Kemiskinan
merupakan
permasalahan
yang
mendesak dan memerlukan langkah langkah
penanganan dan pendekatan yang sistematis terpadu
dan
menyeluruh.
Menyadari
pentingnya
penanggulangan kemiskinan untuk keberlanjutan
berbangsa
dan
bernegara,
maka
pemerintah
menempatkan upaya penanggulangan kemiskinan
menjadi prioritas utama. Hal tersebut tercantum
dalam rencana pembangunan jangka panjang (RPJP)
nasional 2005 2025, dan selaras dengan
kesepakatan deklarasi global dalam mewujudkan
pencapaian millennium development goal (MDGs)
untuk mengurangi kemiskinan sebesr 50 (lima puluh)
persen pada tahun 2005 sesuai dengan agenda global
MDGs bahwa Indonesia sudah menyepakati dan
berkomitmen untuk mengurangi angka kemiskinan
hingga separuhnya pada tahun 2005, dengan target
jumlah angka kemiskinan 8-10% pada akhir tahun
2015.
Komitmen nasional tersebut dituangkan dalam
rencana pembangunan jangka menengah daerah
(RPJMD)
2010-2015
kota
cilegon
dibawah
kepemimpinan Walikota H. Tb Iman Ariyadi
S.Ag.MM.M.Si dan Wakil Walikota Drs H. Edi
Ariyadi,M.Si, kedua pemimpin muda cilegon ini
selanjutnya mengagas arah baru lagi pemerintahan
mellaui program pro rakyat yang dituangkan kedalam
dirasakan
manfaatnya
oleh
rakyat,
terutama
masyarakat miskin atau disebut rumah tangga
sasaran (RTS), dan masyarakat Kota Cilegon pada
umumnya.
Program pro rakyat bidang pendidikan Sumber Daya
Manusia (SDM) dalam jumlah dan mutu yang
memadai
sebagai
pendukung
utama
dalam
pembangunan di Kota Cilegon. Pendidikan memiliki
peranan yang sangat penting. Hal ini sesuai dengan
UU No.20 tahun 2003 tentang system pendidikan
nasional pada pasal 3,yang menyebutkan bahwa
pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan
dan
membentuk
karakter
serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan
kehiudpan
bangsa.
Ini
pula
dilaksanakan sebagai bentuk yang dilakukan oleh
Pemerintah Kota Cilegon dalam rangka mewujudkan
agenda
cilegon
ceras
2025.
Pemerintah Kota Cilegon melalui Dinas Pendidikan
Kota Cilegon selaku penanggungjawab terhadap
pendidikan di Kota Cilegon, bertekad mewujudkan apa
yang menjadi cita-cita dan tujuan bersama. Melalui 3
pilar pendidikan (pemerataan dan perluasan akses,
peningkatan mutu, relevansi dan daya saing dan
penguatan tata kelola, akuntabilitas dan pencitraan
public)langkah awal perwujudan cita cita itu dimulai.
Beberapa program pro rakyat bisang pendidikan di
Kota Cilegon telah digulirkan sejak kepemimpinan
Bapak Pembangunan Cilegon H Tb Aat Syafat S.Sos
pada
tahun
2006
Beberapa
program
dan
kebijakan
tersebut
diantaranya:
pembangunan
dan
rehabilitasi,
pengadaan
sarana
dan
prasarana
sekolah,
peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui
lanjutan beasiswa dikdasmen, dan peningkatan
kompetensi
guru
madrasah.
Ditahun 2007, walikota cilegon (H Tb Aat syafaay
S.Sos) juga menggulirkan kebijakan kebijakan
program pro rakyat dengan pendidikan murah,
berkualitas, penghapusan DSP sekolah SMP, SMA dan
SMK
negeri,
peningkatan
kesejahteraan
guru
madrasah pemberian transport kepada guru daerah
terpencil (luar kota), pengembangan sekolah dengan
status
SSN
dan
RSBI.
Tak hanya kebijakan kebijakan itu saja, bapak
pemabngunan terus mengagas program program pro
rakyat yang pernah menjadi impian beliau agar
cilegon cerdas terwujud, di tahun 2008 beliau juga
mencanangkan pendidikan gratis dengan optimalisasi
pelayanan pendidikan melalui lanjutan penghapusan
DSP, dan SPP ( kebijakan 1 juli 2008) beasiswa
dikdasmen, keagamaan, peningkatan kompetensi
guru SD, SMP, SMA,SMK dan madrasah SSN dan RSBI,
ISO.
Kebijakan dan program ini ditunjukan dalam rangka
meningkatkan kapasitas pendidikan di kota cilegon
khususnya agar dapat belajar sepanjang hayat dalam
rangka meningkatkan daya saing dan kualitas SDM di
era global. Pendidikan di kota cilegon tetap
diperhatikan dalam pelayanan yang adil dan merata
B.
ASPEK
KESEHATAN
Kesehatan adalah hak fundamental setiap individu,
kebutuhan
lainnya.
JUMLAH FASILITAS KESEHATAN DI KOTA CILEGON
TAHUN
2011
2012
2.Jamkesda
Sebagai perwujudan UU No. 40 tahun 2004 tentang
system jaminan social nasional, pemerintah daerah
memberikan asuransi kesehatan mellaui program
jamkesda yang diperuntukan bagi masyarakat miskin
yang tidak tercakup dalam program jamkesda.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan akses
pelayanan kesehatan bagi seluruh masyarakat Kota
Cilegon dalam rangka peningatan derajat kesehatan
masyarakat yang optimal. Sedangkan tujuan khusus
adalah meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan
masyarakat Kota Cilegon, meningkatnya kemudahan
akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan,
terwujudnya masyarakat Kota Cilegon yang sehat,
berdaya guna dan berhasil guna dalam rangka
peningkatan HDI (human development index)
Jumlah kunjungan pasien rawat jalan jamkesmas dan
jamkesda
Tahun
2010-2010
masing
kelurahan.
Program pro rakyat pada fase ketiga one district
one billion ini ditunjukan kepada calon wirausaha
baru, serta pelaku usaha ekomoni mikro dan kecil
yang tengah meretas jalan untuk berusaha, mereka
yang ingin mengembangkan ekonomi keluarga, dan
juga mereka yang ingin mengembangkan kapasitas
usahanya.
Dengan digulirkannya program, yang secara
(persero)
Tbk,
melalui
divisi
PKBL
yang
mengalokasikan anggaran program 1 kecamatan I
milyar
untuk
wirausaha.
Komitmen
tersebut
dituangkan dalam perjanjian antara pemerintah Kota
Cilegon dengan PT Krakatau Steel (persero) Tbk,
tentang pelaksanaan program kemitraan dan bina
lingkungan
PT.KS.
Harapan terbesar yang ingin dicapai oleh
pemerintah melalui program ini adalah masyarakat
mandiri secara ekonomi, dalam artian masyarakat
mempunyai
penghasilan
yang
cukup
untuk
membiayai kebutuhan dirinya dan keluarga. Biasanya
masyarakat yang belum mandiri secara ekonomi
termasuk dalam kategori masyarakat miskin, karena
kualitas SDMnya rendah, mereka tidak dapat bersaing
untuk memperoleh pekerjaan. Upaya yang dilakukan
pemerintah dalam hal ini adalah merubah pola piker,
sikap dan perilu untuk menjadi manusia produktif
mellaui peningkatan kualitas SDM, dan memberikan
kesempatan kepada mereka untuk menjadi wirausaha
mellaui
program
perintisan
usaha.
Adapun program riil pemerintah untuk
memberikan entrepreneurship atau wirausaha agar
masyarakat focus pada pekerjaan sebagai pegawai
atau karyawan adalah sejak tahun 2004 dengan
nama program penumbuhan wirausaha baru
(WUB), krang lebih sudah 2.600 WUB yang sudah
dilatih, dimagangkan dan diberikan pinjaman modal
usaha oleh UPT PEM. Dalam program lima tahun
kedepan pemerintah juga telah mencanangkan untuk
menciptakan
lebih
dari
2500
WUB,
serta
mengembangkan 1000. Lebih pelaku usaha mikro
kecil yang berasal dari masyarakat Kota Cilegon.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan
pendapatan masyarakat miskin (RTS), meningkatkan
minat masyarakat untuk berusaha, serta mewujudkan
usaha mikro kecil (UMK) dan koperasi yang tangguh
dan mandiri dengan sasaran, RTS (rumah tangga
sasaran), usaha mikro kecil (UMK) dan koperasi.
2.
BANTUAN MASYARAKAT LANGSUNG (BML)
Untuk
melakukan
percepatan
penanggulangan
kemiskinan diperlukan upaya penajaman yang
meliputi penetapan sasaran, perancangan dan
keterpaduan program serta efektifitas anggaran.
Untuk itu, diperlukan adanya program bantuan
masyarakat miskin, diperlukan adanya program
bantuan
masyarakat
langsung
(
BML).
Program BML merupakan salah satu program
percepatan penanggulangan kemiskinan berbasis
bantuan dan perlindungan social (kluster I) yang
bersifat pemenuhan individu dan rumah tangga
miskin, dengan tidak berat pada pemenuhan hak
dasar utama masyarakat. Program BML sudah
diluncurkan sejak tahun 2009. Pada waktu itu, data
masyarakat miskin atau disebut juga rumah tangga
sasaran
(RTS)
sebanyak
16.979
Tahun
2012
:
13.909
RTS
Prinsip prinsip pengelolaan yang digunakan
dalam BML di Kota Cilegon adalah : berpihak kepada
masyarakat miskin, dapat dipertanggungjawabkan
(akuntable), transparan, tepat sasaran, tepat jumlah,
dan
tepat
administrasi.
Pengawasan
1.
Pengawasan
fungsional
Walikota Cilegon menugaskan inspektorat Kota
Cilegon untuk melakukan pengawasan sesuai dengan
fungsi dan kewenangannya. Pelaksanaan pengawasan
mencakup aspek tata laksana kegiatan, administrasi
dan
realisasi
penyaluran
BML.
2.
Pengawasan
melekat
Dilakukan oleh aparat pemerintah (tim koordinasi)
yang mempunyai tugas dan tanggung jawab Pembina
secara berjenjang mulai dari tingkat kota sampai
dengan
tingkat
kecamatan.
3.
Pengawasan
masyarakat
Dilakukan masyarakat secara perorangan maupun
kelompok dan atau organisasi masyarakat dapat
melakukan pengawasan mellaui atau disampaikan
kepada aparat pemerintah yang mempunyai tugas
dan tanggung jawab Pembina secara berjenjang mulai
dari tingkat kota sampai dengan tingkat kecamatan
Penyaluran
Dana
BML
Selama 5 (lima) tahun, jumlah dana BML yang sudah
di
salurkan
kepada
RTS
sebesar
Rp.21.718.130.000,-,dengan
rincian:
1. Tahun 2009,
200.000,(1
3.395.800.000,2. Tahun 2010,
400.000,(2
6.791.600.000,3. Tahun 2011,
400.000,(2
6.384.400.000,4. Tahun 2012,
370.000,(2
5.146.330.000,-
D.
ASPEK
LINGKUNGAN
PERCEPATAN
PEMBANGUNAN
INFRASTRUKTUR
LINGKUNGAN RT/RW MELALUI POLA PADAT KARYA
OLEH
LEMBAGA
PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
KELURAHAN(LPMK)
Pembangunan infrastruktur lingkungan merupakan
salah satu aspek penting dalam proses pembangunan
daerah ,hal ter sebut di di sebabkan karena implikasi
atau dampak ketersediaan infrastruktur lingkungan
dapat
memberikan
manfaat
langsung
bagi
masyarakat . lingkungan masyarakat akan menjadi
lebih tertata, bersih dan nyaman sebagai tempat
tinggal.
Kondisi pada tahun 2010, dari data yang ada,
ternyata masih banyak infrastruktur lingkungan
(RT/RW) yang belum tertata baik, seperti jalan/gang
masih tanah dan saluran air/drainase belum tersedia.
Hal
tersebut
menyebabkan
lingkungan
terlihat.kumuh dan tidak sehat. Untuk itu,
diperlukan percepatan pemabngunan infrastruktur
lingkungan.
Selain
permasalahan
infrastruktur
lingkungan,
terdapat pula permasalahan pengangguran dan
kemiskinan yang memerlukan langkah langkah
penanganan dan pendekatan yang sistematis,
terpadu dan menyeluruh. Pengangguran di Kota
Cilegon berdasarkan Cilegon dalam angka tahun 2011
berjumlah 83.903 jiwa (19.84%), sedangkan jumlah
RTS berdasarkan hasil pendataan PPLS-BPS tahun
2008
sebanyak
15.961
RTS.
Senyatanya, bahwa permasalahan permasalahan
pemabngunan tidak bias ditangani hanya oleh
pemerintah, tetapi perlu melibatkan masyarakat. Oleh
sebab
itu,
dalam
percepatan
pembangunan
infrastruktur lingkungan ini, yang pekerjaannya
sederhana, tidak memerlukan tenaga ahli dan alat
berat, dapat dilaksanakan oleh masyarakat dengan
pola
padat
karya.
Pendekatan pemberdayaan masyarakat sangat tepat
dalam pelaksanaan kegiatan ini, karena melibatkan
partisipasi masyarakat dari mulai perencanaa,
pelaksanaan, pengendalian, evaluasi sampai kepada
memelihara hasil kegiatan yang telah dikerjakanya.
Dengan pendekatan pemberdayaan masyarakat
diharapkan masyarakat akan lebih bertanggungjawab
dalam
melaksanakan
kegiatannya
menuju
kemandirian
masyarakat.
masyarakat
terhadap
dalam
kesungguhnya
pemerintah kota cilegon dalam mensejahterakan
masyarakat.
Pendekatan
Pemberdayaan (empowerment), yaitu upaya untuk
mewujudkan
kemampuan
dan
kemandirian
masyarakat
dalam
kehidupan
bermasyarakat,
berbangsa
dan
bernegara.
1.
Partisipasi yaitu keikutsertaan dan keterlibatan
masyarakat
secara
aktif
kdalam
proses
pemabangunan,
2. Meningkatkan kemampuan masyarakat mellaui
pelaksanaan berbagai program pembangunan, agar
kondisi kehidupan masyarakat mencapai tingkat
kemampuan
yang
diharapkan
3. Keterpaduan, memadukan pelaksanaan kegiatan
antar pemangku kepentingan dengan pengelola padat
karya;
4. Pendekatan kelembagaan, melibatkan lembaga
kemasyarakatan yang ada di kelurahan sebagai mitra
pemerintah dalam menampung dan mewujudkan
aspirasi
dan
kebutuhan
masyarakat
dibidang
pembangunan.
ALOKASI
DANA
Dana kegiatan program ini sebesar Rp. 100.000.000,per
keluarahan
diperuntukan:
1. Biaya Operasional tim pelaksana teknis kegiatan
(TPTK) padat karya tingkat kelurahan perempuan
Pelatihan
satuan
pengamanan
Pelatihan
montir/perbengkelan
Pelatihan
las
Kursus menyetir mobil, sekaligus pembuatan SIM
Kursus
computer
Kursus
kecantikan/salon
Dll.
4.
Pembangunan infrastruktur lingkungan RT/RW
Dana kegiatan sebesar Rp. 75.000.000 digunakan
untuk upah kerja dan pembangunan sarana dan
prasarana
social
ekonomi
masyarakat
yang
berhubungan dengan kebutuhan dan prioritas hasil
musrenbangkel:
Drainase/gorong-gorong
Tanggul
pencegahan
banjir/longor
Tembok
penahan
tanah
(TPT)
Sarana dan prasarana air bersih.
CAPAIAN
KARYA
PROGRAM
KEGIATAN
OLEH
POLA
PADAT
LPMK
TINGKATKAN
KESEJAHTERAAN
WALIKOTA KEMBALI LUNCURKAN
RAKYAT
FASE
MASYARAKAT,
PROGRAM PRO
KE-LIMA
sebagai
prioritas
utama
pembangunan.
Untuk melakukan percepatan pembangunan dalam
hal peningkatan kesejahteraan tersebut, Pemkot
Cilegon terus melakukan inovasi-inovasi, guna
menciptakan program kebijakan dan sistem yang
dapat
mendorong
mewujudkan
peningkatan
kesejahteraan bagi masyarakat, terutama pada
masyarakat
ekonomi
lemah
ke
bawah.
Namun, menurut Walikota Cilegon Tb. Iman Ariyadi,
untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya,
tidak saja diperlukan goodwill dan komitmen dari
pemerintah, melainkan partisipasi dari seluruh
stakeholder pembangunan juga harus terlibat
didalamnya. peningkatan kesejahteraan masyarakat
merupakan tanggung jawab kita bersama, karena itu
perlu dilakukan secara sistimatis dan berkelanjutan,
ungkapnya.
Salah satu upaya dalam meningkatkan kesejahteraan
masyarakatnya, pemerintah telah menggulirkan
berbagai program kebijakan pro poor melalui program
Pro Rakyat, sebuah program
yang langsung
bersentuhan dengan masyarakat. Pada masa
kepemimpinan kami, sebelumnya, telah menggulirkan
juga berbagai program Pro Rakyat. Dimana, program
tersebut diluncurkan secara bertahap, dan dibagi
kedalam beberapa fase, yakni fase pertama, kedua,
ketiga, keempat dan sekarang sampai fase kelima
ini,
jelas
Walikota
Tb.
Iman
Ariyadi.
Tidak hanya itu, sebagai wujud nyata komitmen
Pemkot
Cilegon,
dalam
prirotas
peningkatan
anggaran
Rp.3.522.000.000.
Selain empat program tersebut, program Pro Rakyat
lainnya yang turut bersamaan diluncurkan, yakni
penyediaan sarana mobil ambulance sebanyak 3 unit
dan penyediaan sarana mobil jenazah 1 unit
(anggaran Rp. 1.132.2000.000), Pemugaran Rumah
Tidak Layak Huni untuk 100 unit (anggaran Rp.
1.000.000.000)
dan
19
RTS
(anggaran
Rp.
285.000.000), pemberian SPP bagi siswa Madrasah
Diniyah sebanyak 1.400 siwa (anggaran Rp.
252.000.000), Bantuan Kios Warung Ekonomi
Pedagang Kaki Lima kepada 300 orang (anggaran
1.000.000.000), Bank Sampah sebanyak 3 unit
(anggaran Rp. 50.000.000), Bantuan Jamban Keluarga
bagi 219 RTS (anggaran Rp. 526.600.000), Listrik
Masuk Desa untuk 300 RTS, Pemberian Bantuan
Kacamata Siswa SD untuk 120 orang (Rp.
300.000.000),
Program
Keluarga
Harapan
sebanyak1.371 keluarga RTSM (anggaran Rp.
852.426.000), Bantuan Sarana Lingkungan untuk 3
Kawasan (anggaran Rp. 50.000.000), Bantuan untuk
Senam Kreasi Santri se-Kota Cilegon sejumlah 1000
orang (anggaran Rp.50.000.000), Bantuan seragam
dan alat kesenian peguron se-Kota Cilegon sebanyak
2800 stel dan 17 set (anggaran Rp.660.000.000),
Pemberian bea siswa SD Perguruan Tinggi dari
Forum Zakat Cilegon kepada 3500 Siswa (annggaran
Rp.1.600.000.000), Pembangunan Pasar Tegal Bunder
terdiri pembangunan 1 unit bangunan pasar dan 20
kios serta 1 hanggar (anggaran Rp.10.000.000.000),
orang.
Pengguliran program Pro Rakyat yang dilakukan
Pemkot
Cilegon,
terbilang
berhasil
dalam
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Hal ini bisa
dilihat dari hasil survei Sosial Ekonomi Nasional-Badan
Statistik Pusat Statistik (BPS) penduduk miskin Kota
Cilegon. Dimana ada penurunan angka, dari 16.800
jiwa di tahun 2010, menjadi 15.430 jiwa di tahun
2012. Sedangkan untuk Rumah Tangga Sasaran (RTS),
berdasarkan data survei BPS Kota Cilegon melalui
Pendataan Program Pelindungan Sosial (PPLS).
Terdapat penurunan jumlah RTS, yang semula pada
tahun 2010 sebanyak 16.979 RTS, menjadi 13.909
RTS pada tahun 2012. Pemkot Cilegon dalam hal ini
mentargetkan penurunan RTS pada tahun 2015
sebesar
10.000
RTS.
Disamping itu, terdapat peningkatan pada Indeks
Pembangunan Manusia (IPM) Kota Cilegon, dari angka
75,29 tahun 2010, naik 75,89 pada tahun 2012. Hal
ini menunjukan kualitas kesejahteraan penduduk Kota
Cilegon sudah semakin membaik. Peningkatan IPM
Kota Cilegon tidak terlepas dari peningkatan
komponen-komponen
pembentuknya,
yakni
kesehatan, pendidikan dan ekonomi/tingkat daya beli
masyarakat.
Walikota Cilegon Tb. Iman Ariyadi mengatakan,
peningkatan
kesejahteraan
pada
masyarakat
tersebut, merupakan dampak dari sejumlah program
kebijakan yang telah digulirkan pemerintah itu
sendiri, maupun yang bersinergi dengan program
tingkat
nasional,
ataupun
provinsi.
upaya
peningkatan kesejahteraan masyarakat itu telah kami
lakukan melalui berbagai kebijakan Pemerintah Kota
Cilegon dalam segala bidang. Selain dilakukan secara
konsisten, pelaksanaannya juga dilakukan dengan
cara optimalisasi pelaksanaan program, jelasnya.
Realisasi arah kebijakan Walikota Cilegon Tb. Iman
Ariyadi tersebut, tentunya sesuai dengan apa yang
dituangkan pada peraturan daerah nomor 6 tahun
2013 tentang perubahan perda No 2 Tahun 2011
tentang
revisi
rencana
pembangunan
jangka
menengah (RPJMD) Kota Cilegon tahun 2010-2015,
dan selaras pula dengan kesepakatan deklarasi global
dalam
mewujudkan
pencapaian
Millenium
Development Goal (MDGs) untuk mengurangi
kemiskinan sebesar 50 persen pada tahun 2015.
Berbagai program Pro Rakyat yang digulirkan Pemkot
Cilegon, tentunya merupakan kebijakan untuk
mewujudkan keberhasilan lima agenda pembangunan
Pemkot Cilegon, yakni Agenda Cilegon Sejahtera,
Agenda Cilegon Sehat dan Cerdas, Agenda Cilegon
Berwibawa, Agenda Cilegon Berdaya Saing, dan
Agenda Cilegon Mandiri. Sehingga Visi Kota Cilegon,
yaitu MASYARAKAT CILEGON SEJAHTERA MELALUI
DAYA DUKUNG INDUSTRI, PERDAGANGAN DAN JASA
tercapai.