Anda di halaman 1dari 5

Nama :

Ida Ayu Trisnata Dewi

Kelas :

XII IPA 4

No

46

FISIKA ATOM
Bilangan kuantum

Bilangan kuantum adalah bilangan bulat atau setengah bulat yang


meberikan nilai-nilai pada suatu sustem atom atau molekul, seperti tingkat
energi spektrum atau sifat magnetiknya. Untuk atom terdapat 4 jenis
bilangan kuantum yaitu bilangan kuantum utama, azimut, magnetik, dan
spin.
1. Bilangan kuantum utama
Bilangan kuantum utama adalah bilangan positif yang menggambarkan
kedudukan atau jarak relatif elektron terhadap intinya. Bilangan kuantum
utama disimbulkan dengan n. Semakin besar harga n, semakin besar ukuran
orbital yang dihuni oleh electron kulit k=1 L=2 M=3 N=4 O=5 P=6 Q=7
2. Bilangan kuantum azimut
Bilangan kuantum azimut adalah bilangan postif yang besarnya bergantung
pada nilai bilangan kuantum utama dan menggamberkan jenis subkulit
elektron pada atom. Masing-masing subkulit diberi simbol s, p, d, f. Huruf s,
p, d, f dan f berasal dari spektroskopi kuno yang garis spektrumnya disebut
sharp, principal, difusse dan fundamental
Harga n Harga l Jenis subkulit
n=1 l=0 s
n=3 l=0,1,2 s p d
n=2 l=0,1 s p
n=4 l=0,1,2,3 s p d f
3. Bilangan kuantum magnetik
Bilangan kuantum magnetik adalah bilangan bulat yang besarnya
bergantung pada nilai bilangan kuantum azimut dan menentukan orientasi
orbital serta banyaknya orbital elektron dalam atom. Bilangan kuantum
magnetik disimbolkan dengan m. (m= -l, ...,+l)
4. Bilangan kuantum spin
Bilangan kuantum spin adalah bilangan yang mencirikan arah rotasi elektron
disekitar sumbunyadan menggambarkan sifat spektrum dengan nilai +1/2
atau -1/2. Tanda + atau - hanya menunjukan arah yang saling berlawanan
dan dapat digambarkan dengan menggunakan anak panah, yaitu dan
Konfigurasi Elektron

Dalam penulisan konfigurasi elektron dan diagram orbital perlu berlandaskan


pada tiga prinsip utama yaitu prinsip aufbau, aturan Hund dan aturan penuh
setengah penuh.
A. Azas Aufbau
Azas Aufbau menyatakan bahwa :Pengisian
elektron dimulai dari subkulit yang berenergi paling
rendah dilanjutkan pada subkulit yang lebih tinggi
energinya. Dalam setiap sub kulit mempunyai
batasan elektron yang dapat diisikan yakni :
Subkulit
Subkulit
Subkulit
Subkulit

s maksimal berisi 2 elektron


p maksimal berisi 6 elektron
d maksimal berisi 10 elektron
f maksimal berisi 14 elektron

Berdasarkan ketentuan tersebut maka urutan


pengisian (kofigurasi) elektron mengikuti tanda
panah pada gambar berikut!
Berdasarkan diagram di atas dapat disusun urutan konfigurasi elektron
sebagai berikut :1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 . dan seterusnya
Jumlah elektron yang ditulis dalam konfigurasi elektron merupakan jumlah
elektron maksimal dari subkulit tersebut kecuali pada bagian terakhirnya
yang ditulis adalah elektron sisanya. Perhatikan contoh di bawah ini :
Jumlah elektron Sc adalah 21 elekron kemudian elektron-elektron tersebut
kita isikan dalam konfigurasi
elektron berdasarkan prinsip
aufbau di atas. Coba kalian
perhatikan, ternyata tidak selalu
kulit yang lebih rendah ditulis terlebih dahulu (4s ditulis dahulu dari 3d). Hal
ini karena semakin besar nomor kulitnya maka selisih energi dengan kulit di
atasnya semakin kecil sementara jumlah sub kulitnya semakin banyak
sehingga terjadi tumpang tindih urutan energi sub kulitnya. Untuk
mempermudah penilisan tingkatenerginya digunakan prinsip aufbau di atas.
Untuk keteraturan penulisan, 3d boleh ditulis terlebih dahulu dari 4s namun
pengisian elektronnya tetap mengacu pada prinsip aufbau. hal ini terkesan
remeh tapi penting..... jadi bila kalian disuruh menuliskan bilangan kuantum
dari elektron terakhir dari Sc maka elektron tersebut terletak pada sub kulit
3d bukan 4s, walau dalam penulisan terakhir sendiri adalah sub kulit
4s.....cirinya pada sub kulit 3d tidak terisi penuh elektron sedangkan sub kulit
4s nya terisi penuh.

Penulisan konfigurasi elektron dapat disingkat dengan penulisan atom dari


golongan gas mulia yaitu : He (2 elektron), Ne (10 elektron), Ar (18 elektron),
Kr (36 elektron), Xe (54 elektron) dan Rn ( 86 elektron). Hal ini karena pada
konfigurasi elektron gas mulia setiap sub kulitnya terisi elektron secara
penuh.

Contoh penyingkatan konfigurasi elektron :


Konfigurasi elektron dalam atom selain diungkapkan
dengan diagram curah hujan, seringkali
diungkapkan dalam diagram orbital. Ungkapan yang
kedua akan bermanfaat dalam menentukan bentuk
molekul dan teori hibridisasi.

Aturan Hund

Menurut Hund, dalam orbital yang setingkat,elektron-elektron tidak boleh


berpasangan sebelum seluruh orbital setingkat terisi oleh sebuah electron.
Penempatan electron pada orbital p,d,f yang memiliki tingkat energi yang
sama pada sub kulit yang sama, masing-masing, diisi dengan 1 elektron
terlebih dahulu dengan arah spin yang sama , baru kemudian diisi dengan
electron berikutnya dengan arah yang berlawanan. Hal ini berarti semua
electron bermuatan sama sehingga electron akan menempati orbital yang
masih kosong sebelum berpasangan . Misalkan atom C dengan nomor atom
6 dan konfigurasi elektronnya 1S2, 2S2 , 2P2 dengan konfigurasi elektronnya
adalah

Asas Larangan Pauli


Menyatakan bahwa tidak ada 3 elektron yang kembar , artinya tidak boleh ada 2
elektron yang memiliki harga keempat bilangan kuantum yang sama jika 2e
memiliki harga n,l,m yang sama maka harga s harus berlawanan atau berbeda.

Energi Ionisasi
Jika dalam suatu atom terdapat satu elektron di luar subkulit yang mantap
maka elektron ini cenderung mudah lepas agar memiliki konfigurasi sepertik
gas mulia. Untuk melepaskan elektron terluar ini diperlukan energi.
Pengukuran energi ionisasi dilakukan pada unsure dalam keadaan gas.
Dalam satu periode semakin banyak elektron dan proton maka gaya tarikmenarik electron terluar dengan inti makin besar (jari-jari kecil). Akibatnya,
elektron sukar dilepas sehingga energi untuk melepas elektron semakin
besar berarti energi ionisasi besar. Jika jumlah elektron sedikit seperti unsur
yang berada di sebelah kiri daftar berkala, karena jari-jarinya besar maka
gaya tarik-menarik elektron dengan inti lebih kecil. Akibatnya, energi untuk
melepas elektron terluar relatif lebih kecil berarti energi ionisasi kecil. Dari
atas ke bawah dalam satu
golongan jari-jari atom semakin besar. Hal ini menyebabkan elektron terluar
relatif mudah lepas dibandingkan dengan atom yang berada di atasnya.
Berarti dari atas ke
bawah dalam satu golongan energi ionisasi berkurang.

Afinitas Elektron
Afinitas elektron adalah energi yang terlibat dalam peristiwa apabila suatu
atom menerima elektron dari luar. Atom-atom yang memiliki gaya tarikmenarik antarintinya kecil menunjukkan bahwa afinitas elektronnya juga
kecil. Hal-hal yang mempengaruhi besar kecilnya afinitas elektron, yaitu
jumlah muatan dalam inti, jumlah antarinti, dan jumlah elektron dalam atom.
Besarnya afinitas elektron suatuatom tidak sama dengan energi ionisasi
karena kedua hal itu bukan proses kebalikan. Dalam satu golongan dari atas
ke bawah harganya semakin kecil dan dalam satu periode dari kiri ke kanan

semakin besar.Atom-atom yang semakin mudah menangkap elektron akan


memiliki harga afinitas elektron yang makin besar. Misalnya:
Atom Na memiliki afinitas elektron lebih besar daripada
atom Rb.
Atom Na memiliki afinitas elektron lebih kecil dibandingkan
atom Mg.

Anda mungkin juga menyukai