Penilaian pertama, Keluhan batuk atau sukar bernafas, tanda bahaya umum,
gelisah, rewel, haus atau banyak minum, adanya darah dalam tinja.
Penilaian ketiga, tanda demam, disertai dengan adanya tanda bahaya
umum, kaku kuduk, dan adanya infeksi local seperti kekeruhan pada kornea
mata, luka pada mulut, mata bernanah, adanya tanda pre syock seperti nadi
lemah ekstremitas dingin muntah darah, berak hitam, perdarahan hidung,
Penilaian kelima, tanda status gizi seperti badan kelihatan bertambah kurus,
bengkak pada kedua kaki, telapak tangan pucat, status gizi dibawah garis
merah pada pemeriksaan berat badan menurut umur.
Klasifikasi Disentri
Apabila diarenya disertai dengan darah dalam tinja.
luka dimulut.
Campak, apabila hanya tanda khas campak yang tidak disertai tanda
klasifikasi di atas.
1.
Pneumonia
5. Risiko Malaria
Penanganan tindakan dan pengobatan pada klasifikasi risiko malaria
adalah sebagai berikut.
1.
Pemberian
kinin
(untuk
malaria
dengan
penyakit
berat)
secara
3.
6. Campak
Pada campak dpat dilkukan tindakan sebagai berikut:
1.
2.
Apabila
dijumpai
kekeruhan
pada
kornea,
pemberian
parasetamol
apabila
ditemukan
syok,
maka
segera
diberi
cairan
intravena,
pertahankan kadar gula darah. Bila dijumpai demam tingg , maka berikan
parasetamol dan caira atau oralit bila dilakukan rujukan selama perjalanan.
Ketentuan pemberian cairan pra-rujukan pada demam berdarah.
1.
Pantau selama setelah 30 menit dan bila nadi teraba, berikan cairan
intravena dengan tetesan 10 ml/kgBB dalam 1 jam. Apabila nadi tidak teraba
berikan cairan dengan tetesan 15-20 ml/kgBB dalam 1 jam.
Sumber : Alimul, aziz hidayat.2008. Pengantar Ilmu Kesehatan Anak untuk Pendidikan
Kebidanan. Jakarta: salemba Medika