Anda di halaman 1dari 45

(Natural Products Chemistry)

Dosen Pengampu MK
Dr. Emrizal, M.Si., Apt.
Dr. Hilwan Y. Teruna, M.Si., Apt.

SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI RIAU

Kimia Bahan Alam I Page 2

1. Pendahuluan
2. Skrining fitokimia,
3. Biosintesis, Isolasi, Penentuan struktur
1. Alkaloid
2. Flavonoid
3. Terpenoid
4. Steroid
1. Lignan
2. Kumarin
3. Tanin
4. Asetogenin
5. Kuinon

SKRINING FITOKIMIA

ALKALOID

Pendahuluan
Skrining fitokimia tahap awal penelitian fitokimia berupa metode reaksi pengujian warna dengan suatu
pereaksi warna
Penelitian internasional tentang KBA, skrining sudah ditinggalkan.
Metoda pembantu, pemberi gambaran golongan senyawa tertentu

Kimia Bahan Alam I Page 4

Syarat metoda skrining fitokimia:


Sederhana
Cepat
Hanya membutuhkan peralatan sederhana
Khas untuk golongan senyawa
Memiliki batas deteksi yang cukup lebar (dapat deteksi
dalam konsentrasi kecil)

Pendahuluan

Kimia Bahan Alam I Page 5

Kesulitan dalam skrining firokimia:


Pemilihan pelarut senyawa dalam tumbuhan tak sama,
beda senyawa beda kelarutan
False positive results campuran senyawa memberi
hasil positif, meskipun senyawa target tak terdapat dalam
sampel tumbuhan
False negative results apakah benar senyawa target tak
terdapat dalam sampel, atau negatif karena prosedur tak
sesuai
Karena kesulitan tersebut, maka skrining fitokimia sudah ditinggalkan. Gantinya: penggalian referensilah diutamakan

Alkaloid
Definisi Umum Senyawa organik yang punya inti N heterosiklik,
bersifat basa, tidak larut dalam air, tapi larut dalam
pelarut organik
Kata alkaloid alkali = basa, oid = menyerupai/mirip
Walaupun alkaloid bersifat basa, namun keberadaannya ada dalam
berbagai bentuk
Kimia Bahan Alam I Page 6

A. Alkaloid karena sifat basa, berada dalam tumbuhan sebagai


bentuk garam dengan asam organik seperti:
Asetat
Tannat
Oksalat
Tartarat
Sitrat
Akonitat
Malat
Asam kuinat
laktat

Alkaloid
B. Alkaloid dalam bentuk bebas:
a) Nikotina
b) Myosmina
c) Anabasin
N

N
Me

(a)

N
H
(b)

N
H
N

(c)

Kimia Bahan Alam I Page 7

C. Alkaloid sebagai glikosida dengan gula-gula umum seperti glukosa, rhamnosa atau galaktosa. Contoh:
a) Reserpina
b) Hyoschyamina
c) cocaina
D. Alkaloid dalam bentuk garam kuarterner atau sebagai oksida
amina tersier
a) Tubocurarina Hidroklorida

Alkaloid
E. Beberapa alkaloid ada dalam bentuk senyawa netral
a) Colkisina
b) Piperina
MeO
NHCOMe
MeO

MeO
N
O OH
H

H
Me

MeO

Cl

O
OMe

Colkisina
Kimia Bahan Alam I Page 8

H O
Cl

Me
Me N

OH
Me

Tubocurarina Hidroklorida

O
O

N
Piperina

Alkaloid
Beberapa senyawa mengandung N, tapi bukan alkaloid
1. Asam amino, gula-gula amino, peptida, asam nukleat,
porphyrin dan vitamin-vitamin
2. Metilamin, trimetilamin, -feniletilamin, alkilamin rantai
lurus lainnya: hordenin dan efedrin
HO

CH2CH2N(CH3)2

Kimia Bahan Alam I Page 9

hordenin

CHOHCHCH3NHCH3
efedrin

Alkaloid
Beberapa senyawa mengandung N, tapi bukan alkaloid
3. Poliamin sederhana (hewan, tumbuhan, mikroorganisme)
tergolong amina biogenik (kubis, apel, tomat, bayam, daun
gandum, jagung, pea, black currant dan tembakau)
contoh: spermin dan spermidin
RHN(CH2)4NH(CH2)3NH2
Kimia Bahan Alam I Page 10

Suatu senyawa yang sangat penting yang ditemukan pada


semen manusia (laki-laki)
R=H
spermidina
R = (CH2)3-NH2 spermina

Alkaloid
Pengujian sederhana alkaloid bisa dari rasa pahit (hati-hati), namun
tidak selalu. Rasa pahit tak terdeteksi bila kadar sangat kecil (10-3
molar). Distribusi juga bervariasi sep: semua spesies papaveraceae
positif alkaloid

Klasifikasi Alkaloid
Kimia Bahan Alam I Page 11

Alkaloid tak ada tatanama sistematik, sering nama trivial sep:


kuinin, morfin dan striknin. Semua nama trivial diberi akhiran ine
(Inggris) dan ina (Indonesia)
Menurut Hegnauer
Alkaloid sesungguhnya
Protoalkaloid
Pseudoalkaloid

Alkaloid
Alkaloid sesungguhnya Racun dengan aktivitas fisiologis luas,
hampir semua bersifat basa, N selalu heterosiklik, diturunkan dari asam amino dan terdapat dalam tanaman sebagai
garam organik
Protoalkaloid Amina sederhana, N tidak bentuk heterosiklik.
Disebut juga amina biologis seperti meskalin dan
efedrin
Kimia Bahan Alam I Page 12

Pseudoalkaloid Tidak diturunkan dari prekursor asam amino.


Biasanya bersifat basa. Ada dua golongan alkaloid ini:
alkaloid steroidal (konesin) dan alkaloid purin (kaffein)

Klasifikasi Alkaloid - lainnya


Menurut cincin heterosiklik Nitrogen:
Alkaloid pirolidin, piperidin, isokuinolin, kuinolin, indol
N
H

N
H

pirolidin

piperidin

N
isokuinolin

N
kuinolin

N
indol

Kimia Bahan Alam I Page 13

Pereaksi Alkaloid
1.
2.
3.
4.
5.

Mayer (KHgI) Krem


Wagner (Iodin dalam KI) Merah, pink atau coklat
Dragendorff (K bismut Iodida) Merah, pink/coklat
Hager (larutan jenuh asam pikrat dalam air) Kuning
Asam kloroplatinat (H2PtCl6) Mengendap

Teknik Isolasi Alkaloid

Kimia Bahan Alam I Page 14

1. Material tumbuhan (dirajang/serbuk) ekstrak dengan pet.


eter untuk menghilangkan lemak, lilin dll.
2. Material kemudian diekstrak dengan MeOH/EtOH.
3. Larutan pekat kemudian dipisahkan dari selulosa dan
material yang tidak larut dan diuapkan sampai kering
4. Tambahkan air ke dalam residu, campuran kemudian
diasamkan (asam tartrat 2%) sampai pH 2.
5. Campuran diekstrak dengan etil asetat atau eter untuk
menarik alkaloid netral atau basa lemah
6. Larutan air dibasakan (ammonia) sampai pH 10 dan diekstrak dengan etil asetat / eter untuk menarik alkaloid basa.
7. Lapisan organik kemudian diuapkan sampai kering untuk
mendapatkan campuran basa organik yang tidak larut air

Teknik Isolasi Alkaloid


Simplisia Tanaman
Ekstraksi P. eter

Ekstrak P. Eter

Residu

Lilin, lemak

Ekstrak dg MeOH / EtOH 95%


Pekatkan
Partisi EtOAc : As. Tartrat 2%

Kimia Bahan Alam I Page 15

Fraksi EtOAc

Lar. Asam tartrat 2%

Alkaloid netral/
basa lemah

Basakan dengan ammonia atau


Natrium bikarbonat

Fraksi BuOH

Lar. Basa berair

Alkaloid basa

Alkaloid kuarterner

Teknik Isolasi Alkaloid Cair


Alkaloid cair mudah menguap (nikotin & koniin) diisolasi dengan
teknik distillasi, dimana ekstrak cair tumbuhan dibasakan dengan
caustic soda / sodium karbonat kemudian didestilasi. Destilat
diekstrak dengan pelarut untuk mengisolasi alkaloid yang diinginkan

Kimia Bahan Alam I Page 16

Alat untuk mengenal fragmen struktur alkaloid berdasar sifat fisiknya


a) Spektrum Inframerah Gugus fungsi
b) Spektrum UV Cincin aromatik & ketidakjenuhan
c) Spektrum NMR Gugus fungsi, sifat proton, karbon,
cincin heterosiklik dll
d) Spektrum Massa BM dan degradasi kerangka
e) Analisis X-ray menentukan & memastikan konfigurasi
serta memberikan kepastian struktur
f) Rotasi Optik (OD) dan Circular Dichroism (CD)
Last Here B2 05-03-15 Last Here A2 04-03-15

Senyawa Alkaloid
Pertama Meissner (Farmasis) mendefinisikan alkaloid berasal dari
kata sifatnya yang berarti: Molekul mirip alkali (basa)
Modern Winterstein dan Trier: Senyawa yang mengandung nitrogen
bersifat basa baik berasal dari tumbuhan ataupun hewan

Definisi sebenarnya:
Kimia Bahan Alam I Page 17

Senyawa yang memenuhi empat kriteria berikut:


1. Nitrogen merupakan bagian cincin heterosiklik
2. Keberadaan senyawa tsb terbatas pada plant kingdom
3. Senyawa ini dengan struktur molekul yang komplek
4. Senyawa ini memberikan aktivitas fisiologis yang nyata

Senyawa Alkaloid
Beberapa senyawa N dari tumbuhan tetapi tidak memenuhi kriteria
tsb atau senyawa yang berasal dari organisme hidup lain diistilahkan
dgn pseudoalkaloid
Menurut W. Pelletier: (definisi paling akhir)
Suatu senyawa organik siklik mengandung nitrogen dalam
keadaan oksidasi negatif yang distribusinya terbatas pada
organisme hidup
Kimia Bahan Alam I Page 18

Spesies yang berbeda dari famili tumbuhan


yang sama umumnya mengandung alkaloid
yang sama atau berhubungan secara
struktur. Contoh: tujuh spesies berbeda
dari famili Solanaceae mengandung
senyawa hyoscyamina

Me
H
O
O

CH2OH

Senyawa Alkaloid

Kimia Bahan Alam I Page 19

Alkaloid ditemukan sekitar 15% tumbuhan berpembuluh dari lebih


150 famili, pada tumbuhan tingkat tinggi terutama dicotyledon dari
famili Apocynaceae,
Ranunculaceae,
Berberidaceae,
Rutaceae,
Rubiaceae,
Leguminoceae,
Asteraceae,
Lauraceae
Papaveraceae,
Menispermaceae
Papilionaceae,
dan Solanaceae
Namun ada juga ditemui pada beberapa tumbuhan tingkat rendah.
Diantara yang terpenting adalah famili Amarylidaceae dan Liliaceae
Alkaloid umumnya terlokalisasi pada biji, daun dan kulit atau akar

Contoh Senyawa Alkaloid


MeO

MeO

N
O OH
H

H
Me

NHCOMe

Cl

MeO
MeO

H O
Cl

Me
Me N

O
OMe

Colkisina

OH

Kimia Bahan Alam I Page 20

Me
Tubocurarina Hidroklorida

O
O
O

N
Piperina

Contoh Senyawa Alkaloid


Akhir-akhir ini banyak senyawa alkaloid diisolasi dari hewan tingkat
rendah, hewan laut dan sumber mikroba. Beberapa diisolasi dari
mamalia sep. muscopiridina dari rusa, Moschus moschiferus. Ada
juga alkaloid berhasil diisolasi dari hewan dan tumbuhan sep.,
actinidin [Actinidia polygama (tumbuhan), Hesporus semirufus
(semut) dan dari Philonthus politus (kumbang)]
Kimia Bahan Alam I Page 21

Me

Me
N

muscopiridina

actinidin

Contoh Senyawa Alkaloid


Disamping itu bufotenin, diisolasi dari katak Bufo vulgaris, dari jamur
Amanita mappa dan juga dari urin manusia
Me
N
Me

HO
N
H
bufotenin
Kimia Bahan Alam I Page 22

Alkaloid indolizidin, suatu feromon dari semut Firaun


Monomorium pharaonis merupakan hormon penjejak dari spesies
semut Atta. Alkaloid toksik juga diisolasi dari hewan dan
tumbuhan. Tetradotoksin, dari ovari dan hati ikan Fugu Jepang
Spheroides rubripes.

Contoh Senyawa Alkaloid

Kimia Bahan Alam I Page 23

Contoh Senyawa Alkaloid

Kimia Bahan Alam I Page 24

Beberapa alkaloid berasa tajam. Beberapa kemungkinan fungsi alkaloid


pada tumbuhan:
1. Senyawa racun pelindung dari serangga dan herbivora
2. Produk akhir reaksi detoksifikasi mewakili produk kunci
senyawa-senyawa yang sangat berguna bagi tumbuhan
3. Senyawa cadangan untuk suply nitrogen atau fragmen lain
untuk perkembangan tumbuhan
4. Faktor pengatur tumbuh sama seperti hormon
5. Produk samping dari metabolisme tumbuhan

Klasifikasi Lain Senyawa Alkaloid


Beberapa metoda klasifikasi alkaloid:
1. Berdasarkan biosintetik asal
Tergantung pada tipe prekursor atau senyawa pembentuk yang digunakan oleh
organisme untuk mensintesa struktur yang komplek sep., alkaloid indol
kompleks berasal dari triptofan. Kelemahan metoda ini adalah bahwa hubungan
alkaloid dg yang lain atau dengan prekursor tak selalu nyata

2. Berdasarkan efek farmakologis


Berdasarkan aktivitas farmakologis sep., analgetik, kardiovaskular, antitumor dll.
Kimia Bahan Alam I Page 25

3. Berdasarkan taksonomik
Dilakukan menurut sumber senyawa sep., efedra, chincona, ergot dll.

4. Berdasarkan sifat kimia


Tergantung pada tipe struktur cincin heterosiklik

Penamaan Senyawa Alkaloid

Kimia Bahan Alam I Page 26

Beberapa cara penamaan:


1. Dari nama generik tumbuhan penghasil (berberina, hydrastina)
2. Dari nama spesifik tumbuhan penghasil (cocain, beladonina dll)
3. Dari aktivitas fisiologisnya (emetina, morfina dll)
4. Dari penemunya (pelletierin dll)
Kadang-kadang ditambahkan awalan dan akhiran thd nama alkaloid
untuk menandakan alkaloid dari sumber yang sama sep., kuinina,
kuinidina, hidrokuinina
Untuk keseragaman, aturan penandaan seluruh alkaloid harus
ditambahkan akhiran ine (inggris) atau ina (Indonesia)

Penamaan Senyawa Alkaloid

Kimia Bahan Alam I Page 27

Beberapa alkaloi bersifat Curative:


1. Analgetik potentiator cocain
2. Antiamebic (antimuntah) emetin
3. Antikolinergik atropin, hyoscyamin, scopolamin dll
4. Antimalaria kuinina
5. Antihipertensi reserpina, protoveratrina dll
6. Antitusif codeina, noscapina dll
7. Depresan jantung quinidina
8. Stimulan SSP cafeina
9. Diuretik teofilina, teobromina dll
10. Penekan gout colchisina
11. Anestesi lokal cocaina
12. Analgetik narkotika codein, morfin dll
13. Antitumor camptotesina, vincristina, vinblastina dll

Penamaan Senyawa Alkaloid


Beberapa alkaloi bersifat Curative:
14. Antiglaukoma pilocarpina
15. Relaksan otot rangka tubocurarina
16. Relaksan otot polos papaverina, teofilina dll
17. Simpatomimetik efedrina
18. Transkuilizer reserpin
Kimia Bahan Alam I Page 28

Me
N
O

MeO

pilokarpina

N
N

camptotesin

MeO

OMe

O
OH

OMe

papaverina

Isolasi Senyawa Alkaloid


Sifat Umum Alkaloid
1.
2.
3.
4.
5.
Kimia Bahan Alam I Page 29

6.
7.
8.
9.

Mempunyai rasa yang bitter (menggigit)


Berifat optik aktif
Umumnya berbentuk kristal
Berupa padatan tak berwarna dan sukar menguap
Tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik
(metanol, kloroform, eter dll)
Beberapa ada berupa cairan larut air (koniin, higrina, nicotin)
Beberapa yang berwarna (sep: berberina berwarna kuning)
Hampir semua alkaloid membentuk garam dengan asam
organik yang larut air dan tak larut dalam pelarut organik
Mengendap atau menghasilkan warna yang khas bila bereaksi
dengan larutan asam molibdat, asam pikrat, asam
kloroplatinat, potasium merkuri klorida dll.

Isolasi Senyawa Alkaloid


Sifat Umum Alkaloid
6. Keberadaan dalam tumbuhan dapat dideteksi dengan reagen
tertentu seperti reagen Mayer, Wagner, Dragendorff, Hager,
asam kloroplatinat, Frohde dll.

Mengisolasi Alkaloid Cair


Kimia Bahan Alam I Page 30

Alkaloid cair mudah menguap seperti nikotin dan koniin diisolasi


dengan teknik distillasi, dimana ekstrak cair tumbuhan dibuat
basa dengan caustic soda atau sodium karbonat dan alkaloid
didestilasi dengan uap. Destilat kemudian diekstrak dengan
pelarut untuk mengisolasi alkaloid yang diinginkan

Karakterisasi Senyawa Alkaloid


Penentuan Struktur Alkaloid

Kimia Bahan Alam I Page 31

Alkaloid mengandung 1 atau lebih atom oksigen, ada dalam bentuk:


1. Hidroksil
2. Metoksi
3. Metilendioksi
4. Karbonil
Menentukan mekanisme
5. Karboksil ester
dan jenis reaksi kimia
6. Lakton
7. Amida
8. Laktam
9. Epoksida
10. Eter linkage

Reaksi Senyawa Alkaloid


Reaksi Gugus Hidroksil
Gugus ini mengalami 2 jenis reaksi:
Asetilasi (asetat anhidrat, piridin)
Benzoilasi (benzoil klorida, piridin)
Reaksi ini menandakan adanya gugus OH bersama-sama dengan gugus
amino (NH atau NH2) dalam molekul.
Kimia Bahan Alam I Page 32

Asetilasi
R-OH

+ CH3-CO-Cl

R-NH-R1 + CH3-CO-Cl

R-O-COCH3
R-N(COCH3)-R1

Reaksi Senyawa Alkaloid


Reaksi Gugus Hidroksil
Benzoilasi (metoda Zerewitinoff)
R-OH
+ MeMgI
R-NH-R + MeMgI

ROMgI + CH4
R-N(MgI)-R + CH4

Reaksi Gugus Karbonil


Kimia Bahan Alam I Page 33

Gugus ini ditentukan dengan reaksi memakai reagen:


Hidroksilamin oxime
Semikarbazida semikarbazon
2,4-dinitrofenilhidrazin 2,4-dinitrofenilhidrazon
Gugus karbonil ada dalam bentuk aldehid atau keton yang dibedakan
dengan reagen Tollen, dimana aldehid memberikan reaksi cermin
perak dan keton tidak bereaksi

Reaksi Senyawa Alkaloid


Reaksi Gugus Karboksil

Kimia Bahan Alam I Page 34

a) Adanya gugus ini dapat dideteksi dengan kelarutan alkaloid


dalam ammonia atau bikarbonat dan pengendapan dengan
karbondioksida.
b) Jumlah gugus karboksil dapat ditentukan secara volumetri
dengan tittrasi dg larutan standar BaOH dengan indikator pp.
c) Terbentuknya ester pada perlakuan dengan alkohol dibantu
dehidrating agents

Reaksi Gugus Metoksi


Deteksi menggunakan metoda Zeisel atau Herzig-Meyer untuk penentuan gugus N-Me. Alkaloid didihkan 120oC dengan asam hidroiodat
yang memutus gugus metil dengan pembentukan metil iodida

Reaksi Senyawa Alkaloid


Reaksi Gugus Metoksi
126oC

R-OMe + HI

R-OH + MeI
AgNO3

Reaksi Gugus Metilendioksi


Kimia Bahan Alam I Page 35

Jika suatu alkaloid dipanaskan dengan HCl atau H2SO4 dihasilkan


formadehida yang dapat diukur secara gravimetri setelah dirubah
menjadi turunan dimedon
O

+ HCl

HCHO
O

Last Here B3 10-03-15 Last Here A3 11-03-15

Reaksi Senyawa Alkaloid


Reaksi Gugus Amida, ester, lakton, laktam
Diidentifikasi dengan hidrolisi menggunakan asam atau basa
Amida

CONH2 + NaOH

COONa + NH3

Ester

COOR + NaOH

COONa + ROH

Kimia Bahan Alam I Page 36

Lakton

Laktam

(CH2)n
O

OH

COONa

(CH2)n
HN

+ NaOH

(CH2)n

(CH2)n

+ NaOH

NH2

COONa

Reaksi Senyawa Alkaloid


Reaksi Gugus Epoksida & Eter Linkage
Diidentifikasi dng pemutusan addisi dengan HBr atau asam hidroiodat
OH

+ HBr
R-O-R1 + HBr

Br

ROH + R1Br

Kimia Bahan Alam I Page 37

Reaksi Gugus Nitrogen


Nitrogen dalam alkaloid biasanya dalam lingkar, bisa dalam bentuk
sekunder atau tersier. Reaksi asetilasi dan benzoilasi bisa membedakan keduanya menhasilkan turunan asetat atau benzoat. Juga bisa
dengan HNO2 dimana amina sekunder menghasilkan N-nitroso

Reaksi Senyawa Alkaloid


Reaksi Gugus Amina Sekunder
>N-H + HNO2
>N-H + CH3I

>N-NO + H2O
>N-Me + HI
(Derivat N-metil)

Reaksi Gugus Amina Tersier


>N+

Kimia Bahan Alam I Page 38

>N + CH3I
>N + H2O2

>N+-O-

-MeI-

+
+ H 2O

Reaksi Gugus N-Metil


>N-Me + HI
>N-Me + CaO

Panas
Panas

>N-H + MeI
CH3NH2

(Kristal garam
kuarterner)

AgNO3

AgI

Reaksi Senyawa Alkaloid


Reaksi Gugus Metil Tersier
Diidentifikasi dng oksidasi Kuhn-Roth (K2Cr2O7/H2SO4) menjadi asam
asetat, yang selanjutnya didestilasi dan dititrasi dengan standar basa
-C-Me + K2Cr2O7/H2SO4

CH3COOH

Degradasi Alkaloid
Kimia Bahan Alam I Page 39

Beberapa reaksi yang digunakan mengenal fragmen struktur alkaloid


a) Metilasi Hofmann
b) Degradasi Emde
c) Metoda Von Braun
d) Hidrolisis
e) Penggabungan alkali
f) Dehidrogenasi

Pengujian Alkaloid

Kimia Bahan Alam I Page 40

2-4 g sampel, gerus, + sejumput pasir & 10 ml CHCl3


Tambahkan 10 ml CHCl3-amoniak 0,05 N, gerus perlahan.
Saring larutan tabung reaksi besar.
Tambahkan 10 tetes H2SO4 2N, kocok perlahan. Biarkan
terbentuk pemisahan lapisan asam & lapisan CHCl3.
Ambil lapisan asam tabung reaksi kecil.
Ke tabung reaksi kecil tambahkan satu tetes pereaksi Mayer.
Reaksi positif ditandai dengan adanya kabut putih hingga
gumpalan putih/endapan, +1 s/d +4.

Pengujian Alkaloid
Sampel Tanaman
Potong kecil
Pasir halus/bersih
10 ml kloroform, gerus
10 ml kloroform amonia, gerus, saring

Ekstrak kloroform
Tambah 10 tetes H2SO4 2N
Kocok perlahan
biarkan

Kimia Bahan Alam I Page 41

Lapisan kloroform

Lapisan asam
Dalam tabung reaksi kecil
Tambahkan 1 tetes Meyer

Alkaloid
Kepekatan endapan standar Kinin sulfat atau brucin HCl
(+1 = 1:10.000, +2 = 1:2.500, +3 = 1:500 dan +4 = 1:100).

Pengujian Alkaloid

Kimia Bahan Alam I Page 42

Pembuatan kloroform ammonia:


1 ml ammonia pekat 28%, tambahkan ke 250 ml kloroform.
Keringkan dengan penambahan 2,5 g Na Sulfat anhidrat,
kemudian saring
Pembuatan Pereaksi Meyer:
1,5 g HgCl2 larutkan dalam 60 ml akuades
5 g KI larutkan dalam 10 ml akuades
Keduanya dicampurkan dan ad kan 100 ml akuades
Pembuatan Pereaksi Dragendorf:
1 g bismuth subnitrat larutkan dalam 10 ml asam asetat
glasial dan 40 ml akuades
8 g KI larutkan dalam 20 ml akuades
Campur keduanya dan adkan 100 ml (beberapa minggu)

Pengujian Alkaloid

A TYPICAL PLANT
hn
Glycolysis

Photosynthesis
(daytime)

CO2

Kimia Bahan Alam I Page 43

Respiration
(nighttime)

H2O

O2
N2
bacteria

TRACE METALS

Na, Ca, K, Mg
Fe, Cu, Co, Mo

NO2-/NO3-/NH4+
H2O

CO2

Pengujian Alkaloid

H2O

Fotosintesis

Mono, oligo
polyoside

Glukosa

Eritrosa-4Fosfat

Glikosida
Fosfoenol Piruvat
Tannin
Flavonoid
Antocyanin

Kimia Bahan Alam I Page 44

Shikimate

Fenol, kuinon, polyacetilen,


Macrolida, asam lemak, lemak
Piruvat

Acetyl CoA

Polyacetate
Mevalonat

Siklus de Creb

Cinnamate, Lignan
Kumarin, Kuinon

Terpen/Steroid
Asam Amino

Protein
Alkaloid

Ess. Oil, Sesqui, diterpen


Saponin, cardanolide,
carotene

Thank You
Click to add text

Anda mungkin juga menyukai