Eleminasi Alvi 2015
Eleminasi Alvi 2015
0leh
IIS SUGIARTY, SST
Tanda klinis :
- adanya feses yang keras
- defekasi < 3 kali seminggu
- menurunnya bising usus
- adanya keluhan pada rektum
- nyeri saat mengejan & defekasi
- adanya perasaan masih ada sisa feses
Kemungkinan Penyebab :
- Defek persyarafan, kelemahan pelvis, imobilitas
karena cedera serebrospinalis, CVA,dll
- Pola defekasi tidak teratur
- Nyeri saat defekasi karena hemoroid
- Menurunnya peristaltik
- Penggunaan obat seperti penggunaan antasida,
laksansia, anestesi
- Usia lanjut.
3.
Inkontinensia Usus
4.
Kembung
4.
Hemorroid
Fecal Impaction
masa feses keras dilipatan rektum yg
diakibatkan oleh retensi & akumulasi
materi feses yang berkepanjangan.
Penyebabnya : asupan kurang,
aktivitas
kurang, diet rendah serat,
kelemahan
tonus otot.
6.
Diare
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Usia
Diet
Asupan Cairan
Aktivitas
Pengobatan
Gaya Hidup
Penyakit
Nyeri
Kerusakan Sensorik & Motorik
Usia
Setiap tahap perkembangan memiliki kemampuan
mengontrol defekasi yang berbeda. Bayi belum
memiliki kemampuan mengontrol BAB scr penuh.
Pada orang dewasa sudah memiliki kemampuan
mengontrol secara penuh. Pada lansia mengalami
penurunan.
Diet
Makanan yg memiliki kadar kandungan serat tinggi
dapat membantu proses percepatan dan jumlah
yang dikonsumsi pun dapat mempengaruhi.
Asupan Cairan
Pemasukan yang kurang dalam tubuh membuat
defekasi menjadi keras krn proses absorbsi kurang
shg dpt mempengaruhi kesulitan proses defekasi.
Aktivitas
Melalui aktivitas tonus otot abdomen, pelvis, dan
diafragma menyebabkan gerakan peristaltik pada
daerah kolon dpt bertambah baik shg membantu
kelancaran proses defekasi.
Pengobatan
Seperti penggunaan laksantif & antasida yang
terlalu sering.
Gaya Hidup
Seseorang yang memiliki gaya hidup sehat /
kebiasaan melakukan BAB ditempat bersih/toilet,
maka ketika org tsb BAB ditempat terbuka/kotor
ia akan mengalami kesulitan dlm proses defekasi.
Penyakit
Penyakit yang berhubungan dengan sistem
pencernaan, contoh : gastroenteritis/diare
penyakit infeksi lainnya.
Nyeri
Adanya nyeri dapat mempengaruhi keinginan
/ kemampuan untuk BAB, contoh : nyeri pada
kasus hemoroid & episiotomi.
Kerusakan Sensoris & Motorik
Menimbulkan proses penurunan stimulasi
sensoris dalam defekasi. Hal tsb diakibatkan
oleh kerusakan saraf pada tulang belakang /
kerusakan saraf lainnya.
Keadaan
Warna
Normal
Abnormal
Bayi:kuning
Putih,hitam/tar,
Merah
Dewasa:cokelat
Pucat berlemak
Penyebab
Kurangnya kadar
empedu,
perdarahan sal
cerna bgn
atas,prdarahan
sal cerna bgn
bawah.
Malabsorbsi
lemak
Bau
Konsistensi
Cair
Bentuk
Sesuai diameter
rektum
Kecil, bentuknya
seperti pencil
Obstruksi &
peristaltik yg
cepat.
Konstituen
Makanan yg tdk
dicerna, bakteri yg
mati, lemak,
pigmen empedu,
mukosa usus, air
Darah,pus,benda
asing, mukus,atau
cacing
Internal bleeding,
infeksi, tertelan
benda, iritasi,
inflamasi
B. Diagnosa Keperawatan.
1. Konstipasi b/d :
Defek persyarafan, kelemahan pelvis,
immobilitas
akibat
cedera
medula
spinalis, dan CVA.
Penurunan respon berdefekasi.
Nyeri akibat hemoroid.
Efek samping tindakan pengobatan:
antasida, anestesi.
Menurunnya peristaltik akibat stres.
Penurunan Laju Metabolisme
B. Diagnosa Keperawatan.
2. Diare b/d :
Malabsorpsi / inflamasi akibat penyakit
infeksi, gastritis, ulkus, dll.
Peningkatan peristaltik akibat peningkatan
metabolisme.
Proses infeksi.
Efek samping tindakan pengobatan
Stres psikologis.
C. Perencanaan Keperawatan
Tujuan :
Memahami
arti
eleminasi
scr
normal.
Mempertahankan asupan makanan
dan minuman cukup.
Membantu latihan secara teratur.
Mempertahankan
kebiasaan
defekasi secara teratur.
Mencegah gangguan integritas kulit.
Rencana Tindakan
1. Kaji perubahan faktor yang
mempengaruhi eleminasi alvi.
a. Konstipasi scr umum.
dapat
c.
d. Inkontinensia usus :
D. TINDAKAN KEPERAWATAN.
1. Menyiapkan
feses
untuk
bhn
pemeriksaan.
2. Menolong BAB menggunakan pispot.
3. Memberikan huknah rendah.
4. Memberikan huknah tinggi.
5. Memberikan spuit gliserin (enema
force).
6. Mengeluarkan
feses
dengan
jari
(evakuasi feses).
E. EVALUASI KEPERAWATAN
Evaluasi
dilakukan
untuk
menilai
adanya
kemampuan pasien dalam :
1. Memahami cara eleminasi yang normal.
2. Mempertahankan
asupan
makanan
dan
minuman yang adekuat.
3. Melakukan latihan secara teratur.
4. Mempertahankan
defekasi
secara
normal
ditunjukkan dengan kemampuan pasien dalam
mengontrol BAB tanpa bantuan obat / enema,
BAB tanpa mengejan.
5. Mempertahankan rasa nyaman : kenyamanan
saat BAB, tidak terjadi bleeding dan inflamasi.
6. Mempertahankan integritas kulit perianal.
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH