Tafsir..
Firman Allah:
majrur
berkaitan
(bi
ismi)
dengan
kata
di
awal
kerja
ayat
yang
katakan
(dalam
kaidah
bahasa
dengan
setelahnya,
kata
karena
yang
tersembunyi
keduanya
adalah
mamul.
Sedang
setiap
mamul
harus
memiliki amil.
Ada dua fungsi mengapa kita letakkan
kata
kerja
yang
tersembunyi
itu
di
belakang:
Pertama : Tabarruk (mengharap berkah)
dengan mendahulukan asma Allah Azza wa
Jalla.
Kedua
meletakkan
Pembatasan
amil
maksud,
dibelakang
karena
berfungsi
untuk
mengharap
berkah
amil
kecuali
apabila
telah
memenuhi
syarat-syarat tertentu.
Lalu mengapa kita katakan : Kata kerja
setelahnya
disesuaikan
dengan
jenis
itu,
Rasulullah
bersabda:
-
-
Barangsiapa yang belum menyembelih,
maka
jika
menyembelih
menyembelih
dengan
hendaklah
menyebut
ia
nama
kerja,
yakni
menyembelih,
Lafzhul Jalalah (
Merupakan
) .
nama
bagi
Allah
Rabbul
Ar-Rahmaan (
Ar-Rahiim (
hamba-hamba
yang
curahan
kasih
saying
dan
merupakan
kasih
perbuatan
sayang
yang
Allah,
yakni
yang
disayangiNya,
seperti
yang
sayang
dan
pengaruhnya,
yaitu
dalil
Allah
yang
hakiki
ini.
Mereka
akal
mereka
memiliki
sifat
kasih
berkata:
Alasannya,
menunjukkan
mustahil
sayang.
sifat
adanya
kasih
Allah
Mereka
sayang
kecondongan,
ketundukan,
rasa
iba
dan
Kalaupun
hal-hal
tersebut
yang
sesuai
kemahaagungan,
kekuasanNya.
dengan
kemahabesaran
Sifat
yang
tidak
dan
akan
akal
sehat
telah
hakiki
bagi
Allah
Allah
secara
khusus,
misalnya
menunjukkan
tidak
dapat
diterima
akal
atau
iradah
(berkehendak)
yang
hakiki
argumentasi
akal
dalam
berkata
Keistimewaan
yang
yang
pintar. Adapun
tanda-tanda
siapakah
turunnya
hujan
tadi
basmalah
termasuk
ayat
dalam
harus
dibaca
jahr
(dikeraskan
ulama
lain
berpendapat,
basmalah tidak termasuk dalam surat AlFatihah. Namun ayat yang berdiri sendiri
dalam Al-Quran.
Inilah pendapat yang benar. Pendapat
ini berdasarkan nash dan rangkaian ayat
dalam surat ini.
Adapun dasar di dalam nash, telah
diriwayatkan dalam sebuah hadits dari Abu
Hurairah bahwa Rasulullah
bersabda
berfirman:
Allah
}
{
{
}
{
}
{
menjadi
dua
bagian,
separuh
Apabila
ia
membaca:
Hamba-Ku
telah
untuk-Ku
hamba-Ku.
dan
Apabila
separoh
ia
untuk
membaca:
semacam
penegasan
bahwa
Dalam
kitab
Ash-Shahih
}
{
3
HR. Muslim
Aku pernah shalat di belakang Nabi
, Abu Bakar, Umar dan Utsman
. Mereka semua membuka shalat
dengan membaca: Alhamdulillaahi Rabbil
Aalamin
dan
tidak
membaca:
Bismillaahirrahmaanirrahiim
bacaan maupun di akhirnya.
di
awal
menunjukkan
bahwa
basmalah
HR. Muslim
Disalin dari kitab Tafsir Juz Amma, edisi
Indonesia Tafsir Juz Amma, penulis Syaikh
Muhammad
bin
Shalih
Al-Utsaimin,
penerjemah Abu Ihsan Al-Atsari, penerbit AtTibyan Solo.
Sumber: almanhaj.or.id.