[SISTEM AKUNTANSI]
SISTEM AKUNTANSI
Sistem adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan yang lainnya, yang
berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.
Sistem Akuntansi adalah organisasi formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasi sedemikian
rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna
memudahkan pengelolaan perusahaan.
Unsur sistem akuntansi pokok:
1. Formulir
2. Jurnal
3. Buku besar
4. Buku pembantu
5. Laporan
Sistem adalah jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melakukan
kegiatan pokok perusahaan.
Prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara
seragam transaksi perusahan yang terjadi berulang-ulang.
Komponen bangunan sistem informasi yang terdiri dari enam blok, yaitu:
1. Blok Masukan (Input Block)
Masukan adalah data yang dimasukkan ke dalam sistem informasi beserta metode dan
media yang digunakan untuk menangkap dan memasukkan data tersebut ke dalam sistem.
2. Blok Model (Model Block)
Blok model terdiri dari logico-mathemathical models yang mengolah masukan dan data yang
disimpan, dengan berbagai cara, untuk memproduksi hasil yang dikehendaki atau keluaran.
3. Blok Keluaran (Output Block)
Produk suatu sistem informasi adalah keluaran yang berupa informasi yang bermutu dan
dokumen untuk setiap tingkat manajemen dan semua pemakai informasi, baik pemakai intern
maupun pemakai ekstern.
4. Blok Teknologi (Technology Block)
Teknologi menangkap masukan, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data,
menghasilkan dan menyampaikan keluaran, serta mengendalikan seluruh sistem.
5. Blok Basis Data (Data Base Block)
Basis data merupakan tempat untuk menyimpan data yang digunakan untuk melayani
kebutuhan pemakai informasi.
6. Blok Pengendalian (Control Block)
Untuk menjalankan kegiatan pokok perusahaan, umumnya dirancang sistem akuntansi yang
terdiri dari:
1. Sistem akuntansi pokok
2. Sistem akuntansi piutang
3. Sistem akuntansi utang
4. Sistem akuntansi penggajian dan pengupahan
5. Sistem akuntansi biaya
6. Sistem akuntansi kas
7. Sistem akuntansi persediaan
8. Sistem akuntansi aktiva tetap
Tujuan umum pengembangan sistem akuntansi:
1. Untuk menyediakan sistem informasi bagi pengelolaan kegiatan usaha baru
2. Untuk memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah ada
3. Untuk memperbaiki perbaikan sistem akuntansi dan pengecekan intern, yaitu untuk
memperbaiki tingkat keandalaninformasi akuntansi dan untuk menyediakan catatan lengkap
mengenai pertanggungjawaban dan perlindungan kekayaan.
4. Untuk mengurangi biaya klerikal dalam penyelenggaraan catatan akuntansi.
Berdasarkan tujuan pengembangan sistem akuntansi tersebut diatas, penugasan pengembangan
sistem akuntansi dapat berbentuk seperti berikut:
1. Pengembangan suatu sistem akuntansi baru yang lengkap.
[SISTEM AKUNTANSI]
2. Perluasan sistem akuntansi yang sekarang dipakai untuk mencakup kegiatan bisnis yang
baru.
3. Perbaikan berbagai tahap sistem dan prosedur yang sekarang digunakan.
Pekerjaan pengembangan sistem dilakukan oleh: analis sistem yang bekerja dalam perusahaan
atau profesi akuntan publik.
Sistem Akuntansi Untuk Melaksanakan Bisnis
Sistem akuntansi tidak hanya digunakan untuk mencatat transaksi keuangan yang telah terjadi,
namun juga dalam bisnis.
Cancelled Check
Cancelled Check adalah cek yang diterima kembali oleh pembuat cek melalui sistem
perbankan, setelah cek tersebut digunakan sebagai alat pembayaran.
Berbeda dengan voided check yaitu cek yang rusak dan dibatalkan oleh pembuat cek
sebagai alat pembayaran.
COD Sale berbeda dengan over the counter sale.
Over the counter sale adalah sistem penjualan dimana pembeli datang ke perusahaan,
melakukan pemilihan barang, melakukan pembayaran dan menerima barang. COD Sale
penjual mengirimkan katalog kepada calon pembeli. Penjual mengirimkan barang yang
dipesan pembeli lewat kantor pos dengan menggunakan COD Sale. Artinya pembeli
diberi tahu barangnya sudah datang, diberikan apabila sudah dibayar.
Unattended Gasoline Station
Unattended Gasoline Station adalah tempat penjualan bensin yang tidak dijaga oleh
orang. Pembeli melakukan dengan pembelian dengan cara memasukkan kartu kredit ke
dalam ekuipmen dan menuangkan sendiri bensin kedalam tangki mobilnya.
Bisnis Kartu Kredit
Bisnis kartu kredit pada dasarnya merupakan bisnis yang menjual jasa penagihan
kepada perusahaan penjual barang dan jasa melalui sistem penagihan.
METODOLOGI PENGEMBANGAN SISTEM AKUNTANSI
Metodologi pengembangan system adalah langkah-langkah yang dilalui analis system dalam
mengembangkan system akuntansi.
Pengembangan system akuntansi dilaksanakan melalui tiga tahap:
ANALISIS SISTEM
Dalam tahap ini, analis system membantu pemakai informasi dalam mendefinisikan informasi
yang diperlukan oleh pemakai untuk melaksanakan pekerjaannya.
Analisis system dibagi menjadi empat tahap:
1. Analisis pendahuluan
Dalam analisis pendahuluan ini, analis system mengumpulkan informasi untuk
memperoleh gambaran menyeluruh.
2. Penyusunan usulan pelaksanaan analisis system
Tujuan dokumen Usulan Pelaksanaan Analisis Sistem adalah mempertemukan
kebutuhan pemakai informasi dengan kebutuhan pemakai informasi menurut analis
system.Dokumen itu menjelaskan:
a. Alasan dilakukannya pengembangan system
b. Pernyataan khusus tentang persyaratan kinerja yang diharapkan dari system
akuntansi
c. Batasan luas analisis system
d. Identifikasi informasi yang kemungkinan harus dikumpulkan
e. Identifikasi sumber potensial yang dapat menyediakan informasi
f. Daftar titik pengecekan untuk mengecek perkembangan analis system.
3. Pelaksanaan analisis system
Pelaksanaan analisis system didasarkan pada rencana kerja yang dituangkan dalam
usulan pelaksanaan Analisis.Langkah-langkahnya antara lain:
Analisis yang dhasilkan system sekarang
Menganalisis transaksi
Mempelajari jurnal
Mempelajari buku besar.
[SISTEM AKUNTANSI]
DESAIN SISTEM
Desain adalah proses penerjemahan kebutuhan pemakai informasi kedalam alternatif rancangan
system akuntansi yang diajukan kepada pemakai informasi untuk dipertimbangkan.
Tahap desain system:
1. Desain system secara garis besar
Informasi yang diperlukan.
a. Informasi yang dibutuhkan pemakai beserta persyaratan-persyaratan yang melekat
dalam informasi tersebut.
b. Luas system
c. Smber daya ang dimiliki perusahaan.
2. Penyusunan usulan desain system secara garis besar
Isi usulan dsain system secara garis besar:
a. Pernyataan kembali alasan dilakukan
b. Berbagai alternatif system akuntansi yang dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan
pemakai.
c. Sumber daya yang diperlukan untuk mengimplementasikan dan mempertahankan
masing-masing alternatif desain
d. Asumsi kritis atau masalah yang belum terpecahkan
3. Evaluasi system
4. Penyusunan laporan final desain system secara garis besar
5. desain system secara rinci
6. Penyusunan laporan final desain system secara rinci.
IMPLEMENTASI SISTEM
Implementasi system adalah pendidikan dan pelatihan pemakai informasi, pelatihan dan
koordinasi teknis yang akan menjalankan system, pengujian system yang baru, dan perancangan
system informasi.
Pada tahap implementai ini, analis system menyusun informasi yang terdiri dari dua bagian yaitu
Rencana Implementasi system dan Laporan Final Implementasi Sistem.
Perubahan dari system lama ke system baru memerlukan pendekatan konversi tertentu, yaitu:
1. Konversi langsung
Konversi langsung adalah implementasi system baru secara langsung dan menghentikan
segera pemakain system yang lama.
2. Konversi parallel
[SISTEM AKUNTANSI]
Konversi parallel adalah implementasi system baru secara bersamaan dengan pemakaian
system yang lama selama jangka waktu tertentu.
3. konversi pendekatan modular
Seringkali disebut pendekatan pilot project.
Konversi modular adalah implementasi system baru ke dalam organisasi secara sebagiansebagian
4. Konversi phase-in
Mirip dengan konversi modular namun pembagian informasi berdasarkansistemnya sendiri.
SIMBOL Untuk Pembuatan Bagan Alir Data (Data Flow Diagram)
Bagan alir Data (Data Flow Diagram)
Adalah suatu model yang menggambarkan aliran data dan proses untuk mengolah data
dalam suatu sistem
Bagan Alir Document (Document Flowchart)
Dokumen
Dokumen&
tembusannya.
Penghubun
g halaman
yang beda
Kegiatan
manual
Catatan
Arsip
sementa
ra
Penghubung
halaman
Keying (typing,
verifying)
Keputu
san
On-line
computer
process
Mulai/berakhir
(terminal)
Arsip
Permanen
yang
sama
On-line
Storage
FORMULIR
Formulir adalah secarik kertas yang memiliki ruang untuk diisi.Definisi formulir tersebut
dibuat pada waktu komputer belum digunakan secara luas dalam bisnis. Formulir dapat berupa
kertas atau dapat berupa formulir elektronik. Formulirn elektronik merupakan ruang yang
ditayangkan dalam layar komputer yang digunakan untuk menangkap data yang akan diolah
dalam pengolahan data elektronik.
Penggunaan formulir elektronik sebagai media untuk menangkap data yang akan diolah
dalam pengolahan data elektronik memiliki berbagai manfaat
tidak pernah kehabisan formulir
tidak pernah ketinggalan jaman
ketidakefisienan formulir dapat dihindari
tidak dimungkinkan penggunaan formulir yang salah
kecepatan pengisian formulir
penangkapan data dilakukan sekali
tidak ada data yang mengambang
kemudahan dalam pengelolaan formulir
Dalam perusahaan, formulir bermanfaat untuk:
menetapkan tanggung jawab timbulnya transaksi bisnis perusahaan
[SISTEM AKUNTANSI]
[SISTEM AKUNTANSI]
Informasi yang diperlukan dalam merancang kembali suatu formulir adalah informasi
yang bersangkutan dengan formulir itu sendiri
yang bersangkutan debgan kegiatan penyediaan , pengisian, dan pencatatan informasi dari
formulir tersebut
Ditinjau dari pengolahan data akuntansi, formulir atau dokumen dapat digolongkan
menjadi dua macam
dokumen sumber (source document)
adalah dokumen yang dipakai sebagi dasar pencatatan ke dalam jurnal atau buku
pembantu
dokumen pendukung (supporting document atau corroborating document.)
adalah dokumen yang melampiri dokumen sumber sebagai bukti sahihnya transaksi yang
direkam dalam dokumen sumber.
JURNAL
Jurnal merupakan catatan akuntansi permanen yang pertama yang digunakan untuk
mencatat transaksi keuangan perusahaan secara kronologis.Di satu pihak jurnal dipakai sebagai
petunjuk untuk menemukan sumber data transaksi, dan di lain pihak merupakan penyedia
ringkasan data yang akan ditampung dalam rekening-rekening buku besar.Untuk perusahaan
yang transaksinya sedikit jenisnya dan rendah frewkuensinya, jurnal umum sudah buku besar
memadai untuk mencatat secara permanen transaksi perusahaan yang terjadi. Jika jenis
transaksi semakin banyak dan frekuensinya tinggi, jurnal umum perlu dipecah menjadi jurnal
khusus.
Alasan pemecahan jurnal umum adalah
untuk mengumpulkan dan menggolongkan transaksi yang sama yang frekuensi terjadinya
tinggi.
untuk mengurangi pekerjaan pembukuan ke dalam buku besar dan untuk menggolongkan
transaksi yang dicatat
untuk memungkinkan pengerjaan pencatatan transaksi ke dalam jurnal dilakukan oleh
beberapa orang
untuk menciptakan pengendalian intern
Dalam perancangan jurnal, harus diperhatikan prinsip-prinsip dasar berikut ini
harus tersedia jurnal dalam jumlah yang memadai sehingga memungkinkan perusahaan
untuk menggunakan karyawan dalam mencatat dengan segala transaksi keuangan yang
terjadi
jurnal akan digunakan untuk memisahkan transaksi ke dalam penggolongan pokok tertentu
untuk mengurangi pekerjaan pembukuan yang rinci, harus digunakan kolom-kolom khusus
dalam jurnal, sehingga memungkinkan pembukuan (posting) jumlah perkolom ke dalam
rekening yang bersangkutan di dalam buku besar
nama kolom dalam jurnal harus sesuai dengan nama rekening yang bersangkutan dalam
buku besar, yang akan menerima jumlah yang akan dibukukan dalam jurnal
kolom-kolom dalam jurnal digunakan untuk mengumpulkan angka yang akan diringkas
dalam rekening yang bersangkutan dalam buku besar
sedapat mungkin jurnal harus dirancang sedemikian rupa sehingga pekerjaan menyalin
informasi dari dokumen sumbernya dibuat sangat minimum
harus ditetapkan hubungan antara dokumen sumber tertentu dengan jurnal sehingga
pertanggungjawaban kebenaran informasi dapat ditentukan
Di samping jurnal umum, jurnal khusus yang biasa dipakai perusahaan adalah
jurnal penjualan
jurnal pembelian
jurnal penerimaan kas
jurnal pengeluaran kas
Pencatatan ke dalam jurnal dapat dilakukan dengan berbagai cara berikut ini
dengan pena
Informasi dalam dokumen sumber disalin dalam jurnal dengan menggunakan tulisan
tangan.
dokumen
sumber
[SISTEM AKUNTANSI]
buku
besar
jurnal
Jurnal
jurnal diperoleh dari pembuatan
dokumen sumber dan posting ke buku pembantu
Buku
Pembantu
dokumen
sumber
membuat
rekap
dokumen
sumber
secara
periodik
rekap
Dokumen
Sumber
Dokumen
Sumber
Buku
Besar
dengan komputer
Arsip
Transaksi
Dokumen
sumber
Terminal
arsip induk
yang belum
dimutakhirkan
Run
Updating
arsip induk
yang telah
dimutakhirkan
[SISTEM AKUNTANSI]
[SISTEM AKUNTANSI]
rerangka kode harus secara logis memenuhi kebutuhan pemakai dan ,metode pengolahan
data yang digunakan
setiap kode harus mewakili secara unik unsur yang diberi kode
desain kode harus mudah disesuaikan dengan tuntutan perubahan
Posting ke dalam buku besar dan buku pembantu dapat dilakukan dengan salah satu di
antara 4 metode berikut ini
posting jurnal ke dalam rekening buku besar dengan tulisan tangan dan posting dokumen
sumber ke dalam rekening buku pembantu dengan cara yang sama
posting dokumen sumber ke dalam rekening buku pembantu yang menghasilkan jurnal
sebagai tembusan posting ke dalam rekening tersebut
posting ke dalam buku pembantu sebagai akibat pengisian dokumen sumber, yang
sekaligus menghasilkan jurnal sebagai tembusan pengisian bukti tersebut
pembukuan tanpa buku pembantu (ledgerless bookkeeping)
Dokumen sumber atau media dapat dibagi menjadi 2 golongan
Media tunggal
adalah dokumen sumber yang hanya berisi satu rekening yang didebit atau satu rekening
yang dikredit
Media Campuran
adalah dokumen yang berisi lebih dari satu rekening yang dikredit atau lebih dari satu
rekening yang didebit. Media campuran di posting ke rekening pembantu dengan salah satu
diantara 2 cara berikut
1. random posting
karakteristik random posting
setiap media hanya diambil sekali untuk diposting ke dalam rekening
rekening dapat diambil lebih dari satu kali selama periode posting
1. exhaust posting
karakteristik exhaust posting
o setiap rekening hanya diambil sekali untuk diisi posting dari media
o media dapat diambil lebih dari satu kali untuk diposting ke dalam rekening
selama periode posting.
[SISTEM AKUNTANSI]
Untuk menciptakan pengendalian intern dalam perusahaan, unsur yang perlu dirancang
adalah wewenang dan prosedur pencatatan yang memberilan perlindungan yang cukup terhadap
kekayaan, utang, pendapatan dan biaya. Dalam organisasi, setiap transaksi hanya terjadi atas
dasar otorisasi dari pejabat yang memiliki wewenang untuk menyetujui terjadinya transaksi
tersebut. Oleh karena itu, dalam organisasi harus dibuat sistem yang mengatur pembagian
wewenang untuk otorisasi atas terlaksananya setiap transaksi. Prosedur pencatatan yang baik
akan menjamin data yang direkam dalam formulir dicatat dalam catatan akuntansi dengan tingkat
ketelitian dan keandalan yang tinggi. Dengan demikian sistem otorisasi akan menjamin
dihasilkannya dokumen pembukuan yang dapat dipercaya, sehingga akan menjadi masukan
yang dapat dipercaya bagi proses akuntansi. Selanjutnya, prosedur pencatatan yang baik akan
menghasilkan informasi yang teliti dan dapat dipercaya mengenai kekayaan, utang, pendapatan
dan biaya.
Untuk menciptakan pengendalian intern, perlu dirancang berbagai metode untuk
merekayasapraktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit organisasi.
Adapun cara-cara yang umumnya ditempuh oleh perusahaan dalam menciptakan praktik yang
sehat adalah: (1) penggunaan formulir bernomor urut tercetak yang pemakaiannya harus
dipertanggungjawabkan oleh yang berwenang, (2) pemeriksaan mendadak (surprised audit), (3)
setiap transaksib tidak boleh dilaksanakan dari awal sampai akhir oleh satu orang atau satu unit
organisasi, tanpa campur tangan dari orang atau unit organisasi yang lain, (4) perputaran jabatan
(job rotation), (5) keharusan pengambilan cuti oleh karyawan yang berhak, (6) secara periodik
diadakan pencocokan fisik kekayaan dengan catatan, (7) pembentukan unit organisasi yang
bertugas untuk mengecek efektivitas unsur-unsur pengendalian intern yang lain.
Untuk menciptakan pengendalian intern perusahaan, perlu diperoleh mutu karyawan
yang sesuai dengan tanggung jawabnya. Untuk mendapatkan karyawan yang kompeten dan
dapat dipercaya, berbagai cara berikut dapat ditempuh: (1) seleksi calon karyawan berdasarkan
persyaratan yang dituntut oleh pekerjaannya, (2) pengembangan pendidikan karyawan selama
menjadi karyawan perusahaan, sesuai dengan perkembangan tuntutan pekerjaannya.
Efektivitas pengendalian intern dalam suatu perusahaan dipengaruhi oleh lingkungan
pengendalian intern. Lingkungan pengendalian mencerminkan sikap dan tindakan para pemilik
dan manajer perusahaan mengfenai pentingnya pengendalian intern perusahaan. Efektivitas
unsur pengendalian intern oleh atmosfer yang diciptakan lingkungan pengendalian. Lingkungan
pengendalian mempunyai empat unsur: (1) filosofi dan gaya operasi, (2) berfungsinya dewan
komisaris dan komite pemeriksaan, (3) metode pengendalian manajemen, (4) kesadaran
pengendalian.
Tanggung jawab untuk mengembangkan dan mengoperasikan pengendalian intern
akuntansi yang baik dalam perusahaan adalah terletak di tangan manajemen puncak, karena di
pundak merekalah tanggung jawab atas pengelolaan dana yang dipercayakan oleh pemilik
perusahaan terletak.
Manajemen puncak seringkali mempunyai konsep yang salah mengenai sitem
pengendalian intern. Konsep yang salah tersebut meliputi: (1) sistem pengendalian intern dikira
merupakan tanggung jawab direktur keuangan saja, sehingga direksi umumnya menyerahkan
pengembangannya kepada direktur keuangan tanpa dukungan penuh dari direksi lainnya, (2)
manajemen puncak mempunyai persepsi bahwa sistem pengendalian intern dapat menggantikan
kekurang-ahliannya dalam mengelola perusahaan, (3) sistem pengendalian seringkali disamakan
dengan unit organisasi yang disebut dengan satuan pengawas intern dalam perusahaan.
Sistem pengendalian intern dalam perusahaan yang menggunakan manual system dalam
akuntansinya lebih dititkberatkan pada orang yang melaksanakan sistem tersebut atau dengan
kata lain lebih berorientasi pada orang (people-oriented system). Sedangkan pengendalian intern
yang mengugunakan pengolahan data elektronik berorientasi pada komputer (computer-oriented
system).
Pengendalian intern akuntansi dalam lingkungan pengolahan data elektronik dibagi
menjadi dua: (1) pengendalian umum (general control), (2) pengendalian aplikasi (application
control). Pengendalian umum merupakan standar dan panduan yang digunakan oleh karyawan
untuk melaksanakan fungsinya. Dalam lingkungan pengolahan data elektronik, pengendalian
umum meliputi: dokumentasi sitem, prosedur pengembangan dan perubahan sistem, dan metode
operasi fasilitas pengolahan data. Pengendalian aplikasi terutama bersangkutan dengan ketelitian
dan kelengkapan data dalam aplikasi tertentu. Pengendalian aplikasi dirancang untuk menjamin
bahwa pencatatan, penggolongan, dan peringkasan transaksi yang telah diotorisasi dan
pemutakhiran arsip induk (master file). Deapat menghasilkaninformasi yang teliti dan lengkap
[SISTEM AKUNTANSI]
pada waktu yang seharusnya. Pengendalian aplikasi dapat dibagi menjadidua: (1) pengendalian
preventif dan (2) pengendalian detekttif atau pengendalian yang bersifat korektif.
[SISTEM AKUNTANSI]
3. Surat Order Pembelian; untuk memesan barang pada pemasok terpilih. Terdiri dari
beberapa tembusan, yaitu:
a. Surat Order Pembelian, merupakan lembar pertama, dikirim pada pemasok
sebagai order resmi yang dikeluarkan perusahaan.
b. Tembusan pengakuan oleh pemasok, dikirim pada pemasok, dimintakan
tanda tangan dari pemasok tersebut, dan dikirim kembali ke perusahaan
sebagai bukti telah diterima dan disetujuinya order pembelian.
c. Tembusan bagi unit peminta barang, dikirimkan pada fungsi yang meminta
pembelian bahwa barang yang dimintanya telah dipesan.
d. Arsip tanggal penerimaan, disimpan oleh fungsi pembelian menurut tanggal
penerimaan barang yang diharapkan.
e. Arsip pemasok, disimpan oleh fungsi pembelian menurut nama pemasok,
sebagai dasar untuk mencari informasi tentang pemasok.
f. Tembusan fungsi penerimaan, dikirim ke fungsi penerimaan sebagai
otorisasi untuk menerima barang yang jenis, spesifikasi, mutu, kuantitas, dan
pemasoknya seperti yang tercantum dalam dokumen tersebut.
g. Tembusan fungsi akuntansi, dikirim ke fungsi akuntansi sebagai salah satu
dasar untuk mencatat kewajiban yang timbul dari transaksi pembelian.
4. Laporan Penerimaan Barang; dibuat oleh fungsi penerimaan untuk menunjukkan
bahwa barang yang diterima dari pemasok telah memenuhi jenis, spesifikasi, mutu,
dan kuantitas seperti yang tercantum dalam SOP.
5. Surat Perubahan Order Pembelian; digunakan untuk memberitahu secara resmi
adanya perubahan kuantitas, jadwal penyerahan barang, spesifikasi, penggantian, dll
pada pemasok yang bersangkutan.
6. Bukti Kas Keluar; dibuat oleh fungsi akuntansi untuk dasar pencatatan transaksi
pembelian, juga berfungsi sebagai peruntah pengeluaran kas untuk pembayaran
utang pada pemasok dan berfungsi sebagai surat pemberitahuan pada kreditur
mengenai maksud pembayaran.
Catatan Akuntansi yang Digunakan:
1. Register Bukti Kas Keluar (voucher register), digunakan untuk mencatat transaksi
pembelian jika dalam pencatatan utangnya perusahaan menggunakan voucher
payable prosedure.
2. Jurnal Pembelian, digunakan untuk mencatat transaksi pembelian jika perusahaan
menggunakan account payable prosedure.
3. Kartu Utang, jika perusahaan menggunakan account payable prosedure, buku
pembantu yang digunakan untuk mencatat utang pada pemasok adalah kartu utang.
Jika dalam pencatatan utangnya perusahaan menggunakan voucher payable
prosedure,yang berfungsi sebagai catatan utang adalah arsip bukti kas keluar yang
belum dibayar.
4. Kartu Persediaan, digunakan untuk mencatat harga pokok persediaan yang dibeli.
Unsur Pengendalian Intern:
1. Organisasi
a. Fungsi pembelian harus terpisah dari fungsi penerimaan
b. Fungsi pembelian harus terpisah dari fungsi akuntansi
c. Fungsi penerimaan harus terpisah dari fungsi penyimpanan barang
d. Transaksi harus dilakukan oleh lebih dari satu orang atau lebih dari satu
fungsi
2. Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan
a. Surat permintan pembelian diotorisasi oleh fungsi gudang untuk barang
yang disimpan dalam gudang atau oleh kepala fungsi pemakai barang untuk
barang yang langsung pakai
b. Surat order pembelian diotorisasi oleh fungsi pembelian atau pejabat yang
lebih tinggi.
c. Laporan penerimaan barang diotorisasi oleh fungsi penerimaan
d. Bukti kas keluar diotorisasi oleh fungsi akuntansi atau pejabat yang lebih
tinggi
e. Pencatatan ke dalam catatan akuntansi harus didasarkan atas dokumen
sumber yang dilampiri dengan dokumen pendukung yang lengkap
f. Pencatatan ke dalam catatan akuntansi harus dilakukan oleh karyawan yang
diberi wewenang untuk itu
[SISTEM AKUNTANSI]
[SISTEM AKUNTANSI]
1. Prosedur Perintah Retur Pembelian, terjadi atas perintah fungsi pembelian pada
fungsi pengiriman untuk mengirimkan kembali barangyang telah diterima oleh fungsi
penerimaan pada pemasok yang bersangkutan. Dokumen yang digunakan adalah
memo debit.
2. Prosedur Pengiriman Barang, fungsi pengiriman mengirimkan barang pada
pemasok sesuai perintah retur pembelian yang tercantum dalam memo debit dan
membuat laporan pengiriman barang.
3. Prosedur Pencatatan Utang, fungsi akuntansi memeriksa dokumen-dokumen yang
berhubungan dengan retur pembelian (memo debit dan laporan pengiriman barang)
dan menyelenggarakan pencatatan berkurangnya utang dalam kartu utang atau
mengarsipkan dokumen memo debit sebagai pengurang utang.
Unsur Pengendalian Intern
1. Organisasi
a. Fungsi pembelian harus terpisah dari fungsi akuntansi
b. Transaksi harus dilakukan oleh lebih daro satu orang atau lebih dari satu unit
organisasi
2. Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan
a. Memo debit untuk retur pembelian diotorisasi oleh fungsi pembelian
b. Laporan pengiriman barang untuk retur pembelian diotorisasi oleh fungsi
pengiriman
c. Pencatatan ke dalam catatan akuntansi harus didasarkan atas dokumen
sumber yang dilampiri dengan dokumen pendukung yang lengkap
d. Pencatatan ke dalam catatan akuntansi harus dilakukan oleh karyawan yang
diberi wewenang untuk itu
3. Praktik yang Sehat
a. Penggunaan formulir bernomor urut tercetak
b. Catatan yang berfungsi sebagai buku pembentu utang secara periodik
direkonsiliasi dengan rekening kontrol utang dalam buku besar
2.
[SISTEM AKUNTANSI]
Tidak diselenggarakan kartu utang, namun digunakan arsip voucher (bukti kas keluar)
yang disimpan dalam arsip menurut abjad atau menurut tanggal jatuh temponya. Arsip
bukti kas keluar sebagai catatan utang.
Dokumen yang Digunakan adalah bukti kas keluar dan cek. Bukti kas keluar
merupakan formulir pokok yang berfungsi:
a. Sebagai surat perintah pada bagian kasa untuk malakukan pengeluaran kas
sejumlah yang tercantum di dalalmnya.
b. Sebagai pemberitahuan pada kreditor mengenai tujuan pembayarannya
c. sebagai media untuk dasar pencatatan utang dan persediaan atau distribusi
lain
Catatan Akuntansi yang Digunakan:
a. Register bukti kas keluar ( voucher register)
b. Register cek (check register)
Prosedur Pencatatan Utang:
1. One-time voucher procedure, dalam setiap faktur dari pemasok dibuatkan satu
set voucher (terdiri dari 3 lembar). Prosedur ini dibadi menjadi 2 jenis:
a. One-time voucher procedure dengan dasar tunai (cash basis), faktur
yang diterima oleh fungsi akuntansi dari pemasok disimpan dalam arsip
sementara menurut tanggal jatuh temponya. Pada saat jatuh tempo faktur
tersebut oleh fungsi akuntansi membuat bukti kas keluar dan kemudian
mencatatnya dalam jurnal pengeluaran kas. Tidak ada catatan formal
mengenai faktur yang belum dibayar.
b.One-time voucher procedure dengan dasar waktu (accrual basis)
atau full-fledged voucher system, saat faktur diterima oleh bagisn utang
dari pemasok langsung dibuatkan bukti kas keluar oleh bagian utang yang
kemudian atas dasar dokumen ini dilakukan pencatatan transaksi
pembelian dalam register bukti kas keluar. Pada saat faktur jatuh tempo,
dokumen ini dikirimkan ke bagian kasa sebagai dasar untuk membuat cek
untuk dibayarkan pada pemasok. Pengeluaran cek ini dicatat dalam jurnal
pengeluaran kas
2. Built-up Voucher Procedure, satu set voucher dapat digunakan untuk
menampung lebih dari satu faktur dari pemasok. Faktur yang diterima oleh
fungsi akuntansi dicatat dalam bukti kas keluar, kemudian dilampiri fakturnya
disimpan sementara dalam arsip menurut abjad . Bukti kas keluar dikembalikan
dalam arsip bukti kas keluar yang belum dibayar (unpaid voucher file) untuk
nantinya pada saat jatuh tempo dibuatkan cek oleh fungsi keuangan dan
dikembalikan ke fungsi akuntansi sebagai paid voucher file.
C. Distribusi Pembelian
Terdapat 5 metode, yaitu:
1. Metode Jurnal Berkolom atau spread sheet
Dapat digunakan; (1) jurnal pengeluaran kas, harus disediakan kolom-kolom untuk
menampung klasifikasi pokok yang diinginkan, merupakan distribusi dengan dasar
tunai, (2) jurnal pembelian, dibentuk kolom-kolom untuk distribusi debit dari transaksi
pembelian, menggunakan dasar waktu, (3) register bukti kas keluar, disediakan kolomkolom sesuai dengan kalsisfikasi pokok biaya dan persediaan
2. Metode Rekening Berkolom
Sumber informasi untuk posting ke dalam rekening berkolom adalah register bukti kas
keluar.
3. Metode Rekening Tunggal (unit accout method)
(1) faktur yang telah disetujui untuk dibayar disortasi menurut klasifikasi yang
dikehendaki, (2) dari faktur yang disertai tersebut dibuat prelist tape, (3) faktur tersebut
diposting ke dalam rekening yang bersangkutan(misalnya biaya menurut departemen),
(4) laporan dibuat berdasarkan informasi yang terkumpul dalam rekening
4. Metode Tiket Tunggal (unit ticket method)
Bukti kas keluar yang berupa media campuran dibuat tiket tunggal untuk setiap unsur
klasifikasi yang tercantum di dalamnya. Tiket tunggal ini direkap dan hasilnya dipakai
sebagai dasar posting ke dalam rekening kontrol yang bersangkutan dalam buku
besar. Tiket ini diarsipkan menurut nomor rekening dalam klasifikasi, pada akhir bulan
5.
[SISTEM AKUNTANSI]
dari arsip tiket ini direkap dan hasilnya dicatat dalam summary strip, yang berfungsi
sebagai laporan.
Metode Distribusi dengan komputer
Dilakukan dengan memberikan kode transaksi yang terjadi sesuai dengan klasifikasi
yang diinginkan, misalnya pendebitan rekening biaya yang terjadi diklasifikasi menurut
jenis biaya, pusat pertanggungjawaban, dan produk. Proses sortasi akan dilakukan
oleh komputer melalui program.
[SISTEM AKUNTANSI]
[SISTEM AKUNTANSI]
jath tempo, oleh baian utang bukti kas keluar dilampiri dengan dokumen
pendukung diserahkan ke bagian kasa, (3) bagian kasa membuat cek atas nama
dan mengirimkan cek tersebut pada kreditur dilampiri bukti kas keluar sebagai
remittance advice, (4) bukti kas keluar dan dokumen pendukungnya setelah dicap
lunas diserahkan ke bagian jurnal oleh bagian kasa untuk dicatat dalam register
cek.
c. Built-up voucher payable system
(1) satu bukti kas keluar dapat digunakan untuk lebih dari satu faktur dari pemasok
yang sama, (2) digunakan jika perusahaan melakukan pembayaran pada
krediturnya secara periodik, (3) saat pembayaran yang dijadwalkan, bagian utang
menjumlah rupiah faktur yang dicatat dalam bukti kas keluar dan mencatatnya ke
dalam register bukti kas keluar, (4) pada saat pembayaran yang dijadwalkan,
bagian utang menyerahkan bukti kas keluar dilampiri dengan dokumen pendukung
ke bagian kasa, (5) bagian kasa membuat cek atas nama dan mengirimkan cek
tersebut pada kreditur dilampiri bukti kas keluar sebagai remittance advice, (6)
bukti kas keluar dan dokumen pendukungnya setelah dicap lunas diserahkan ke
bagian jurnal oleh bagian kasa untuk dicatat dalam register cek.
Sistem Dana Kas Kecil
Dapat dilakukan dengan dua cara:
1. Sistem Saldo Berfluktuasi, prosedurnya:
a. Pembentukan dana kas kecil dicatat dengan mendebit rekening Dana Kas Kecil
b. Pengeluaran dana kas kecil dicatat dengan mengkredit rekening Dana Kas Kecil
c. Pengisian kembali dana kas kecil dilakukan dengan jumlah sesuai dengan keperluan, dan
dicatat dengan mendebit rekening Dana Kas Kecil. Catatan kas perusahaan tidak dapat
direkonsiliasi dengan catatan bank.
2. Imprest System, prosedurnya:
a. Pembentukan dana kas kecil dilakukan dengan cek dan dicatat dengan mendebit rekening
Dana Kas Kecil. Saldo rekening Dana Rekening Kas Kecil tidak boleh berubah dari yang
ditetapkan sebelumnya, kecuali jika ditetapkan demikian.
b. Pengeluaran dana kas kecil tidak dicatat dalam jurnal. Bukti pengeluaran dana kas kecil
dikumpulkan saja dalam arsip sementara yang dilakukan oleh pemegang dana kas kecil.
c. Pengisian kembali dana kas kecil dilakukan sejumlah rupiah yang tercantum dalam
kumpulan bukti pengeluaran kas kecil. Pengisian kembali dilakukan dengan cek dan dicatat
dengan mendebit rekening Biaya dan mengkredit rekening Kas. Pengawasan mudah
dilakukan, yaitu dengan secara periodik atau secara mendadak menghitung dana kecil.
Jumlah uang yang ada ditambah dengan permintaan pengeluaran kas kecil yang belum
dipertanggungjawabkan dan bukti pengeluaran dana kas kecil harus sama dengan saldo
rekening Dana Kas Kecil di dalam buku besar.
Dokumen yang Digunakan:
1. Bukti Kas Keluar, sebagai perintah pengeluaran kas dari fungsi akuntansi kepada fungsi
kas sebesar yang tercantum dalam dokumen tersebut. Dokumen ini diperlukan saat
pembentukan dana kas kecil dan pengisian kembali dana kas kecil.
2. Permintaan Pengeluaran Kas Kecil, digunakan oleh pemakai kas kecil untuk meminta
uang pada pemegang kas kecil. Bagi pemegang kas kecil dokumen ini berfungsi sebagai
bukti telah dikeluarkannya kas kecil olehnya.
3. Bukti Pengeluaran Kas Kecil, dibuat oleh pemakai dana kas kecil untuk
mempertanggungjawabkan pemakaian kas kecil. Dokumen ini dilampiri dengan bukti
pengeluaran kas kecil dan diserahkan ke pemegang kas kecil.
4. Permintaan Pengisian Kembali Kas Kecil, dibuat oleh pemegang kas kecil untuk
meminta pada bagian utang agar dibutakan bukti kas keluar guna pengisian kembali dana
kas kecil.
Catatan Akuntansi yang Digunakan:
1. Jurnal Pengeluaran Kas, untuk mencatat pengeluaran kas dalam pembentukan kas kecil
dan dalam pengisian kembali dana kas kecil. Dokumen sumber yang dipakai adalah bukti
kas keluar yang dicap lunas oleh fungsi kas.
2. Register Cek, untuk mencatat cek perusahaan yang dikeluarkan untuk pembentukan dan
pengisian kembali dana kas kecil.
3. Jurnal Pengeluaran Dana Kas Kecil, diperlukan jurnal khusus sekaligus berfungsi
sebagai alat distribusi pendebitan yang timbul akibat pengeluaran dana kas kecil, hanya
digunakan dalam Sistem Saldo Berfluktuasi.
[SISTEM AKUNTANSI]
Fungsi Terkait:
1. Fungsi Kas, bertanggung jawab dalam mengisi cek, memintakan otorisasi atas cek, dan
menyerahkan cek pada pemegang dana kas kecil saat pembentukan dan pengisian
kembali dana kas kecil.
2. Fungsi Akuntansi, bertanggung jawab: (1), pencatatan pengeluaran kas kecil yang
menyangkut biaya dan persediaan, (2) pencatatan transaksi pembentukan dana kas kecil,
(3) pencatatan pengisian kembali dana kas kecil dalam jurnal pengeluaran kas atau
register cek, (4) pencatatan pengeluaran dana kas kecil dalam jurnal pengeluaran dana kas
kecil (Sistem Saldo Berfluktuasi), (5) pembuatan bukti kas keluar yang memberikan
otorisasi pada fungsi kas dalam mengeluarkan cek sebesar yang tercantum dalam
dokumen tersebut, juga bertanggung jawab dalam memverifikasi kelengkapan dan
kesahihan dokumen pendukung yang dipakai.
3. Fungsi Pemegang Dana Kas Kecil, bertanggung jawab atas penyimpanan dana kas kecil,
pengeluaran dana kas kecil sesuai dengan otorisasi dari pejabat yang berwenang, dan
pengisian kembali dana kas kecil.
4. Fungsi Pemeriksa Intern, bertanggung jawab atas penghitungan dana kas kecil secara
periodikdan pencocokan hasil penghitungannya dengan catatan kas, juga bertanggung
jawab atas pemeriksaan secara mendadak terhadap saldo dana kas kecil yang ada di
tangan pemegang dana kas kecil.
Prosedur Pembentukan Dana Kas Kecil
(1)bagian utang mencatat pembentukan dana kas kecil di dalam register bukti kas keluar, (2)
bukti kas keluar dilampiri dengan surat keputusan pembentukan dana kas kecil diserahkan ke
bagian kasa oleh bagian utang, (3) bagian kasa membuat cek atas nama dan diserahkan
pada pemegang dana kas kecil dan bukti kas keluar diserahkan ke bagian jurnal setelah
dibubuhi cap lunas oleh bagian kasa, (4) baian jurnal mencatat pengeluaran kas dalam
register cek.
Prosedur Permintaan dan Pertanggunggjawaban Pengeluaran Dana Kas Kecil
a.Imprest System; (1) pengeluaran dana kas kecil tidak dicatat dalam catatan akuntansi,
pemeang kas kecil hanya mengarsipkan dokumen permintaan pengeluaran kas kecil
menurut abjad nama pemakaian dana kas kecil, (2) jika pengeluaran kas kecil telah
dipertanggungjawabkan oleh pamakai kas kecil, pemegang kas kecil mengarsipkan bukti
pengeluaran kas kecil yang dilampiri dengan dokumen pendukung, (3)dokumen tersebut
dikumpulkan untuk dipakai sebagai dasar permintaan pengisian kembali dana kas kecil
sebesar jumlah dan yang telah dikeluarkan,.
b.Fluctuating-fund-balance system; (1) saldo rekening dana kas kecil dibiarkan berfluktuasi
sesuai dengan jumlah pengisian dan pemakaian dana kas kecil, (2) jurnal yang dibuat
berdasarkan pembentukan, pemakaian, dan pengisian kembali dana kas kecil. Secara
garis besar perbedaan dua metode di atas terletak pada prosedur permintaan dan
pertanggungjawaban pengeluaran dana kas kecil.
Prosedur Pengisian Kembali Dana Kas Kecil
a. Imprest System; (1) didasarkan atas jumlah uang tunai yang telah dikeluarkan menurut
bukti pengeluaran kas kecil, (2) dicatat dengan mendebit rekening biaya, (3) dilakukan
oleh pemegang kas kecil dengan menggunakan formulir permintaan pengisian kembali
dilampiri bukti pengeluaran kas kecil dan diserahkan ke bagian utang, (4) bagian utang
membuat bukti kas keluar sebesar yang tercantum dan dicatat dalam register bukti kas
keluar.
b. Fluctuating-fund-balance system; (1) didasarkan atas taksiran jumlah uang tunai yang
diperlukan oleh pemegang kas kecil, (2) dicatat dengan mendebit rekening Dana Kas Kecil,
(3) dilakukan oleh pemegang dana kas kecil menggunakan formulir permintaan pengisian
kembali namun tidak dilampiri dengan bukti pengeluaran kas kecil dan dokumen
pendukung karena telah diserahkan pada bagian jurnal untuk kepentingan pencatatan
pengeluaran kas kecil, (4) formulir permintaan pengisian kembali dana kas kecil diserahkan
pada bagian utang untuk selanjutnya diproses seperti pada Imprest System.
[SISTEM AKUNTANSI]
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
1.
2.
3.
4.
1.
2.
3.
4.
5.
[SISTEM AKUNTANSI]
3. setiap orang yang tercantum namanya dalam daftar gaji dan upah harus memiliki surat
keputusan pengangkatan sebagai karyawan perusahaan yang ditandatangani oleh
Direktur utama
4. setiap perubahan gaji dan upah karyawan harus didasarkan pada surat keputusan
Direktur Keuangan
5. setiap potongan atas gaji dan upah karyawan selain dari PPh karyawan harus didasarkan
atas surat potongan gaji dan upah yang diotorisasi oleh fungsi kepegawaian
6. kartu jam hadir harus diotorisasi oleh fungsi pencatat waktu
7. perintah lembur harus diotorisasi oleh kepala departemen karyawan yang bersangkutan
8. daftar gaji dan upah harus diotorisasi oleh fungsi personalia
9. bukti kas keluar untuk pembayaran gaji dan upah harus diotorisasi oleh fungsi akuntansi.
Prosedur Pencatatan
10. perubahan dalam catatan penghasilan karyawan direkonsiliasi dengan daftar gaji dan
upah karyawan
11. tariff upah yang dicantumkan dalam kartu jam kerja diverifikasi kete;itiannya oleh fungsi
akuntansi
Praktik yang Sehat
12. kartu jam hadir harus dibandingkan dengan kartu jam kerja sebelum kartu yang terakhir
ini dipakai sebagai dasr distribusi biaya tenaga kerja langsung
13. pemasukan kartu jam hadir ke dalam mesin pencatat waktu harus diawasi oleh fungsi
pencatat waktu
14. pembuatan daftar gaji dan upah harus diverivikasi kebenaran dan ketelitian
perhitungannya oleh fungsi akuntansi sebelum dilakukan pembayaran
15. perhitungan PPh karyaawan direkonsiliasi dengan catatan penghasilan karyawan
catatan penghasilan karyawan disimpan oleh fungsi pembuat daftar gaji dan upah.
FUNGSI
yang terkait
Jaringan
PROSEDUR
DOKUMEN
yang
digunakan
CATATAN
Akuntansi
Unsur
pengendalian
Internal
PENERIMAAN KAS
TUNAI : Over the coenter sales, Cash on delivery (COD) sales, Credit
Card Sales.
PIUTANG : Penagih Perusahaan, Pos, lock-box collection plan
TUNAI: Penjualan, Kas, Gudang, Pengiriman, Akuntansi.
PIUTANG: Sekretariat, Penagihan, Kas, Akunt, Pemeriksa intern
Order penjualan, penerimaan kas, penyerahan barang, pencatatan
penjualan tunai, penyetoran kas ke Bank, pencatatan penerimaan kas,
pencatatan HPP.
T: Faktur penjualan tunai, pita register kas, Credit Card sales slip, Bill
of lading, Faktur penjualan COD, Bukti Setor Bank, Rekap HPP
P: Daftar piutang yg jatuh tempo, Srt pemberitahuan, Daftar srt
pemberitahuan, Bukti setor bank, Kuitansi.
Jurnal Penjualan, Jurnal Penerimaan Kas, Jurnal Umum, Kartu
persediaan, Kartu gudang.
Organisasi
1. F.Penjualan hrs terpisah F.kas
2. F.kas hrs terpisah F.Akuntansi
3. Transaksi pnjln tunai oleh smua Fngsi
Sistem Otorisasi& Prosedur Pencatatan
4. Penerimaan order dioto F.Pnjualn
5. Penerimaan kas dioto F.kas LUNAS
6. Pnjualn dg k.kredit dioto bank-nya
7. Pnyrhn brg dioto F.pengiriman
8. Pncatatn ke dlm bk jurnal dioto F.Akun
Praktik yang sehat
9. Faktur pnjln tunai brno urut cetak & diper-TJ-kn o F.Pnjualn
10. Jmlh kas yg dtrm disetor ke bank
11. Pghtngn saldo kas d tgn oleh F.Kas
[SISTEM AKUNTANSI]
FUNGSI
yang terkait
Jaringan
PROSEDUR
DOKUMEN
yang
digunakan
CATATAN
Akuntansi
Unsur
pengendalian
Internal
HAL2
PENTING
PENGELUARAN KAS
CEK : Account Payable System, One-time voucher system- cash basis,
One-time voucher payable system-accrual basis, Built-up voucher payable system.
TUNAI : Fluctuating-fund-balance system dan imprest system
F yg memerlukan pengeluaran kas, Kas, Akuntansi, Pemeriksa intern.
Tanpa permintaan cek : Pembuatan BKK, pembayaran kas, pencatatan
pengeluaran kas. Dengan permintaan cek : Permintaan cek, pembuatan BKK,
pembayaran kas, pencatatan pengeluaran kas.
1. Bukti Kas Keluar
2. Cek
3. Permintaan Cek (check request)
1. Jurnal Pengeluaran Kas
2. Register Cek
Organisasi
1. F.Penyimpan kas hrs terpisah dr F.Akuntansi
2. Transaksi penerimaan&pengeluaran kas tidak boleh dilaksnkn sendiri oleh bag. Kasa
Sistem Otorisasi & Prosedur Pencatatan
3. Pengeluaran kas hrs dpt otorisasi dari pejabat berwenang
4. Pmbukaan& penutupn rek bank hrs dpt prsetujuan dr pejabat berwenang
5. Pencatan dlm JPK hrs berd BKK yg dioto dari pejabat berwenang+dok pendukung
Praktik yang Sehat
6. Saldo Kas di tgn hrs dilindungi dr pencurian/penggunaan yg tdk semestinya
7. Dok dasar+pndkg transaksi hrs dicap LUNAS oleh bag Kasa
8. Jika pengeluaran kas kecil akuntansinya dibuat dgn imprest system
9. Secara periodik dilakukn pencocokn jmlh fisik kas di tgn dgn catatan akuntansi
10. Cash in safe & cash in transit diasuransikn dari kerugian
11. Kasir diasuransikan & dilengkapi alat2 pencegah kecurian thdp kas di tangan
12. Semua nomor cek hrs diper-TJ-kn oleh bagian kasa.
INDIKATOR
PERSEDIAAN
PEMBAGIAN
FUNGSI
yang terkait
Jaringan
PROSEDUR
DOKUMEN
yang
digunakan
[SISTEM AKUNTANSI]
HAL2
PENTING
AKTIVA TETAP
PEMBAGIAN
FUNGSI
yang terkait
Jaringan
PROSEDUR
DOKUMEN
yang
digunakan
CATATAN
Akuntansi
Unsur
pengendalian
Internal
HAL2
PENTING
Organisasi
1. F. Pemakai harus tpisah dr F. Akuntansi AT
2. Transks polehan, pnjualan, & phntian AT harus dlaks oleh lbih dr unit org yg bkrja
scr independen
Sistem Otorisasi
3. Anggaran investasi dioto oleh RUPS
4. Srt pnrimaan oto inv, prmntaan oto reparasi, phntian AT , dan transfer AT tetap dioto
oleh Drektur ybs & Drektur Utama
5. Srt perintah kerja dioto Kepala Depart Ybs
6. Srt order pmbelian dioto Pjbt Yg Bwenang
7. Lap. Pnerimaan brg dioto F. Penerimaan
8. Bukti kas keluar dioto F. Akuntansi
9. Bukti memorial dioto Kepala F. Akuntansi
Prosedur Pencatatan
10. Prubhn krt AT hrs ddskn pd Bukti Kas Keluar/Bukti Memorial/Srt Pmntaan Tnsfr AT
yg dlmpiri dgn dok pdukung yg lgkp, yg dioto Pjbt Yg Bwenang
Praktik yang Sehat
11. Scr Periodik dlakukn pncocokn fisik AT dg Kartu AT
12. Pgunaan anggaran investasi sbg Alat Pengendalian Investasi dlm AT
13. Penutupan asuransi AT thd kerugian
14. Kbijakan akuntansi ttg pemisahan capital expenditure & revenur expenditure
Karakteristik AT:
1. Frek tjdny transaksi relatif sedikit, rupiah besar
[SISTEM AKUNTANSI]
INDIKATOR
PENJUALAN
PEMBAGIAN
Tunai
Kredit : Kartu Kredit Perush & Kartu Kredit Biasa
F.Kredit, F.Penjualan, F.Gudang, F.Pengiriman, F. Akuntansi,
F.Penagihan
Prosedur Order Penjualan, Pengiriman Barang, Pencatatan Piutang,
Penagihan, Pencatatan Penjualan
Surat order pengiriman dan tembusannya, Faktur dan tembusannya,
Rekapitulasi HPP, Bukti Memorial
FUNGSI
yang terkait
Jaringan
PROSEDUR
DOKUMEN
yang
digunakan
CATATAN
Akuntansi
Unsur
pengendalian
Internal
HAL2
PENTING
INDIKATOR
PIUTANG
PEMBAGIAN
FUNGSI
yang terkait
Jaringan
PROSEDUR
DOKUMEN
yang
digunakan
CATATAN
Akuntansi
Berdasarkan Umur
F. Akuntansi, F.Penagihan/Penerimaan Kas
Prosedur dari Penjualan Kredit, Penerimaan Kas, Retur Penjualan s.d.
Penghapusan Piutang
Faktur Penjualan, Bukti Kas Masuk, Memo Kredit, Bukti Memorial (journal
voucher)
Jurnal Penjualan, J.Retur Penjualan, J.Umum, J.Penerimaan Kas, Kartu Piutang
HAL2
PENTING
[SISTEM AKUNTANSI]