Anda di halaman 1dari 13

EMBOLI PARU

Disusun oleh
Debby Agung S
Sandy Eka Saputra
Ambar Beby Septiani
Linda Riana P
Lastina Fahrurnisa
Ita Rosita
Ulya Hikmawati

22020112130103
22020112130115
22020112140014
22020112140016
22020112140018
22020112140020
22020112140021

A.12.1

PENGERTIAN
Emboli paru merupakan suatu keadaan paru
yang tidak dapat mencukupi suplai oksigen akibat
adanya
embolus
yang
menyumbat
arteri
pulmonalis secara tiba-tiba. Embolus ini bisa
berupa lemak, gumpalan darah (trombus), udara,
cairan amnion, sum-sum tulang, maupun pecahan
tumor (Davey, 2002).

Lanjut,,,
Emboli paru merupakan keadaan terjadinya
obstruksi sebagian atau total sirkulasi arteri
pulmonalis
atau
cabang-cabang
akibat
tersumbatnya emboli trombus atau emboli yang
lain. Bila obsrtuksi tadi akibat tersangkutnya emboli
thrombus disebut trombo emboli paru.
Terbentuknya
emboli
ini
lebih
sering
dikarenakan karena terjadinya trombosis vena
dalam (Deep Venous Thrombosis) yang disebabkan
oleh proses keseimbangan antara efek rangsangan
trombogenik dan berbagai mekanisme protektif
(Hartono, 2011).

ETIOLOGI dan PREDISPOSISI


90% penyebab dari terjadinya emboli paru
karena adanya penyumbatan (emboli) akibat
trombus (bekuan darah) yang berasal dari
sistem vena profunda pada ekstremitas bawah
Keadaann
yang
dapat
menimbulkan
terbentuknya
trombus
yaitu
pemasangan
indwelling catheter atau kawat pemacu jantung,
respirasi jarum suntik yang tidak sempurna,
imobilitas, obesitas, fraktur ektremitas bawah,
riwayat pembedahan, pasca persalinan, serta
adanya riwayat keluarga dengan trombosis vena
profunda (TVP)

EPIDEMIOLOGI
Diperkirakan ada lebih dari 100.000 kasus
setiap tahunnya mengenai emboli paru yang
terjadi di Prancis, lebih dari 60.000 kasus terjadi
di Italia, dan 65.000 kasus penderita di rawat
karena penyakit emboli paru yang di derita di
Inggris dan Wales. Sedangkan di Amerika
ditemukan lebih dari 600.000 kasus penderita
emboli paru yang terjadi setiap tahunnya dan
mengakibatkan kematian dengan presentase 15%
(50.000-200.000)
angka
kematian
setiap
tahunnya.

TANDA DAN GEJALA

Hipoksia
Nyeri dada
Dipsnea
Sianosis
Takikardi
Takipnea

PATHWAYS
Penggumpalan darah dari vena poliptea

Gumpalan besar

Fibrinolitik tidak
berlangsung Penyumbatan aliran darah di
arteri pulmonari Penurunan aliran darah ke
paru-paru Kadar oksigen ke paru menurun
Hipoksia jaringan paru-paru infark jaringan
paru tempat emboli paru nyeri dada
dipsnea.

KOMPLIKASI
Hiperkoagulasi
Gagal nafas

Gagal nafas akut


Gagal nafas kronis

Gagal jantung kanan akut


Hipoksia
Kardiomegali (pembengkakan jantung)
Infark paru

PEMERIKSAAN PENUNJANG
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Rontgen toraks
Analisis gas darah
Pemeriksaan Eko-Doppler
Ekokardiografi
CT dengan kontras
Skintigrafi perfusi dan ventilasi paru
Angiografi paru
elektrokardiogram

TERAPI
1. Pemberian Heparin
2. Terapi antikoagulan
3. Terapi Trombolitik

Seorang wanita 35 tahun dirawat dibangsal


bedah setelah melakukan operasi tungkai
kaki kanan yang patah (post operasi 12
jam). Klien bedrest dan mengeluh sulit
bernapas terutama saat inspirasi.
Pemeriksaan fisik didapat TD: 180/60
mmHg, HR: 130 x/menit, diaforesis.

KASUS
Seorang wanita 35 tahun dirawat dibangsal
bedah setelah melakukan operasi tungkai kaki
kanan yang patah (post operasi 12 jam). Klien
bedrest dan mengeluh sulit bernapas terutama
saat inspirasi. Pemeriksaan fisik didapat TD:
180/60 mmHg, HR: 130 x/menit, diaforesis.

ASKEP EMBOLISME PARU

ASUHAN KEPERAWATAN EMBOLISME


PARU

Thank You,,,

Anda mungkin juga menyukai