Anda di halaman 1dari 12

Program Studi Teknik Metalurgi dan Material Institut Teknologi dan Sains

Bandung

MODUL 2
Pengenalan Konsentrasi

Praktikan :
Aidil Luthfansyah Putra
123.12.014

Asisten :
Muhammad Ikhwanto

Sabtu, 8 November 2014

PROGRAM STUDI TEKNIK METALURGI DAN MATERIAL


FAKULTAS TEKNIK DAN DESAIN
INSTITUT TEKNOLOGI DAN SAINS BANDUNG

Modul Praktikum MM3141 Lab Metalurgi I

Program Studi Teknik Metalurgi dan Material Institut Teknologi dan Sains
Bandung

Tujuan Percobaan
1. Memahami dasar dasar pemisahan serta prinsip kerja alat
2. Mempelajari pengaruh variable alat terhadap hasil pemisahan

Tinjauan Pustaka
Peningkatan Kadar atau Konsentrasi (Concentration)
-

Pemilihan (Sorting)
Pemilihan (Sorting) dilakukan dengan proses pemisahan dengan tangan
atau secara manual dengan memilah-milah sesuai ukuran bongkahannya. Apabila
terdapat dan terlihat bukan mineral berharga maka dipisahkan untuk dibuang.

Konsentrasi Gravitasi (Gravity Concentration)


Proses pemisahan mineral secara gravitasi masih tetap digunakan saat ini
terutama untuk endapan plaser (timah, emas, pasir besi dll). Metode ini bekerja
berdasarkan perbedaan Berat Jenis (BJ) antara mineral berharga dengan mineral
gangue. Umumnya mineral-mineral bijih (berharga) memiliki berat jenis yang tinggi,
sedangkan mineral tidak berharga berat jenisnya rendah.
Konsentrasi gravitasi adalah salah satu tahap operasi dalam pengolahan bahan
galian yang operasinya mempergunakan sifat perbedaan densitas dari mineral-mineral
yang akan dipisahkan.
Pemisahan mineral berdasarkan berat jenisnya dalam suatu medium fluida,
dengan menggunakan perbedaan kecepatan pengendapan. Berdasarkan gerakan fluida,
ada tiga cara pemisahan secara gravitasi :

a. Fluida tenang, contoh: DMS/ HMS (Dense/ Heavy Medium Separation)


b.

Gerak fluida horizontal, contoh: sluice box, meja goyang (shaking table), spiral
concentrator

c. Aliran fluida vertikal, contoh: jigging


Konsentrasi gravitasi pada mineral-mineral yang mempunyai perbedaan massa
jenis yang menyolok sehingga terjadi kelompok mineral dengan massa jenis tinggi dan

Modul Praktikum MM3141 Lab Metalurgi I

Program Studi Teknik Metalurgi dan Material Institut Teknologi dan Sains
Bandung

kelompok mineral dengan massa jenis rendah dan salah satu dari kelompok mineral
tersebut akan menjadi konsentrat.
Bila jumlah partikel (mineral) di dalam fluida relatif sedikit, maka akan terjadi
pengendapan bebas (free settling). Tetapi bila jumlah partikel banyak gerakannya akan
terhambat sehingga terbentuk stratifikasi yang terdiri dari 3 (tiga) tahap sebagai berikut:
a. Hindered settling classification, yaitu klasifikasi pengendapan terhalang
b.

Differential acceleration, yaitu terjadi pada awal pengendapan, partikel yang berat
mengendap lebih dahulu

c.

Consolidation trickling, yaitu terjadi pada akhir pengendapan, partikel-partikel kecil


berusaha mengatur diri di antara partikel-partikel besar sesuai dengan berat jenisnya.
Produk dari proses konsentrasi gravitasi ada 3 (tiga), yaitu:

Konsentrat (concentrate) yang terdiri dari kumpulan mineral berharga dengan kadar
tinggi

Amang (middling) yaitu konsentrat yang masih kotor

Ampas (tailing) yang terdiri dari mineral-mineral pengotor yang harus dibuang
Konsentrasi dengan Media Berat (Dense/ Heavy Medium Separation)
Prinsip Pemisahan
Dense medium separation (DMS) merupakan proses konsentrasi yang
bertujuan memisahkan mineral berat dari pengotornya, biasanya mineral ringan dengan
menggunakan media pemisahan yang tidak hanya terdiri dari air saja. Dua produk yang
dihasilkan berupa apungan (float) dan endapan (sink). Secara skematik pemisahan pada
proses DMS ini dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 2.1 Skema pemisahan pada proses DMC

Modul Praktikum MM3141 Lab Metalurgi I

Program Studi Teknik Metalurgi dan Material Institut Teknologi dan Sains
Bandung

Teknik pemisahan antara apungan dan endapan ini dapat dilakukan dengan
berbagai macam cara, antara lain :
1.

Medium yang diam

2.

Medium yang selalu diaduk

3.

Memakai dua medium yang berbeda densitasnya

4.

Pemisahan dengan bantuan gaya sentrifugal

5.

Digunakan cairan berat sebagai medium

6. Autogenous media (mineral itu sendiri sebagai media).

Gambar 1. Shaking table

Modul Praktikum MM3141 Lab Metalurgi I

Program Studi Teknik Metalurgi dan Material Institut Teknologi dan Sains
Bandung

Gambar 2. Humprey Spiral

Prosedur
1. Shaking table

Wadah
diletakka
n

Kerain air
dibuka

Start
Shaking
table

Umpan
dimasuka
n(pasir
halus)

Diamati

Modul Praktikum MM3141 Lab Metalurgi I

Program Studi Teknik Metalurgi dan Material Institut Teknologi dan Sains
Bandung

2. Humprey Spiral

Keran air
dibuka

Umpan
dimasukk
an

Diamati

Pengolahan Data
a.

Shaking Table :
-

Variable

1. Laju pengumpanan.
2. Perbedaan masa jenis yang akan dipisahkan.
3. Laju pengaliran air

Modul Praktikum MM3141 Lab Metalurgi I

Program Studi Teknik Metalurgi dan Material Institut Teknologi dan Sains
Bandung

4. Riffle
5. Pergetaran meja

Gaya yang terjadi

1. Gaya Gravitasi.
2. Gaya Gesek.
3. Gaya Turbulensi fluida.

b. Humprey Spiral:
-

variable
1. Laju pengumpanan.
2. Perbedaan masa jenis yang akan dipisahkan.
3. Tinggi Humprey Spiral.
4. Laju pengaliran air

Gaya gaya yang terjadi


1. Gaya Gravitasi.
2. Gaya Gesek.
3. Gaya Turbulensi fluida.
4. Gaya Sentrifugal.

Modul Praktikum MM3141 Lab Metalurgi I

Program Studi Teknik Metalurgi dan Material Institut Teknologi dan Sains
Bandung

Pembahasan
1. Pengaruh Variable dan Gaya pada shaking table :

variable :

Skematik Shaking table

a. Laju pengumpanan.
Jika laju pengumpanan semakin cepat, maka antara mineral berharga dan
pengotor akan tidak berpisah secara baik, karna mineral yang akan dipisahkan
tidak terjadi gaya gesek secara benar
b. Perbedaan masa jenis yang akan dipisahkan.

Modul Praktikum MM3141 Lab Metalurgi I

Program Studi Teknik Metalurgi dan Material Institut Teknologi dan Sains
Bandung

Jika perbedaan massa jenis antara mineral berharga dengan pengotornya tidak
terlalu besar maka pemakain shaking table tidak terlalu efektif
c. Laju pengaliran air
Semakin cepat pengaliran air maka mineral akan tidak terpisah dengan baik
d. Riffle dapat mempengaruhi proses pemisahan, karna pada shaking table
memakai gaya gravitasi. Sebaiknya riffle tidak terlalu banyak dan tidak terlalu
sedikit. Jika semakin banyak riffle maka mineral akan menumpuk dan sulit
jatuh ke kolam penampungan, jika riffle sedikit atau jarang-jarang maka
mineral tidak terpisah secara baik
e. Pergetaran meja, pergetaran meja juga harus di atur dengan baik, tidak terlalu
cepat dan lambat, karna semakin cepat pergetaran meja maka mineral akan
terbawa semua

Gaya yang terjadi pada shaking table


a. Gaya Gravitasi.
Pemanfaatan gaya gravitas pada shaking table agar mineral turun melalu riffleriffle sehingga mineral akan terpisah
b. Gaya Gesek.
Pemanfaat Gaya gesek yang berkerja pada riffle akan membantu memisahkan
mineral berharga dengan pengotornya, terpisahnya mineral karna adanya
perbedaan massa jenis pada mineral mineral yang ada
c. Gaya Turbulensi fluida.
Gaya turbulensi fluida membantu mineral turun ke bawah mengenai riffle
riffle sehingga mineral mineral akan terpisah

2. Pengaruh Variable dan Gaya pada humprey spiral

Modul Praktikum MM3141 Lab Metalurgi I

Program Studi Teknik Metalurgi dan Material Institut Teknologi dan Sains
Bandung

Skematik Humprey Spiral

Variable
a. Laju pengumpanan.
Jika laju pengumpanan semakin cepat maka antara mineral berharga dan pengotor
akan tidak berpisah secara baik, karna mineral yang akan dipisahkan tidak terjadi
gaya gesek secara benar

b. Perbedaan masa jenis yang akan dipisahkan.


Bila perbedaan massa jenis antara konsentrat dan pengotor hanya berbeda sedikit
maka sulit sekali dipisahkan bila menggunakan alat Humprey Spiral. Sehingga
perbedaan massa jenisnya harus cukup jauh antara pengotor dan konsentrat.

c. Tinggi Humprey Spiral.


Semakin tinggi humprey spiralnya maka semakin jauh lintasannya yang
dipengaruhi oleh laju dan gaya gravitasi maka proses pemisahan antara mineral
berharga dan pengotornya juga akan lebih bagus.

Modul Praktikum MM3141 Lab Metalurgi I

10

Program Studi Teknik Metalurgi dan Material Institut Teknologi dan Sains
Bandung

d. Laju pengaliran air


Semakin cepat pengaliran air maka mineral akan tidak terpisah dengan baik
-

Gaya gaya yang terjadi


a. Gaya Gravitasi.
Gaya gravitasi terjadi agar mineral turun melintasi lintasan humprey spiral
b. Gaya Gesek.
Karna adanya perbedaan massa jenis sehingga mineral yang lebih berat akan
berpisah dengan mineral yang ringan, mineral yang berat akan cenderung ke
lintasan dalam

c. Gaya Turbulensi fluida.


Gaya Turbulensi akan membantu mineral turun kebawah melintasi lintasan
humprey spiral, pemberian air juga membantu agar mineral tidak berterbangan
kemana - mana
d. Gaya Sentrifugal.
Semakin banyak putaran, maka gayanya akan semakin besar dan mineral berharga
juga akan berpisah dengan pengotornya

Modul Praktikum MM3141 Lab Metalurgi I

11

Program Studi Teknik Metalurgi dan Material Institut Teknologi dan Sains
Bandung

Kesimpulan dan Saran


Kesimpulan
1. Semakin banyak variable pada suatu alat pemisah, maka alat itu semakin baik
memisahkan antara konsentrat dengan pengotornya
2. Intinya kita memanfaatkan perbedaan massa jenis untuk memisahkan miner mineral
yang berharga
Saran
1. Variable variable pada suatu alat harus diperhitungkan secara matang agar
efesiensinya maksimal
2. Analisis terlebih dahulu massa jenis mineral mineral yang akan dipisahkan

Daftar Pustaka
1. Kelly, Errol and David Spottiswood. Introduction to Mineral Processing.John Wiley
and Sons. 1982

Lampiran

Modul Praktikum MM3141 Lab Metalurgi I

12

Anda mungkin juga menyukai