Anda di halaman 1dari 25

Resume Bahan UKT

[SISTEM AKUNTANSI]

SISTEM AKUNTANSI
Sistem adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan yang lainnya, yang
berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.
Sistem Akuntansi adalah organisasi formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasi sedemikian
rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna
memudahkan pengelolaan perusahaan.
Unsur sistem akuntansi pokok:
1. Formulir
2. Jurnal
3. Buku besar
4. Buku pembantu
5. Laporan
Sistem adalah jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melakukan
kegiatan pokok perusahaan.
Prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara
seragam transaksi perusahan yang terjadi berulang-ulang.
Komponen bangunan sistem informasi yang terdiri dari enam blok, yaitu:
1. Blok Masukan (Input Block)
Masukan adalah data yang dimasukkan ke dalam sistem informasi beserta metode dan
media yang digunakan untuk menangkap dan memasukkan data tersebut ke dalam sistem.
2. Blok Model (Model Block)
Blok model terdiri dari logico-mathemathical models yang mengolah masukan dan data yang
disimpan, dengan berbagai cara, untuk memproduksi hasil yang dikehendaki atau keluaran.
3. Blok Keluaran (Output Block)
Produk suatu sistem informasi adalah keluaran yang berupa informasi yang bermutu dan
dokumen untuk setiap tingkat manajemen dan semua pemakai informasi, baik pemakai intern
maupun pemakai ekstern.
4. Blok Teknologi (Technology Block)
Teknologi menangkap masukan, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data,
menghasilkan dan menyampaikan keluaran, serta mengendalikan seluruh sistem.
5. Blok Basis Data (Data Base Block)
Basis data merupakan tempat untuk menyimpan data yang digunakan untuk melayani
kebutuhan pemakai informasi.
6. Blok Pengendalian (Control Block)
Untuk menjalankan kegiatan pokok perusahaan, umumnya dirancang sistem akuntansi yang
terdiri dari:
1. Sistem akuntansi pokok
2. Sistem akuntansi piutang
3. Sistem akuntansi utang
4. Sistem akuntansi penggajian dan pengupahan
5. Sistem akuntansi biaya
6. Sistem akuntansi kas
7. Sistem akuntansi persediaan
8. Sistem akuntansi aktiva tetap
Tujuan umum pengembangan sistem akuntansi:
1. Untuk menyediakan sistem informasi bagi pengelolaan kegiatan usaha baru
2. Untuk memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah ada
3. Untuk memperbaiki perbaikan sistem akuntansi dan pengecekan intern, yaitu untuk
memperbaiki tingkat keandalaninformasi akuntansi dan untuk menyediakan catatan lengkap
mengenai pertanggungjawaban dan perlindungan kekayaan.
4. Untuk mengurangi biaya klerikal dalam penyelenggaraan catatan akuntansi.
Berdasarkan tujuan pengembangan sistem akuntansi tersebut diatas, penugasan pengembangan
sistem akuntansi dapat berbentuk seperti berikut:
1. Pengembangan suatu sistem akuntansi baru yang lengkap.

PSAK 2008 | 142

Resume Bahan UKT

[SISTEM AKUNTANSI]

2. Perluasan sistem akuntansi yang sekarang dipakai untuk mencakup kegiatan bisnis yang
baru.
3. Perbaikan berbagai tahap sistem dan prosedur yang sekarang digunakan.
Pekerjaan pengembangan sistem dilakukan oleh: analis sistem yang bekerja dalam perusahaan
atau profesi akuntan publik.
Sistem Akuntansi Untuk Melaksanakan Bisnis
Sistem akuntansi tidak hanya digunakan untuk mencatat transaksi keuangan yang telah terjadi,
namun juga dalam bisnis.
Cancelled Check
Cancelled Check adalah cek yang diterima kembali oleh pembuat cek melalui sistem
perbankan, setelah cek tersebut digunakan sebagai alat pembayaran.
Berbeda dengan voided check yaitu cek yang rusak dan dibatalkan oleh pembuat cek
sebagai alat pembayaran.
COD Sale berbeda dengan over the counter sale.
Over the counter sale adalah sistem penjualan dimana pembeli datang ke perusahaan,
melakukan pemilihan barang, melakukan pembayaran dan menerima barang. COD Sale
penjual mengirimkan katalog kepada calon pembeli. Penjual mengirimkan barang yang
dipesan pembeli lewat kantor pos dengan menggunakan COD Sale. Artinya pembeli
diberi tahu barangnya sudah datang, diberikan apabila sudah dibayar.
Unattended Gasoline Station
Unattended Gasoline Station adalah tempat penjualan bensin yang tidak dijaga oleh
orang. Pembeli melakukan dengan pembelian dengan cara memasukkan kartu kredit ke
dalam ekuipmen dan menuangkan sendiri bensin kedalam tangki mobilnya.
Bisnis Kartu Kredit
Bisnis kartu kredit pada dasarnya merupakan bisnis yang menjual jasa penagihan
kepada perusahaan penjual barang dan jasa melalui sistem penagihan.
METODOLOGI PENGEMBANGAN SISTEM AKUNTANSI
Metodologi pengembangan system adalah langkah-langkah yang dilalui analis system dalam
mengembangkan system akuntansi.
Pengembangan system akuntansi dilaksanakan melalui tiga tahap:
ANALISIS SISTEM
Dalam tahap ini, analis system membantu pemakai informasi dalam mendefinisikan informasi
yang diperlukan oleh pemakai untuk melaksanakan pekerjaannya.
Analisis system dibagi menjadi empat tahap:
1. Analisis pendahuluan
Dalam analisis pendahuluan ini, analis system mengumpulkan informasi untuk
memperoleh gambaran menyeluruh.
2. Penyusunan usulan pelaksanaan analisis system
Tujuan dokumen Usulan Pelaksanaan Analisis Sistem adalah mempertemukan
kebutuhan pemakai informasi dengan kebutuhan pemakai informasi menurut analis
system.Dokumen itu menjelaskan:
a. Alasan dilakukannya pengembangan system
b. Pernyataan khusus tentang persyaratan kinerja yang diharapkan dari system
akuntansi
c. Batasan luas analisis system
d. Identifikasi informasi yang kemungkinan harus dikumpulkan
e. Identifikasi sumber potensial yang dapat menyediakan informasi
f. Daftar titik pengecekan untuk mengecek perkembangan analis system.
3. Pelaksanaan analisis system
Pelaksanaan analisis system didasarkan pada rencana kerja yang dituangkan dalam
usulan pelaksanaan Analisis.Langkah-langkahnya antara lain:
Analisis yang dhasilkan system sekarang
Menganalisis transaksi
Mempelajari jurnal
Mempelajari buku besar.

PSAK 2008 | 143

Resume Bahan UKT

[SISTEM AKUNTANSI]

Sumber informasi untuk pengembangan system akuntansi


Sistem akuntansi yang sekarang digunakan
Sumber intern yang lain
Sumber lain
Manfaat dilakukannya analisis terhadap system akuntansi lama:
Efektivitas sitem akuntansi yang sekarang digunakan
Ide rancangan
Identifikasi sumber daya
Pengetahuan konversi
Titik awal yang sama dalam menuju perubahan yang baru
Teknik pengumpulan informasi analis sistem
Wawancara
Kuesioner
Metode Analisis Kelompok
Pengamatan
Pengambilan sampel
4. Penyusunan laporan hasil analisis system
a. Pernyataan kembali alasan yang mendasari dan luas analisis system
b. Daftar masalah besar yang dihadapi analis system.
c. Suatu pernyataan persyaratan informasi yang diperlukan oleh pemakai.
d. Suatu proyeksi sumber daya yang diperlukan beserta biaya yang dibutuhkan
e. Rekomendasi yang bersangkutan dengan system yang diusulkan.

DESAIN SISTEM
Desain adalah proses penerjemahan kebutuhan pemakai informasi kedalam alternatif rancangan
system akuntansi yang diajukan kepada pemakai informasi untuk dipertimbangkan.
Tahap desain system:
1. Desain system secara garis besar
Informasi yang diperlukan.
a. Informasi yang dibutuhkan pemakai beserta persyaratan-persyaratan yang melekat
dalam informasi tersebut.
b. Luas system
c. Smber daya ang dimiliki perusahaan.
2. Penyusunan usulan desain system secara garis besar
Isi usulan dsain system secara garis besar:
a. Pernyataan kembali alasan dilakukan
b. Berbagai alternatif system akuntansi yang dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan
pemakai.
c. Sumber daya yang diperlukan untuk mengimplementasikan dan mempertahankan
masing-masing alternatif desain
d. Asumsi kritis atau masalah yang belum terpecahkan
3. Evaluasi system
4. Penyusunan laporan final desain system secara garis besar
5. desain system secara rinci
6. Penyusunan laporan final desain system secara rinci.
IMPLEMENTASI SISTEM
Implementasi system adalah pendidikan dan pelatihan pemakai informasi, pelatihan dan
koordinasi teknis yang akan menjalankan system, pengujian system yang baru, dan perancangan
system informasi.
Pada tahap implementai ini, analis system menyusun informasi yang terdiri dari dua bagian yaitu
Rencana Implementasi system dan Laporan Final Implementasi Sistem.
Perubahan dari system lama ke system baru memerlukan pendekatan konversi tertentu, yaitu:
1. Konversi langsung
Konversi langsung adalah implementasi system baru secara langsung dan menghentikan
segera pemakain system yang lama.
2. Konversi parallel

PSAK 2008 | 144

Resume Bahan UKT

[SISTEM AKUNTANSI]

Konversi parallel adalah implementasi system baru secara bersamaan dengan pemakaian
system yang lama selama jangka waktu tertentu.
3. konversi pendekatan modular
Seringkali disebut pendekatan pilot project.
Konversi modular adalah implementasi system baru ke dalam organisasi secara sebagiansebagian
4. Konversi phase-in
Mirip dengan konversi modular namun pembagian informasi berdasarkansistemnya sendiri.
SIMBOL Untuk Pembuatan Bagan Alir Data (Data Flow Diagram)
Bagan alir Data (Data Flow Diagram)
Adalah suatu model yang menggambarkan aliran data dan proses untuk mengolah data
dalam suatu sistem
Bagan Alir Document (Document Flowchart)

Dokumen

Dokumen&
tembusannya.

Penghubun
g halaman
yang beda

Kegiatan
manual

Catatan
Arsip
sementa
ra
Penghubung
halaman

Keying (typing,
verifying)

Keputu
san

On-line
computer
process
Mulai/berakhir
(terminal)

Arsip
Permanen

yang
sama

On-line
Storage

FORMULIR

Formulir adalah secarik kertas yang memiliki ruang untuk diisi.Definisi formulir tersebut
dibuat pada waktu komputer belum digunakan secara luas dalam bisnis. Formulir dapat berupa
kertas atau dapat berupa formulir elektronik. Formulirn elektronik merupakan ruang yang
ditayangkan dalam layar komputer yang digunakan untuk menangkap data yang akan diolah
dalam pengolahan data elektronik.
Penggunaan formulir elektronik sebagai media untuk menangkap data yang akan diolah
dalam pengolahan data elektronik memiliki berbagai manfaat
tidak pernah kehabisan formulir
tidak pernah ketinggalan jaman
ketidakefisienan formulir dapat dihindari
tidak dimungkinkan penggunaan formulir yang salah
kecepatan pengisian formulir
penangkapan data dilakukan sekali
tidak ada data yang mengambang
kemudahan dalam pengelolaan formulir
Dalam perusahaan, formulir bermanfaat untuk:
menetapkan tanggung jawab timbulnya transaksi bisnis perusahaan

PSAK 2008 | 145

Resume Bahan UKT

[SISTEM AKUNTANSI]

merekam data transaksi bisnis perusahaan


mengurangi kemungkinan kesalahan dengan cara menyatakan semua kejadian dalam
bentuk tulisan
menyampaikan informasi pokok dari satu orang ke orang lain di dalam organisasi atau ke
organisasi lain
Menurut sumbernya,formulir dapat digolongkan menjadi
formulir yang dibuat dan disimpan dalam perusahaan
formulir yang dibuat dan dikirimkan kepada pihak luar perusahaan
formulir yang diterima dari pihak luar perusahaan
Menurut tujuan penggunaannya, formulir dapat dibagi menjadi dua golongan
formulir yang dibuat untuk meminta dilakukannya suatu tindakan
formulir yang digunakan untuk mencatat tindakan yang telah dilaksanakan
Dalam desain formulir, prinsip dasar berikut ini perlu dipertimbangkan
sedapat mungkin manfaatkan tembusan atau copy formulir
hindari duplikasi dalam pengumpulan data
buatlah rancangan formulir sesederhana dan seringkas mungkin
cantumkan nama dan alamat perusahaan pada formulir yang akan digunakan untuk
komunikasi dengan pihak luar
cantumkan nama formulir untuk memudahkan identifikasi
beri nomor untuk identifikasi formulir
cantumkan nomor garis pada sisi sebalah kiri dan kanan formulir, jika formulir lebar
digunakan, untuk memperkecil kemungkinan salah pengisian
cetaklah garis pada formulir, jika formulir tersebut akan diisi dengan tulisan tangan
cantumkan nomor urut tercetak
rancanglah formulir tertentu sedemikian rupa sehingga pengisi hanya membubuhkan tanda
cheklist atau silang, atau dengan menjawab ya atau tidak, untuk meghemat waktu
pengisiannya
susunlah formulir ganda dengan menyisipkan karbon sekali pakai atau dengan
menggunakan karbon beberapa kali pakai atau cetaklah dengan kertas tanpa karbon
(carbonless paper)
pembagian zona sedemikian rupa sehingga formulir dibagi menurut blok-blok daerah yang
logis yang berisi data yang saling terkait.
Keadaan yang mendasari perlunya penggunaan formulir, antara lain:
jika suatu kejadian harus dicatat
jika informasi tertentu harus dicatat berulangkali, penggunaan formulir akan mengurangi
waktu penulisan informasi tersebut
jika berbagai informasi yang saling berhubungan perlu disatukan dalam tempat yang sama,
penggunaan formulir memudahkan pengecekan yang cepat mengenai kelengkapan
informasinya.
jika dibutuhkan untuk menetapkan tangguing jawab terjadinya transaksi
Faktor yang perlu dipertimbangkan dalam merancang formulir antara lain:
Siapa yang memerlukan atau akan mendapat informasi yang dicatat di dalam formulir
tersebut? Hal ini akan menentukan berapa lembar formulir harus dibuat
Adakah formulir lain yang sekarang dirancang atau sekarang digunakan berisi informasi
yang sama? Hal ini menentukan kemungkinan menyatukan informasi yang dirancang ini
dengan formulir lain.
Apakah elemem yang harus dicantumkan di dalam formulir telah disusun dengan urutan
yang logis?Hal ini akan mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan dalam pengisian
formulir dan akan mengurangi waktu pengisian dan penggunaan formulir
Apakah formulir tersebut akan memerlukan penulisan dengan tangan atau pemrosesan
dengan mesin, atau kedua-duanya? Hal ini akan menentukan lebar spasi dan penggunaan
garis atau spasi saja
Apakah formulir tersebut akan diisi dengan pensil, tinta, mesin ketik, atau mesin khusus
atau dengan proses penggadaan yang lain? Hal ini akan menentukan jenis dan mutu kertas
yang akan digunakan serta jumlah ruang yang harus disediakan untuk memungkinkan
pencatatan informasi.
Apakah formulir tersebut akan disimpan di dalam suatu arsip? Hal ini akan menentukan
mutu kertas yang harus digunakan, ukuran kertas, dan profesi preforasi yang harus dibuat,
jika hal ini diperlukan.

PSAK 2008 | 146

Resume Bahan UKT

[SISTEM AKUNTANSI]

Informasi yang diperlukan dalam merancang kembali suatu formulir adalah informasi
yang bersangkutan dengan formulir itu sendiri
yang bersangkutan debgan kegiatan penyediaan , pengisian, dan pencatatan informasi dari
formulir tersebut
Ditinjau dari pengolahan data akuntansi, formulir atau dokumen dapat digolongkan
menjadi dua macam
dokumen sumber (source document)
adalah dokumen yang dipakai sebagi dasar pencatatan ke dalam jurnal atau buku
pembantu
dokumen pendukung (supporting document atau corroborating document.)
adalah dokumen yang melampiri dokumen sumber sebagai bukti sahihnya transaksi yang
direkam dalam dokumen sumber.

JURNAL
Jurnal merupakan catatan akuntansi permanen yang pertama yang digunakan untuk
mencatat transaksi keuangan perusahaan secara kronologis.Di satu pihak jurnal dipakai sebagai
petunjuk untuk menemukan sumber data transaksi, dan di lain pihak merupakan penyedia
ringkasan data yang akan ditampung dalam rekening-rekening buku besar.Untuk perusahaan
yang transaksinya sedikit jenisnya dan rendah frewkuensinya, jurnal umum sudah buku besar
memadai untuk mencatat secara permanen transaksi perusahaan yang terjadi. Jika jenis
transaksi semakin banyak dan frekuensinya tinggi, jurnal umum perlu dipecah menjadi jurnal
khusus.
Alasan pemecahan jurnal umum adalah
untuk mengumpulkan dan menggolongkan transaksi yang sama yang frekuensi terjadinya
tinggi.
untuk mengurangi pekerjaan pembukuan ke dalam buku besar dan untuk menggolongkan
transaksi yang dicatat
untuk memungkinkan pengerjaan pencatatan transaksi ke dalam jurnal dilakukan oleh
beberapa orang
untuk menciptakan pengendalian intern
Dalam perancangan jurnal, harus diperhatikan prinsip-prinsip dasar berikut ini
harus tersedia jurnal dalam jumlah yang memadai sehingga memungkinkan perusahaan
untuk menggunakan karyawan dalam mencatat dengan segala transaksi keuangan yang
terjadi
jurnal akan digunakan untuk memisahkan transaksi ke dalam penggolongan pokok tertentu
untuk mengurangi pekerjaan pembukuan yang rinci, harus digunakan kolom-kolom khusus
dalam jurnal, sehingga memungkinkan pembukuan (posting) jumlah perkolom ke dalam
rekening yang bersangkutan di dalam buku besar
nama kolom dalam jurnal harus sesuai dengan nama rekening yang bersangkutan dalam
buku besar, yang akan menerima jumlah yang akan dibukukan dalam jurnal
kolom-kolom dalam jurnal digunakan untuk mengumpulkan angka yang akan diringkas
dalam rekening yang bersangkutan dalam buku besar
sedapat mungkin jurnal harus dirancang sedemikian rupa sehingga pekerjaan menyalin
informasi dari dokumen sumbernya dibuat sangat minimum
harus ditetapkan hubungan antara dokumen sumber tertentu dengan jurnal sehingga
pertanggungjawaban kebenaran informasi dapat ditentukan
Di samping jurnal umum, jurnal khusus yang biasa dipakai perusahaan adalah
jurnal penjualan
jurnal pembelian
jurnal penerimaan kas
jurnal pengeluaran kas

Pencatatan ke dalam jurnal dapat dilakukan dengan berbagai cara berikut ini
dengan pena
Informasi dalam dokumen sumber disalin dalam jurnal dengan menggunakan tulisan
tangan.

PSAK 2008 | 147

Resume Bahan UKT

dokumen
sumber

[SISTEM AKUNTANSI]

buku
besar

jurnal

dengan mesin pembukuan


Informasi salam dokumen sumber dicatat dalam jurnal dengan mesin pem,bukuan,
bersamaan dengan pembukuan ke dalam rekening pembantu.
Buku
Besar

Jurnal
jurnal diperoleh dari pembuatan
dokumen sumber dan posting ke buku pembantu

Buku
Pembantu
dokumen
sumber

dengan arsip dokumen sumber yang berfungsi sebagai jurnal


Pembukuan ke dalam rekening buku besar dilakukan dengan cara membuat rekapitulasi
dari dokumen sumber ini.

membuat
rekap
dokumen
sumber

secara
periodik

rekap
Dokumen
Sumber

Dokumen
Sumber

Buku
Besar

Arsip dokumen sumber


secara kronologis
berfungsi sebagai jurnal

dengan komputer
Arsip
Transaksi
Dokumen
sumber

Terminal

arsip induk
yang belum
dimutakhirkan

Run
Updating

arsip induk
yang telah
dimutakhirkan

PSAK 2008 | 148

Resume Bahan UKT

[SISTEM AKUNTANSI]

Perancangan berbagai jurnal khusus dilakukan dengan langkah-langkah berikut ini


mengumpulkan informasi mengenai karakteristik transaksi yang terjadi dalam perusahaan
membuat jurnal standat untuk setiap jenis transaksi yang frejuensi terjadinya tinggi
merancang jurnal berdasarkan jurnal standar tersebut

BUKU BESAR DAN BUKU PEMBANTU


Buku besar (general ledger) merupakan kumpulan rekening-rekening yang digunakan
untuk menyortasi dan meringkas informasi yang telah dicatat dalam jurnal. Rekening adalah judul
suatu catatan akuntansi yang umumnya berbentuk T, yang dibagi dua bagian, sebelah kiri disebut
debit dan sebelah kanan disebut kjredit, sebagai alat untuk mengklasifikasikan dan mencatat
transaksi berdasar prinsip tata buku berpasangan (double entry bookkeeping)
Buku pembantu dibentuk jika diperlukan rincian rekening tertentu dalam buku besar.
Buku pembantu (subsidiay Ledger) adalah suatu kelompok rekening yang merupakan rincian
rekening tertentu yang ada di dalam buku besar (general ledger) yang dibentuk untuk
memudahkan dan mempercepat penyusunan laporan dan neraca percobaan. dalam ledgerless
bookkeeping, fungsi buku pembantu ini digantikan oleh arsip dokumen sumber.
Rekening yang ada dalam buku besar, yang dirinci dalam buku pembantu disebut dengan
rekening kontrol (controlling account), sedangkan rekening yang ada dalam buku pembantu yang
merupakan rincian rekening tertentu dalam buku besar disebut dengan rekening pembantu
(subsidiary account). Data yang diposting ke dalam buku pembantu ini diperoleh dari dokumen
sumber atau dari jurnal.
Ada berbagai bentuk formulir rekening buku besar
rekening dengan debit lebar
rekening biasa
rekening berkolom saldo di tengah
rekening berkolom saldo
rekening dengan saldo lama dan saldo baru.
Buku besar merupakan tempat untuk menampung informasi yang akan disajikan dalam
laporan keuangan. Dengan demikian susunan informasi yang akan disajikan dalam laporan
keuangan merupakan dasar untuk menyusun rekening-rekening yang ada dalam buku
besar.Selanjutnya rekening-rekening yang ada dalam buku besar digunakan sebagai dasar
penggolongan transaksi yanh dicatat dalam jurnal.
Kode adalah suatu rerangka (framework) yang menggunakan angka atau huruf atau
kombinasi angka dan huruf untuk memberi tanda terhadap klasifikasi sebelumnya yang telah
dibuat. dalam sisitem pengolahan data akuntansi, kode memenuhi berbagai tujuan berikut ini
mengidentifikasikan data akuntansi secara unik
meringkas data
mengklasifikasikan rekening atau transaksi
menyampaikan makna tertentu
Penberian kode dengan Kode angka Urut ini memiliki karakteristik sebagai berikut
rekening diberi kode dengan angka urut, dari angka kecil ke angka besar
jumlah angka (digit) dalam kode tidak sama
perluasan klasifikasi pada suatu rekening akan mengakibatkan perubahan kode semua
rtekening yang kodenya lebih besar dari kode rekening yang mengalami perluasan.
pemberian kode dengan Kode Angka Blok ini memiliki karakteristik sebagai berikut
rekening diberi kode dengan blok angka yang berurutan, dari anka kecil ke angka besar
jumlah angka (digit) dalam kode tidak sama.
perluasan klasifikasi pada suatu rekening ditampung dengan menyediakan angka cadangan
dalam setiap blok yang diperkirakan akan mengalami perluasan klasifikasi.
Kode angka kelompok terbentuk dari dua atau lebih subcodes yang diklombinasikan
menjadi satu kode. Kode angka kelompok ini mempunyai karakteristik sebagai berikut
rekening diberi kode angka atau kombinasi angka dan huruf
jumlah angka dan/atau huruf dalam kode adalah tetap.
posisi angka dan/atau huruf dalam kode mempunyai arti tertentu
perluasan klasifikasi dilakukan dengan memberi cadangan angka dan/atau ke kanan.
Dalam merancang rerangka kode rekening, berbagai pertimbangan berikut ini perlu
diperhitungkan

PSAK 2008 | 149

Resume Bahan UKT

[SISTEM AKUNTANSI]

rerangka kode harus secara logis memenuhi kebutuhan pemakai dan ,metode pengolahan
data yang digunakan
setiap kode harus mewakili secara unik unsur yang diberi kode
desain kode harus mudah disesuaikan dengan tuntutan perubahan
Posting ke dalam buku besar dan buku pembantu dapat dilakukan dengan salah satu di
antara 4 metode berikut ini
posting jurnal ke dalam rekening buku besar dengan tulisan tangan dan posting dokumen
sumber ke dalam rekening buku pembantu dengan cara yang sama
posting dokumen sumber ke dalam rekening buku pembantu yang menghasilkan jurnal
sebagai tembusan posting ke dalam rekening tersebut
posting ke dalam buku pembantu sebagai akibat pengisian dokumen sumber, yang
sekaligus menghasilkan jurnal sebagai tembusan pengisian bukti tersebut
pembukuan tanpa buku pembantu (ledgerless bookkeeping)
Dokumen sumber atau media dapat dibagi menjadi 2 golongan
Media tunggal
adalah dokumen sumber yang hanya berisi satu rekening yang didebit atau satu rekening
yang dikredit
Media Campuran
adalah dokumen yang berisi lebih dari satu rekening yang dikredit atau lebih dari satu
rekening yang didebit. Media campuran di posting ke rekening pembantu dengan salah satu
diantara 2 cara berikut
1. random posting
karakteristik random posting
setiap media hanya diambil sekali untuk diposting ke dalam rekening
rekening dapat diambil lebih dari satu kali selama periode posting
1. exhaust posting
karakteristik exhaust posting
o setiap rekening hanya diambil sekali untuk diisi posting dari media
o media dapat diambil lebih dari satu kali untuk diposting ke dalam rekening
selama periode posting.

SISTEM PENGENDALIAN INTERN


Sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang
dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data
akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen. Tujuan sistem
pengendalian intern menurut definisi tersebut adalah: (1) menjaga kekayaan organisasi, (2)
mengec3ek ketelitian dan keandalan data akuntansi, (3) mendorong efisiensi, dan (4) mendorong
dipatuhinya kebijakan manajemen.
Menurut tujuannya, sistem pengendalian intern tersebut dapat dibagi menjadi dua
macam: pengendalian intern akuntansi (internal accounting control) dan pengendalian intern
administrative (internal administrative control). Pengendalian intern akuntansi, yang merupakan
bagian dari sistem pengendalian intern, meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran
yang dikoordinasikan terutama untuk menjaga kekayaan organisasi dan mengecek ketelitian dan
keandalan data akuntansi. Pengendalian intern administrative meliputi struktur organisasi,
metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan terutama untuk mendorong efisiensi dan
dipatuhinya kebijakan manajemen.
Unsur pokok sistem pengendalian intern adalah: (1) struktur organisasi yang memisahkan
tanggung jawab fungsional secara tegas, (2) sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang
memberikan perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan dan biaya, (3)
praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit organisasi, (4) mutu
karyawan yang sesuai dengan tanggung jawabnya.
Untuk menciptakan pengendalian intern dalam perusahaan, perlu dibentuk struktur
organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas. Pembagian tanggung
jawab fungsional dalam organisasi ini didasarkan pada prinsip-prinsip berikut ini: (1) harus
dipisahkan fungsi-fungsi operasi dan penyimpanan dari fungsi akuntansi, (2) suatu fungsi tidak
boleh diberi tanggung jawab penuh untuk melaksanakan seluruh tahap suatu transaksi.

PSAK 2008 | 150

Resume Bahan UKT

[SISTEM AKUNTANSI]

Untuk menciptakan pengendalian intern dalam perusahaan, unsur yang perlu dirancang
adalah wewenang dan prosedur pencatatan yang memberilan perlindungan yang cukup terhadap
kekayaan, utang, pendapatan dan biaya. Dalam organisasi, setiap transaksi hanya terjadi atas
dasar otorisasi dari pejabat yang memiliki wewenang untuk menyetujui terjadinya transaksi
tersebut. Oleh karena itu, dalam organisasi harus dibuat sistem yang mengatur pembagian
wewenang untuk otorisasi atas terlaksananya setiap transaksi. Prosedur pencatatan yang baik
akan menjamin data yang direkam dalam formulir dicatat dalam catatan akuntansi dengan tingkat
ketelitian dan keandalan yang tinggi. Dengan demikian sistem otorisasi akan menjamin
dihasilkannya dokumen pembukuan yang dapat dipercaya, sehingga akan menjadi masukan
yang dapat dipercaya bagi proses akuntansi. Selanjutnya, prosedur pencatatan yang baik akan
menghasilkan informasi yang teliti dan dapat dipercaya mengenai kekayaan, utang, pendapatan
dan biaya.
Untuk menciptakan pengendalian intern, perlu dirancang berbagai metode untuk
merekayasapraktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit organisasi.
Adapun cara-cara yang umumnya ditempuh oleh perusahaan dalam menciptakan praktik yang
sehat adalah: (1) penggunaan formulir bernomor urut tercetak yang pemakaiannya harus
dipertanggungjawabkan oleh yang berwenang, (2) pemeriksaan mendadak (surprised audit), (3)
setiap transaksib tidak boleh dilaksanakan dari awal sampai akhir oleh satu orang atau satu unit
organisasi, tanpa campur tangan dari orang atau unit organisasi yang lain, (4) perputaran jabatan
(job rotation), (5) keharusan pengambilan cuti oleh karyawan yang berhak, (6) secara periodik
diadakan pencocokan fisik kekayaan dengan catatan, (7) pembentukan unit organisasi yang
bertugas untuk mengecek efektivitas unsur-unsur pengendalian intern yang lain.
Untuk menciptakan pengendalian intern perusahaan, perlu diperoleh mutu karyawan
yang sesuai dengan tanggung jawabnya. Untuk mendapatkan karyawan yang kompeten dan
dapat dipercaya, berbagai cara berikut dapat ditempuh: (1) seleksi calon karyawan berdasarkan
persyaratan yang dituntut oleh pekerjaannya, (2) pengembangan pendidikan karyawan selama
menjadi karyawan perusahaan, sesuai dengan perkembangan tuntutan pekerjaannya.
Efektivitas pengendalian intern dalam suatu perusahaan dipengaruhi oleh lingkungan
pengendalian intern. Lingkungan pengendalian mencerminkan sikap dan tindakan para pemilik
dan manajer perusahaan mengfenai pentingnya pengendalian intern perusahaan. Efektivitas
unsur pengendalian intern oleh atmosfer yang diciptakan lingkungan pengendalian. Lingkungan
pengendalian mempunyai empat unsur: (1) filosofi dan gaya operasi, (2) berfungsinya dewan
komisaris dan komite pemeriksaan, (3) metode pengendalian manajemen, (4) kesadaran
pengendalian.
Tanggung jawab untuk mengembangkan dan mengoperasikan pengendalian intern
akuntansi yang baik dalam perusahaan adalah terletak di tangan manajemen puncak, karena di
pundak merekalah tanggung jawab atas pengelolaan dana yang dipercayakan oleh pemilik
perusahaan terletak.
Manajemen puncak seringkali mempunyai konsep yang salah mengenai sitem
pengendalian intern. Konsep yang salah tersebut meliputi: (1) sistem pengendalian intern dikira
merupakan tanggung jawab direktur keuangan saja, sehingga direksi umumnya menyerahkan
pengembangannya kepada direktur keuangan tanpa dukungan penuh dari direksi lainnya, (2)
manajemen puncak mempunyai persepsi bahwa sistem pengendalian intern dapat menggantikan
kekurang-ahliannya dalam mengelola perusahaan, (3) sistem pengendalian seringkali disamakan
dengan unit organisasi yang disebut dengan satuan pengawas intern dalam perusahaan.
Sistem pengendalian intern dalam perusahaan yang menggunakan manual system dalam
akuntansinya lebih dititkberatkan pada orang yang melaksanakan sistem tersebut atau dengan
kata lain lebih berorientasi pada orang (people-oriented system). Sedangkan pengendalian intern
yang mengugunakan pengolahan data elektronik berorientasi pada komputer (computer-oriented
system).
Pengendalian intern akuntansi dalam lingkungan pengolahan data elektronik dibagi
menjadi dua: (1) pengendalian umum (general control), (2) pengendalian aplikasi (application
control). Pengendalian umum merupakan standar dan panduan yang digunakan oleh karyawan
untuk melaksanakan fungsinya. Dalam lingkungan pengolahan data elektronik, pengendalian
umum meliputi: dokumentasi sitem, prosedur pengembangan dan perubahan sistem, dan metode
operasi fasilitas pengolahan data. Pengendalian aplikasi terutama bersangkutan dengan ketelitian
dan kelengkapan data dalam aplikasi tertentu. Pengendalian aplikasi dirancang untuk menjamin
bahwa pencatatan, penggolongan, dan peringkasan transaksi yang telah diotorisasi dan
pemutakhiran arsip induk (master file). Deapat menghasilkaninformasi yang teliti dan lengkap

PSAK 2008 | 151

Resume Bahan UKT

[SISTEM AKUNTANSI]

pada waktu yang seharusnya. Pengendalian aplikasi dapat dibagi menjadidua: (1) pengendalian
preventif dan (2) pengendalian detekttif atau pengendalian yang bersifat korektif.

SISTEM AKUNTANSI PEMBELIAN


Digunakan dalam perusahaan untuk pengadaan barang yang diperlukan oleh perusahaan.
Transaksi pembelian dibedakan menjadi dua, yaitu Pembelian lokal; pembelian dari pemasok
dalam negeri dan Pembelian impor; pembelian dari pemasok luar negeri.
Fungsi yang Terkait:
1. Fungsi Gudang, bertanggung jawab untuk mengajukan permintaan pembelian
sesuai dengan posisi persediaan yang ada di gudang dan untuk menyimpan barang
yang telah diterima oleh fungsi penerimaan, kecuali barang langsung pakai (tidak
diselenggarakan persediaan di gudang dan permintaan pembelian diajukan oleh
pemakai barang).
2. Fungsi Pembelian, bertanggung jawab memperoleh informasi mengenai harga
barang, menentukan pemasok yang dipilih, dan mengeluarkan order pembelian pada
pemasok yang dipilih.
3. Fungsi Penerimaan, bertanggung jawab melakukan pemeriksaan terhadap jenis,
mutu, dan kuantitas barang yang diterima dari pemasok dan menerima barang dari
pembeli yang berasal dari transaksi retur penjualan.
4. Fungsi Akuntansi, yang terkait adalah fungsi pencatat utang; bertanggung jawab
mencatat transaksi pembelian ke dalam register bukti kas keluar dan
menyelenggarakan arsip dokumen (bukti kas keluar) atau menyelenggarakan kartu
utang. Fungsi pencatat persediaan; bertanggung jawab mencatat harga pokok
persediaan barang yang dibeli ke dalam kartu persediaan.
Prosedur transaksi pembelian secara garis besar:
1. fungsi gudang mengajukan permintaan pembeliaan ke fungsi pembelian.
2. fungsi pembelian meminta penawaran harga dari beberapa pemasok.
3. fungsi pembelian menerima penawaran harga dari para pemasok dan melakukan
pilihan pada pemasok.
4. fungsi pembelian membuat order pembelian pada pemasok yang dipilih.
5. fungsi penerimaan memeriksa dan menerima barang yang dikirim oleh pemasok.
6. fungsi penerimaan menyerahkan barang yang diterima pada fungsi gudang untuk
disimpan.
7. fungsi gudang melaporkan penerimaan barang pada fungsi akuntansi.
8. fungsi akuntansi menerima faktur tagihan dari pemasok dan atas dasar faktur
tersebut, mencatat kewajiban yang timbul dari pembelian.
Sistem akuntansi pembelian dengan Pengadaan Langsung; pemasok dipilh
langsung oleh fungsi pembelian tanpa melalui peawaran harga. Biasanya dilakukan
pada pembelian yang meliputi jumlah rupiah yang kecil dalam sekali pembelian.
Sistem akuntansi pembelian dengan Penunjukan Langsung; pemilihan pemasok
dilakukan oleh fungsi pembelian, dengan terlebiih dahulu dilakukan pengiriman
permintaan penawaran harga pada paling sedikit tiga pemasok dan didasarkan pada
pertimbangan harga penawaran dari para pemasok tersebut.
Sistem akuntansi pembelian dengan lelang; pemilihan pemasok dilakukan oleh
panitia lelang yang dibentuk, melalui lelang yang diikuti oleh pemasok dengan jumlah
terbatas.
Dokumen yang Digunakan:
1. Surat Permintaan Pembelian; diisi oleh fungsi gudang atau fungsi pemakai barang,
biasanya dibuat dua lembar untuk setiap permintaan, satu lembar untuk fungsi
pembelian dan tembusannya untuk arsip fungsi yang meminta barang. Travelling
purchase requisition,dokumen yang digunakan jika pesanan berulangkali dilakukan
secara rutin dan disimpan sebagai lampiran kartu gudang.
2. Surat Permintaan Penawaran Harga; digunakan untuk meminta penawaran harga
bagi barang yang pengadaannya tidak bersifat berungkali terjadi yang menyangkut
jumlah rupiah pembelian yang besar.

PSAK 2008 | 152

Resume Bahan UKT

[SISTEM AKUNTANSI]

3. Surat Order Pembelian; untuk memesan barang pada pemasok terpilih. Terdiri dari
beberapa tembusan, yaitu:
a. Surat Order Pembelian, merupakan lembar pertama, dikirim pada pemasok
sebagai order resmi yang dikeluarkan perusahaan.
b. Tembusan pengakuan oleh pemasok, dikirim pada pemasok, dimintakan
tanda tangan dari pemasok tersebut, dan dikirim kembali ke perusahaan
sebagai bukti telah diterima dan disetujuinya order pembelian.
c. Tembusan bagi unit peminta barang, dikirimkan pada fungsi yang meminta
pembelian bahwa barang yang dimintanya telah dipesan.
d. Arsip tanggal penerimaan, disimpan oleh fungsi pembelian menurut tanggal
penerimaan barang yang diharapkan.
e. Arsip pemasok, disimpan oleh fungsi pembelian menurut nama pemasok,
sebagai dasar untuk mencari informasi tentang pemasok.
f. Tembusan fungsi penerimaan, dikirim ke fungsi penerimaan sebagai
otorisasi untuk menerima barang yang jenis, spesifikasi, mutu, kuantitas, dan
pemasoknya seperti yang tercantum dalam dokumen tersebut.
g. Tembusan fungsi akuntansi, dikirim ke fungsi akuntansi sebagai salah satu
dasar untuk mencatat kewajiban yang timbul dari transaksi pembelian.
4. Laporan Penerimaan Barang; dibuat oleh fungsi penerimaan untuk menunjukkan
bahwa barang yang diterima dari pemasok telah memenuhi jenis, spesifikasi, mutu,
dan kuantitas seperti yang tercantum dalam SOP.
5. Surat Perubahan Order Pembelian; digunakan untuk memberitahu secara resmi
adanya perubahan kuantitas, jadwal penyerahan barang, spesifikasi, penggantian, dll
pada pemasok yang bersangkutan.
6. Bukti Kas Keluar; dibuat oleh fungsi akuntansi untuk dasar pencatatan transaksi
pembelian, juga berfungsi sebagai peruntah pengeluaran kas untuk pembayaran
utang pada pemasok dan berfungsi sebagai surat pemberitahuan pada kreditur
mengenai maksud pembayaran.
Catatan Akuntansi yang Digunakan:
1. Register Bukti Kas Keluar (voucher register), digunakan untuk mencatat transaksi
pembelian jika dalam pencatatan utangnya perusahaan menggunakan voucher
payable prosedure.
2. Jurnal Pembelian, digunakan untuk mencatat transaksi pembelian jika perusahaan
menggunakan account payable prosedure.
3. Kartu Utang, jika perusahaan menggunakan account payable prosedure, buku
pembantu yang digunakan untuk mencatat utang pada pemasok adalah kartu utang.
Jika dalam pencatatan utangnya perusahaan menggunakan voucher payable
prosedure,yang berfungsi sebagai catatan utang adalah arsip bukti kas keluar yang
belum dibayar.
4. Kartu Persediaan, digunakan untuk mencatat harga pokok persediaan yang dibeli.
Unsur Pengendalian Intern:
1. Organisasi
a. Fungsi pembelian harus terpisah dari fungsi penerimaan
b. Fungsi pembelian harus terpisah dari fungsi akuntansi
c. Fungsi penerimaan harus terpisah dari fungsi penyimpanan barang
d. Transaksi harus dilakukan oleh lebih dari satu orang atau lebih dari satu
fungsi
2. Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan
a. Surat permintan pembelian diotorisasi oleh fungsi gudang untuk barang
yang disimpan dalam gudang atau oleh kepala fungsi pemakai barang untuk
barang yang langsung pakai
b. Surat order pembelian diotorisasi oleh fungsi pembelian atau pejabat yang
lebih tinggi.
c. Laporan penerimaan barang diotorisasi oleh fungsi penerimaan
d. Bukti kas keluar diotorisasi oleh fungsi akuntansi atau pejabat yang lebih
tinggi
e. Pencatatan ke dalam catatan akuntansi harus didasarkan atas dokumen
sumber yang dilampiri dengan dokumen pendukung yang lengkap
f. Pencatatan ke dalam catatan akuntansi harus dilakukan oleh karyawan yang
diberi wewenang untuk itu

PSAK 2008 | 153

Resume Bahan UKT

[SISTEM AKUNTANSI]

3. Praktik yang Sehat


a. Penggunaan formulir bernomor urut cetak
b. Pemasok dipilih berdasarkan jawaban penawaran harga bersaing dari
berbagai pemasok
c. Barang hanya diperiksa dan diterima oleh fungsi penerimaan jika fungsi ini
telah menerima tembusan surat order pembelian dari fungsi pembelian
d. Fungsi penerimaan melakukan pemeriksaan barang yang diterima dari
pemasok dengan cara menghitung dan menginspeksi barang tersebut dan
membandingkannya dengan surat order pembelian
e. Terdapat pengecekan harga, syarat pembelian, dan ketelitian perkalian
dalam faktur dari pemasok sebelum faktur itu diproses untuk dibayar
f. Catatan yang berfungsi sebagai buku pembantu utang secara periodik
direkonsiliasi dengan rekening kkontrol utang dalam buku besar
g. Pembayaran faktur dilakukan sesuai dengan syarat pembayaran guna
mencegah hilangnya kesempatan untuk memperoleh potongan tunai
h. Bukti kas keluar serta dokumen pendukungnya dicap lunas oleh fungsi
pengeluaran kas setelah cek dikirimkan pada pema

SISTEM AKUNTANSI UTANG


A. Sistem Retur Pembelian
Digunakan perusahaan untuk pengembalian barang yang sudah dibeli pada pemasoknya
karena barang yang diterima tidak sesuai dengan spesifikasi yang tercantum dalam SOP, barang
menalami kerusakan dalam pengiriman, atau barang dikirim melewati tanggal pengiriman yang
dijanjikan pemasok.
Fungsi yang Terkait:
1. Fungsi Pembelian, bertanggung jawab untuk mengeluarkan memo debit untuk retur
pembelian
2. Fungsi Gudang, bertanggung jawab untuk menyerahkan barang pada fungsi
pengiriman seperti yang tercantum dalam tembusan memo debit yang diterima dari
fungsi pembelian
3. Fungsi Pengiriman, bertanggung jawab untuk mengirimkan kembali barang pada
pemasok sesuai dengan perintah retur pembelian dalam memo debit yang diterima
dari fungsi pembelian.
4. Fungsi Akuntansi, bertanggung jawab untuk mencatat:
a. Transaksi retur pembelian dalam jurnal retur pembelian atau jurnal umum
b. Berkurangnya harga pokok persediaan karena retur pembelian dalam kartu
persediaan
c. Berkurangnya utang yang timbul dari transaksi retur pembelian dalam arsip
bukti kas keluar yang belum dibayar atau dalam kartu utang
Dokumen yang Digunakan:
1. Memo Debit, formulir yang diisi oleh fungsi pembelian yang memberikan otorisasi
bagi fungsi pengiriman untuk mengirim kembali barang yang telah dibeli oleh
perusahaan dan bagi fungsi akuntansi untuk mendebit rekening utang karena
transaksi retur pembelian.
2. Laporan Pengiriman Barang, dibua oleh fungsi pengiriman untuk melaporkan jenis
dan kuantitas barang yang dikirimkan kembali pada pemasok sesuai dengan
perintah retur pembelian dalam memo debit dari fungsi pembelian.
Catatan Akuntansi yang Digunakan:
1. Jurnal Retur Pembelian atau Jurnal Umum, digunakan untuk mencatat transaksi
retur pembelian yang mengurangi jumlah persediaan dan utang dagang.
2. Kartu Persediaan, untuk mencatat berkurangnya harga pokok persediaan karena
dikembalikannya barang yang telah dibeli pada pemasoknya.
3. Kartu Utang, untuk mencatat berkurangnya utang pada kreditur akibat
pengembalian barang padanya. Jika menggunakan voucher payable prosedure,
berkurangnya utang pada pemasok dicatat dengan cara mengarsipkan memo debit
ke dalam bukti kas keluar yan belum dibayar menurut nama kreditur.
Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem Retur Pembelian:

PSAK 2008 | 154

Resume Bahan UKT

[SISTEM AKUNTANSI]

1. Prosedur Perintah Retur Pembelian, terjadi atas perintah fungsi pembelian pada
fungsi pengiriman untuk mengirimkan kembali barangyang telah diterima oleh fungsi
penerimaan pada pemasok yang bersangkutan. Dokumen yang digunakan adalah
memo debit.
2. Prosedur Pengiriman Barang, fungsi pengiriman mengirimkan barang pada
pemasok sesuai perintah retur pembelian yang tercantum dalam memo debit dan
membuat laporan pengiriman barang.
3. Prosedur Pencatatan Utang, fungsi akuntansi memeriksa dokumen-dokumen yang
berhubungan dengan retur pembelian (memo debit dan laporan pengiriman barang)
dan menyelenggarakan pencatatan berkurangnya utang dalam kartu utang atau
mengarsipkan dokumen memo debit sebagai pengurang utang.
Unsur Pengendalian Intern
1. Organisasi
a. Fungsi pembelian harus terpisah dari fungsi akuntansi
b. Transaksi harus dilakukan oleh lebih daro satu orang atau lebih dari satu unit
organisasi
2. Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan
a. Memo debit untuk retur pembelian diotorisasi oleh fungsi pembelian
b. Laporan pengiriman barang untuk retur pembelian diotorisasi oleh fungsi
pengiriman
c. Pencatatan ke dalam catatan akuntansi harus didasarkan atas dokumen
sumber yang dilampiri dengan dokumen pendukung yang lengkap
d. Pencatatan ke dalam catatan akuntansi harus dilakukan oleh karyawan yang
diberi wewenang untuk itu
3. Praktik yang Sehat
a. Penggunaan formulir bernomor urut tercetak
b. Catatan yang berfungsi sebagai buku pembentu utang secara periodik
direkonsiliasi dengan rekening kontrol utang dalam buku besar

B. Prosedur Pencatatan Utang


1. Account Payable Procedur
Catatan utang berupa kartu utang yang diselenggarakan untuk tiap kreditur, yang
memperhatikan catatan mengenai nomor faktur dari pemasok, jumlah yang terutang,
jumlah pembayaran, dan saldo utang.

2.

Dokumen yang Digunakan:


a. Faktur dari pemasok
b. Kuitansi tanda terima uang yang ditandatangani oleh pemasok atau
tembusan surat pemberitahuan (remittance advice) yang dikirim ke pemasok
yang berisi keterangan untuk apa pembayaran tersebut dilakukan
Catatan Akuntansi yang Digunakan:
a. Kartu Utang, untuk mencatat mutasi dan saldo utang pada tiap kreditur
b. Jurnal Pembelian, untuk mencatat transaksi pembelian
c. Jurnal Pengeluaran Kas, mencatat transaksi pembayaran utang dan
pengeluaran kas yang lain
Prosedur Pencatatan Utang:
Pada saat faktur dari pemasok telah disetujui untuk dibayar:
a. Faktur dari pemasok dicatat dalam jurnal pembelian
b. Informasi dalam jurnal pembelian kemudian diposting ke dalam kartu
utang yang diselenggarakan untuk setiap kreditur
Pada saat jumlah dalam faktur dibayar:
c. Cek dicatat dalam jurnal pengeluaran kas
d. Informasi dalam jurnal pengeluaran kas yang bersangkutan dengan
pembayaran utang diposting ke dalam kartu utang
Voucher Payable Procedure

PSAK 2008 | 155

Resume Bahan UKT

[SISTEM AKUNTANSI]

Tidak diselenggarakan kartu utang, namun digunakan arsip voucher (bukti kas keluar)
yang disimpan dalam arsip menurut abjad atau menurut tanggal jatuh temponya. Arsip
bukti kas keluar sebagai catatan utang.
Dokumen yang Digunakan adalah bukti kas keluar dan cek. Bukti kas keluar
merupakan formulir pokok yang berfungsi:
a. Sebagai surat perintah pada bagian kasa untuk malakukan pengeluaran kas
sejumlah yang tercantum di dalalmnya.
b. Sebagai pemberitahuan pada kreditor mengenai tujuan pembayarannya
c. sebagai media untuk dasar pencatatan utang dan persediaan atau distribusi
lain
Catatan Akuntansi yang Digunakan:
a. Register bukti kas keluar ( voucher register)
b. Register cek (check register)
Prosedur Pencatatan Utang:
1. One-time voucher procedure, dalam setiap faktur dari pemasok dibuatkan satu
set voucher (terdiri dari 3 lembar). Prosedur ini dibadi menjadi 2 jenis:
a. One-time voucher procedure dengan dasar tunai (cash basis), faktur
yang diterima oleh fungsi akuntansi dari pemasok disimpan dalam arsip
sementara menurut tanggal jatuh temponya. Pada saat jatuh tempo faktur
tersebut oleh fungsi akuntansi membuat bukti kas keluar dan kemudian
mencatatnya dalam jurnal pengeluaran kas. Tidak ada catatan formal
mengenai faktur yang belum dibayar.
b.One-time voucher procedure dengan dasar waktu (accrual basis)
atau full-fledged voucher system, saat faktur diterima oleh bagisn utang
dari pemasok langsung dibuatkan bukti kas keluar oleh bagian utang yang
kemudian atas dasar dokumen ini dilakukan pencatatan transaksi
pembelian dalam register bukti kas keluar. Pada saat faktur jatuh tempo,
dokumen ini dikirimkan ke bagian kasa sebagai dasar untuk membuat cek
untuk dibayarkan pada pemasok. Pengeluaran cek ini dicatat dalam jurnal
pengeluaran kas
2. Built-up Voucher Procedure, satu set voucher dapat digunakan untuk
menampung lebih dari satu faktur dari pemasok. Faktur yang diterima oleh
fungsi akuntansi dicatat dalam bukti kas keluar, kemudian dilampiri fakturnya
disimpan sementara dalam arsip menurut abjad . Bukti kas keluar dikembalikan
dalam arsip bukti kas keluar yang belum dibayar (unpaid voucher file) untuk
nantinya pada saat jatuh tempo dibuatkan cek oleh fungsi keuangan dan
dikembalikan ke fungsi akuntansi sebagai paid voucher file.
C. Distribusi Pembelian
Terdapat 5 metode, yaitu:
1. Metode Jurnal Berkolom atau spread sheet
Dapat digunakan; (1) jurnal pengeluaran kas, harus disediakan kolom-kolom untuk
menampung klasifikasi pokok yang diinginkan, merupakan distribusi dengan dasar
tunai, (2) jurnal pembelian, dibentuk kolom-kolom untuk distribusi debit dari transaksi
pembelian, menggunakan dasar waktu, (3) register bukti kas keluar, disediakan kolomkolom sesuai dengan kalsisfikasi pokok biaya dan persediaan
2. Metode Rekening Berkolom
Sumber informasi untuk posting ke dalam rekening berkolom adalah register bukti kas
keluar.
3. Metode Rekening Tunggal (unit accout method)
(1) faktur yang telah disetujui untuk dibayar disortasi menurut klasifikasi yang
dikehendaki, (2) dari faktur yang disertai tersebut dibuat prelist tape, (3) faktur tersebut
diposting ke dalam rekening yang bersangkutan(misalnya biaya menurut departemen),
(4) laporan dibuat berdasarkan informasi yang terkumpul dalam rekening
4. Metode Tiket Tunggal (unit ticket method)
Bukti kas keluar yang berupa media campuran dibuat tiket tunggal untuk setiap unsur
klasifikasi yang tercantum di dalamnya. Tiket tunggal ini direkap dan hasilnya dipakai
sebagai dasar posting ke dalam rekening kontrol yang bersangkutan dalam buku
besar. Tiket ini diarsipkan menurut nomor rekening dalam klasifikasi, pada akhir bulan

PSAK 2008 | 156

Resume Bahan UKT

5.

[SISTEM AKUNTANSI]

dari arsip tiket ini direkap dan hasilnya dicatat dalam summary strip, yang berfungsi
sebagai laporan.
Metode Distribusi dengan komputer
Dilakukan dengan memberikan kode transaksi yang terjadi sesuai dengan klasifikasi
yang diinginkan, misalnya pendebitan rekening biaya yang terjadi diklasifikasi menurut
jenis biaya, pusat pertanggungjawaban, dan produk. Proses sortasi akan dilakukan
oleh komputer melalui program.

SISTEM AKUNTANSI PENGELUARAN KAS


A. Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas dengan Cek
Pengeluaran kas dengan cek memiliki kebaikan ditinjau dari pengendalian intern:
a. Dengan digunakan cek atas nama, pengeluaran cek akan dapat diterima oleh pihak yang
namanya sesuai dengan yang ditulis pada formulir cek, menjamin tidak adanya kesalahan
penerimaan untuk pihak lain
b. Dilibatkannya pihak luar (bank), dalam pencatatan transaksi pengeluaran kas perusahaan.
c. Jika sistem perbankan mengembalikan cancelled check kepada check issuer, memberikan
nilai tambah bagi perusahaan berupa penggunaan cancelled check sebagai tanda terima
kas dari pihak yang menerima pembayaran.
Dokumen yang Digunakan:
a. Bukti kas keluar, sebagai perintah pengeluaran kas pada bagian kasa sebesar yang
tercantum dalam dokumen tersebut, juga berfungsi sebagai remittance advice
b.Cek, dokumen untuk memerintahkan bank melakukan pembayaran sejumlah uang pada
pihak lain yang namanya tercantum dalam cek. Cek ada 2, yaitu cek atas nama dan cek
atas unjuk.
c. Permintaan Cek, sebagai permintaan dari fungsi yang memerlukan pengeluaran kas pada
fungsi akuntansi untuk membuat bukti kas keluar.

Catatan Akuntansi yang Digunakan:


a. Jurnal Pengeluaran Kas, dalam pencatatan utang dengan account payable system, untuk
mencatat transaksi pengeluaran kas adalah Jurnal Pengeluaran Kas. Dokumen sumber
yang dipakai sebaai dasar pencatatan dalam jurnal pengeluaran kas adalah faktur dari
pemasok yang telah dicap lunas oleh fungsi kas
b.Register Cek, dalam voucher payable system untuk mencatat transaksi pembelian
digunakan register bukti kas keluar dan register cek (digunakan untuk mencatat
pengeluaran kas dengan cek)
Fungsi Terkait:
a. Fungsi yang Memerlukan Pengeluaran Kas, jika menggunakan voucher payable system,
baian utang membuat bukti kas keluar untuk memungkinkan bagian kasa mengisi cek
sejumlah permintaan yang diajukan
b.Fungsi Kas, bertanggung jawab dalam mengisi cek, memintakan otorisasi atas cek, dan
mengirimkan cek pada kreditur via pos atau pembayaran langsung pada kreditur
c. Fungsi Akuntansi, bertanggung jawab: (1) pencatatan pengeluaran kas yang menyangkut
biaya dan persediaan (2) pencatatan transaksi pengeluaran kas dalam jurnal pengeluaran
kas atau register cek (3) pembuatan bukti kas keluar yang memberikan otorisasi pada
fungsi kas dalam mengeluarkan cek sebesar yang tercantum dalam dokumen tersebut.
d.Fungsi Pemeriksa Intern, bertanggung jawab melakukan perhitungan kas secara periodik
dan mencocokkan hasilnya dengan saldo kas menurut catatan akuntansi.
Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem:
a. Sistem akuntansi pengeluaran kas dengan cek yang tidak memerlukan permintaan cek,
jaringannya: (1) prosedur pembuatan bukti kas keluar, (2) prosedur pembayaran kas, (3)
prosedur pencatatan pengeluaran kas
b. Sistem akuntansi pengeluaran kas dengan cek yang memerlukan permintaan cek,
jaringannya: (1) prosedur permintaan cek, (2) prosedur pembuatan bukti kas keluar, (3)
prosedur pembayaran kas, (4) prosedur pencatatan pengeluaran kas

PSAK 2008 | 157

Resume Bahan UKT

[SISTEM AKUNTANSI]

Unsur Pengendalian Intern


1. Organisasi
a. Fungsi penyimpanan kas harus terpisah dari fungsi akuntansi
b. Transaksi pengeluaran kas tidak boleh dilakukan sendiri oleh bagian kasa sejak awal
sampai akhir
2. Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan
a. Pengeluaran kas harus mendapat otorisasi dari pejabat yang berwenang
b. Pembukaan dan penutupan rekening bank harus mendapat persetujuan dari pejabat
yang berwenang
c. Pencatatan dalam jurnal pengeluaran kas harus didasarkan atas bukti kas keluar yan
telah mendapat otorisasi dari pejabat yang berwenang dan yang dilampiri dengan
dokumen pendukung yang lengkap
3. Praktik yang Sehat
a. Saldo kas yang ada di tangan harus dilindungi dari kemungkinan pencurian atau
penggunaan yang tidak semestinya
b. Dokumen dasar dan dokumen pendukung transaksi pengeluaran kas harus dibubuhi
cap lunas oleh bagian kasa setelah transaksi pengeluaran kas dilakukan
c. Penggunaan rekening koran bank untuk mengecek ketelitian catatan kas oleh fungsi
yang tidak terlibat dalam pencatatan dan penyimpanan kas
d. Semua pengeluaran kas harus dilakukan dengan cek atas nama perusahaan penerima
pembayaran atau dengan pemindahbukuan
e. Jika pengeluaran kas hanya menyankut jumlah kecil, dilakukan dengan dana kas kecil
yan gakuntansinya diselenggarakan dengan imprest system.
f. Secara periodik diadakan pencocokan jumlah fisik kas yang ada di tangan dengan
jumlah kas menurut catatan
g. Kas yang ada di tangan dan kas yang ada di perjalanan diasuransikan dari kerugian
h. Kasir diasuransikan
i. Kasir dilengkapi dengan alat-alat yang mencegah terjadinya pencurian terhadap kas
yang ada di tangan
j. Semua nomor cek harus dipertanggungjawabkan oleh bagian kasa
Dampak Cancelled Check terhadap Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas dengan Cek
Jika sistem perbankan mengembalikan Cancelled Check pada penerbit cek setelah penerima
pembayaran mencairkan cek yang diterimanya, sistem pengeluaran kas perusahaan pembayar
tidak perlu menuntut penyerahan kuitansi sebagai tanda penerimaan pembayaran. Jika sistem
perbankan tidak mengembalikan Cancelled Check kepada penerbit cek, perusahaan pembayar
akan meminta kuitansi dari perusahaan penerima pembayaran segera setelah cek dikirimkan
pada dan diterima oleh perusahaan penerima pembayaran.
Sistem Pengeluaran Kas dengan Cek Dibagi 4:
1. Sistem Pengeluaran Kas dengan Cek dalam account payable system
(1) Transaksi pembelian dicatat dalam jurnal pembelian berdasarkan faktur dari
pemasok, (2) faktur dicatat dalam kartu utang dan disimpan bersama dokumen pendukung
lainnya berdasarkan tanggal jatuh temponya, (3) saat jatuh tempo, faktur dengan dokumen
pendukungnya dserahkan ke bagian kasa oleh bagian utang, (5) bagian kasa membuat cek
atas nama dan mengirimkan cek tersebut ke kreditur, (6) faktur dan dokumen
pendukungnya disrahkan ke bagian jurnal oleh bagian kasa untuk dicatat dalam jurnal
pengeluaran kas.
2. Sistem Pengeluaran Kas dengan Cek dalam voucher payable system
a. One-time voucher payable system dengan cash basis
(1) Pencatatan transaksi pembelian didasarkan atas bukti kas keluar yang dibuat
pada saat faktur jatuh tempo, (2) saat jatuh tempo faktur dengan dokumen
pendukungnya dibuatkan bukti kas keluar oleh bagian utang dan bukti kas keluar
dilampiri dengan dokumen pendukung diserahkan ke bagian kasa, (3) bagian kasa
membuat cek atas nama dan mengirimkan cek tersebut pada kreditur dilampiri
bukti kas keluar sebagai remittance advice, (4) bukti kas keluar dan dokumen
pendukungnya setelah dicap lunas diserahkan ke bagian jurnal oleh bagian kasa
untuk dicatat dalam register cek.
b. One-time voucher payable system dengan accrual basis(full-fledged voucher
payable system)
(1) Pencatatan transaksi pembelian didasarkan atas bukti kas keluar yang dibuat
pada saat faktur dari pemasok oleh bagian utang dari bagian pembelian, (2) saat

PSAK 2008 | 158

Resume Bahan UKT

[SISTEM AKUNTANSI]

jath tempo, oleh baian utang bukti kas keluar dilampiri dengan dokumen
pendukung diserahkan ke bagian kasa, (3) bagian kasa membuat cek atas nama
dan mengirimkan cek tersebut pada kreditur dilampiri bukti kas keluar sebagai
remittance advice, (4) bukti kas keluar dan dokumen pendukungnya setelah dicap
lunas diserahkan ke bagian jurnal oleh bagian kasa untuk dicatat dalam register
cek.
c. Built-up voucher payable system
(1) satu bukti kas keluar dapat digunakan untuk lebih dari satu faktur dari pemasok
yang sama, (2) digunakan jika perusahaan melakukan pembayaran pada
krediturnya secara periodik, (3) saat pembayaran yang dijadwalkan, bagian utang
menjumlah rupiah faktur yang dicatat dalam bukti kas keluar dan mencatatnya ke
dalam register bukti kas keluar, (4) pada saat pembayaran yang dijadwalkan,
bagian utang menyerahkan bukti kas keluar dilampiri dengan dokumen pendukung
ke bagian kasa, (5) bagian kasa membuat cek atas nama dan mengirimkan cek
tersebut pada kreditur dilampiri bukti kas keluar sebagai remittance advice, (6)
bukti kas keluar dan dokumen pendukungnya setelah dicap lunas diserahkan ke
bagian jurnal oleh bagian kasa untuk dicatat dalam register cek.
Sistem Dana Kas Kecil
Dapat dilakukan dengan dua cara:
1. Sistem Saldo Berfluktuasi, prosedurnya:
a. Pembentukan dana kas kecil dicatat dengan mendebit rekening Dana Kas Kecil
b. Pengeluaran dana kas kecil dicatat dengan mengkredit rekening Dana Kas Kecil
c. Pengisian kembali dana kas kecil dilakukan dengan jumlah sesuai dengan keperluan, dan
dicatat dengan mendebit rekening Dana Kas Kecil. Catatan kas perusahaan tidak dapat
direkonsiliasi dengan catatan bank.
2. Imprest System, prosedurnya:
a. Pembentukan dana kas kecil dilakukan dengan cek dan dicatat dengan mendebit rekening
Dana Kas Kecil. Saldo rekening Dana Rekening Kas Kecil tidak boleh berubah dari yang
ditetapkan sebelumnya, kecuali jika ditetapkan demikian.
b. Pengeluaran dana kas kecil tidak dicatat dalam jurnal. Bukti pengeluaran dana kas kecil
dikumpulkan saja dalam arsip sementara yang dilakukan oleh pemegang dana kas kecil.
c. Pengisian kembali dana kas kecil dilakukan sejumlah rupiah yang tercantum dalam
kumpulan bukti pengeluaran kas kecil. Pengisian kembali dilakukan dengan cek dan dicatat
dengan mendebit rekening Biaya dan mengkredit rekening Kas. Pengawasan mudah
dilakukan, yaitu dengan secara periodik atau secara mendadak menghitung dana kecil.
Jumlah uang yang ada ditambah dengan permintaan pengeluaran kas kecil yang belum
dipertanggungjawabkan dan bukti pengeluaran dana kas kecil harus sama dengan saldo
rekening Dana Kas Kecil di dalam buku besar.
Dokumen yang Digunakan:
1. Bukti Kas Keluar, sebagai perintah pengeluaran kas dari fungsi akuntansi kepada fungsi
kas sebesar yang tercantum dalam dokumen tersebut. Dokumen ini diperlukan saat
pembentukan dana kas kecil dan pengisian kembali dana kas kecil.
2. Permintaan Pengeluaran Kas Kecil, digunakan oleh pemakai kas kecil untuk meminta
uang pada pemegang kas kecil. Bagi pemegang kas kecil dokumen ini berfungsi sebagai
bukti telah dikeluarkannya kas kecil olehnya.
3. Bukti Pengeluaran Kas Kecil, dibuat oleh pemakai dana kas kecil untuk
mempertanggungjawabkan pemakaian kas kecil. Dokumen ini dilampiri dengan bukti
pengeluaran kas kecil dan diserahkan ke pemegang kas kecil.
4. Permintaan Pengisian Kembali Kas Kecil, dibuat oleh pemegang kas kecil untuk
meminta pada bagian utang agar dibutakan bukti kas keluar guna pengisian kembali dana
kas kecil.
Catatan Akuntansi yang Digunakan:
1. Jurnal Pengeluaran Kas, untuk mencatat pengeluaran kas dalam pembentukan kas kecil
dan dalam pengisian kembali dana kas kecil. Dokumen sumber yang dipakai adalah bukti
kas keluar yang dicap lunas oleh fungsi kas.
2. Register Cek, untuk mencatat cek perusahaan yang dikeluarkan untuk pembentukan dan
pengisian kembali dana kas kecil.
3. Jurnal Pengeluaran Dana Kas Kecil, diperlukan jurnal khusus sekaligus berfungsi
sebagai alat distribusi pendebitan yang timbul akibat pengeluaran dana kas kecil, hanya
digunakan dalam Sistem Saldo Berfluktuasi.

PSAK 2008 | 159

Resume Bahan UKT

[SISTEM AKUNTANSI]

Fungsi Terkait:
1. Fungsi Kas, bertanggung jawab dalam mengisi cek, memintakan otorisasi atas cek, dan
menyerahkan cek pada pemegang dana kas kecil saat pembentukan dan pengisian
kembali dana kas kecil.
2. Fungsi Akuntansi, bertanggung jawab: (1), pencatatan pengeluaran kas kecil yang
menyangkut biaya dan persediaan, (2) pencatatan transaksi pembentukan dana kas kecil,
(3) pencatatan pengisian kembali dana kas kecil dalam jurnal pengeluaran kas atau
register cek, (4) pencatatan pengeluaran dana kas kecil dalam jurnal pengeluaran dana kas
kecil (Sistem Saldo Berfluktuasi), (5) pembuatan bukti kas keluar yang memberikan
otorisasi pada fungsi kas dalam mengeluarkan cek sebesar yang tercantum dalam
dokumen tersebut, juga bertanggung jawab dalam memverifikasi kelengkapan dan
kesahihan dokumen pendukung yang dipakai.
3. Fungsi Pemegang Dana Kas Kecil, bertanggung jawab atas penyimpanan dana kas kecil,
pengeluaran dana kas kecil sesuai dengan otorisasi dari pejabat yang berwenang, dan
pengisian kembali dana kas kecil.
4. Fungsi Pemeriksa Intern, bertanggung jawab atas penghitungan dana kas kecil secara
periodikdan pencocokan hasil penghitungannya dengan catatan kas, juga bertanggung
jawab atas pemeriksaan secara mendadak terhadap saldo dana kas kecil yang ada di
tangan pemegang dana kas kecil.
Prosedur Pembentukan Dana Kas Kecil
(1)bagian utang mencatat pembentukan dana kas kecil di dalam register bukti kas keluar, (2)
bukti kas keluar dilampiri dengan surat keputusan pembentukan dana kas kecil diserahkan ke
bagian kasa oleh bagian utang, (3) bagian kasa membuat cek atas nama dan diserahkan
pada pemegang dana kas kecil dan bukti kas keluar diserahkan ke bagian jurnal setelah
dibubuhi cap lunas oleh bagian kasa, (4) baian jurnal mencatat pengeluaran kas dalam
register cek.
Prosedur Permintaan dan Pertanggunggjawaban Pengeluaran Dana Kas Kecil
a.Imprest System; (1) pengeluaran dana kas kecil tidak dicatat dalam catatan akuntansi,
pemeang kas kecil hanya mengarsipkan dokumen permintaan pengeluaran kas kecil
menurut abjad nama pemakaian dana kas kecil, (2) jika pengeluaran kas kecil telah
dipertanggungjawabkan oleh pamakai kas kecil, pemegang kas kecil mengarsipkan bukti
pengeluaran kas kecil yang dilampiri dengan dokumen pendukung, (3)dokumen tersebut
dikumpulkan untuk dipakai sebagai dasar permintaan pengisian kembali dana kas kecil
sebesar jumlah dan yang telah dikeluarkan,.
b.Fluctuating-fund-balance system; (1) saldo rekening dana kas kecil dibiarkan berfluktuasi
sesuai dengan jumlah pengisian dan pemakaian dana kas kecil, (2) jurnal yang dibuat
berdasarkan pembentukan, pemakaian, dan pengisian kembali dana kas kecil. Secara
garis besar perbedaan dua metode di atas terletak pada prosedur permintaan dan
pertanggungjawaban pengeluaran dana kas kecil.
Prosedur Pengisian Kembali Dana Kas Kecil
a. Imprest System; (1) didasarkan atas jumlah uang tunai yang telah dikeluarkan menurut
bukti pengeluaran kas kecil, (2) dicatat dengan mendebit rekening biaya, (3) dilakukan
oleh pemegang kas kecil dengan menggunakan formulir permintaan pengisian kembali
dilampiri bukti pengeluaran kas kecil dan diserahkan ke bagian utang, (4) bagian utang
membuat bukti kas keluar sebesar yang tercantum dan dicatat dalam register bukti kas
keluar.
b. Fluctuating-fund-balance system; (1) didasarkan atas taksiran jumlah uang tunai yang
diperlukan oleh pemegang kas kecil, (2) dicatat dengan mendebit rekening Dana Kas Kecil,
(3) dilakukan oleh pemegang dana kas kecil menggunakan formulir permintaan pengisian
kembali namun tidak dilampiri dengan bukti pengeluaran kas kecil dan dokumen
pendukung karena telah diserahkan pada bagian jurnal untuk kepentingan pencatatan
pengeluaran kas kecil, (4) formulir permintaan pengisian kembali dana kas kecil diserahkan
pada bagian utang untuk selanjutnya diproses seperti pada Imprest System.

PSAK 2008 | 160

Resume Bahan UKT

[SISTEM AKUNTANSI]

SISTEM AKUNTANSI PENGUPAHAN DAN PENGGAJIAN

Sistem akuntansi penggajian digunakan untuk menangani transaksi pembayaran atas


penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan yang mempunyai jenjang jabatan manajer.
Sistem akuntansi pengupahan digunakan untuk menangani transaksi pembayarab atas
penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan pelaksana. Umumnya gaji dibayarkan secara
tetap perbulan, sedangkan upah dibayarkan berdasarkan hari kerja, jam kerja, atau jumlah
satuan produk yang dihasilkan oleh karyawan.
Informasi yang diperlukan manajemen dengan sistem ini:
jumlah biaya gaji dan upah serta rinciannya yang menjadi beban perusahaan dan beban
setiap pisat pertanggung jawaban selama periode akuntansi tertentu.
2. jumlah gaji dan upah yang diterima setiap karyawan selama periode akuintansi tertentu.
1.

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Dokumen yang digunakan:


Dokumen pendukung perubahan gaji dan upah
kartu jam hadir
kartu jam kerja
daftar gaji dan daftar upah
rekap daftar gaji dan rekap daftar upah
surat pernyataan gaji dan upah
amplop gaji dan upah
Bukti kas keluar

1.
2.
3.
4.

Catatan akuntansi yang digunakan:


jurnal umum
kartu harga pokok produk
kartu biaya
kartu penghasilan karyawan

1.
2.
3.
4.
5.

Fungsi yang terkait:


fungsi kepegawaian
fungsi pencatat waktu
fungsi pembuat daftar gaji dan upah
fungsi akuntansi
fungsi keuangan

Jaringan Prosedur yang membentuk sistem:


1. sistem penggajian, terdiri dari:
prosedur pencatatan waktu hadir
prosedur pembuatan daftar gaji
prosedur distribusi biaya gaji
prosedur pembuatan bukti kas keluar
prosedur pembayaran gaji
2. Ristem pengupahan terdiri dari:
prosedur pencatatan waktu hadir
prosedur pencatatan waktu kerja
prosedur pembuatan daftar upah
prosedur distribusi biaya upah
prosedur pembuatan bukti kas keluar
prosedur pembayaran upah
Unsur pengendalian intern:
Organisasi
1. fungsi pembuatan daftar gaji dan upah harus terpisah dari fungsi keuangan
2. fungsi pencatatan waktu hadir harus terpisah dari fungsi operasi
sistem otorisasi

PSAK 2008 | 161

Resume Bahan UKT

[SISTEM AKUNTANSI]

3. setiap orang yang tercantum namanya dalam daftar gaji dan upah harus memiliki surat
keputusan pengangkatan sebagai karyawan perusahaan yang ditandatangani oleh
Direktur utama
4. setiap perubahan gaji dan upah karyawan harus didasarkan pada surat keputusan
Direktur Keuangan
5. setiap potongan atas gaji dan upah karyawan selain dari PPh karyawan harus didasarkan
atas surat potongan gaji dan upah yang diotorisasi oleh fungsi kepegawaian
6. kartu jam hadir harus diotorisasi oleh fungsi pencatat waktu
7. perintah lembur harus diotorisasi oleh kepala departemen karyawan yang bersangkutan
8. daftar gaji dan upah harus diotorisasi oleh fungsi personalia
9. bukti kas keluar untuk pembayaran gaji dan upah harus diotorisasi oleh fungsi akuntansi.
Prosedur Pencatatan
10. perubahan dalam catatan penghasilan karyawan direkonsiliasi dengan daftar gaji dan
upah karyawan
11. tariff upah yang dicantumkan dalam kartu jam kerja diverifikasi kete;itiannya oleh fungsi
akuntansi
Praktik yang Sehat
12. kartu jam hadir harus dibandingkan dengan kartu jam kerja sebelum kartu yang terakhir
ini dipakai sebagai dasr distribusi biaya tenaga kerja langsung
13. pemasukan kartu jam hadir ke dalam mesin pencatat waktu harus diawasi oleh fungsi
pencatat waktu
14. pembuatan daftar gaji dan upah harus diverivikasi kebenaran dan ketelitian
perhitungannya oleh fungsi akuntansi sebelum dilakukan pembayaran
15. perhitungan PPh karyaawan direkonsiliasi dengan catatan penghasilan karyawan
catatan penghasilan karyawan disimpan oleh fungsi pembuat daftar gaji dan upah.

SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN KAS


INDIKATOR
PEMBAGIAN

FUNGSI
yang terkait
Jaringan
PROSEDUR
DOKUMEN
yang
digunakan
CATATAN
Akuntansi
Unsur
pengendalian
Internal

PENERIMAAN KAS
TUNAI : Over the coenter sales, Cash on delivery (COD) sales, Credit
Card Sales.
PIUTANG : Penagih Perusahaan, Pos, lock-box collection plan
TUNAI: Penjualan, Kas, Gudang, Pengiriman, Akuntansi.
PIUTANG: Sekretariat, Penagihan, Kas, Akunt, Pemeriksa intern
Order penjualan, penerimaan kas, penyerahan barang, pencatatan
penjualan tunai, penyetoran kas ke Bank, pencatatan penerimaan kas,
pencatatan HPP.
T: Faktur penjualan tunai, pita register kas, Credit Card sales slip, Bill
of lading, Faktur penjualan COD, Bukti Setor Bank, Rekap HPP
P: Daftar piutang yg jatuh tempo, Srt pemberitahuan, Daftar srt
pemberitahuan, Bukti setor bank, Kuitansi.
Jurnal Penjualan, Jurnal Penerimaan Kas, Jurnal Umum, Kartu
persediaan, Kartu gudang.
Organisasi
1. F.Penjualan hrs terpisah F.kas
2. F.kas hrs terpisah F.Akuntansi
3. Transaksi pnjln tunai oleh smua Fngsi
Sistem Otorisasi& Prosedur Pencatatan
4. Penerimaan order dioto F.Pnjualn
5. Penerimaan kas dioto F.kas LUNAS
6. Pnjualn dg k.kredit dioto bank-nya
7. Pnyrhn brg dioto F.pengiriman
8. Pncatatn ke dlm bk jurnal dioto F.Akun
Praktik yang sehat
9. Faktur pnjln tunai brno urut cetak & diper-TJ-kn o F.Pnjualn
10. Jmlh kas yg dtrm disetor ke bank
11. Pghtngn saldo kas d tgn oleh F.Kas

PSAK 2008 | 162

Resume Bahan UKT


HAL2
PENTING

[SISTEM AKUNTANSI]

Cancelled Check System (perb. INA-USA)


INA tidak mengembalikan CC kepada nasabah, jd hrs ada bukti
dokumen lain ketika menagih piutang (kuitansi)
USA-CCD dikembalikan kepada check issuer, ini memperlancar arus
perpindahan uang anatar individu_sederhana
Dampak Cancelled Check thd penerimaan kas-sangat besar.

SISTEM PENGELUARAN KAS


INDIKATOR
PEMBAGIAN

FUNGSI
yang terkait
Jaringan
PROSEDUR
DOKUMEN
yang
digunakan
CATATAN
Akuntansi
Unsur
pengendalian
Internal

HAL2
PENTING

PENGELUARAN KAS
CEK : Account Payable System, One-time voucher system- cash basis,
One-time voucher payable system-accrual basis, Built-up voucher payable system.
TUNAI : Fluctuating-fund-balance system dan imprest system
F yg memerlukan pengeluaran kas, Kas, Akuntansi, Pemeriksa intern.
Tanpa permintaan cek : Pembuatan BKK, pembayaran kas, pencatatan
pengeluaran kas. Dengan permintaan cek : Permintaan cek, pembuatan BKK,
pembayaran kas, pencatatan pengeluaran kas.
1. Bukti Kas Keluar
2. Cek
3. Permintaan Cek (check request)
1. Jurnal Pengeluaran Kas
2. Register Cek
Organisasi
1. F.Penyimpan kas hrs terpisah dr F.Akuntansi
2. Transaksi penerimaan&pengeluaran kas tidak boleh dilaksnkn sendiri oleh bag. Kasa
Sistem Otorisasi & Prosedur Pencatatan
3. Pengeluaran kas hrs dpt otorisasi dari pejabat berwenang
4. Pmbukaan& penutupn rek bank hrs dpt prsetujuan dr pejabat berwenang
5. Pencatan dlm JPK hrs berd BKK yg dioto dari pejabat berwenang+dok pendukung
Praktik yang Sehat
6. Saldo Kas di tgn hrs dilindungi dr pencurian/penggunaan yg tdk semestinya
7. Dok dasar+pndkg transaksi hrs dicap LUNAS oleh bag Kasa
8. Jika pengeluaran kas kecil akuntansinya dibuat dgn imprest system
9. Secara periodik dilakukn pencocokn jmlh fisik kas di tgn dgn catatan akuntansi
10. Cash in safe & cash in transit diasuransikn dari kerugian
11. Kasir diasuransikan & dilengkapi alat2 pencegah kecurian thdp kas di tangan
12. Semua nomor cek hrs diper-TJ-kn oleh bagian kasa.

-Bagan Alir Dokumen Sistem pengeluaran Kas dengan cek


-Sistem dana Kas kecil : Pembagian(2) Fluctuating-fund-balance & Imprest,Cara
pembentukannya? Prosedur(3): Pembentukan kas kecil, permintaan& per-TJan,
pengisian kembali. Dokumen : BKK, Cek, Permnt penglrn kas kecil, BPKK, Perm
pengisian kmbl KK. Fungsi : Kas, Akuntansi, Pemegang dana KK, Pembayar tunai,
Pemeriksa intern, Cat Akun : JPK, Register cek, Jurnal Pengeluaran DKK.
SISTEM PERSEDIAAN

INDIKATOR

PERSEDIAAN

PEMBAGIAN

Manufaktur: Persediaan Produk Jadi, produk dlm proses, bahan baku,


bahan penolong, bahan habis pakai pabrik, suku cadang
Dagang: Persediaan brg dagangan
Panitia Perhitungan Fisik Persediaan, Fungsi Gudang, Fungsi
Akuntansi
Prosedur pncttn produk jadi, pncttn HPPrdk Jd, perhitungan fisik,
prosedur kompilasi, prosedur penentuan harga pokok persediaan,
prosedur adjustment
Krt Prhtng Fisik (inventory tag), Dftr Hsl Prhtng Fsk (inventory summary
sheet), Bukti Memorial

FUNGSI
yang terkait
Jaringan
PROSEDUR
DOKUMEN
yang
digunakan

PSAK 2008 | 163

Resume Bahan UKT


CATATAN
Akuntansi
Unsur
pengendalian
Internal

[SISTEM AKUNTANSI]

Jurnal Pembelian, Jurnal Retur Pembelian, Krt Persediaan, Krt Gudang,


Jurnal Umum
Organisasi
1. Penghitung fisik o Panitia tdr dr; F.Pmgng Krt Phtng Fisik, F.Phtng,
F.Pngecek
2. Panitia tdr dr karyawan SELAIN krywn F.Gudang & F.Akuntansi
Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan
3. Dftr Hsl Phtng Fisik dttd o Ktua Panitia Phtng Fisik Persediaan
4. Pcatatan hsl phtgn fisik prsdiaan ddsrkn atas Krt Phtng Fsk yg BENAR
5. Hrg satuan yg dcntmkn dlm Dftr Hsl Phtngn brsl dr Krt Prsediaan ybs
6. Adjustment thd Krt Prsediaan ddsrkn pd Info tiap jenis psdiaan yg tcntm
Praktik yang Sehat
7. Krt Phtngn Fsk bno urut tctak & pggunany dptggjwb o F.Pmgng Krt
Phtng Fsk
8. Prhtngn Fsk tiap Jenis Psdiaan dlkkn 2 kali scr Independen o Phtng &
Pncek
9. Kuantitas & data yg lain tcntm dlm bag lain
10. Pralatn & metode yg dgunakn utk ukur & htng kuantitas prsdiaan TELITI

HAL2
PENTING

Ada dua metode pencatatan:


1. Metode Mutasi Perpetual
2. Metode Persediaan Fisik

SISTEM AKTIVA TETAP


INDIKATOR

AKTIVA TETAP

PEMBAGIAN

Tanah dan Perbaikannya, Gedung dan perbaikannya, Mesin dan equipment


pabrik, Mebel, dan Kendaraan
F.pemakai, F.riset & pngembngn, Direktur ybs, Drektur Utama, F.Pembelian,
F.Penerimaan, F. Aktiva Tetap, F.Akuntansi
Sistem Pembelian AT, perolehan AT mell Bangun Sendiri, pngeluarn modal,
phentian AT, transfer AT, revaluasi AT, akuntansi depresiasi AT
Surat pmntaan oto invest, srt pmntaan reparasi, phntian AT, transfer AT, srt
perintah kerja, order pembelian, lap.pnrimaan brg, faktur dr pmasok, bukti kas
keluar, bukti memorial
Kartu AT, Jurnal Umum, Register Buku Kas Keluar

FUNGSI
yang terkait
Jaringan
PROSEDUR
DOKUMEN
yang
digunakan
CATATAN
Akuntansi
Unsur
pengendalian
Internal

HAL2
PENTING

Organisasi
1. F. Pemakai harus tpisah dr F. Akuntansi AT
2. Transks polehan, pnjualan, & phntian AT harus dlaks oleh lbih dr unit org yg bkrja
scr independen
Sistem Otorisasi
3. Anggaran investasi dioto oleh RUPS
4. Srt pnrimaan oto inv, prmntaan oto reparasi, phntian AT , dan transfer AT tetap dioto
oleh Drektur ybs & Drektur Utama
5. Srt perintah kerja dioto Kepala Depart Ybs
6. Srt order pmbelian dioto Pjbt Yg Bwenang
7. Lap. Pnerimaan brg dioto F. Penerimaan
8. Bukti kas keluar dioto F. Akuntansi
9. Bukti memorial dioto Kepala F. Akuntansi
Prosedur Pencatatan
10. Prubhn krt AT hrs ddskn pd Bukti Kas Keluar/Bukti Memorial/Srt Pmntaan Tnsfr AT
yg dlmpiri dgn dok pdukung yg lgkp, yg dioto Pjbt Yg Bwenang
Praktik yang Sehat
11. Scr Periodik dlakukn pncocokn fisik AT dg Kartu AT
12. Pgunaan anggaran investasi sbg Alat Pengendalian Investasi dlm AT
13. Penutupan asuransi AT thd kerugian
14. Kbijakan akuntansi ttg pemisahan capital expenditure & revenur expenditure

Karakteristik AT:
1. Frek tjdny transaksi relatif sedikit, rupiah besar

PSAK 2008 | 164

Resume Bahan UKT

[SISTEM AKUNTANSI]

2. Pengendalian tetap saat perencanaan


3. pengeluaran dibedakan peng. pendapatan & peng. modal

SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN

INDIKATOR

PENJUALAN

PEMBAGIAN

Tunai
Kredit : Kartu Kredit Perush & Kartu Kredit Biasa
F.Kredit, F.Penjualan, F.Gudang, F.Pengiriman, F. Akuntansi,
F.Penagihan
Prosedur Order Penjualan, Pengiriman Barang, Pencatatan Piutang,
Penagihan, Pencatatan Penjualan
Surat order pengiriman dan tembusannya, Faktur dan tembusannya,
Rekapitulasi HPP, Bukti Memorial

FUNGSI
yang terkait
Jaringan
PROSEDUR
DOKUMEN
yang
digunakan
CATATAN
Akuntansi
Unsur
pengendalian
Internal

HAL2
PENTING

Jurnal Penjualan, Kartu Piutang, Kartu Persediaan, Kartu Gudang,


Jurnal Umum
Organisasi
1. F.Penjualan hrs tpisah F.Kredit
2. F.Akuntansi hrs tpisah F.Penjualan & F.Kredit
3. F.Akuntansi hrs tpisah F.Kas
4. Transasaksi penjualan hrs dilakukan oleh ke-6 F.Terkait
Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan
5. Pnerimaan order dioto F.Penjualan
6. Psetujuan pemberian kredit dgn credit copy
7. Pngiriman dg ttd dan cap SUDAH DIKIRIM
8. Pnetapan hrg jual dll ditangan Direktur Pemasaran
9. Tjd Piutang dioto F.Penagihan
10. Pncttn dioto F.Akuntansi dg ttd pd dok.sumber
11. Pncttn tjd piutang ddsrkn Faktur Penjualan
Praktik yang Sehat
12. Surat order pengiriman bno urut tctk dip-TJ-kn F.Penjualan
13. Faktur penjualan bno urut tctk dip-TJ-kn F.Penagihan
14. Scr Periodik F.Akuntansi kirim A/R Statement kpd tiap debitur
15. Scr Periodik adakan Rekonsiliasi Krt Piutang dg Rek. Kontrol Pitang dlm
Bk Besar

Prosedur Pengendalian Manual dalam EDP :


1. Batch totals oleh Bag.Penagihan
2. verifikasi log oleh Grup Pengawas
3. keying dan verifikasi oleh Konversi Data

SISTEM AKUNTANSI PIUTANG

INDIKATOR

PIUTANG

PEMBAGIAN
FUNGSI
yang terkait
Jaringan
PROSEDUR
DOKUMEN
yang
digunakan
CATATAN
Akuntansi

Berdasarkan Umur
F. Akuntansi, F.Penagihan/Penerimaan Kas
Prosedur dari Penjualan Kredit, Penerimaan Kas, Retur Penjualan s.d.
Penghapusan Piutang
Faktur Penjualan, Bukti Kas Masuk, Memo Kredit, Bukti Memorial (journal
voucher)
Jurnal Penjualan, J.Retur Penjualan, J.Umum, J.Penerimaan Kas, Kartu Piutang

PSAK 2008 | 165

Resume Bahan UKT


Unsur
pengendalian
Internal

HAL2
PENTING

[SISTEM AKUNTANSI]

Tugas Fungsi Akuntansi dlm hub dg Pncttn Piutang


1. Mnylggrakan cttn piutang kpd stiap debitur Kartu Piutang atau Arsip
Faktur Terbuka (open invoice file)
2. Mghasilkan Pernyataan Piutang (A/R statement)
3. Mnylggrakan cttn Riwayat Kredit debitur
Metode Pencatatan Piutang
1. Metode Konvensional
2. Metode posting langsung ke Kartu Piutang / Prnytaan Piutang
3. Metode pencatatan Tanpa Buku Pembantu (ledgerless bookeeping)
4. Metode pencatatan dg Komputer
Prosedur Pernyataan Piutang
1. Prnytaan Saldo Akhir Bulan (balance-end-of-month statement)
2. Prnytaan Satuan (unit statement)
3. Prnytaan Saldo Bjalan dg Rek. Konvesional (running balance st with
conventional account)
4. Prnytaan Faktur yg Belum Dilunasi (open item statement)
Ada 5 Metode Distribusi:
1. Columnar method
2. Unit account and columnar account merhod
3. Summary strip and unit ticket method
4. Register method
5. Distribusi dg Komputer

PSAK 2008 | 166

Anda mungkin juga menyukai