Anda di halaman 1dari 13

KASUS YANG MELANGGAR

UU NO.35 TAHUN 2014


Kelompok 3
Ai Yulianti
Gia Hibatul R
Heru Badrussalam
Novatiloka Mubarok
Nuralifatul Aidah
Nurul Fathia
Osi Awulan
Putri Intan P
Zahra Taziatun N

Kasus Perdagangan
Anak
Kasus perdagangan anak kembali terjadi di Kota Padang. Kasus ini
sudah terungkap oleh pihak Polresta Padang, Sumatera Barat.
Dugaan kasus perdagangan orang atau trafficking terkait sembilan
anak sekolah dasar asal Dusun Surat Aban, Desa Bulasat,
Kecamatan Pagai Selatan, Kabupaten Kepuluan Mentawai.
Saat ini sembilan anak asal Dusun Surat Aban, Desa Bulasat,
Kecamatan Pagai Selatan itu dititipkan di Perwakilan Pemkab
Mentawai yang ada di Kota Padang. "Kesembilan anak-anak itu
masih duduk di bangku sekolah dasar. Lima orang di antaranya
duduk di bangku kelas lima, dua kelas empat dan satu kelas satu.
Sembilan bocah itu hanya satu yang bisa berbahasa Indonesia,"
ungkap Wisnu Andayana.

Kami berpendapat pemerintah sebaiknya


mengusut tuntas kasus ini karena setelah kami
telaah dalam UU No.35 tahun 2014 pasal 59,
tertera bahwa pemerintah juga memiliki
kewajiban khusus dalam melindungi anak,
lembaga resmi seperti KPAI juga bertanggung
jawab dalam kasus ini.

Pasal 59
1. Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan lembaga
negara lainnya berkewajiban dan bertanggung
jawab untuk memberikan Perlindungan Khusus
kepada Anak.
2. Perlindungan Khusus kepada Anak sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) diberikan kepada:
point (h) : Anak korban penculikan, penjualan,
dan/atau perdagangan;

Pasal 68
Perlindungan Khusus bagi Anak korban
penculikan, penjualan, dan/atau
perdagangan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 59 ayat 2 huruf h dilakukan
melalui upaya pengawasan,
perlindungan, pencegahan, perawatan,
dan rehabilitasi.
123 West Main Street
New York, NY 10001

P: 555.123.4568
F: 555.123.4567

www.carecounseling.com

Pelaku perdagangan anak melanggar UU No. 35 tahun


2014 pasal 76F :
Pasal 76F
Setiap Orang dilarang menempatkan, membiarkan,
melakukan, menyuruh melakukan, atau turut serta
melakukan penculikan, penjualan, dan/atau
perdagangan Anak.

Kasus pelecehan seksual


pada
anak
Kasus pelecehan seksual pada anak
terjadi di salah satu sekolah international
di Jakarta yaitu Jakarta International
School (JIS), Seorang murid di TK JIS
diyakini diperkosa beramai-ramai oleh
enam petugas kebersihan, namun
seorang diantara mereka belakangan
dikabarkan bunuh diri. Orang tua murid
mengajukan gugatan dan meminta ganti
rugi US$12,5 juta terhadap JIS.

Menurut kami pelecehan seksual ini merupakan


suatu bentuk kekerasan yang tertera pada UU
No. 35 tahun 2014 yaitu pasal 15a

15a. Kekerasan adalah setiap perbuatan terhadap


Anak yang berakibat timbulnya kesengsaraan atau
penderitaan secara fisik, psikis, seksual, dan/atau
penelantaran, termasuk ancaman untuk
melakukan perbuatan, pemaksaan, atau
perampasan kemerdekaan secara melawan
hukum.

Kami berpendapat lembaga pendidikan terkait yaitu JIS


melanggar UU No.35 tahun 2014 pasal 9 ayat (1a), pasal
15, pasal 54 karena telah lalai dalam memberikan suatu
perlindungan kepada peserta didiknya.

Pasal 9
(1a) Setiap Anak berhak mendapatkan perlindungan di
satuan pendidikan dari kejahatan seksual dan Kekerasan
yang dilakukan oleh pendidik, tenaga kependidikan,
sesama peserta didik, dan/atau pihak lain.

Pasal 54
(1) Anak di dalam dan di lingkungan
satuan pendidikan wajib mendapatkan
perlindungan dari tindak Kekerasan fisik,
psikis, kejahatan seksual, dan kejahatan
lainnya yang dilakukan oleh pendidik,
tenaga kependidikan, sesama peserta
didik, dan/atau pihak lain.

Pasal 15
Setiap Anak berhak untuk memperoleh
perlindungan dari:
f. kejahatan seksual.

Kami juga berpendapat pemerintah sebaiknya mengusut


tuntas kasus ini karena setelah kami telaah dalam UU No.35
tahun 2014 pasal 59, tertera bahwa pemerintah juga
memiliki kewajiban khusus dalam melindungi anak,
lembaga resmi seperti KPAI juga bertanggung jawab dalam
kasus ini.
Pasal 59
1.Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan lembaga
negara lainnya berkewajiban dan bertanggung
jawab untuk memberikan Perlindungan Khusus
kepada Anak.
2.Perlindungan Khusus kepada Anak sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) diberikan kepada:
d. Anak yang dieksploitasi secara ekonomi
dan/atau seksual;

SAVE CHILD = SAVE WORLD


BEAUTIFUL WORLD IS DEPEND ON HOW MANY
CHILD WHO GETS HAPPINESS

Anda mungkin juga menyukai