Anda di halaman 1dari 2

Selaput Dara Robek akibat Hubungan Seks atau akibat Jatuh Bedanya Apa?

13.53.00
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook

Keperawanan masih menjadi sesuatu yang penting bagi perempuan di negara-negara timur,
termasuk Indonesia. Perawan atau tidaknya perempuan tidak bisa dilihat dari ciri-ciri
fisiknya. Karena tidak ada perubahan fisik yang terjadi ketika seorang perempuan kehilangan
keperawanannya. Sering kali keperawanan diidentikkan dengan robek tidaknya selaput dara.
Sebagian orang beranggapan jika selaput dara seorang perempuan robek berarti perempuan
tersebut sudah tidak perawan atau sudah pernah melakukan hubungan seks. Padahal ada
beberapa hal yang bisa membuat selaput dara rusak meski belum pernah melakukan
hubungan seks.
Selaput dara (hymen) adalah jaringan tipis yang menghambat benda asing masuk ke vagina,
biasanya akan pecah ketika perempuan melakukan hubungan seksual pertama atau
masturbasi. Namun, perempuan yang masih perawan juga bisa rusak selaput daranya akibat
olah raga split, jatuh atau kecelakaan yang menimbulkan luka-luka di organ kemaluannya.
DR Muharam, SpOG(K) menuturkan jika penyebab selaput dara rusak oleh hubungan seksual
maka robekannya bisa sampai ke dasar, tapi jika disebabkan oleh kecelakaan atau terjatuh
tergantung dari lokasi lukanya.
Bentuk dari selaput dara ini juga bermacam-macam, ada yang bentuknya seperti jala, kaya
cincin tapi rata-rata bentuknya bulat. Ini tergantung dari pembentukannya saat masih janin,
ujar Dr Muharam.
Hal senada juga diungkapkan seksolog dr Andri Wanananda, MS bahwa ada kegiatan lain
yang bisa menyebabkan selaput dara robek seperti naik kuda, terjatuh, kecelakaan atau
olahraga berat yang juga dapat menyebabkan iritasi sehingga selaput dara robek.
Beberapa olahraga atau latihan diketahui bisa merusak selaput dara seperti peregangan
khususnya latihan split (meregangkan kedua kaki hingga lurus), bersepeda karena
meregangkan otot panggul dan tekanan pada sadel bisa merusak selaput dara serta senam
lantai.
Untuk memastikannya harus melalui pemeriksaan dokter spesialis kebidanan atau bidan ahli
yang dapat melihat apakah luka yang ditimbulkan merusak selaput dara atau tidak, hal ini
karena selaput dara memiliki bentuk dan derajat elastisitas yang berbeda-beda tiap
perempuan.
Mudah robek atau tidaknya tergantung pada elastisitas selaput dara. Kalau dia tidak elastis,
naik kuda saja bisa teriritasi lalu robek. Tapi kalau elastis, sudah berkali-kali berhubungan
pun tidak akan robek, ujar Dr Andri Wanananda MS, pakar seksologi dari Universitas
Tarumanegara.
Selaput dara memiliki bentuk dan derajat kelembutan serta fleksibilitas yang berbeda-beda,
semua ini tergantung dari individu itu sendiri. Tidak semua perempuan memiliki selaput dara
yang sama, bahkan ada juga yang terlahir tanpa selaput dara sama sekali.
Selaput dara paling umum berbentuk seperti setengah bulan. Bentuk ini memungkinkan darah
menstruasi mengalir keluar dari vagina.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Frank H. Netter MD yang termuat dalam buku
The Human Sexuality, bentuk dari selaput dara ini terbagi menjadi 4 bentuk, yaitu:

1. Annual hymen, bentuk selaput dara ini melingkari penuh lubang vagina, namun terdapat
lubang kecil di tengahnya yang memungkinkan darah menstruasi keluar.
2. Septate hymen, bentuk selaput dara yang memiliki sebuah jaringan ekstra di tengah yang
menyebabkan dua lubang vagina kecil. Perempuan dengan selaput dara ini mungkin kesulitan
untuk menggunakan pembalut. Karena itu biasanya dilakukan operasi untuk mengangkat
jaringan pemisah dan membuat vagina berukuran normal.
3. Cibriform hymen, bentuk selaput dara ini ditandai dengan beberapa lubang yang terbuka,
tapi lubang ini lebih kecil dan jumlahnya lebih banyak.
4. Introitus, pada perempuan yang sangat berpengalaman dalam hubungan seksual bisa saja
lubang selaputnya membesar, namun masih menyisakan jaringan selaput dara di dinding
vagina.
Selain 4 bentuk selaput dara tersebut, ada pula jenis selaput dara lain, seperti dilansir
youngwomenshealth.org, yaitu
1. Imperforate hymen, yaitu selaput dara yang tertutup rapat di lubang vagina. Kondisi ini
jarang terjadi dan biasanya didiagnosis saat lahir. Karena tak ada lubang, maka darah
menstruasi pun tidak bisa mengalir keluar vagina, sehingga bisa membuat pembengkakan di
perut. Beberapa juga menyebabkan rasa sakit pada saat buat air kecil.
Untuk mengatasinya, diperlukan operasi kecil untuk membuang jaringan hymen dan
membuat lubang vagina berukuran normal sehingga darah menstruasi dapat mengalir keluar
vagina.
2. Microperforate hymen, bila selaput dara hanya memiliki lubang sangat kecil. Darah
menstruasi biasanya masih dapat mengalir keluar dari vagina tetapi pembukaannya sangat
kecil.

Anda mungkin juga menyukai