Audit 13
Audit 13
keuangan.
Pernyataan Standar Atestasi (SAT). SAT merupakan kerangka umum untuk berbagai jasa
atestasi yang semakin banyak dilakukan profesi akuntansi. Standard dan interpretasinya
3. Basis akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas, dan modifikasi basis kas yang memiliki
dukungan kuat, seperti pencatatan depresiasi atas aktiva tetap atau accruing income taxes.
4. Rangkaian kriteria pasti yang memiliki dukungan kuat yang diterapkan ke semua pos
material yang tampak dalam laporan keuangan, seperti basis akuntansi tingkat harga
(price-level basis of accounting).
Kesepuluh standar dalam standar auditing bisa diterapkan apabila auditor mengaudit dan
melaporkan setiap laporan keuangan, tanpa melihat basis akuntasi yang digunakan dalam
penyusunan laporan keuangan tersebut. Dalam hal ini, perbedaan terbesar adalah bahwa laporan
keuangan tidak dimaksudkan untuk menyajikan secara wajar posisi keuangan, dan lain-lain,
sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
Laporan khusus auditor tentang laporan keuangan yang disusun berdasarkan basis
komprehensif akuntansi lain harus berisi empat paragraf:
Paragraf pendahuluan yang sama dengan laporan auditor bentuk baku, kecuali juduljudul laporan keuangan yang berbeda, seperti laporan aktiva dan kewajiban yang
Laporan khusus auditor tentang laporan yang disusun berdsarkan basis akuntansi
komprehensif lain bisa berisi tambahan paragraf penjelasan apabila (1) auditor tidak bisa
memberi pernyataan wajar dengan pengecualian atau (2) keadaan menuntut adanya paragraf
penjelasan dengan pendapat wajar tanpa pengecualian.
Unsur, Akun, atau Pos Tertentu Laporan Keuangan
Data ini biasanya meliputi sewa, royalty, partisipasi laba, atau penyisihan untuk pajak
penghasilan. Laporan khusus tentang data ini mungkin diterbitkan sebagai hasil suatu audit atas
hasil penerapan prosedur yang disepakati bersama.
Audit
Suatu audit diakhiri dengan pemberian pernyataan suatu pendapat mengenai kewajaran
penyajian elemen, akun, atau unsur tertentu. Kesepuluh standar auditing berlaku apabila data
disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Jika tidak, maka standar
pelaporan pertama tidak dapat diterapkan. Penugasan untuk menyatakan suatu pendapat atas
elemen, akun, atau pos tertentu bisa dilakukan bersama dengan penugasan audit atas laporan
keuangan, atau bisa juga dilaksanakan sebagai suatu penugasan terpisah.
Redaksi yang berbeda pada suatu laporan khusus terdapat pada paragraph pendahuluan,
lingkup dan pendapat, karena auditor tidak mengaudit laporan keuangan sebagai keseluruhan.
Dalam menyatakan suatu pendapat, SA 623.13 menyatakan bahwa pengukuran materialitas yang
dilakukan oleh auditor harus dihubungkan dengan setiap elemen, akun, atau unsure secara
individual yang dilaporkan, bukan dihubungkan dengan jumlah secara keseluruhan. Selain itu,
auditor juga tidak boleh menyatakan suatu pendapatt atas data tertentu.
Prosedur yang disepakati
Laporan khusus-penerapan prosedur yang disepakati atas unsur, akun atau pos suatu laporan
keuangan (PSA No.51) menyatakan bahwa akuntan independen bisa menerima penugasan untuk
menerapkan prosedur yang disepakati atas elemen, akun, atau pos tertentu dalam suatu laporan
keuangan dibawah kondisi-kondisi berikut :
-
Basis akuntansi untuk elemen, akun, atau pos laporan keuangan tertentu cukup jelas bagi
semua pihak dan akuntan
Hal-hal spesifik tertentu yang padanya akan diterapkan prosedur yang telah disepakati,
perlu diestimasi dan diukur secara konsisten dan masuk akal
Bukti-bukti yang berkaitan dengan hal-hal spesifik yang padanya akan diterapkan
prosedur yang telah disepakati diperkirakan akan ada untuk memberikan dasar yang
layak untuk menyatakan hasil temuan dalam laporan akuntan
Menunjuk secara khusus unsur, akun, atau pos suatu laporan keuangan dari suatu
perusahaan dan sifat penugasan
Basis akuntansi dari unsur, akun, atau pos suatu laporan keuangan kecuali jika terbukti
lain
Prosedur-prosedur yang telah disepakati oleh pihak-pihak yang disebutkan dalam laporan
Akuntan tidak ditugasi dan tidak mengerjakan untuk melakukan audit atas elemen, akun
atau pos laporan keuangan tertentu
Paragraf terpisah pada bagian akhir laporan yang menyatakan bahwa laporan hanya
dimaksudkan semata-mata untuk informasi dan digunakan oleh pihak-pihak tertentu dan
tidak dimaksudkan untuk digunakan oleh pihak lain
Apabila perlu dicantumkan pembatasan yang berkaitan denga prosedur atau temuan
Apabila perlu dicantumkan penjelasan tentang sifat bantuan yang diberikan oleh spesialis
Kepatuhan terhadap aspek perjanjian kontrak atau persyaratan peraturan yang berkaitan
dengan laporan keuangan
Perusahaan mungkin diharuskan oleh perjanjian kontrak atau badan pengatur untuk
menyampaikan laporan kepatuhan yang diterbitkan auditor independen. Auditor independen
dapat memenuhi permintaan dengan memberikan keyakinan negatif yang bersangkutan dengan
ketentuan yang berlaku berdasarkan audit atas laporan keuangan SA 623.19 menyatakan bahwa
keyakinan (jaminan) ini tidak harus diberikan kecuali jika auditor telah mengaudit laporan
keuangan tersebut yang bersangkutan dengan perjanjian kontrak atau persyaratan peraturan dan
harus tidak memperluas ke ketentuan perjanjian yang dilaksanakan dalam audit atas laporan
keuangan.
Jaminan auditor mengenai kepatuhan bisa diberikan dalam laporan terpisah atau dalam
satu / lebih paragraf penjelasan yang dicantumkan setelah paragraf pendapat dalam laporan
tentang laporan keuangan auditan
Laporan keuangan tidak diaudit pada sebuah perusahaan publik
PSA No.52, pengaitan nama auditor dengan laporan keuangan, menyatakan bahwa seorang
akuntan dikaitkan dengan laporan keuangan apabila :
1. Mengijinkan namanya digunakan dalam suatu laporan, dokumen atau komunikasi tertulis
yang berisi laporan tersebut
2. Menyerahkan kepada kliennya atau pihak lain suatu laporan keuangan yang disusunnya
atau dibantu penyusunannya, meskipun ia tidak mencantumkan namanya dalam laporan
tersebut
Apabila akuntan dikaitkan namanya dengan laporan keuangan yang tidak diaudit dari suatu
perusahaan public, maka akuntan diminta untuk menyatakan dalam laporannya bahwa ia tidak
melakukan audit dan menyatakan menolak memberikan pendapat. Selain itu, setiap halaman
laporan keuangan hendaknya diberi cap dengan tulisan Tidak diaudit.
Penerimaan dan pelaksanaan penugasan atestasi
Dalam melaksanakan suatu penugasan atestasi, seorang akuntan publik harus:
1. mengumpulkan bukti-bukti untuk mendukung asersi-asersi
2. Menilai secara objektif pengukuran dan pengkomunikasian individu yang membuat
atestasi
3. Melaporkan temuan-temuannya
Ada berbagai jasa profesional yang dapat diberikan oleh para praktisi yang tidak
termasuk dalam penugasan atestasi, yaitu :
Penugasan pajak yang di dalamnya praktisi dikontrak untuk mengisi Surat Pemberitahuan
Pajak Tahuna, Pajak Penghasilan atau memberikan nasihat perpajakan
Penugasan yang di dalamnya praktisi dikontrak untuk bertindak sebagai saksi ahli dalam
bidang akuntansi, audditing, atau perpajakan
Standar Atestasi
Secara khusus dapat dikatankan sebagai standar atestasi:
Mencakup fungsi atestasi yang lebih luas, tidak hanya terbatas pada laporan keuangan
historis. Dengan demikian standar tidak merujuk pada laporan keuangan dan prinsip
tradisional.
Memberikan kemungkinan jasa atestasi disesuaikan dengan kebutuhan spesifik pemakai
laporan berdasarkan prosedur yang disepakati dan pemakaian secara terbatas
Tiga tipe jasa yang berkaitan dengan laporan keuanganprospektif apabila diperkirakan aka nada
pihak ketiga:
1. Kompilasi (penyusunan)
2. Pemeriksaan
3. Penerapan prosedur yang disepakati bersama.
Pemeriksaan Laporan Keuangan Prospektif
SAT 200.27 menyatakan bahwa pemeriksaan atas laporan keuangan prospektif merupakan jasa
professional yang mencakup:
1. Menilai penyusunan laporan keuangan peospektif
2. Menilai hal-hal yang mendasari asumsi
3. Menilai penyajian laporan keuangan prospektif mengenai kesesuaiannya dengan
pedoman penyajian laporan keuangan prospektif
4. Menerbitkan laporan pemeriksaan.
Laporan Bentuk Baku Atas Laporan Keuangan Prospektif
SAT 200.31 menyatakan bahwa laporan auditor bentuk baku untuk pemeriksaan atas laporan
keuangan prospektif harus mencakuo:
Proyeksi terlampir dan laporan ini disusun untuk (sebutkan tujuan, sebagai contoh
BankBerdikari untuk tujuan negosiasi pinjaman dalam rangka pelunasan pabrik) dan tidak
boleh digunakan untuk tujuan lainya.
Laporan akuntan harus diberi tanggal sesuai dengan tanggal penyelesaian pemeriksaan.
PENYIMPANGAN DARI LAPORAN BENTUK BAKU
Seperti
halnya dalam pelaporan atas laporan keuangan historis, tipe pendapat lain dapat
Pembatasan ini serupa dengan pembatasan pada penugasan prosedur disepakati bersama lainya
dan dirancang untuk menghindarkan kemungkinan salah pengertian tentang jaminan yang
diberikan oleh penugasan yang bersangkutan.
Kompilasi
Penugasan kompilasi dimaksudkan untuk membantu manajemen dalam penyiapan suatu
prakiraan atau suatu proyeksi, tetapi tidak dimaksudkan untuk memberikan jaminan atas laporan
keuangan prospektif atau asumsi-asumsi yang mendasari laporan tersebut.Proyeksi meliputi halhal berikut:
1. Menumbuhkan pengertian dengan klien, sebaiknya dalam bentuk tertulis, mengenai jasa
yang akan dilaksanakan
2. Mengajukan pertanyaan tentang prinsip akuntansi yang digunakan dalam penyusunan
laporan keuangan prospektif
3. Menanyakan bagaiman pihak yang bertanggungjawab mengidentifikasi faktor-faktor
kunci dan pengembangan asumsinya.
4. Membuat daftar atau meminta daftra, asumsi signifikan pihak yang bertanggungjawab
yang menjadi dasar bagi laporan keuangan prospektif dan mempertimbangkan apakah
terdapat penghilangan yang nyata faktor-faktor kunci yang dipakai sebagi dasar penentu
hasil prospektif.
5. Mempertimbangkan apakah terdapat ketidakkonsistenan internal yang nyata dalam
asumsi yang dibuat oleh pihak bertanggungjawab.
6. Melaksanakan atau menguji kecermatan matematis perhitungan yang menerjemahkan
asumsi ke dalam laporan keuangan prospektif.
7. Membaca laporan keuangan prospektif, termasuk ringkasan asumsi signifikan dan
mempertimbangkan:
a. Laporan, termasuk pengungkapan asumsi dan kebijakan akuntansi, tidak disajikan
sesuai dengan pedoman penyajiaan yang ditetapkan IAI
b. Laporan, termasuk ringkasan asumsi signifikan, nyata tidak semestinya dalam
hubungannya dengan pengetahuan akuntan tentang satuan usaha tersebut dan
industrinya, serta kondisi yang diperkirakan dalam periode prospektif.
Karena keterbatasan prosedur yang dilaksanakan, maka kompilasi tidak memberikan jaminan
bahwa akuntan public akan mengetahui berbagai hal, signifikan yang akan bisa terungkap
dengan pemeriksaan atau dengan penugasan prosedur disepakati bersama.Oleh karena itu
akuntan public tidak boleh mengkompilasi laporan keuangan prospektif yang tidak memuat
iktisar asumsi-asumsi signifikan
Laporan akuntan berbentuk baku untuk kompilasi laporan keuangan prospektif harus mencakup
(SAT 200.16)
1. Identifikasi
laporan
keuangan
prospektif
yang
disajikan
oleh
pihak
yang
bertanggungjawab.
2. Pernyataan bahwa akuntan telah mengompilasi laporan keuangan prospektif sesuai
standar yang ditetapkan IAI mengenai kompilasi proyeksi keuangan
3. Peryataan bahwa kompilasi terbatas lingkupnya dan tidak memungkinkan akuntan untuk
memberikan pendapat atau bentuk keyakinan lain apapun atas laporan keuangan
prospektif atau asumsi yang bersangkutan
4. Catatan bahwa hasil prospektif mungkin tidak dapat dicapai
5. Peryataan bahwa akuntan tidak bertanggugjawab untuk memutahirkan laporan dengan
adanya peristiwa dan keadaan yang terjadi setelah tanggal laporan.
PELAPORAN PEMGENDALIAN INTEREN
Sejalan dengan meningkatnya pengakuan tersebut, meningkat pula keinginan berbagai pihak
agar manajemen menerbitkan asersi tertulis tentang pengendalian intern perusahaan dan
menugasi akuntan independen untuk melakukan atestasi atas asersi manajemen tersebut.SAT 500
memberikan pedoman tentang penugasan untuk memeriksa dan melaporkan asersi manajemen
tentang aspek pengendalian interen atas pelaporan keuangan perusahaan di bawah ini:
a. Efektifitas rancangan dan pelaksanaan pengendalian intern suatu perusahaan
b. Efektifitas rancangan dan pelaksanaan suatu segmen dari pengendalian intern suatu
perusahaan
c. Hanya kecocokan rancangan pengendalian intern suatu perusahaan
d. Efektifitas rancangan pengendalian intern suatu perusahaan berdasarkan berdasarkan
kriteria yang telah ditetapkan oleh badan pengatur.
Selain melaksanakan jasa pemeriksaan atas jenis-jenis asersi , akuntan independen bisa
melaksanakan banyak penugasan prosedur disepakati bersama terbatas dalam situasi tertentu.
SAT 500 melarang pelaksanaan jasa review atau penerbitan jaminan negatif atas asersi
manajemen tentang keefektivitas pengendalian intern
Kondisi untuk Pelaksanaan Penugasan
Akuntan independen harus melaksanakan penugasan-penugasan hanya apabila:
a. Menerima tanggungjawab tentang efektivitas pengendalian intern
b. Menilai efektifitas pengendalian interen dengan mengunakan kriteria yang masuk akal
c. Terdapat bukti audit yang cukup atau dikembangkan untuk mendukung evaluasi
manajemen
praktisi
jika manajemen menyajikan asersi hanya dalam surat representasi kepada praktisi,
praktisi harus membatasi distribusi laporan hanya kepada maanjemen, pihak lain
dalam satuan usaha, jika berlaku kepada manajemen, pihak lain dalam satuan usaha,
dan jika berlaku kepada pengatur dan praktisi.
Manajemen dapat menyajikan asersi tertulisnya tentang efektifitas struktur penendalian intern
satuan usaha dalam suatu surat representasi kepada praktisi, bukan sebagai laporan terpisah yang
mengenai laporan praktisi.
Jika manajemen tidak menyajikan asersi tertulis yang menyertai laporan praktisi, praktisi harus
memodifikasi laporannya untuk memasukkan asersi manajemen tentang efektifitas struktur
pengendalian intern suatu usaha dan menambahkan suatu paragraph yang membatasi distribusi
laporan praktisi hanya kepada manajemen, atau pihak lain dalam suatu usaha, dan, jika berlaku
kepada badan pengatur tertentu.
ATESTASI KEPATUHAN
Bidang jasa lain yang semakin banyak diminta untuk diberikan akuntan public dari badan-badan
pengatur dan pihak-pihak lainnya adalah jasa yang berkaitan dengan kepatuhan satuan usaha
terhadap persyaratan tertentu.
Penugasan Prosedur yang Disepakati
Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan PSAT No.06, Atestasi Kepatuhan (SAT 500) untuk
memberi pedoman bagi para akuntan public dalam melaksanakan prosedur yang disepakati
bersama atas asersi tertulis manajemen tentang: (1) Kepatuhan satuan usaha terhadap persyaratan
tertentu (2) Efektifitas pengendalian intern terhadap kepatuhan atau (3) keduanya.
Untuk mengurangi risiko terjadinya terjadi kesalahpahaman antara pemakai dengan akuntan
independen, maka penugasan demikian hanya dilakukan apabila kondisi-kondisi berikut
terpenuhi:
1. Manajemen menerima tanggung jawab atas kepatuhan satuan usaha terhadap persyaratan
tertentu dan efektifitas pengendalian intern terhadap kepatuhan.
2. Manajemen mengevaluasi kepatuhan satuan usaha terhadap persyaratan tertentu atau
efektifitas pengendalian intern terhadap kepatuhan.
3. Manajemen memberikan kepada praktisi asersi tertulisnya tentang kepatuhan satuan
usaha terhadap persyaratan tertentu atau tentang efektifitas pengendalian intern satuan
usaha terhadap kepatuhan.
Laporan akuntan independen harus berisi elemen-elemen berikut:
kepatuhan, termasuk periode yang dicangkup oleh asersi manajemen dan sifat penugasan.
Suatu pernyataan bahwa prosedur yang telah disepakati oleh pemakai tertentu yang
disebutkan dalam laporan, telah dilaksanakan untuk membantu pemakai dalam
mengevaluasi asersi manajemen tentang kepatuhan satuan usaha terhadap persyaratan
tertentu atau tentang efektifitas pengendalian intern satuan usaha terhadap kepatuhan.
Pengacuan ke standar yang telah ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia.
Suatu pernyataan bahwa memadainya prosedur merupakan tangung jawab pemakai
tertentu dan suatu pernyataan tidak bertanggung jawab tentang memadainya prosedur
tersebut.
Daftar prosedur yang telah dilaksanakan dan temuan yang bersangkutan.
Jika berlaku, suatu penjelasan adanya batas materialitas yang disepakati.
Suatu pernyataan bahwa praktisi tidak ditugasi untuk, dan tidak melakukan, suatu
pemeriksaan atas asersi manajemen tentang kepatuhan satuan usaha terhadap persyaratan
tertentu atau tentang efektifitas pengendalian intern terhadap kepatuhan, suatu pernyataan
tidak member pendapat atas asersi tersebut, dan suatu pernyataan bahwa jika praktisi
telah melaksanakan prosedur tambahan, hal lain ungkin terungkap dan akan dilaporkan.
Suatu pernyataan tentang pembatasan atas penggunaan laporan karena laporan tersebut
seksi 600.
Jika berlaku, suatu penjelasan tentang sifat bantuan oleh spesialis sebagaimana telah
dibahas oleh SAT seksi 600.
Penugasan Pemeriksaan
SAT 500, Atestasi Kepatuhan, mengijinkan adanya penugasan pemeriksaan yang menghasilkan
suatu pernyataan pendapat akuntan independen tentang kepatuhan satuan usaha terhadap
persyaratan tertentu, tetapi penugasan prosedur yang telah disepakati lebih dianjurkan karena
penugasan ini lebih disesuaikan dengan kebutuhan pemakai.
SAT 500 tidak berlaku apabila laporan auditor tentang kepatuhan terhadap persyaratan, sematamata didasarkan pada suatu audit atas laporan keuangan.
Penyajian APM tidak mencangkup dalamsemua hal yang material, unsure yang
dalam semua hal yang material, dari laporan keuangan satuan usaha.
Informasi, penentuan, estimasi dan asumsi yang dipakai sebagai dasar oleh satuan usaha
tidak memberikan basis yang memadai untuk pengungkapan yang terdapat di dalamnya.
Laporan review yang dilakukan akuntan independen harus berisi elemen-elemen berikut (SAT
700.35):
bahwa
(1)
penyusunan
APM
menuntut
atas dmpak masa depan yang diperkirakan dengan terjadinya atau akan terjadi transaksi
atau peristiwa,sumber likuiditas dansumber modal, trend operasi, komitmen, dan
c) Suatu anak perusahaan, corporate join venture, konsorsium, atau satuan usaha lainnya
yang dikendalikan oleh suatu satuan usaha yang termasuk dalam a) dan b).
Akan dibahas dua jenis penugasan yang paling sering dijumpai pada perusahaan nonpublik, yaitu
review dan kompilasi laporan keuangan.
Hal yang meliputi penjelasan tentang sifat dan keterbatasan jasa yang diberikan oleh akuntan.
Jasa ini jauh lebih sedikit bila dibandingkan dengan audit. Sebagai akibat dari hal-hal tersebut
maka:
PENGAUDITAN II
JASA JASA LAIN DAN PELAPORANNYA
(Temu 13)
KELOMPOK 7 :
Kelompok 7
I Made Adistia Dwinda Putra
1206305137
( 10 )
1206305142
( 13 )
Petrus Kakadir
1206305214
( 30 )