KELUARGA adalah tempat mencurahkan kasih sayang baik kepada orangtua ataupun
sebaliknya. Keluarga yang bahagia adalah keluarga yang harmonis mempunyai komunikasi
yang baik antaranggota di dalamnya, saling mengerti kebutuhan dan keinginan satu sama
lain. menciptakan keluarga harmonis itu mudah jika di antara komponen keluarga itu
mempunyai keterbukaan yang sehat, saling mendukung dalam hal kebaikan, dan berani
mengaku salah jika memang bersalah.
Ada tiga tipe keluarga yang umum di masyarakat. Tipe yang pertama adalah keluarga yang
otoriter yaitu keputusan mutlak hanya ada pada satu tangan. Biasanya keluarga yang
otoriter itu karena sikap orangtua yang terlalu tegas, selalu memaksakan kehendak. Anak
diberi aturan-aturan hingga kadang merasa dikekang.
Orangtua seperti ini hanya akan mengatakan "ya" pada keinginan anak jika keinginan itu
benar dimata orangtua. Keluarga yang seperti ini akan memberikan dampak psikologis
yang buruk bagi anak karena ketidaknyamanannya di rumah. Karena anak merasa
dikekang, tidak mempunyai kebebasan untuk berekspresi.
Seringkali di dalam hati anak ingin berontak yang di tunjukkan dengan perlakuan yang tidak
mengenakkan di hati orang tuanya. Padahal, didalam diri anak mungkin dia berkata."Bukan
seperti itu yang aku maksud Ma, Pa. Aku hanya ingin menunjukkan keinginan ku. Papa
harus tahu itu."
Sikap keluarga seperti ini bisa mematikan kreativitas karena untuk berekspresi saja tidak
mendapat dukungan.
Begitu juga dengan tipe keluarga yang kedua yaitu keluarga bebas. Mungkin karena orang
tua yang terlalu sibuk dengan pekerjaannya, sehingga tidak ada waktu di rumah untuk
memerhatikan anaknya. Terlebih jika tanggung jawab anak hanya di limpahkan kepada
pembantu. Keluarga yang seperti ini biasanya juga tidak peduli dengan apa yang terjadi
dengan anaknya, sehingga anak merasa kurang mendapat kasih sayang dari orang tua.
Dampak psikologis dari keluarga seperti ini adalah anak mempunyai sikap keras kepala dan
mau menang sendiri.
Tipe yang ketiga adalah keluarga yang demokratis, tidak terlalu otoriter ataupun terlalu
bebas. Keluarga yang seperti ini adalah keluarga yang di dambakan anak-anak . Yaitu
kebebasan yang tidak mengekang kreativitasnya.
Komponen dalam keluarga ini semuanya memiliki sikap terbuka. Anak bisa
mengungkapkan pendapatnya dan orang tua juga bisa menerimanya. Keinginan masingmasing bisa di ungkapkan dan diterima tanpa emosi, sehingga tidak menumbuhkan beban
psikologis bagi anak dan tidak membuat rasa kecewa di hati orang tua.
07DEC2010 No Comments
HEROdes.SolutionPosted in Uncategorized
A. Konsep Keluarga
1.
1. Pengertian
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga
dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu
atap dalam keadaan saling tergantung.(Depkes RI, 1988).
Keluarga adalah dua orang atau lebih yang bergabung karena ikatan tertentu
untuk berbagi pengalaman dan pendekatan emosional serta mengodentifikasi
diri mereka sebagai bagian dari keluarga.(Friedman, 1998).
1.
2. Tipe/Bentuk Keluarga
3.
4.
5.
6.
7.
Keluarga Inti (Nuclear Family) : keluarga yang terdiri dari ayah, ibu
dan anak-anak.
Keluarga Besar (Extended Family) : keluarga inti ditambah sanak
saudara misalnya nenek, kakek, keponakan, saudara sepupu, paman, bibi,
dsb.
Keluarga Berantai (Serial Family) : keluarga yang terdiri dari wanita
dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan satu keluarga inti.
Keluarga Duda/Janda (Single Family) : keluarga yang terjadi karena
perceraian atau kematian.
Keluarga Berkomposisi (Composite) : keluarga yang perkawinannya
berpoligami dan hidup secara bersama-sama.
Keluarga Kabitas (Cahabitation) : dua orang menjadi satu tanpa
pernikahan tetapi membentuk suatu keluarga.
3. Peran Keluarga
Peran ayah sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa
aman, kepala rumah tangga, anggota dari kelompok sosialnya dan anggota
masyarakat.
2.
Peran ibu sebagai isteri, ibu dari anaknya, mengurus rumah tangga,
pengasuh, pendidik dan pelindung bagi anak-anaknya, anggota kelompok
social dan anggota masyarakat serta berperan sebagai pencari nafkah
tambahan bagi keluarga.
3.
4.
4. Fungsi Keluarga
Fungsi dari keluarga adalah memenuhi kebutuhan anggota individu keluarga dan
masyarakat yang lebih luas, fungsi keluarga adalah:
1.
a. Fungsi Afektif
b. Fungsi Sosialisasi
c. Fungsi reproduksi
d. Fungsi Ekonomi
Tugas perkembangan:
1.
2.
3.
kurang direncanakan.
1.
Tugas perkembangan:
1.
2.
3.
Tahap 3 keluarga dengan anak pra sekolah: dimulai anak pertama berusia
2,5 tahun sampai dengan 5 tahun.
Tugas perkambangan:
1.
2.
3.
Beradaptasi dengan anak yang baru lahir sementara kebutuhan anak yang
lain juga harus dipenuhi.
4.
5.
6.
7.
Masalah kesehatan:
1.
5.
Tahap 4 keluarga dengan anak usia sekolah: dimulia saat anak pertama
berusia 6 tahun samapi 13 tahun.
Tugas perkembangan:
1.
2.
3.
4.
5.
Tahap 5 keluarga dengan anak remaja: dimulai saat anak pertama berusia
13 tahun sampai 19-20 tahun.
Tugas perkembangan:
1.
2.
3.
4.
Tugas perkembangan:
1.
2.
3.
Membantu orang tua yang sedang sakit dan memasuki masa tua
4.
5.
Masalah kesehatan:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Tugas perkembangan:
1.
2.
3.
Mempertahankan kesehatan.
Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan teman sebaya dan
anak-anak.
Meningkatkan keakraban pasangan.
Masalah kesehatan:
a. Promosi kesehatan.
b. Masalah hubungan dengan perkawinan.
c. Komunikasi dan hubungan dengan anak cucu dan
lain-lain.
4.
d. Masalah hubungan dengan perawatan.
1.
2.
3.
5.
Tahap 8 keluarga dengan usia lanjut: dimulai salah satu meninggal atau
pension sampai dengan dua-duanya meninggal.
1. Pengertian
Beberapa hal berikut ini adalah alasan mengapa harus menjadi fokus sentral dari
perawatan:
1.
Dalam sebuah unit keluarga disfungsi apa saja akan mempengaruhi satu
atau lebih anggota keluarga.
2.
3.
4.
Upaya menemukan kasus dalam keluarga dan faktor resiko pada anggota
keluarga yang lain.
5.
6.
7.
3. Peran Perawat
a. Pendidik
b. Koordinator
c. Pelaksana
Perawat yang bekerja dengan klien dan keluarga baik di rumah, klinik, maupun
di rumah sakit bertanggung jawab memberikan perawatan langsung.
1.
d. Pengawas Kesehatan
e. Konsultan
f. Kolaborasi
Perawat harus bekerja sama dengan pelayanan rumah sakit atau anggota tim
kesehatan lain untuk mencapai tahap kesehatan yang optimal.
1.
g. Fasilitator
h. Modifikasi Lingkungan
1.
a. Pengkajian
b. Diagnosa Keperawatan
c. Pelaksanaan
Pelaksanaan tindakan didasarkan pada rencana asuhan yang telah disusun. Halhal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan tindakan keperawatan adalah
sumber daya (keuangan), tingkat pendidikan keluarga, adat istiadat yang
berlaku, respon dan penerimaan keluarga serta sarana yang dimiliki keluarga.
1.
d. Evaluasi
Evaluasi adalah tahap yang menentukan apakah tujuan tercapai. Apabila dalam
penilaian tujuan tidak tercapai, maka perlu dicari penyebabnya. Hal ini dapat
terjadi karena beberapa faktor yaitu tujuan tidak realistis, tindakan keperawatan
yang tidak tepat dan faktor yang tidak dapat diatasi.
D. Hipertensi
1.
Pengertian
Etiologi
2.
Komplikasi
Perawatan
Pengaturan diit
2.
3.
1)
2)
Betabloker
3)
4)
5)
roparnolol, dll.
1.
Nutrisi
Didalam tubuh terdapat tiga bagian lemak yaitu kolesterol, trigliserida, dan
pospolipid. Sekitar 25 50 % kolesterol berasal dari makanan dapat diarsorbsi
oleh tubuh sisanya akan dibuang lewat faeces. Beberapa makanan yang
mengandung kolestero tinggi yaitu daging, jeroan, keju keras, susu, kuning telur,
ginjal, kepiting, hati dan kaviar. Tujuan diet rendah kolesterol adalah
menurunkan kadar kolestero serta menurunkan berat badan bila gemuk. Hal-hal
yang harus diperhatikan dalam mengatur nutrisi pada hypertensi adalah :
1)
2)
3)
4)
Batasi konsumsi kuning telur, paling banyak tiga butir per minggu.
5)
Hypertensi tidak mengenal usia dan bentuk tubuh seseorang. Meski demikian
orang yang kelebihan berat badan akan beresiko tinggi terkena hypertensi. Salah
satu cara untuk menanggulanginya dengan melakukan diet rendah kalori, agar
berat badannya menurun hingga normal. Dalam pengaturan nutrisi perlu
diperhatikan hal berikut :
1)
Asupan kalori dikurangi sekitar 25 % dari kebutuhan energi atau 500
kalori untuk penurunan 0,5 kg berat badab per minggu.
2)
3)
Dampak masalah.
1.
1)
Terhadap individu.