Anda di halaman 1dari 2

Ujian Tengah Semester

Nama: Lanny Triana, S.Farm


Universitas Setia Budi
1. Analisis implikasi mengenai aturan yang berkaitan dengan obat herbal di Indonesia
Jawab:
Menurut Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia
Nomor HK.03.1.23.06.11.5629 TAHUN 2011 tentang PERSYARATAN TEKNIS
CARA PEMBUATAN OBAT TRADISIONAL YANG BAIK
Inti dari peraturan tersebut:
a. Industri obat tradisional wajib menerapkan CPOTB dalam seluruh aspek dan
seluruh rangkaian pembuatan obat tradisional
b. Bagi industri yang telah menerapkan CPOTB akan diberikan setifikat
berdasarkan bentuk sediaan
c. Dalam peraturan ini terdiri dari 11 bab, dimana semua persyaratan mengenai
pembuatan obat tradisional dibahas secara lengkap
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 007 Tahun 2012
tentang REGISTRASI OBAT TRADISIONAL
Inti dari peraturan tersebut menjelaskan tentang:
a. Ketentuan-ketentuan umum mengenai obat tradisional
b. Ketentuan mengenai ijin edar dan kewajiban pemegang nomor ijin edar
c. Registrasi obat tradisional lisensi yang dilakukan oleh IOT
d. Registrasi obat tradisional eksport dan import
e. Tata cara registrasi
f. Sanksi-sanksi yang diberikan
Menurut Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia
Nomor HK.00.05.41.2803 tentang LARANGAN OBAT TRADISIONAL
MENGANDUNG CINCHONAE CORTEX ATAU ARTEMISIAE FOLIUM
Inti dari peraturan ini adalah:
a. Dilarang memproduksi dan mengedarkan obat tradisional yang mengandung
chinchonae cortex
b. Mencabut ijin pendaftaran obat tradisional dan menariknya dari peredaran
yang mengandung chinchonae cortex
2. Cari contoh formula dan cara penggunaannya, dan bandingkan dengan penelitian
mengenai indikasi, efek samping, interaksi dan dosis nya.
Jawab:
Untuk pegal linu/rematik:
R/ jahe merah 10 g
Merica secukup nya
Air 500ml
Cara meracik: bahan di tumbuk sampai halus kemudian tambahkan dengan air, rebus
dan di saring
Cara pemakaian: 2 x 100ml sehari

Penelitian ilmiah:
Judul : EFEKTIFITAS PEMBERIAN EKSTRAK JAHE MERAH (Zingiber
officinale roscoe varr Rubrum) DALAM MENGURANGI NYERI OTOT PADA
ATLET SEPAK TAKRAW.
Abstrak : Olahraga mengakibatkan kerusakan otot yang dipicu trauma mikro
sehingga meningkatkan produksi prostaglandin. Hal tersebut menyebabkan terjadinya
peradangan sehingga menimbulkan nyeri otot. Atlet biasa menggunakan NSAIDs
untuk mengatasi nyeri. Penggunaan NSAIDs jangka panjang menimbulkan efek
samping. Jahe merah juga memiliki efek antiradang. Kandungan oleoresinnya dapat
menghambat siklooksigenase dan lipoksigenase.
Tujuan: Mengetahui efektivitas pemberian ekstrak jahe merah untuk mengurangi
nyeri otot pada atlet sepak takraw.
Metode: Studi eksperimental dengan rancangan pre and post test design pada 18 atlet
sepaktakraw usia 14-20 tahun di Pusat Pendidikan Latihan Pelajar Jawa Tengah bulan
Mei-Juni 2011. Tingkat nyeri diukur menggunakan skala nyeri bourbonnais.
Kelompok perlakuan diberikan ekstrak jahe merah sebanyak 3x2 kapsul sehari selama
sepuluh hari. Analisis data bivariat menggunakan uji wilcoxon.
Hasil: Tingkat nyeri pada kedua kelompok setelah intervensi sama-sama menurun.
Penurunan lebih besar terjadi pada kelompok perlakuan. Pengujian perbedaan tingkat
nyeri dengan menggunakan skala nyeri bourbonnais pada kelompok perlakuan
sebelum dan sesudah intervensi menunjukkan perbedaan bermakna (p=0,008).
Sebaliknya, pengujian yang sama pada kelompok kontrol menunjukkan tidak ada
perbedaan bermakna (p=0,012).
Kesimpulan: Terdapat penurunan nyeri otot pada atlet sepak takraw yang diberikan
ekstrak jahe merah sebanyak 3x2 kapsul sehari selama sepuluh hari. Tingkat nyeri otot
atlet sepak takraw berada dalam kategori tingkat nyeri ringan.

Anda mungkin juga menyukai