
Skizofrenia tidak diduga sebagai suatu penyakit tunggal tetapi sebagai
sekelompok penyakit dengan ciri-ciri klinik umum. Banyak teori penting telah
diajukan mengenai etiologi dan ekspresi gangguan ini, salah satunya yang
diungkapkan oleh Residen Bagian Psikiatri UCLA (1997).
c. Teori biologik dan genetic
terakhir
memperlihatkan
adapya
kelebihan
reseptor
di lingkungan rumah:
a. Model diatesis-stress
Suatu model untuk integrasi faktor biologis dan faktor psikososial dan
lingkungan adalah model diatesis-stress. Model ini merumuskan bahwa seseorang
mungkin memiliki suatu kerentanan spesifik (diatesis) yang jika dikenai oleh
suatu pengaruh lingkungan yang menimbulkan stress akan memungkinkan
perkembangan gejala skizofrenia.
b. Faktor biologis
Semakin banyak penelitian telah melibatkan peranan patofiologis untuk
daerah tertentu di otak termasuk sistem limbik, korteks frontalis dan ganglia
basalis. Ketiga daerah tersebut saling berhubungan sehingga disfungsi pada salah
satu daerah tersebut mungkin melibatkan patologi primer di daerah lainnya
sehingga menjadi suatu tempat potensial untuk patologi primer pasien skizofrenik.
yang salah dan aneh tentang kerja tubuh, misalnya pasien skizofrenia menganggap
bahwa otaknya sudah dimakan rayap.
b. Gangguan pada bentuk pikiran, bahasa dan komunikasi
Proses berpikir dari pasien skizofrenia dapat menjadi tidak
terorganisasi dan tidak berfungsi, kemampuan berpikir mereka menjadi
kehilangan logika, cara mereka mengekspresikan ids dalam pikiran dan bahasa
dapat menjadi tidak dapat dimengerti, akan sangat membingungkan jika kita
berkomunikasi dengan penderita, gangguan pikiran. Contoh umum gangguan
berpikir adalah inkoheren, kehilangan asosiasi, neologisms, blocking dan
pemakaian kata-kata yang salah.
c. Gangguan persepsi halusinasi
Halusinasi adalah salah satu simpton skizofrenia yang merupakan
kesalahan dalam persepsi yang melibatkan kelima alat indera kita walaupun
halusinasi tidak begitu terikat pada stimulus yang di luar tetapi kelihatan begitu
nyata bagi pasien skizofrenia. Halusinasi tidak berada dalam kontrol individu,
tetapi tejadi begitu spontan walaupun individu mencoba untuk menghalanginya.
d. Gangguan afeksi (perasaan)
Pasien skizofrenia selalu mengekspresikan emosinya secara,
abnormal dibandingkan dengan orang lain. secara umum, perasaan itu konsisten
dengan emosi tetapi reaksi ditampilkan tidak sesuai dengan perasaannya.
e. Gangguan psikomotor
Pasien skizofrenia kadang akan bedalan dengan aneh dan cara yang
berantakan, memakai pakaian aneh atau membuat mimik yang aneh atau pasien