Anda di halaman 1dari 4

SISTEM INTEGUMEN

1. VERUKA VULGARIS
a. Definisi
Veruka vulgaris adalah infeksi HPV pada epidermis dengan gambaran klinis berupa
papul, nodul berbentuk kubah sewarna dengan kulit, permukaan kasar dan berbatas tegas,
dapat tunggal maupun berkelompok.
b. Predileksi
Predileksi veruka vulgaris terutama di daerah tangan, siku, lutut, kaki dan jari-jari.
c. Etiologi
Veruka vulgaris disebabkan oleh infeksi HPV pada epidermis. Sub tipe HPV yang telah
diketahui menyebabkan veruka vulgaris adalah sub tipe HPV 1, 2, 4, 7, 27, 29, 57 dan 63.
d. Gambaran klinis
Veruka vulgaris berupa papul, nodul berbentuk kubah sewarna dengan kulit dengan
permukaan kasar, berbatas tegas, dapat tunggal ataupun berkelompok. Predileksi
terutama di daerah tangan, siku, lutut, kaki dan jari-jari.
e. Tatalaksana
Fenol dikenal juga dengan berbagai nama seperti asam karbolik, benzenol, hidroksi
benzen, mohidroksibenzen, monofenol, asam fenik, asam fenilik, fenilik alkohol, fenil
hidroksida, fenil hidrat dan oksibenzen. Digunakan 3x1 pada veruka vulgaris. Selain itu
tatalaksana yang baik adalah dilakukan cauterisasi.
2. MOLUSKUM KONTAGIOSUM
a. Definisi
Moluskum kontagiosum merupakan suatu penyakit infeksi virus pada kulit yang
disebabkan oleh virus golongan poxvirus genus Molluscipox dengan wujud klinis berupa
benjolan pada kulit atau papul-papul multiple yang berumbilikasi di tengah, mengandung
badan moluskum, serta dapat sembuh dengan sendirinya.

b. Etiologi
Moluskum kontagiosum disebabkan oleh suatu virus dari golongan poxvirus. Dalam
taksonomi, virus ini termasuk dalam ordo Poxviridae, famili Chordopoxvirinae, genus
Molluscipox virus, spesies Molluscum contagiosum virus (MOCV). Virus ini termasuk
golongan double strained DNA (dsDNA).
c. Penularan

Secara umum, memang penularan moluksum kontagiosum adalah melalui kontak


langsung dari orang ke orang melalui barang-barang, seperti misalnya pakaian, handuk,
alat cuci atau alat mandi. Selain itu, moluskum kontagiosum juga dapat ditularkan
melalui kontak olahraga. Saat seseorang menyentuh lesi di suatu bagian tubuh, kemudian
dia menyentuhkannya ke bagian tubuh lainnya, makanya akan dapat menyebarkan
MOCV juga, proses ini disebut sebagai autoinokulasi.
d. Gambaran Klinis
Pada kulit akan tampak lesi umbilikata yang multipel. Lesi tersebut papul berbatas tegas,
licin, dan berbentuk kubah (dome shaped) sewarna kulit. Ukuran papul bervariasi dari 2-6
milimeter. Di bagian tengah lesi, biasanya terdapat lekukan (delle) kecil, berisi bahan
seperti nasi dan berwarna putih yang merupakan ciri khas dari moluskum kontagiosum.
Predileksi biasanya pada wajah, badan, terkadang pada perut, bagian bawah perut, dan
genitalia.
e. Tatalaksana
Terapi yang diberikan intinya adalah mengeluarkan massa yang mengandung badan
moluskum.

Bisa

menggunakan

teknik

cryosurgery,

evisceration,

curettage,

elektrokauterisasi, adhesive tape stripping. Pengobatan diberikan podophyllin dan


podofilox 3 kali sehari selama 7 hari.
3. HERPES ZOOSTER tanpa komplikasi
a. Definisi
b. Etiologi
Disebabkan oleh virus varicella-zooster dorman yang mengalami reaktivasi

c. Gambaran klinis
Vesikel multiple dengan dasar eritema yang distribusinya mengikuti dermatom, tidak
pernah melewati garis tengah tubuh. Gejala nyeri cukup menonjol. Ada riwayat varicella.
d. Pemeriksaan Penunjang
Tes Tzank sel raksasa berinti banyak
e. Tatalaksana
Acyclovir tablet 5x800 mg selama 7 hari
Bila ada infeksi dapat diberikan antibiotic.
4. MORBILI
a. Definisi

Campak juga dikenal dengan nama morbili atau morbillia dan rubeola (bahasa Latin).
Campak adalah penyakit infeksi yang sangat menular yang disebabkan oleh virus, dengan
gejala-gejala eksantem akut, demam, kadang kataral selaput lendir dan saluran
pernapasan, gejala-gejala mata, kemudian diikuti erupsi makulopapula yang berwarna
merah dan diakhiri dengan deskuamasi dari kulit.
b. Etiologi
Agent campak adalah measles virus yang termasuk dalam famili paramyxoviridae
anggota genus morbilivirus. Virus campak sangat sensitif terhadap temperatur sehingga
virus ini menjadi tidak aktif pada suhu 37 derajat Celcius atau bila dimasukkan ke dalam
lemari es selama beberapa jam. Dengan pembekuan lambat maka infektivitasnya akan
hilang.
c. Gejala Klinis
Penyakit campak terdiri dari 3 stadium, yaitu:
Stadium kataral (prodormal)
Biasanya stadium ini berlangsung selama 4-5 hari dengan gejala demam, malaise,
batuk, fotofobia, konjungtivitis dan koriza. Menjelang akhir stadium kataral dan 24
jam sebelum timbul eksantema, timbul bercak Koplik. Bercak Koplik berwarna putih
kelabu, sebesar ujung jarum timbul pertama kali pada mukosa bukal yang menghadap
gigi molar dan menjelang kira-kira hari ke 3 atau 4 dari masa prodormal dapat meluas
sampai seluruh mukosa mulut. Secara klinis, gambaran penyakit menyerupai

influenza dan sering didiagnosis sebagai influenza.


Stadium erupsi
Stadium ini berlangsung selama 4-7 hari. Gejala yang biasanya terjadi adalah koriza
dan batuk-batuk bertambah. Timbul eksantema di palatum durum dan palatum mole.
Kadang terlihat pula bercak Koplik. Terjadinya ruam atau eritema yang berbentuk
makula-papula disertai naiknya suhu badan. Mula-mula eritema timbul di belakang
telinga, di bagian atas tengkuk, sepanjang rambut dan bagian belakang bawah.
Kadang-kadang terdapat perdarahan ringan pada kulit. Rasa gatal, muka bengkak.
Ruam kemudian akan menyebar ke dada dan abdomen dan akhirnya mencapai
anggota bagian bawah pada hari ketiga dan akan menghilang dengan urutan seperti

terjadinya yang berakhir dalam 2-3 hari.


Stadium konvalesensi
Erupsi berkurang meninggalkan bekas yang berwarna lebih tua (hiperpigmentasi)
yang lama-kelamaan akan menghilang sendiri. Selain hiperpigmentasi pada anak

Indonesia sering ditemukan pula kulit yang bersisik. Selanjutnya suhu menurun
sampai menjadi normal kecuali bila ada komplikasi.
d. Tatalaksana
Simtomatik
5. VARISELLA
a. Definisi
Varicella adalah penyakit menular akut yang disebabkan oleh varicella zoster virus
(VZV). Infeksi berulang dapat mengakibatkan terjadinya herpes zoster. Infeksi akut
primer oleh virus varicella zoster yang menyerang kulit dan mukosa, klinis terdapat
gejala konstitusi, kelainan kulit polimorf, terutama berlokasi di bagian sentral tubuh.
b. Gambaran klinis
Masa inkubasi antara 14 sampai 16 hari setelah paparan, dengan kisaran 10 sampai 21
hari. Masa inkubasi dapat lebih lama pada pasien dengan defisiensi imun dan pada pasien
yang telah menerima pengobatan pasca paparan dengan produk yang mengandung
antibodi terhadap varicella.
- Gejala prodromal
Pada anak kecil jarang terdapat gejala prodromal. Sementara pada anak yang lebih
besar dan dewasa, ruam yang seringkali didahului oleh demam selama 2-3 hari,
kedinginan, malaise, anoreksia, nyeri punggung, dan pada beberapa pasien dapat
-

disertai nyeri tenggorokan dan batuk kering.


Ruam pada varicella
Pada pasien yang belum mendapat vaksinasi, ruam dimulai dari muka dan skalp, dan
kemudian menyebar secara cepat ke badan dan sedikit ke ekstremitas. Lesi baru
muncul berturut-turut, dengan distribusi terutama di bagian sentral. Ruam cenderung
padat kecil-kecil di punggung dan antara tulang belikat daripada skapula dan bokong
dan lebih banyak terdapat pada medial daripada tungkai sebelah lateral. Tidak jarang
terdapat lesi di telapak tangan dan telapak kaki, dan vesikula sering muncul
sebelumnya dan dalam jumlah yang lebih besar di daerah peradangan, seperti daerah

yang terkena sengatan matahari.


c. Tatalaksana
Dewasa: Acyclovir tablet 5x800mg selama 7 hari
Anak-anak: Acyclovir tablet dengan dosis 4x20mg/kgBB selama 5 hari
6. HERPES SIMPLEX tanpa komplikasi
a. Definisi

Anda mungkin juga menyukai