Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
A
MENGAPA
STATISTIK?
B
APA
STATISTIK?
C
KAPAN
STATISTIK?
D
BAGAIMANA CARA
KERJA STATISTIK?
A. MENGAPA STATISTIK
?
Dalam tujuan Institusional Fakultas Tarbiyah; Sarjana Fakultas Tarbiyah UIN Sunan
Kalijaga menjadi:
1. ILMUWAN
2. GURU
3. PEJABAT ( Dalam rangka mencukupi kebutuhan negara dan masyarakat )
Kuantitatif
Menggunakan Statistik:
Dipergunakan apabila data penelitian kita
berupa angka-angka, Apabila non angka, maka
perlu dilakukan pengkuantifikasian data,
Dianalisis dengan
Statistik (contoh: Rata-rata Kelas, Uji Validitas dan Reliabilitas
THB, Konversi Skor menjadi Nilai Standar, Penentuan Ranking/
kedudukan siswa, dll).
kegiatan managemen
perencanaan
2. APA STATISTIK?
A.
PENGERTIAN
STATISTIK
B.
PENGGOLONGA
N STATISTIK
C.
CIRI-CIRI
STATISTIK
A. PENGERTIAN STATISTIK
MENURUT ISTILAH:
1. Data Statistik/ Data Kuantitatif :
Yaitu kumpulan angka-angka atau bilangan yang berupa bahan keterangan.
Syaratnya: angka/ bilangan tadi haruslah memiliki ciri dari suatu penelitian
yang bersifat Agregatif, serta menceminkan suatu kegiatan dalam bidang
atau lapangan tertentu.
2. Activity/ Kegiatan Penstatistikan :
Di Indonesia: dilakukan oleh BPS, yaitu kesatuan unit kerja yang
mempunyai bidang kegiatan penstatistikan.
3. Metode/ Cara:
Yaitu cara-cara yang dapat ditempuh sedemikian rupa sehingga data
angka yang kita pelajari dapat berbicara dengan jalan :
- Menghimpun
- Mengatur/ Menyusun
- Menyajikan
- Menganalisa dan
- Memberikan interpretasi
Statistik Pendidikan untuk Prodi PGMI oleh Nuraini Kusumastuti
4. Ilmu Statistik:
Yaitu ilmu pengetahuan yang mempelajari/ membahas dan
mengembangkan cara-cara:
- Menghimpun data
- Menyusun dan mengatur data angka
- Menyajikan data angka
- Mengolah dan menganalisis data angka
- Serta menarik kesimpulan berdasarkan angka atau
- Menyusun perkiraan-perkiraan (estimasi) dan ramalan-ramalan
(prediksi) berdasar data angka, dengan pendekatan Matematika.
B. PENGGOLONGAN STATISTIK
1) Penggolongan utama ditinjau dari di mana kita pelajari:
a. Basic Statistic (statistik murni) MIPA
b. Applied Statistic (statistik terapan) misalnya: dalam bidang pendidikan,
kependudukan, ekonomi, dsb. Karena itu tidak dipelajari tentang asal-usul
rumus.
2) Penggolongan dari segi taraf pekerjaan = Analisa
a. Deskriptif/Descriptive Statistics = Statistik Deduktif = Statistik Sederhana
b. Inferensial-Statistics = Statistik Induktif = Statistik lanjut
3) Penggolongan dari segi bidang garapan
a. Statistik Pendidikan
b. Statistik Kependudukan, dll
C. CIRI KHAS STATISTIK
1) Selalu bekerja dengan angka-angka/kuantifikasi
2) Bekerja secara objektif; kesimpulan berdasarkan data yang ada.
3) Bersifat Universal; dapat diterapkan di seluruh cabang ilmu pengetahuan.
3. KAPAN STATISTIK?
4. BAGAIMANA CARA
KERJA STATISTIK?
CARA KERJA STATISTIK:
Terlibat dalam pembicaraan tentang Teknik Analisa Statistik. Bermacammacam Teknik Analisa Data. Yang akan dipelajari:
1) Teknik Analisis Deskkriptif:
a. Analisis data berdasarkan Distribusi Frekuensi;
b. Analisis data berdasarkan Ukuran-ukuran Tendensi Pusat Data, dan
c. Analisis data berdasarkan Ukuran-ukuran Variabilitas Data.
2) Teknik Analisis Inferensial:
a. Teknik Analisis Korelasional
b. Teknik Analisis Komparasional
c. Teknik Analisis Regresi
BAB II
TEKNIK ANALISIS STATISTIK DESKRIPTIF
DENGAN MENDASARKAN DIRI PADA FREKUENSI
DATANYA
(MASALAH DISTRIBUSI FREKUENSI)
A. PENGANTAR:
Jika kita menghimpun data (bahan keterangan) berupa angka (= data
kuantitatif), baik dalam rangka Riset Kependidikan, Evaluasi Pendidikan,
maupun Administrasi Pendidikan, maka data angka itu umumnya masih
dalam keadaan tidak teratur/ kasar/ kotor.
Data semacam ini dikenal dengan istilah: RAW DATA/ RAW SCORE.
Karena tidak teratur/ kasar/ kotor, maka data mentah ini= BELUM
DAPAT BERBICARA
CONTOH:
NILAI-NILAI HASIL UJIAN MASUK STAIN, KHUSUS MATA UJIAN
BHS. ARAB 50 ORANG YANG BERASAL DARI SMU:
55
63
70
65
58
49
68
57
60
52
70
59
62
58
61
65
55
63
70
45
66
57
62
54
64
72
69
51
64
53
47
66
60
75
64
61
65
48
68
71
77
67
60
73
67
63
74
60
63
56
CONTOH FREKUENSI:
Berikut ini adalah nilai dari 10 orang peserta Ujian Penyetaraan Matematika
Tingkat SMA:
NO
NAMA
NILAI
5
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
AZIZAH
BAGONG
CINTA LAURA
KELIK PELIPUR LARA
MBAH DARMO
GARENG RAKASIWI
MBOK BERUK
FITRI
SETIAWAN TIADA TARA
ZAHRO GAULS
50
35
70
80
60
60
80
65
80
70
80
70
65
60
dicapai
dicapai
dicapai
dicapai
oleh
oleh
oleh
oleh
......
......
......
......
orang
orang
orang
orang
(Nilai
(Nilai
(Nilai
(Nilai
80
70
65
60
berulang
berulang
berulang
berulang
.....
.....
.....
.....
kali),
kali),
kali),
kali),
atau
atau
atau
atau
f=
f=
f=
f=
.....
.....
.....
.....
C. JENIS-JENIS
TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI
f1
CONTOH:
NILAI
NILAI
(X)
(Y)
f
1
3
5
8
4
4
3
2
NILAI
90 94
85 89
80 84
75 79
70 74
65 69
60 64
55 59
50 54
f
1
3
5
7
7
6
5
4
2
10
9
8
7
6
5
4
3
1
1
1
1
1
1
1
1
10
9
8
7
6
5
4
3
TOTAL
8= N
TOTAL
30= N
TOTAL
40 = N
TDF. NILAI-NILAI
HASIL UJIAN STATISTIK
YANG DICAPAI OLEH 10
ORANSG MAHASISWA:
NO.
NAMA
NILAI
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
SYAMSUDDIN
MARGONO
ABDUL WAHID
DIMYATI
SUCI
FATHONAH
NUR KHOLIS
HAMDANI
LISTIORINI
B. PRAMONO
65
(30) L
60
45
75
40
70
55
(80) H
50
NILAI
(X)
(H)80
75
70
65
60
55
50
45
40
(L) 30
TOTAL
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
10 = N
6
8
5
9
4 6
6 5
7 8
5 (3)L
7
4
9
6
9
6
3
8
6
7
5
6
4
7
6
7
5
(10)H
8
6
CARA MEMBUAT:
Statistik Pendidikan untuk Prodi PGMI oleh Nuraini Kusumastuti
TALLIEST/ JARI-JARI
FREKUENS
I
(f)
l
l
ll
l
ll
lll
ll
_
TOTAL
=N
BERHASIL
b. L = ......
c. R = (H L) + 1 : ( ..... ..... ) + 1 = ...........
d. R/i = 10 s.d. 20. Diket. R= ............, maka:
i ditetapkan = ........ (sebaiknya i bil ganjil= 3,5,7,9, dst)
e.Menetapkan bilangan dasar interval yang merupakan kelipatan dari i adalah:
f. Menyiapkan Tabel Distribusi Frekuensi, kemudian melakukan tabulasi data
TDF. Nilai-nilai Hasi UAN Biologi yang berhasil dicapai
80 orang Siswa Jurusan Fisika.*)
INTERVAL
NILAI
TALLIEST/ JARI-JARI
TOTAL
=N
NAMA
PRODI/ NIM
:
:
42
42
62
52
59
32
44
52
38
42
44
46
48
51
39
51
43
46
45
56
43
35
64
38
44
48
42
43
51
43
41
42
48
40
47
43
45
52
46
51
48
44
51
45
43
41
46
57
54
50
55
40
48
55
34
40
40
48
41
40
TALLIEST/ JARI-JARI
TOTAL
=N
BAB III
TEKNIK ANALISIS STATISTIK DESKRIPTIF
DENGAN MENGGUNAKAN UKURAN-UKURAN TENDENSI SENTRAL
DATA
(PENGUKURAN TENDENSI SENTRAL DATA)
A. PENGANTAR:
Teknik Analisis Data dengan hanya mendasarkan diri pada Frekuensi Datanya,
sifatnya masih sangat sederhana, sangat kasar dan dangkal. Informasi yang
diperoleh lewat frekuensi masih sangat terbatas. Hal ini dapat kita fahami
mengingat pembuatan TDF masih merupakan bagian awal saja dalam kegiatan
analisa statistik.
Agar tingkatan analisis data yang kita lakukan dapat lebih teliti-tajam dan
mendalam, data tidak cukup hanya dihitung frekuensinya, melainkan juga perlu
10
diukur.
Untuk dapat mengukur data kuantitatif (= data statistik) diperlukan UKURANUKURAN STATISTIK.
Ukuran statistik yang pertama kita pelajari adalah: UKURAN TENDENSI PUSAT
DATA= UKURAN HARGA RATA-RATA/ UKURAN NILAI RATA-RATA/ UKURAN RATA-RATA
(AVERAGE).
Dengan menggunakan ukuran rata-rata, kita akan memperoleh satu
angka (dari sekian banyak angka yang ada), dan
Bahwa dengan hanya mendasarkan diri pada satu
angka itu kita akan
memperoleh
gambaran umum secara menyeluruh dari data angka yang
sedang kita teliti.
Dalam dunia Pendidikan, ukuran rata-rata itu dikenal dengan istilah:
- NILAI RATA-RATA RAPOR
- NILAI RATA-RATA STTB
- I. P. (Indeks Prestasi)
- I. P. K. (Indeks Prestasi Kumulatif), dsb.
B. MACAM-MACAM UKURAN RATA-RATA
1.
2.
3.
4.
5.
ARITHMETIC MEAN
(RATA-RATA HITUNG)
A. PENGERTIANNYA:
NILAI RATA-RATA HITUNG DARI SEKELOMPOK BILANGAN ADALAH SAMA
DENGAN JUMLAH DARI SEMUA BILANGAN YANG ADA DIBAGI DENGAN
BANYAKNYA BILANGAN ITU SENDIRI.
MEAN
DATA
MEDIAN
PALING TELITI
PALING REPRESENTATIF
MODUS
BUKTINYA:
SERING DIPAKAI
DALAM RISET SOSIAL/
RISET KEPENDIDIKAN
11
DATA:
9, 4, 7, 4, 8, 6, 8, 6, 3, 7, 5, 10
f1
X
Mx =
N
X= Jumlah
dari skor
X
N =
Number of
cases
fX
Mx =
N
fX=
Jumlah
dari
perkalian
antara f
dgn X
fX
Metode
Panjang:
Mx =
N
fX= Jumlah dari
perkalian antara
frekuensi (f)
dengan mid point
(X = titik
tengah interval)
Metode
Singkat:
fx
Mx = M + i
)
M = Mean terkaan
(buatan sendiri;
pilih salah
satu mid point (=X)
sbg M
x = Titik tengah
(=0; tergantung
mid point
yang dipilih sbg M)
fX= Jumlah dari
perkalian antara
frekuensi (f)
dengan mid point
(X = titik
12
tengah interval)
A.
TDF. DATA TUNGGAL
f=1
f1
fX
Mx =
N
Tabel Perhitungan untuk mencari
Mean nilai Amir dalam 5 mata Pelajaran
Mx =
N
Tabel Perhitungan untuk mencari Mean Tes
Formatif Bhs. Arab 40 Siswa MIN Yogyakara
fX
10
(1)
(2)
(3) = (1) x
(2)
9
8
6
1
1
1
10
9
8
5
12
14
5
4
42= X
X
Mx = =
N
1
1
6= N
7
6
TOTAL
6
3
40 = N
fX
Mx = =
N
13
B.
TDF. DATA KELOMPOKAN
fX
Metode Panjang:
fx
Mx =
N
Metode Singkat: Mx = M + i
KETERANGAN:
KETERANGAN:
fx
x
i
N
CONTOH:
Tabel Perhitungan untuk mencari Mean Tes
Formatif Akhlaq dari 50 orang Siswa SDIT
BIAS Yogyakarta dengan Metode Panjang
INTERVA
L
NILAI
fX
(1)
(2)
(3)
(4)=
(2)x(3)
95 99
90 94
fx
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)= (2)x(3)
97
95 99
97
92
90 94
92
85 89
87
85 89
87
80 84
82
80 84
82
75 79
12
77
75 79
12
77(M)
14
70 74
10
72
70 74
10
72
65 69
67
65 69
67
60 64
62
60 64
62
55 59
57
55 59
57
50 54
52
50 54
52
50= N
TOTAL
50= N
TOTAL
fX
fx
fX
Metode Panjang:
fx
Mx =
N
Metode Singkat: Mx = M + i
Mx =
Mx =
fX
fx
(1)
(2)
(3)
(5)
78 80
75 77
62 64
69 71
66 68
10
63 65
15
60 62
57 59
54 56
51 53
TOTAL
50 = N
69
65
60
57
68
62
60
66
71
59
70
64
63
61
64
70
64
67
73
54
78
66
64
77
65
57
66
63
69
67
67
70
81
65
54
67
65
64
60
66
62
74
61
58
69
68
60
55
71
52
75
63
72
72
66
70
67
67
66
67
70
64
63
61
64
70
64
67
73
54
61
68
65
64
67
73
60
65
70
65
74
58
62
68
75
62
58
70
65
66
SOAL:
1. Sajikanlah data di atas dalam bentuk Tabel Distribusi Frekuensi data kelompokan, dengan
interval class= 3
2. Carilah rata-rata hitung nilai-nilai di atas, dengan:
a) Metode Panjang, dan b) Metode Singkat !
3. Hitunglah Deviasi Standarnya, menggunakan metode:
a) Panjang,
b) Singkat, dan
c) Skor Asli
___________
50
75
61
42
52
56
55
45
50
51
61
66
56
62
57
53
68
45
63
44
49
67
70
66
61
58
64
57
55
52
68
54
84
62
71
68
63
58
53
67
79
69
48
56
69
16
56
55
64
59
59
71
46
40
70
55
53
57
63
80
39
72
60
51
65
63
73
59
61
55
67
54
54
61
65
60
64
59
65
59
63
64
56
52
55
51
62
57
60
73
58
58
50
62
57
58
SOAL:
1. Sajikanlah data di atas dalam bentuk Tabel Distribusi Frekuensi data kelompokan, dengan
interval class= 5
2. Carilah rata-rata hitung Nilai-nilai di atas, dengan:
a) Metode Panjang, dan b) Metode Singkat !
_________
55
62
59
61
59
65
58
53
64
60
58
56
55
60
54
59
66
65
69
57
49
70
61
47
52
67
48
51
68
57
62
67
58
64
58
66
60
65
57
64
70
51
74
61
64
62
54
48
56
53
71
62
50
65
67
58
55
60
59
57
64
60
52
51
61
57
54
57
72
62
66
69
45
61
54
58
56
65
57
58
61
68
60
63
57
63
63
59
59
63
SOAL:
1. Susunlah data di atas ke dalam Tabel Distribusi Frekuensi data kelompokan, di mana
ditetapkan interval class= 3
2. Carilah rata-rata hitung Nilai-nilai di atas, dengan:
a) Metode Panjang, dan b) Metode Singkat !
___________
DATA NOMOR:
Berikut ini adalah data Nilai-nilai Hasil Ujian Akhir Semester dalam mata kuliah Sejarah
Pendidikan Islam yang diikuti oleh 100 orang Mahasiswa Fakultas Tarbiyah Program Studi
Pendidikan Agama Islam:
56
60
50
55
59
62
58
64
68
61
57
55
48
63
65
67
63
64
64
62
63
62
71
54
60
65
54
53
56
62
52
66
60
47
51
61
57
74
51
59
71
62
59
61
62
63
67
61
63
60
45
59
55
65
66
56
74
60
61
57
17
58
53
68
57
61
65
62
70
66
61
72
49
61
70
69
57
67
65
55
66
64
65
60
58
68
64
61
58
63
57
60
54
67
60
58
69
59
60
64
62
SOAL:
1. Susunlah data di atas ke dalam Tabel Distribusi Frekuensi data kelompokan, di mana
ditetapkan interval class= 3
2. Carilah rata-rata hitung Nilai-nilai di atas, dengan:
a) Metode Panjang, dan b) Metode Singkat !
___________
77
80
72
78
81
74
76
75
73
66
69
60
56
67
82
55
68
75
70
62
64
55
54
45
59
44
67
63
63
65
53
74
49
55
62
48
76
57
52
56
45
67
79
65
73
83
85
72
71
65
75
70
60
61
66
60
56
50
64
59
65
58
40
66
57
51
70
64
63
68
69
63
89
62
54
47
53
61
68
69
61
57
60
59
52
60
55
67
58
72
SOAL:
1. Susunlah data di atas ke dalam Tabel Distribusi Frekuensi data kelompokan, di mana
ditetapkan interval class= 5
2. Carilah rata-rata hitung Nilai-nilai di atas, dengan:
a) Metode Panjang, dan b) Metode Singkat !
___________
DATA NOMOR:
Berikut ini adalah data Nilai-nilai Hasil Ujian Akhir Semester dalam mata kuliah Sejarah
Pendidikan Islam yang diikuti oleh 100 orang Mahasiswa Fakultas Tarbiyah Program Studi
Pendidikan Agama Islam:
49
58
42
48
55
58
43
67
52
79
59
48
44
47
43
56
60
66
62
69
51
38
57
62
44
57
65
72
56
51
50
55
74
45
50
45
75
35
55
68
36
70
61
53
30
52
47
57
64
46
54
56
55
64
59
58
50
46
54
50
45
49
58
61
52
46
37
51
39
71
18
41
63
40
51
55
59
47
61
34
56
59
53
64
63
53
60
52
40
57
54
60
54
63
53
62
48
66
65
41
67
SOAL:
1. Susunlah data di atas ke dalam Tabel Distribusi Frekuensi data kelompokan, di mana
ditetapkan interval class= 5
2. Carilah rata-rata hitung Nilai-nilai di atas, dengan:
a) Metode Panjang, dan b) Metode Singkat !
___________
Penggolongannya:
Statistik memiliki berbagai jenis ukuran variabilitas data, dua diantaranya
adalah;
1. Range sebagai ukuran variabilitas data yang paling kasar/ paling sederhana.
2. Deviation (simpangan) sebagai ukuran variabilitas data yang dipandang memilki tingkat ketelitian yang tertinggi.
Contoh Penggunaan:
Apabila nilai-nilai hasil ujian masuk yang dimiliki oleh A, B, C, D di atas kita analisis
variabilitas datanya dengan menggunakan Range, maka:
19
Nama:
PPKN
Dir.
Islamiyah
Bhs.
Indonesia
Bhs.
Arab
Bhs.
Inggris
Mean
Range=
H-L
35
7-7 = 0
B
C
D
8
9
10
6
5
4
8
9
10
7
5
2
6
7
9
35
35
35
7
7
7
8-6 = 2
9-5 = 4
10-4 = 6
Kelemahan Range:
Menganggap tanda minus sebagai plus, secara Matematika tidak dapat
dipertanggung jawabkan, sekalipun dengan alasan sama-sama berarti
selisih
Sebagai alat untuk mengukur variabilitas data, tetapi tidak memperhatikan
penyebaran/ variasi data yang berada di antara skor tertinggi dan skor
terendah, contoh:
Nilai Amir : 7 7 7 9 8, Range= 9 7= 2
Nilai Bejo : 5 7 6 5 6, Range= 7 5= 2
Contoh Penggunaan:
Apabila nilai-nilai hasil ujian masuk yang dimiliki olewh A, B, C, D di atas kita analisis
variabilitas datanya dengan menggunakan Deviasi, maka:
Deviasi (x) = X - Mx
Nama:
Jumlah
20
(x)
PPKN
A
7-7= 0
Dir.
Islamiyah
7-7= 0
Bhs.
Indonesia
7-7= 0
Bhs.
Arab
7-7= 0
Bhs.
Inggris
7-7= 0
8-7= 1
6-7=-1
8-7= 1
7-7= 0
6-7= -1
9-7= 2
5-7=-2
9-7= 2
5-7=-2
7-7= 0
10-7=3
4-7=-3
10-7=3
2-7=-5
9-7= 2
Dari perhitungan deviasi di atas, maka kita dapat mengetahui bahwa deviasi memiliki
karakteristik sbb.:
- Ada deviasi yang besarnya = 0. Di sini mengandung pengertian bahwa besarnya
skor X sama dengan besarnya Mean X.
- Ada deviasi yang bertanda plus (+); deviasi seperti ini disebut deviasi positif,
artinya; skor ybs, lebih besar dari pada Mean-nya.
- Ada deviasi yang bertanda minus (-); deviasi seperti ini disebut deviasi negatif,
artinya; skor ybs, lebih kecil dari pada Mean-nya.
- Apabila deviasi yang dimiliki oleh masing-masing subyek itu kita jumlahkan,
maka hasilnya akan selalu = 0 (x= 0).
Karena jumlah deviasi akan selalu sama dengan nol, maka kita akan menghadapi
kenyataan bahwa jumlah deviasi yang dimiliki oleh A akan sama dengan jumlah deviasi
yang dimiliki oleh B, C, dan D, atau x1 = x2 = x3 = x4 = 0.
Dengan demikian berarti kualitas hasil ujian A= B= C= D. Padahal pada saat kita analisis
dengan Range, A B C D.
Bagaimana cara yang dapat ditempuh agar Deviasi tetap dapat digunakan
sebagai Ukuran Variabilitas Data ?
Sehubungan dengan hal di atas, maka agar deviasi tetap dapat digunakan sebagai
ukuran untuk menganalisis data, maka di dalam menjumlahkan deviasi dari masingmasing subyek; tanda-tanda aljabar (tanda plus dan tanda minus) sebaiknya
diabaikan saja. Dengan kata lain, semua deviasi kita anggap bertanda plus. Jadi yang
dijumlahkan adalah harga mutlaknya.
Setelah semua deviasi kita jumlahkan (x) lalu kita hitung rata-ratanya (x dibagi
dengan N). Deviasi seperti inilah yang disebut Deviasi Rata-rata = Average Deviation=
AD, atau Mean Deviation= MD). Jika dituangkan dalam bentuk rumus, maka rumus untuk
menghitung deviasi rata-rata adalah:
ADx =
N
Apabila data nilai A, B, C, dan D di atas kita hitung deviasi rata-ratanya, maka:
ADA =
ADB =
ADC =
ADD =
0+0+0+0+0
= 0
5
1+1+1+0+1
4
= = 0,8
5
5
2+2+2+2+0
8
= = 1,6
5
5
3+3+3+5+2
16
= = 3,2
5
5
Jadi, dengan mengabaikan tanda-tanda aljabar (plus dan minus) dapat diketahui
bahwa deviasi rata-rata yang dimiliki oleh: A B C D. Dengan demikian, kita dapat
21
menyimpulkan bahwa kualitas hasil ujian dari keempat subyek di atas berbeda, sekalipun
mereka memiliki nilai rata-rata hitung yang sama:
Nilai A :
nilai-nilai hasil ujiannya homogen sempurna;
Nilai B :
nilai-nilai hasil ujiannya mendekati homogen;
Nilai C :
nilai-nilai hasil ujiannya heterogen;
Nilai D :
nilai-nilai hasil ujiannya sangat heterogen/ paling heterogen.
CATATAN:
Menganggap bahwa deviasi yang bertanda negatif sebagai positif, secara
matematika tidak dapat dipertanggungjawabkan, hanya dengan alsan sama-sama
mempunyai arti selisih, yaitu selisih lebih (deviasi positif) dan selisih kurang (deviasi
negatif).
Oleh karena itu, agar deviasi dapat digunakan sebagai alat untuk mengukur
variabilitas data, maka sebaiknya deviasi tsb di kuadratkan terlebih dahulu, setelah itu
baru dijumlahkan, kemudian baru dicari rata-ratanya di bawah tanda akar.
Deviasi yang telah mengalami proses seperti di atas itulah yang disebut dengan
Deviasi Standar (Standard of Devition= SD) atau Simpangan Baku:
SD =
x2
Rumus di atas adalah untuk mencari SD Data Tunggal, di mana seluruh frekuensinya= 1
Contoh:
Tabel perhitungan untuk mencari SD
Nilai Amir dalam 6 Mata Pelajaran
10
9
8
6
1
1
1
5
4
42= X
x= X Mx*)
1
1
6=N
x2
= x2
X
)
* Mx =
N
SD =
x2
Adapun untuk data tunggal di mana sebagian/ seluruh frekuensinya lebih dari 1,
dapat dicari dengan rumus:
22
fx2
SD =
fX
x = X - Mx
(1)
(2)
(4)= (3) Mx
10
9
8
5
12
14
7
6
TOTAL
6
3
40 =
N
= fX
x2
(5)= (4)
f x2
2
= fx2
Rumus:
SD =
fx2
fx2
2) Metode Singkat:
SDx = i
fx2
fx
-
N
SDx =
fX2
- N
fX
23
f
(2)
90 94
85 89
80
75
70
65
60
55
50
45
40
4
6
8
9
7
5
3
2
1
84
79
74
69
64
59
54
49
44
TOTAL
50= N
SOAL:
Hitunglah Deviasi Standar Nilai-nilai Ulangan Harian Bhs. Arab di atas, menggunakan:
1) Metode Panjang; 2) Metode Singkat, dan 3) Metode Skor Asli
JAWAB:
1) Mencari SD dengan Metode Panjang:
Tabel Perhitungan untuk mencari SD Nilai Ulangan Harian Bhs. Arab
50 orang siswa MAN Yogyakarta II, dengan Metode Panjang.
x2
(5)
fx2
(6)
INTERVAL
(1)
f
(2)
X
(3)
x
(4)= X Mx
90 94
92
23,5
552,25
1104,5
85 89
80 84
75 79
70 74
65 69
60 64
55 59
50 54
45 49
40 44
3
4
6
8
9
7
5
3
2
1
87
82
77
72
67
62
57
52
47
42
18,5
13,5
8,5
3,5
-1,5
-6,5
-11,5
-16,5
-21,5
-26,5
342,25
182,25
72,25
12,25
2,25
42,25
132,25
272,25
462,25
702,25
1026,75
729
433,5
98
20,25
295,75
661,25
816,75
924,5
702,25
TOTAL
50= N
6812,5= fx2
Rumus:
24
SDx =
fx2
;N=
SDx =
, maka:
fx2
INTERVAL
fx
(1)
(2)
(3)
(4)
90 94
92
10
85 89
80 84
75 79
70 74
65 69
60 64
55 59
50 54
45 49
40 44
3
4
6
8
9
7
5
3
2
1
87
82
77
72
67
62
57
52
47
42
4
3
2
1
0
-1
-2
-3
-4
-5
12
12
12
8
0
-7
-10
-9
-8
-5
TOTAL
50
fx2
15= fx
Rumus:
SDx = i
fx2
fx
-
N
SDx = i
3)
fx2
fx
-
N
;i=
, maka:
25
INTERVAL
fX
fX2
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
90 - 94
92
184
16928
85 - 89
80 - 84
75 - 79
70 - 74
65 - 69
60 - 64
55 - 59
50 - 54
45 - 49
40 - 44
3
4
6
8
9
7
5
3
2
1
87
82
77
72
67
62
57
52
47
42
261
328
462
576
603
434
285
156
94
42
22707
26896
35574
41472
40401
26908
16245
8112
4418
1764
TOTAL
50= N
3425= fX
241425= fX2
Rumus:
SDx =
fX2
fX
-
N
SDx = i
; fX2 =
fX2
;N =
fx 2
, maka:
BAB IV
TEKNIK ANALISIS KORELASIONAL
26
A. PENDAHULUAN
1. PENGERTIAN KORELASI
Bahasa:
Statistik:
Multivariate Correlation
2. ARAH KORELASI
Hubungan antar 2 variabel atau lebih, dari segi arahnya dibedakan menjadi 2
macam:
- Satu arah/ searah
= korelasi positif
- Berlawanan arah
= korelasi negatif
3. PETA KORELASI
Arah hubungan antar variabel yang kita cari korelasinya dapat kita amati
melalui PETA KORELASI. Dalam peta korelasi tersebut dapat kita lihat pencaran
titik/ moment dari variabel yang sedang kita cari korelasinya= scatter diagram
atau diagram pencaran titik.
4. ANGKA KORELASI
a. Pengertian: Sebuah angka yang dapat dijadikan petunjuk untuk mengetahui
seberapa besar kekuatan korelasi di antara variabel yang sedang diselidiki
korelasinya.
b. Besarnya:
- Berkisar antara 0 (nol) sampai dengan 1,00, artinya; angka korelasi itu
paling tinggi adalah 1,00 dan paling rendah adalah 0.
c. Lambangnya:
Teknik Korlasi Product Moment : rxy
- Teknik Korlasi Tata Jenjang :
- Teknik Korelasi Phi
:
- Teknik Korelasi Kontingensi
: C/ KK
d. Tandanya:
- Angka korelasinya bertanda positif (+)
Korelasi Positif;
- Angka Korelasi bertanda negatif
Korelasi Negatif ;
- Angka korelasi = 0
Tidak ada korelasinya.
e. Sifatnya:
- Relatif; angka yang diperoleh dari hasil perhitungan itu sifatnya relatif,
yaitu
menunjukkan kuat-lemahnya hubungan antar variabel yang sedang
dikorelasikan
27
1. PENGERTIAN:
= Teknik Analisa Statistik mengenai hubungan antar dua variabel atau lebih.
3. TUJUAN:
a. Ingin mencari bukti, apakah memang benar antara variabel yang satu dan
variabel yang lain terdapat hubungan/ korelasi;
b. Ingin menjawab pertanyaan, apakah hubungan antar variabel itu termasuk
hubungan yang kuat, cukup, atau lemah;
c. Ingin memperoleh kejelasan dan kepastian (secara matematika), apakah
hubungan antar variabel itu merupakan hubungan yang meyakinkan
(=signifikan) ataukah tidak.
4. PENGGOLONGAN:
Dibedakan menjadi 2, yaitu:
- Teknik Analisa Korelasional Bivariat*)
- Teknik Analisa Korelasional Multivariat
28
rxy =
x2
y2
KETERANGAN:
xy = Jumlah perkalian antara deviasi Variabel X (x), di mana x= X M x, dengan
deviasi Variabel Y (y), di mana y= Y My
x2 = Jumlah kuadrat dari deviasi Variabel X (x), di mana x = X M x
y2 = Jumlah kuadrat dari deviasi Variabel Y (y), di mana y = X M y
Tabel Perhitungan untuk mencari Angka Indeks Korelasi Product Moment untuk Data
Tunggal, tanpa menghitung SD terlebih dahulu (misalkan N=10)
X
xy
x2
y2
(1)
(2)
(3)= X Mx
(4)= Y My
(6)= (3) 2
(7)= (4) 2
50
dst.
55
dst.
50 40 = 10
dst.
55 50 = 5
dst.
10 x 5= 50
dst.
102= 100
dst.
52 = 25
dst.
400 =
X
500 =
Y
= xy
= x2
= y2
X
400
Y
500
Mx = = = 40;
My = = = 50
N
10
N
10
2. Dengan menghitung SD terlebih dahulu:
RUMUS :
xy
rxy =
N. SDx . SDy
KETERANGAN:
xy = Jumlah perkalian antara deviasi Variabel X (x) dengan deviasi variabel Y (y)
x2
N
x2
29
Tabel Perhitungan untuk mencari Angka Indeks Korelasi Product Moment untuk Data
Tunggal, dengan menghitung SD terlebih dahulu:
X
x2
d= x - y
d2= (x y)2
(1)
(2)
(3)= X - Mx
(4)= Y - My
(5)= (3) 2
(7)= (4) 2
50
55
50 - 40= 10
60 - 55= 5
102= 100
10 - 5 = 5
52 = 25
dst.
= X
= Y
= x2
= y2
= y2
x2 + y2 - d2
x2
y2
KETERANGAN:
x2 = Jumlah kuadrat deviasi Variabel X (x2)
y2 = Jumlah kuadrat deviasi Variabel Y (y2)
d2 = Jumlah kuadrat selisih deviasi variabel X dan Y; d 2= (x - y) 2
2
= Angka konstanta
Tabel Perhitungan untuk mencari Angka Indeks Korelasi Product Moment untuk Data
Tunggal, dengan menghitung selisih deviasinya:
X
xy
x2
y2
d= x-y
d2== (x-y)2
(1)
(2)
(3)= X - Mx
(4)= Y - My
(6)= (3) 2
(7)= (4) 2
(9)= (8) 2
=
X
=
Y
=
xy
=
x2
=
y2
=
d2
N.X - X
N.X - Y
KETERANGAN:
XY = Jumlah perkalian antara skor-skor Variabel X dengan skor-skor variabel Y
X = Jumlah dari skor-skor Variabel X
Y = Jumlah dari skor-skor Variabel Y
Statistik Pendidikan untuk Prodi PGMI oleh Nuraini Kusumastuti
30
X2
Y2
N
Tabel Perhitungan untuk mencari Angka Indeks Korelasi Product Moment untuk Data
Tunggal, dengan Metode Skor Asli:
X
(1)
Y
(2)
=
X
XY
(3)= (1) x (2)
X2
(4)= (1) 2
Y2
(5)= (2) 2
=
X2
XY
=
Y2
Y2 - N . My2
KETERANGAN:
XY = Jumlah perkalian antara skor-skor Variabel X dengan skor-skor variabel Y
X = Jumlah dari skor-skor Variabel X
Y = Jumlah dari skor-skor Variabel Y
X2 = Jumlah kuadrat dari skor-skor Variabel X
Y2 = Jumlah kuadrat dari skor-skor Variabel Y
N
= Jumlah subyek/ sampel.
X
MX
= Mean/ rata-rata skor variabel X; MX =
N
Y
My
= Mean/ rata-rata skor variabel Y; My =
N
Tabel Perhitungan untuk mencari Angka Indeks Korelasi Product Moment untuk Data
Tunggal, dengan Memperhitungkan Meannya:
X
(1)
Y
(2)
XY
(3)= (1) x (2)
X2
(4)= (1) 2
Y2
(5)= (2) 2
=
X
=
Y
=
XY
=
X2
=
Y2
31
N X2 + Y2 - (X - Y )2 - 2 ( X ) ( Y )
rxy =
N.X - X
N.X - Y
Tabel Perhitungan untuk mencari Angka Indeks Korelasi Product Moment untuk Data
Tunggal, dengan Metode Selisih Skor Asli:
X
(1)
Y
(2)
=
X
XY
(3)= (1) x (2)
=
Y
X2
(4)= (1) 2
=
XY
Y2
(5)= (2) 2
=
X
(X Y)
(6)= (1) (2)
(X Y)2
(7)= (6) 2
=
(X Y)
0,00 0,20
0,20 0,40
Interpretasi
Antara Variabel X dan Variabel Y memang terdapat
korelasi, akan tetapi korelasi itu sangat lemah atau
sangat rendah, sehingga korelasi itu diabaikan
(dianggap tidak ada korelasi antara Variabel X dan
Variabel Y).
Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasi
yang lemah atau rendah.
Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasi
32
0,40 0,70
0,70 0,90
yang sedang
Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasi
yang kuat/ tinggi.
0,90 1,00
0,505
Dari tabel di atas, diperoleh harga rtabel 5%= 0,396 dan r tabel 1%= 0505, berarti
harga ro= rxy > rtabel (apabila ro= rxy rtabel, maka hipotesa alternatif
diterima/ korelasi antara variabel I dan variabel II adalah signifikan.
CONTOH CARA MENCARI ANGKA INDEKS KORELASI r PRODUCT MOMENT
UNTUK DATA TUNGGAL, DI MANA N < 30
Dalam suatu kegiatan penelitian bertujuan ingin mengetahui apakah secara
signifikan terdapat korelasi positif antara Persepsi Siswa terhadap Gaya Mengajar
Guru Matematika (Variabel X) dengan Prestasi Belajar Siswa dalam mata
pelajaran tersebut (Variabel Y). Untuk keperluan penelitian tersebut, ditetapkan
10 orang Siswa MAN sebagai sampel Dari penelitian tersebut, berhasil dihimpun
data sebagai berikut:
Tabel 1.1 Skor Persepsi Siswa terhadap Gaya Mengajar Guru dan Nilai Rata-rata
Matematika yang berhasil dicapai ol;eh 10 orang diperoleh Siswa MAN
NO.
SUBJEK
SKOR PERSEPSI
SISWA (X)
NILAI RATA-RATA
MATEMATIKA (Y)
55
60
33
70
90
80
80
60
60
70
70
75
80
60
70
50
50
80
90
10
60
70
Ada/ terdapat korelasi positif yang signifikan antara Persepsi Siswa terhadap
Gaya mengajar Guru Matematika (Veriabel X)) dengan Prestasi Belajar Siswa
MAN dalam mata pelajaran tersebut (Variabel Y).
Ho :
Ada/ terdapat korelasi positif yang signifikan antara Persepsi Siswa terhadap
Gaya mengajar Guru Matematika (Variebel X) dengan Prestasi
Belajar Siswa MI dalam mata pelajaran tersebut (Variabel Y).
2. Menyiapkan Tabel Perhitungan untuk mencari angka indeks korelasi ( r ) Product Moment:
a. Tanpa Menghitung Deviasi Standarnya terlebih dahulu:
xy
rxy =
x2
Tabel 1.2
y2
xy
x2
y2
(1)
(2)
(3)= X - Mx
(4)= Y - My
(6)= (3) 2
(7)= (4) 2
50
60
-15
-12
180
225
144
70
90
18
90
25
324
80
80
15
120
225
64
60
60
-5
-12
60
25
144
70
70
-2
-10
25
70
80
40
25
64
60
70
-5
-2
10
25
50
50
-15
-22
330
225
484
34
80
90
15
18
270
225
324
60
70
-5
-2
10
25
650 = X
720= Y
1100=
xy
1050=
x2
1560=
y2
rxy =
x2
y2
1100
1050
1560
1100
1100
=
1638000
1279,84474046
0,85947925183 =
0,859
rxy = 0,859
b. Rumus Skor Asli:
N. XY
- X . Y
rxy =
2
N.X - X
Tabel 1.3
N.X - Y
XY
X2
Y2
(1)
(2)
(4)= (1) 2
(5)= (2) 2
50
60
3000
2500
3600
70
90
6300
4900
8100
80
80
6400
6400
6400
60
60
3600
3600
3600
70
70
4900
4900
4900
70
80
5600
4900
6400
60
70
4200
3600
4900
50
50
2500
2500
2500
35
80
90
7200
6400
8100
60
70
4200
3600
4900
650 = X
720= Y
47900=
XY
43300=
X2
53400=
Y2
N.X - X
N.X - Y
PENGERTIAN:
Adalah salah satu teknik analisis Statistik yang biasa digunakan untuk
mengetahui; Apakah di antara variabel yang satu dengan variabel yang
lain terdapat perbedaan yang signifikan ataukah tidak.
PENGGOLONGAN:
36
ADA 2 MACAM
37