Anda di halaman 1dari 10

PROGRAM PEMBINAAN PEGAWAI DI SMA NEGERI 1 LEUWILIANG

MELALUI SUPERVISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Selaras dengan kebijakan pembangunan sumber daya manusia
sebagai prioritas dalam pembangunan, maka peran guru menjadi strategis.
Guru dalam proses pendidikan memiliki peranan yang sangat penting yaitu
membimbing peserta didik kea rah kedewasaan, kematangan dan
kemandirian sehingga guru dikatakan sebagai ujung tombak pendidikan.
Untuk melaksanakan tugasnya seorang guru harus memiliki kemampuan
teknis edukatif atau kompetensi dan kepribadian yang dapat diandalkan
sehingga menjadi sosok panutan bagi siswa, keluarga maupun masyarakat.
Tuntutan profesi seperti inilah kemudian mendorong pemerintah untuk
menjadikan guru sebagai profesi dengan lahirnya UU Guru dan Dosen.
Sekolah adalah wahana untuk mengembangkan profesi guru, dari
mulai SD, SMP, SMA. Dengan demikian maka profesi guru juga harus
mengacu kepada tujuan pendidikan nasional yaitu menciptakan manusia
yang beriman dan bertaqwa kepada tuhan Yang Maha Esa, berahlaq mulia,
sehat jasmani dan rohani, berilmu, cakap, kreatif mandiri dan menjadi warga
Negara yang bertanggung jawab. Oleh karena itu maka pendidikan tersebut
harus diselenggarakan berdasarkan prinsip-prinsip antara lain :
1. Demokratis, berkeadilan dan tidak diskriminatif.
2. Satu kesatuan yang sistemik dengan system terbuka dan multi
makna.
3. Pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung
sepanjang hayat ( long life education ).
Unsur pelaksana yang bertanggung jawab agar tujuan pendidikan
tersebut dapat tercapai adalah guru dan tenaga non guru. Maka yang
terpenting adalah bagaimana agar proses belajar mengajar dapat berlangsung

secara efisien dan efektif. Hal ini akan tergantung kepada 5 unsur pokok
kegiatan belajar mengajar yaitu :
1. Guru
2. Peserta didik
3. Interaksi yang berkembang dalam proses belajar mengajar.
4. Tujuan pembelajaran
5. Lingkungan yang dipengaruhi oleh social budaya.
Selain guru komponen penting untuk memberikan pelayanan kepada
siswa adalah tenaga adminsitrasi yang punya kompetensi. Agar fungsi guru dan
tenaga administrasi dapat berjalan dengan baik maka perlu adanya upaya
pembinaan melalui supervisi.
Pada dasarnya pendidikan di sekolah harus dilaksanakan melalui
pemberian layanan yang prima untuk menjamin mutu yang baik. Upaya ini
tidak mudah dicapai dan akan tergantung kepada tenaga guru dan non guru
yang professional, sarana dan prasarana yang memadai, dana yang tersedia
mencukupi, dan adanya dukungan penuh dari pemerintah baik Pemda maupun
Dinas Pendidikan sebagai pemegang otoritas.
Tenaga pendidikan atau guru mempunyai tugas antara lain :
1. Melaksanakan adminsitrasi.
2. Mengelola kelas.
3. Mengembangkan potensi dan profesionalisme.
4. Memberikan pelayanan teknis
Agar tugas tersebut dapat berjalan dengan baik dan mencapai target
dan tujuan yang telah ditetapkan, maka perlu adanya upaya pengawasan dan
pengawasan dan pembinaan dari atasan langsung. Di sekolah fungsi ini harus
dijalankan oleh Kepala Sekolah atau Pengawas Pembina melalui kegiatan
Supervisi.
Selaku supervisor, Kepala Sekolah atau Pengawas Pembina bertugas
menyelenggarakan supervisi mengenai :
1. Proses Belajar Mengajar.
2. Kegiatan Bimbingan dan Konseling atau Pengembangan Diri.
2

3. Kegiatan OSIS dan Ekstra Kurikuler.


4. Kegiatan Tata Usaha yang meliputi :
5. Adminsitrasi Keuangan.
6. Adminsitrasi Perlengkapan Sarana dan Prasarana.
7. Adminsitrasi Kepegawaian
8. Adminsitrasi Kesiswaan
9. Adminsitrasi Perpustakaan.
Kegiatan supervisi juga harus mendukung tercapainya

misi

pendidikan nasional yaitu meningkatkann profesionalisme dan akuntabilitas


lembaga pendidikan sebagai lembaga pendidikan dan pusat pembudayaan ilmu
pengetahuan, keterampilan, pengalaman, sikap dan nilai berdasrkan standar
nasional dan global. Supervisi juga harus terencana dan dilaksanakan secara
berkesinambungan dan diikuti dengan tindakan selanjutnya ( follow up ).
Yakni hasil yang diperoleh dapat dimanfaatkan sebagai upaya perbaikan dan
peningkatan tugas pokok.
B. Tujuan
Program supervisi ini bertujuan :
1. Agar Kepala Sekolah dapat melaksanakan fungsi sebagai
supervisor dengan efisien dan efektif, sehingga supervise
menjadi salah satu alat untuk memperbaiki kekurangankekurangan dan meningkatkan hal-hal yang sudah baik.
2. Agar guru dan tenaga adminsitrasi dapat melaksnakan tugas,
fungsi dan kewajibannya dengan baik.
3. Agar proses belajar mengajar memiliki alat control yang
mendukung upaya meningkatkan mutu pembelajaran dan
mutu sekolah.
4. Agar guru dan tenaga adminstrasi dapat memberikan
pelayanan secara maksimal kepada pesertaa didik.

5. Menciptakan iklim bekerja yang dinamis sehingga dapat


mengembangkan potensi diri dan profesionalismenya
C. Landasan
1. Tap MPR NO. IV/MPR/1999 tentang GBHN 1999-2004
sebagai dasar penerapan Kurikulum 2004.
2. Permendiknas No. 22 dan 23 tentang Standar Isi dan
Standar Kompetensi Lulusan Kurikulum 2006.
3. UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
4. PP No. 29 tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah.
5. UU No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
D. Sasaran
Sasaran program ini adalah :
1. Semua guru mata pelajaran
2. Semua guru Bimbingan dan Konseling.
3. Semua tenaga Administrasi.
4. OSIS dan Pembina Kegiatan Ekstra Kurikuler.
5. Sarana dan Prasarana.

BAB II
Evaluasi Kegiatan Supervisi Tahun 2013/2014
Ada beberapa hal yang merupakan temuan kegiatan supervisi tahun
2013/2014 diantaranya :
1. Perlu perbaikan program supervisi agar lebih terarah dan
mencapai tujuan serta sasaran yang sudah ditetapkan.
2. Masih terdapat beberapa orang guru yang belum siap untuk
menghadapi

kegiatan

supervise

dengan

anggapan

bahwa

supervise hanyalah kegiatan untuk mencari kelemahan guru.


3. Masih terdapat administrasi sekolah yang perlu ditertibkan.
4. Belum ada catatan lengkap dan tindak lanjut yang konkret setelah
kegiatan supervisi dilaksanakan.
5. Guru senior belum dilibatkan lebih banyak dalam kegiatan
supervisi, sebagai bentuk tugas tambahan untuk menambah
wawasan dan bahan pembanding untuk memperbaiki kekurangankekurangan yang ada.
6. Jadwal yang sudah disusun sebelumnya, kadang-kadang tidak
dapat dilaksnakan dengan berbagai alasan.

BAB III
Program Supervisi Tahun 2014/2015
A.Supervisi Guru Mata Pelajaran
Hal-hal yang perlu disupervisi antara lain :
1. Persiapan mengajar mencakup Program Tahunan, Program Semester,
Sylabus.
2. Pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar.
B. Guru Bimbingan dan Konseling
Supervisi untuk Guru bimbingan dan konseling mencakup hak-hal :
1. Program BK
2. Layanan bimbingan
3. Instrumen Bimbingan
4. Konferensi kasus
5. Kunjungan rumah
6. Alih tangan kasus
7. Buku Pribadi siswa
8. Kartu kasus
9. Buku catatan kasus
10. Peta Kelas
11. Peta Siswa
12. Sosiogram
13. Laporan
14. Struktur organisasi
15. Jadwal kegiatan
C. OSIS dan Kegiatan Ekstra Kurikuler
Sebagai wahana aspirasi seluruh peserta didik maka OSIS harus dirancang agar
bias menampung keinginan siswanya untuk berkreasi dalam mengembangkan
potensi diri atau dalam struktur KTSP disebut dengan kegiatan Pengembangan Diri.
Dari kreasi inilah akan muncul prestasi sekolah yang akan mengangkat nama baik
6

sekolah. Semua kegiatan OSIS dan Ekstrakurikuler ini harus dirancang sebaik
mungkin sehingga siswa dapat menyalurkan bakat dan minatnya kea rah yang positif
dalam mengisi waktu luangnya. Oleh karena itu maka supervisi OSIS dan kegiatan
Ekstrakurikuler lebih ditekankan kepada hal-hal sebagai berikut :
1. Program Kegiatan.
2. Jadwal Kegiatan.
3. Struktur Organisasi.
4. Kelengkapan Organisasi.
5. Agenda Kegiatan.
6. Dokumentasi Kegiatan.
7. Catatan Prestasi
D. Administrasi Keuangan.
Keuangan sangat memegang peranan penting dim sekolah, sehingga
pengelolaannya harus transparan dan akuntabel. Untuk mencegah sekecil mungkin
pengelolaan keuangan yang tidak transparan dan akuntabel perlu ada upaya control
atau pengawasan melekat secara periodic. Hal ini dimaksudkan agar pengelolaan
keuangan tersebut menunjang kegiatan sekolah. Maka hal-hal yang perlu dikontrol
adalah :
1. Dokumen pengambilan keputusan tentang pengelolaan keuangan.
2. Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah.
3. Kumpulan SPJ
4. Buku catatan keluar masuk uang.
5. Pelaporan
E. Administrasi Perpustakaan
Sesuai dengan fungsinya peprustakaan adalah media belajar pendukung
kegiatan belajar mengajar di kelas. Sebagai tempat untuk melayani kebutuhan
tersebut bagi para siswa maka perpustakaan juga harus dikelola dengan baik. Maka
7

sebaiknya pengelolaan perpustakaan ini juga harus dikerjakan oleh tenaga yang
professional karena banyak hal yang perlu disiapkan, seperti :
1. Program Pengembangan
2. Rencana Kegiatan.
3. Inventarisasi buku
4. Administrasi perpustakaan.
5. Tata tertib perpustakaan.
6. Struktur organisasi.
7. Dokumen pelaporan
F. Admisntrasi Perlengkapan.
Dokumen perlengkapan yang harus ada adalah :
1. SK Sekolah Negeri.
2. Sertifikat Tanah
3. Buku Induk Inventaris.
4. Buku Pengadaan Perlengkapan.
5. Penyimpanan dan penyaluran perlengkapan.
6. Buku Penerimaan dan Pengeluaran Barang.
7. Pelaporan
G. Adminsitrasi Kepegawaian dan Kesiswaan
Dokumen Kepegawaian dan Kesiswaan yang harus ada diantaranya :
1. Dokumen Kepegawaian antara lain :
1.1 File seluruh pegawai
1.2 Arsip DP 3.
1.3 Arsip Kenaikan Gaji Berkala.
1.4 Daftar Hadir Guru dan Pegawai .
1.5 Daftar Rincian Tugas.
1.6 Daftar Keadaan Pegawai
1.7 Buku Induk Pegawai.

2. Dokumen Kesiswaan antara lain :


2.1 Buku Induk Siswa.
2.2 Buku Klaper.
2.3 Buku Raport
2.4 Buku Mutasi
2.5 Data Siswa
2.7 Daftar Nama Siswa
2.8 Daftar Hadir Siswa
2.9 Rekapitulasi Kehadiran Siswa
2.10 Buku Leger.
H. Administrasi Surat Menyurat
Administrasi surat menyurat yang harus disiapkan antara lain :
1. Buku Catatan Surat Masuk.
2. Buku Catatan surat ke luar
3. Buku Ekspedisi Intern.
4. Buku ekspedisi luar.

BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Program supervise disusun dengan maksud agar terwujud guru dan tenaga
non guru yang professional. Dengan demikian dapat dilihat kekurangankekurangan yang ada dan upaya perbaikannya sehingga pembinaan dapat
berkesinambungan. Hal ini akan mendukung upaya memberikan pelayanan
yang lebih baik dan iklim kerja yang efisien dan efektif.
2. Kegiatan supervisi perlu dilaksanakan secara terencana dan terarah sehingga
dapat mencapai tujuan dan sasaran yang sudah ditetapkan.
3. Supervisi akan menjadi alat untuk mengontrol mutu sekolah pada umumnya
dan mutu pembelajaran dan pelayanan pada khususnya.
B. Saran-Saran
1. Supervisi perlu dilaksanakan secara rutin minimal 1 x dalam setiap semester.
2. Harus ada tindak lanjut dari hasil supervisi sebagai bahan perbaikan dan
peningkatan.
3. Supervisi perlu melibatkan guru yang lebih senior di kelompok mata
pelajaran tertentu tidak selalu oleh Kepala Sekolah.

10

Anda mungkin juga menyukai