Anda di halaman 1dari 9

ARTIKEL ILMIAH

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA
PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN CAMTASIA
STUDIO 8 PADA MATERI LAJU REAKSI

OLEH :

FENI NOVRIANA
RRA1C109024

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS JAMBI
SEPTEMBER, 2013

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN


CAMTASIA STUDIO 8 PADA MATERI LAJU REAKSI
Oleh :
Feni Novriana
Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
FKIP Universitas Jambi

ABSTRAK
Multimedia pembelajaran dapat diartikan sebagai aplikasi multimedia
yang digunakan dalam proses pembelajaran, dengan kata lain menyalurkan pesan
(pengetahuan, keterampilan dan sikap) serta dapat merangsang pikiran, perasaan,
perhatian dan kemampuan siswa sehingga proses pembelajaran menjadi lebih
menarik.
Pengembangan multimedia pembelajaran laju reaksi ini diharapkan dapat
membantu siswa untuk mempermudah proses pembelajaran laju reaksi. Dengan
adanya multimedia pembelajaran ini dapat menjadikan siswa lebih paham
terhadap materi, aktif dalam melaksanakan pembelajaran dan membangun
pemikiran siswa untuk lebih berpikir kritis dengan adanya kalimat-kalimat
pertanyaan pada multimedia pembelajaran ini.
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang mengadaptasi
model pengembangan Lee n Owens. Ada 5 tahapan utama dalam penelitian ini
terdiri dari tahap analisis, desain, pengembangan (development), penerapan
(implementasi) dan evaluasi. Validasi terhadap produk dilakukan oleh tim ahli
media dan tim ahli materi. Setelah divalidasi multimedia ini kemudian
diujicobakan kepada kelompok kecil.
Hasil dari penelitian ini adalah sebuah produk yakni CD Multimedia
Pembelajaran laju reaksi. Produk yang diujicobakan kepada kelompok kecil
mendapatkan respon yang baik dengan skor 62,09 dan skala penilaian yang sangat
menarik dengan persentase 82,7%.
Berdasarkan hasil analisis data yang didapatkan dari angket validasi ahli dan
angket respon siswa, multimedia pembelajaran laju reaksi ini baik dan sangat
menarik untuk digunakan dalam proses pembelajaran kimia.
Kata kunci : Multimedia pembelajaran laju reaksi

I. PENDAHULUAN
Pendidikan dalam kehidupan setiap manusia merupakan suatu kebutuhan yang
sangat penting. Dengan adanya pendidikan, manusia dapat mengembangkan
potensi diri dan lingkungan sekitarnya sesuai dengan ilmu yang mereka peroleh.
Seiring dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi
membawa dampak besar pada berbagai bidang kehidupan manusia, salah satunya
pada bidang pendidikan atau bidang pembelajaran. Dewasa ini, telah berkembang
media pembelajaran dengan memanfaatkan komputer hampir dalam setiap mata
pelajaran di sekolah. Komputer memiliki peran sebagai media atau alat penunjang
dalam proses pembelajaran itu sendiri. Pada saat ini, sekolah telah mempunyai
fasilitas yang memadai ( seperti laboratorium komputer dan infokus), namun
penggunaan fasilitas itu belum terlalu maksimal digunakan oleh para guru. Untuk
itu, guru sebisa mungkin harus memanfaatkan fasilitas tersebut dengan tepat guna
demi tercapainya tujuan pembelajaran.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upayaupaya pembaharuan dalam manfaat hasil-hasil tekhnologi dalam meningkatkan
hasil belajar. Guru dituntut untuk mampu menggunakan alat-alat yang tersedia,
guru juga dituntut untuk dapat mengembangkan keterampilan membuat media
pembelajaran terhadap materi yang mereka ajarkan di sekolah. Oleh karena itu,
guru memiliki peran penting dalam pengetahuan dan pemahaman yang cukup
tentang media pembelajaran yang nantinya akan digunakan oleh guru untuk
membantu siswa nya lebih mudah mencapai tujuan pembelajaran.
Adapun menurut Johnstone (1993), kimia adalah mata pelajaran yang abstrak
dan kompleks untuk dipelajari. Sementara berdasarkan pendapat Kozma dan
Russel (1997) juga menyatakan konsep kimia sulit diobservasi langsung karena
terkait molekul yang mikroskopik.
Berdasarkan pengalaman praktek lapangan (PPL) di SMA N 11 Kota Jambi,
masih kurangnya penggunaan media pembelajaran oleh guru. Pada umunya guru
kimia di SMA tersebut hanya mengandalkan buku cetak yang mereka miliki.
Padahal, guru-guru tersebut sebagian besar telah memiliki laptop, tetapi mereka
belum mampu untuk memanfaatkannnya guna merancang media pembelajaran
yang menarik bagi siswanya. Selain itu faktor waktu untuk penyampaian materi
di sekolah cukup terbatas, sebagai contoh untuk materi laju reaksi ini pada RPP
yang ada di sekolah, hanya memiliki jatah tiga kali pertemuan. Waktu ini tentu
saja sangat terbatas bagi guru untuk menyampaikan seluruh materi serta
mengadakan latihan soal-soal pada siswanya. Khusus untuk materi laju reaksi ini
pula, guru harus mendemonstrasikan tentang percobaan yang menentukan faktorfaktor laju reaksi.
Camtasia Studio 8 adalah salah satu software yang cocok untuk media
pembelajaran. Camtasia Studio 8 adalah software yang berfungsi merekam layar
komputer sehingga bisa melakukan berbagai bentuk presentasi. Selain itu,
software ini juga berfungsi untuk mengedit video, mengedit audio, menambahkan
efek di video, serta dapat juga untuk memotong video dan audio. Software ini
biasa dimanfaatkan oleh para pembuat tutorial ilmu komputer yang
dipertimbangkan dari kemudahan-kemudahan yang dimilikinya.

Menggunakan software ini kita bisa menghasilkan media pembelajaran


berbentuk CD yang berisikan teks maupun audio, animasi, video, dan gambar
yang akan dijadikan sebagai multimedia dalam pembelajaran kimia.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis berkeinginan untuk melakukan
penelitian pengembangan yang berjudul Pengembangan Multimedia
Pembelajaran menggunakan Camtasia studio 8 pada materi Laju Reaksi.
II. TINJAUAN PUSTAKA
a. Teori Belajar Yang Melandasi Pembelajaran Dengan Multimedia
Ada banyak teori belajar seperti teori behavioristik, kognitif, konstruktivistik,
humanistik, sibernetik, revolusi-sosiokultural, dan kecerdasan ganda. Dalam
pengembangan multimedia pembelajaran ini peneliti bermaksud untuk menggunakan
teori kognitif sebagai landasan dalam pengembangannya, yang didalamnya terdapat
mengenai Dual Coding Theory. Pengertian belajar menurut teori kognitif adalah
perubahan persepsi dan pemahaman, yang tidak selalu berbentuk tingkah laku yang dapat
diamati dan dapat diukur. Asumsi teori ini adalah bahwa setiap orang telah memiliki
pengetahuan dan pengalaman yang telah tertata dalam bentuk struktur kognitif yang
dimilikinya. Proses belajar akan berjalan dengan baik jika materi pelajaran atau informasi
baru beradaptasi dengan struktur kognitif yang telah dimiliki seseorang.
b. Pengertian Multimedia Pembelajaran
Untuk memahami konsep multimedia pembelajaran, ada baiknya kita pahami terlebih
dahulu pengertian multimedia dan pembelajaran secara lebih mendalam. Multimedia
adalah media yang menggabungkan dua unsur atau lebih media yang terdiri dari teks,
grafis, gambar, foto, audio, video dan animasi secara terintegrasi. Sedangkan
pembelajaran diartikan sebagai proses penciptaan lingkungan yang memungkinkan
terjadinya proses belajar. Jadi dalam pembelajaran yang utama adalah bagaimana siswa
belajar. Belajar dalam pengertian aktifitas mental siswa dalam berinteraksi dengan
lingkungan yang menghasilkan perubahan perilaku yang bersifat relatif konstan. Dengan
demikian aspek yang menjadi penting dalam aktifitas belajar adalah lingkungan.
Bagaimana lingkungan ini diciptakan menata unsur-unsurnya sehingga dapat mengubah
perilaku siswa. Dari uraian di atas, apabila kedua konsep tersebut kita gabungkan maka
multimedia pembelajaran dapat diartikan sebagai aplikasi multimedia yang digunakan
dalam proses pembelajaran, dengan kata lain untuk menyalurkan pesan (pengetahuan,
keterampilan dan sikap) serta dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan
kemauan yang belajar sehingga secara sengaja proses belajar terjadi, bertujuan dan
terkendali (Ariani & Dany, 2010)
c. Format Multimedia Pembelajaran
Format sajian multimedia pembelajaran dapt dikategorikan ke dalam lima kelompok
sebagai berikut :
1. Tutorial
Format sajian ini merupakan multimedia pembelajaran yang dalam penyampaian
materinya dilakukan secara tutuorial, sebagaimana layaknya tutorial yang dilakukan oleh

guru atau instruktur. Informasi yang berisi suatu konsep disajikan dengan teks, gambar,
baik diam atau bergerak dan grafik.
2. Dril dan Practise
Format ini dimaksudkan untuk melatih siswa sehingga memiliki kemahiran
dalam suatu keterampilan atau memperkuat penguasaan suatu konsep. Program
menyediakan serangkaian soal atau pertanyaan yang biasanya ditampilkan secara
acak, sehingga setiap kali digunakan maka soal atau pertanyaan yang tampil selalu
berbeda, atau paling tidak dalam kombinasi yang berbeda.
3. Simulasi
Multimedia pembelajaran dengan format ini mencoba menyamai proses
dinamis yang terjadi di dunia nyata, misalnya untuk mensimulasikan pesawat
terbang, menjalankan usaha kecil, atau pengendalian pembangkit listrik tenaga
nuklir dan lain-lain.
4. Percobaan atau Eksperimen
Format ini mirip dengan format simulasi, namun lebih ditunjukkan pada
kegiatan-kegiatan yang bersifat eksperimen, seperti kegiatan praktikum di
laboratorium Biologi atau Kimia.
5. Permainan
Bentuk permainan yang disajikan disini tetap mengacu pada proses
pembelajaran dan dengan program multimedia berformat ini diharapkan terjadi
aktifitas belajar sambil bermain. (Ariani & Dany, 2010)
Camtasia Studio 8 adalah software multimedia yang berfungsi untuk merekam
aktivitas di komputer. Dengan software ini, siapapun bisa merekam semua aktivitas
komputer nya dengan kualitas High Definition dan juga bisa mengedit file video atau
audio dengan kualitas tinggi serta anda bisa memberikan atau menambahkan efek dan
memotong file video dan audio tersebut.
Program ini memungkinkan file yang disimpan dalam format miliknya sendiri, yang
hanya dapat dibaca oleh Camtasia Studio 8, format ini memungkinkan untuk ukuran file
yang cukup kecil, bahkan untuk presentasi lagi. Camtasia juga memungkinkan video
stream yang dihasilkan akan diekspor ke format video yang umum yang dapat dibaca oleh
kebanyakan komputer, bahkan jika perangkat lunak Camtasia tidak terpasang, seperti
MPEG-2 atau MPEG-4.
III. METODE PENELITIAN
a. Desain Pengembangan
Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development).
Pada Penelitian ini Penulis memilih model ADDIE. Model ini di pilih karena dalam
pengembangan ini, didasarkan pada alasan, yaitu (1) Model ini berupa model prosedural,
yaitu model yang bersifat deskriptif, menunjukkan langkah-langkah yang jelas dan
cermat untuk menghasilkan produk, (2) Tahap-tahap pengembangan dalam model ini
sama dengan standar tahap penelitian pengembangan.

b. Prosedur Pengembangan
Prosedur pengembangan ini terbagi menjadi lima tahap, yaitu analisis, desain,
pengembangan, implementasi dan evaluasi/penilaian yang akan dijelaskan dalam poinpon berikut :

1. Analisis
Pada tahap ini terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam proses
pengembangan yaitu : penilaian kebutuhan (normative, perasaan, pernyataan dan
kebutuhan, perbandingan, kebutuhan antisipasi) , analisis tujuan dan analisis
materi.
2. Desain
Tahap desain pada pengembangan multimedia pembelajaran interaktif ini
ada beberapa tahap, yaitu : jadwal, team, spesifikasi media, struktur materi, dan
pengulangan atau evaluasi.
3. Development atau Pengembangan
Pada bagian ini desain tadi dikembangkan dengan menyesuaikan pada hal
yang ingin dicapai yaitu pengembangan multimedia pembelajaran dengan
camtasia studio 8 ini dikhususkan untuk siswa kelas XI pada pelajaran kimia
materi laju reaksi.
4. Tahap Implementasi
Pada tahap ini semua yang telah dikembangkan diinstal atau diset
sedemikian rupa sesuai dengan peran atau fungsinya agar bisa diimplementasikan.
Tahap implementasi yaitu uji coba produk untuk mengumpulkan data tentang
kualitas produk untuk mencapai tujuan pembelajaran kimia yang efektif. Data
tersebut digunakn untuk memperbaiki dan menyempurnakan produk penelitian
ini. Dengan uji coba ini, kualitas program pembelajaran yang dikembangkan
benar-benar telah teruji secara empiris tidak hanya teoritis saja.
5. Tahap evaluasi
Setelah produk jadi, maka produk tersebut divalidasi oleh tim ahli dan ahli
praktisi guna mendapatkan saran dan perbaikan terhadap produk. Kemudian
produk direvisi sesuai saran dan masukan dari tim ahli sampai produk dinyatakan
baik dan layak untuk diuji cobakan. Adapun yang diharapkan pada tim ahli yaitu
perbaikan mengenai materi dan media yang digunakan dalam multimedia
pembelajaran ini. Dan juga telah menggunakan bahasa yang baik dan benar serta
komunikatif sesuai dengan taraf perkembangan peserta didik.
c. Uji Coba Produk
Uji coba produk ini dimaksudkan untuk mengumpulkan data tentang
kualitas media pembelajaran untuk mencapai standar kompetensi yang efektif.
Data-data tersebut digunakan untuk memperbaiki dan meyempurnakan media
pembelajaran laju reaksi yang merupakan produk penelitian ini. Dengan uji coba
kualitas media pembelajaran yang dikembangkan benar-benar teruji secara
empiris tidak hanya sekedar teoritis saja.
Uji coba ini dilakukan berdasarkan Dick & Carey (2005) menjelaskan
bahwa prosedur uji coba atau evaluasi pengembangan produk pembelajaran
dilakukan dengan : 1) one to one, yaitu harus divalidasi oleh ahli media dan materi
pembelajaran, 2) small group, yakni diujicobakan pada kelompok kecil, 3) field
trial, yakni melakukan uji coba lapangan. Tetapi pengembangan ini hanya
dilakukan sampai tahap uji coba kelompok kecil.

d. Jenis Data
Dalam penelitian pengembangan ini, jenis data yang diambil yaitu data
kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif diperoleh dari tim validasi yaitu tim
ahli materi dan tim ahli media berupa isian angket yang berisikan saran dalam
perbaikan multimedia pembelajaran laju reaksi ini. Sedangkan data kuantitatif
diperoleh dari siswa (responden) mengenai penilaian terhadap multimedia
pembelajaran kimia dengan menggunakan program Camtasia studio 8 yang telah
dibuat.
e. Teknik Pengumpulan Data
Angket atau kuisoner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
responden untuk dijawabnya. Beberapa prinsip dalam menulis angket sebagai
teknik pengumpulan data yaitu : prinsip penulisan, pengukuran dan tampilan fisik.
Selain peneliti dan angket yang digunakan sebagai instrumen
pengumpulan data, instrumen pendukung lainnya adalah software camtasia studio
8 dan seperangkat komputer yang dapat menjalankan software tersebut. Instrumen
berupa angket digunakan dalam penelitian ini untuk mendapatkan informasi dari
ahli media dan ahli materi berupa saran perbaikan, ketepatan, keefektifan, dan
efisiensi dari produk yang dikembangkan dari kisi-kisi media yang digunakan.
IV.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


Pengembangan multimedia pembelajaran materi laju reaksi dengan
camtasia studio 8 dilakukan dengan uji validasi produk oleh ahli media dan ahli
materi yang dilaksanakan sebanyak dua kali revisi.
Pada penilaian oleh ahli media mencakup 12 prinsip multimedia Richard
Meyer. Umumnya multimedia pembelajaran materi laju reaksi dengan
camtasia studio 8 dibuat telah mencakup semua aspek tersebut namun masih
perlu dialkukan revisi terutama dari penggunaan animasi yang memang harus
sesuai dengan konsep materi laju reaksi. Selain itu juga ditambahkan satu
halaman khusus untuk bagian referensi guna mengetahui darimana saja
sumber yang digunakan dalam pembuatan multimedia ini agar nantinya
peneliti tidak dikatakan menjiplak hasil karya orang lain.
Dari validasi pertama, dapat ditarik kesimpulan bahwa multimedia
pembelajaran yang disajikan sudah cukup baik namun perlu ditingkatkan
semaksimal mungkin agar multimedia pembelajaran ini dapat menarik
perhatian siswa, mudah dalam pengoperasiannya, serta memudahkan siswa
memahami setiap penjelasan yang ditampilkan. Menurut validator multimedia
yang disajikan layak untuk diuji cobakan dengan revisi. Skor yang diperoleh
dari validasi media pertama yaitu 79 dengan kategori baik. Sedangkan skor
yang diperoleh dari validasi materi pertama yaitu 72 dengan kategori sedang.
Setelah dilakukan perbaikan berdasarkan validasi yang pertama, maka
menurut validator multimedia yang ditampilkan layak untuk diuji cobakan
tanpa revisi dengan skor yang diperoleh dari validasi media kedua adalah 93
dengan kategori sangat baik dan 112 skor yang diperoleh dari validasi materi
kedua dengan kategori sangat baik.
Setelah produk didesain dan dikembangkan serta divalidasi oleh tim ahli,
kemudian produk siap untuk diuji coba kepada siswa. Uji coba yang dilakukan
hanya sebatas uji coba kelompok kecil yaitu sekitar 10 orang pada kelas XI
IPA SMA Negeri 11 Kota Jambi. Tanggapan siswa SMA N 11 Kota Jambi

terhadap kemenarikan multimedia pembelajran laju reaksi dimana pada saat


analisis data didapatkan hasil 67,7 dengan kategori sangat baik. Selain itu
komentar dan saran siswa secara umum adalah siswa tidak mudah bosan,
pembelajaran terasa menyenangkan dan mudah dipahami, serta tercipta
suasana baru yang lebih interaktif.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
a. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian pengembangan dan pembahasan tentang
desain multimedia pembelajaran materi laju reaksi dengan chemtoons movie
berbasis macromedia flash 8, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
Dalam mendesain multimedia pembelajaran ini, peneliti mebuat rancangan
tampilan program aplikasi menggunakan Macromedia Flash 8. Multimedia
pembelajaran yang telah dibuat terdiri dari 6 menu utama yaitu SK & KD,
Indikator, Pengenalan, Materi, Latihan soal dan Info pembuat media.
Multimedia pembelajaran yang telah selesai dibuat ini kemudian di publish
menjadi format swf kemudian di burning ke dalam CD dan dikemas dalam
bentuk multimedia pembelajaran yang dapat digunakan sebagai media
pembelajaran mandiri pada materi laju reaksi. Menurut pendapat dari tim ahli
maka multimedia pembelajaran yang telah dibuat dinyatakan layak untuk
diujicobakan tanpa revisi dengan perolehan persentase skor dari validator
media sebesar 93% yang mendapat kategori sangat baik dan 89,6% dari
validator materi yang juga dikategorikan sangat baik. Sedangkan dari uji coba
kelompok kecil berjumlah 10 orang siswa yang dilakukan pada kelas XI IPA
SMA Negeri 11 Kota Jambi maka didapatkan hasil bahwa multimedia
pembelajaran ini dikategorikan sangat baik dengan perolehan persentase skor
sebesar 90,26%. Dengan demikian multimedia pembelajaran ini layak
digunakan sebagai multimedia pembelajaran materi laju reaksi dengan
chemtoons movie berbasis macromedia flash 8.
b. Saran Pemanfaatan
1. Peneliti menyarankan kepada guru mata pelajaran kimia untuk
menggunakan multimedia pembelajaran materi laju reaksi dengan
chemtoons movie berbasis macromedia flash 8 ini pada saat mengajar
materi laju reaksi karena dengan menggunakan multimedia pembelajaran
ini akan membuat siswa lebih termotivasi dalam belajar kimia dan siswa
lebih mudah untuk memahami materi yang disampaikan.
2. Peneliti juga menyarankan untuk para peneliti di bidang pengembangan
selanjutnya agar dapat mengembangkan media pembelajaran berbasis
macromedia flash 8 dengan chemtoons movie pada materi pelajaran kimia
lainnya dengan menggunakan bantuan komputer dan programprogram
aplikasi komputer lainnya untuk menghasilkan multimedia pembelajaran
yang lebih baik serta lebih menarik lagi sehingga siswa menjadi tertarik
dan termotivasi dalam belajar kimia.
3. Multimedia pembelajaran ini dapat dijadikan sebagai variasi sarana
pembelajaran dalam rangka meningkatkan kreativitas dan motivasi siswa
untuk terus belajar kimia.

DAFTAR PUSTAKA
Ariani, Niken & Dani Haryanto. 2010. Pembelajaran Multimedia Di Sekolah. Jakarta :
Prestasi Pustaka
Asyhar, R. 2012. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta : Referensi
Jakarta.
C. Asri Budiningsih. 2012. Belajar & Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta.
Lee, W, W & Owens. 2004. Multimedia Based Instructional Design : Computer Based
Training, Distance Broadcast Training, Performance Based Solution. USA :
Jhon Wiley and Sons, Inc.
Mayer, R.E. 2009. Multimedia Learning. Cambridge University Press.
Munir. 2008. Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung :
Alfabeta.
Purba, M. 2006. Kimia Untuk SMA Kelas XI. Jakarta : Erlangga.
Setyosari, P. 2010. Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta : Kencana
Perdana.
Suryatna, A. Kimia Untuk SMA dan MA Kelas XI Jilid 2. Bandung : Epsilon Grup.
Sutrisno. 2012. Kreatif Mengembangkan Aktivitas Pembelajaran Berbasis TIK. Jakarta :
Referensi.

Anda mungkin juga menyukai