DX Resiko
DX Resiko
TIM JIWA
POHON MASALAH
Akibat: Risiko.
Penyebab:..
DIAGNOSIS KEPERAWATAN
Paket diagnosis
Mulai dari keluhan utama
Lanjutkan dengan prioritas berikut
Diagnosa: final
Langkah merumuskan
DX
Identifikasi data fokus
Analisa data
Membuat pohon
masalah
Merumuskan dx
Ansietas
perasaan was-was,
kuatir, tidak nyaman
seakan-akan terjadi
sesuatu yang
dirasakan sebagai
ancaman
Diare/konstipas
i
Gelisah
Berkeringat
Tremor
Sakit kepala
Sulit tidur
Respons
Kognitif
Lap persepsi
menyempit
Tidak mampu
menerima
rangsang luar
Berfokus pada
perhatiannya
Respons
Perilaku dan
Emosi
Gerakan
tersentaksentak
Bicara
berlebihan
dan cepat
Perasaan tidak
Intervensi Generalis
Bantu mengenal
ansietas:
Bantu menjelaskan
situasi menimbulkan
ansietas
Bantu mengenal
penyebab ansietas
Bantu menyadari
perilaku akibat ansietas
Data Subyektif
evaluasi diri negatif Mengungkapkan
berkembang
rasa malu/ bersalah
sebagai respons
thd hilang/berubah menjelek-jelekkan
perawatan diri
diri
yang sebelumnya
evaluasi diri positif Mengungkapkan hal
negatif ttg diri
(NANDA, 2005).
Data Obyektif
menyalahkan diri
Mengevaluasi diri seperti
tidak mampu
Kesulitan membuat
keputusan
Intervensi
Tingkatkan kesadaran harga diri& pemec
masalah:
Data wawancara :
Menolak perub angg tubuh
Mengatakan negatif angg
tubuhnya
Mengungkapkan tidak berdaya
Menolak berinteraksi
Mengungkapkan keinginan terlalu
tinggi bag tubuh yang terganggu.
Sering mengulang kehilangan
yang terjadi.
Merasa asing thd bag tubuh yang
hilang.
Tindakan
Keperawatan
Diskusikan persepsi citra
tubuhnya
Diskusikan potensi bag
tubuh yang lain.
Bantu meningkatkan fungsi
bag tubuh yg terganggu.
Analisis kasus
Nn. A 18 tahun dirawat di rumah sakit, dia
mengalami luka luka di bagian wajah dan
bagian kaki sebelah kanan mengalami patah
tulang yang serius. Dia tampak gelisah ,
tidak mau tidur, mengeluh sakit kepala dan
selalu menangis. Dia tidak mau masuk kuliah
lagi karena malu dengan luka di wajah dan
kakinya an merasa tidak berguna.Nadi
100x/mnt TD 140/90 mmHg. Setiap ditanya
apapun dia hanya menjawab bagaimana
nantinya wajah dan kaki saya. Dia selalu
bertanya kepada perawat tentang
keadaannya.dia tidak mau bercermin
melihat wajahnya, serta tidak mau melihat
dan menyentuh kakinya.