Anda di halaman 1dari 32

Infeksi Tuberkulosis

Kelompok 5-C
Charinna Agus P
1111102000057
Brasti Eka Pratiwi
1111102000061
Dini Fauzana M
1111102000070
Fio Noviany 1111102000074
Prodi Farmasi
FKIK UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta 2014

PENDAHULUAN & ETIOLOGI


Fio Noviany
1111102000074

Pendahuluan
TB adalah penyakit yang disebabkan oleh
Mycobacterium tuberculosis (M. tuberculosis).
M. tuberculosis

pada umumnya menginfeksi

manusia. Secara global, sekitar 2 milliar orang


terinfeksi M. tuberculosis, dan sekitar 2-3 juta
orang meninggal dunia akibat TB karena TB
tidak bisa disembuhkan.

Faktor Resiko Infeksi


Koinfeksi
Ras
Lokasi

Transmisi
M. tuberculosis

Faktor yang menentukan probabilitas


transmisi M. tuberculosis

Patogenesis dan Patofisiologi


Brasti Eka Pratiwi
1111102000061

Patogenesis

Patofisiologi
Respon Imun

Proses
Hambat
Bakteri

INFEKSI PRIMER

Faktor Infeksi primer:


1. Jumlah organisme
yg masuk
2. Sifat virulensi
3. Respon imun sel
inang

Karena :
1. imunitas sel
menurun
2. hilangnya klon sel
T
3. pemblokiran
antibodi.

REAKTIVASI/LATEN TB
Granuloma bisa
menyebar dan
menginfeksi daerah lain
di paru2
lubang/rongga di paru2

- Terjadi 10% pada


pasien, terjadi setelah 2
tahun terinfeksi
- US: TB terjadi pada
pasien infeksi Laten,
karena paparan rendah
di US rendah. Kecuali
pada pasien dengan HIV

Perkembangan Infeksi Laten


Tuberkulosis dan Penyakit Tuberkulosis
Charinna Agus Prabawati
1111102000057

Latent Tuberculosis Infection (LTBI) &


Tuberculosis Disease (TB )
LTBI :
Memiliki M. tuberculosis dlm tubuhnya tetapi
tidak memiliki penyakit TB dan tidak dapat
menyebarkan infeksi ke Pasien lain
Dideteksi dengan TST dan IGRA
TB Disease
Memiliki M. tuberculosis dlm tubuhnya
Menular dan menyebarkan infeksi ke Pasien lain
Umumnya hasil dari perkembangan LTBI menjadi
TB
Dideteksi denganAFB Smear dan Kultur

Perbedaan LTBI dan TB disease


Otang dengan LTBI

Pasien dengan TB

Memiliki sejumlah kecil bakteri TB di


tubuhnya yang hidup, tapi tidak aktif

Memiliki sejumlah besar bakteri TB aktif di


tubuhnya

Tidak dapat menyebarkan bakteri TB ke


Pasien lain

Dapat meyebarkan bakteri kepada Pasien


lain

Tidak merasa sakit, tetapi bisa menjadi


sakit jika bateri didalam tubuhnya menjadi
aktiv

Mungkin merasakan sakit atau gejala


seperti batuk, demam dan atu penurunan
BB

Biasanya memiliki reaksi yang


mengindikasikan adanya TB pada TB skin
test dan TB blood test

Biasanya memiliki reaksi yang


mengindikasikan adanya TB pada TB skin
test dan TB blood test

Hasil radiograf normal

Hasil radiografnya abnormal

Hasil sputum smear dan kultulnya negatif

Hasil sputum smear dan kulturnya positif

Tidak memerlukan isolasi pernafasan

Memerlukan Isolasi pernafasan

Bukan kasus TB

Kasus TB

Perkembangan TB

Resiko Perkembangan Penyakit TB


seumur hidup
Tanpa pengobatan, Sekitar 10% dari Pasien-Pasien dengan sistem
kekebalan tubuh yang normal yang terinfeksi M. tuberculosis akan
mengembangkan penyakit TB di beberapa titik dalam hidup mereka.

TB Pulmonary

TB

Resiko Perkembangan Penyakit


TB

Resiko Perkembangan LTBI menjadi TB


disease
Pasien beresiko tinggi terhadap perkembangan LTBI ke TB disease
Pasien yang terinfeksi HIV
Anak-anak muda dari 5 tahun
Pasien yang baru terinfeksi M. tuberculosis (dalam 2 tahun terakhir)
Pasien dengan riwayat penyakit TB yang tidak diobati atau tidak diobati, termasuk Pasien-Pasien denganPerubahan
fibrotik pada rontgen dada konsisten dengan penyakit TBC terlebih dahulu
Pasien yang menerima terapi imunosupresif seperti tumor necrosis factor-alpha (TNF) antagonis, kortikosteroid
sistemik setara dengan / lebih dari 15 mg prednisone per hari, atau terapi obat imunosupresif setelah transplantasi
organ.
Pasien dengan silikosis, diabetes mellitus, gagal ginjal kronis, leukemia, atau kanker kepala, leher, atau paru-paru.

Pasien yang memiliki gastrektomi atau memotong jejunoileal


Pasien yang beratnya kurang dari 90% dari berat badan ideal mereka , perokok dan Pasien-Pasien yang
menyalahgunakan obat-obatan dan / atau alkohol
Populasi didefinisikan secara lokal sebagai memiliki peningkatan insiden penyakit akibat M. tuberculosis, termasuk
medis terlayani, populasi berpenghasilan rendah.

Manifestasi Klinik dan


Diagnosis TBC
Dini Fauzana M
1111102000070

Manifestasi klinik TBC


1. Pasien yang tidak terinfeksi
HIV
Manifestasi klinis dari TB Pulmoner
tidak spesifik, indikasi hanya pada
proses infeksi yang berjalan dengan
lambat.
Pemeriksaan
fisik
nonspesifik,
adanya
dugaan
perkembangan
penyakit.
Manifestasi
klinis
berhubungan
dengan TB ekstrapulmoner bervariasi
tergantung pada sistem organ yang
terlibat tetapi dengan perkembangan
yang lambat dari fungsi organ
dengan demam tingkat rendah dan
simptom lainnya.

Manifestasi Klinis umum TBC non HIV


Ciri-ciri dan gejala
-

Pasien mengalami penurunan BB, lemas, batuk, demam dan bekeringat malam hari

Hemofisis Frank

Pemeriksaan Fisik
Suara parau khas pada perkusi dada, bunyi dada, dan peningkatan suara yang bergetar
lebih sering diamati pada auskulasi.
Pemeriksaan Laboratorium
Peningkatan jumlah sel darah putih dengan dominasi limfosit
Radiografi dada
-

Infiltrasi nodus pada daerah apical di lobus bagian atas dari bagian superior dari
lobus paling bawah

Kavitasi yang menunjukkan kadar udara-air sebagai tanda perkembangan infeksi.

2. Pasien yang terinfeksi HIV


Manifestasi
menunjukkan
spesifik.

klinik
gejala

biasanya
yang tidak

TB muncul dalam bentuk progresif


primer yang berkembang di daerah
ekstrapulmoner dan melibatkan
berbagai lobus paru-paru.
TB dengan infeksi HIV cenderung
memiliki tes kulit positif, lesi kavitas
atau demam.
Radiografi paru biasanya minimal
atau tidak ada.

TB pulmoner dan ekstrapulmoner

TB pulmoner muncul dalam bentuk progresif lambat


dalam penurunan fungsi paru

TB ekstrapulmoner

TB urogenital hematuria dan piuria steril

TB arthritis dan osteomielitis umum pada orang tua


dan biasanya mempengaruhi tulang belakang dan sendi.

TB tulang belakang dikenal sebagai Potts disease

TB meningitis ditandai dengan perilaku abnormal, sakit


kepala atau kejang

TB ekstrapulmoner lainnya TB laring, pericardium,


kelenjar adrenal dan peritoneum.

Perbedaan manifestasi klinis TBC pada lansia dan anak-anak


TB pada Lansia
-

Pemeriksaan klinis jarang ditemukan atau sulit ditentukan

Kemungkinan yang kecil pada pemeriksaan tes kulit positif, demam, keringat malam,
produksi sputum atau hemoptisis.

Penurunan BB yang tidak spesifik

Perubahan status mental terjadi 2 kali dan kematian 6 kali lebih banyak pada lansia

TB pada anak-anak (<12 tahun)


-

Umum disebabkan oleh bakteri TB

Progresif penyakit dimulai 1-2 bulan setelah paparan

TB pulmoner pada anak-anak melibatkan lobus paru bagian bawah dan tengah

Disseminasi kelenjar getah bening, saluran cerna, saluran genitourinary, sumsum tulang dan
meninges cukup umum.

Penyakit kavitas jarang terjadi dan jumlah bakteeri penginfeksi biasanya lebih kecil
dibanding dewasa

TB anak tidak mudah menular tetapi dapat berakibat fatal pada anak

Diagnosis
1.Manifestasi klinis
2.Pemeriksaan sputum
Sputum dikumpulkan 3 kali sehari, sputum yang dikumpulkan pagi
hari biasanya memiliki nilai tertinggi.
Untuk pasien yang tidak mampu mengeluarkan sputum, maka
diinduksi dengan salin hipertonik aerosol

Kultur sputum medium cair/padat menunjukkan adanya basil, tetapi


membutuhkan waktu cukup lama (6-8 minggu) dengan sensitivitas 18-30%

Pengujian
mikroskopik

mikroskopi
dengan
intensitas
rendah

memperlihatkan adanya basil dihitung jumlah basil 50100 basil/ml sputum

3. Pemeriksaan cairan pleura, cairan serebrospinal, urin,


feses, dan jaringan biopsi
4. Pengujian resistensi obat

Metode konvensional media cair atau paat

Metode modern PCR yang dihubungkan dengan elektroforesis, sequencing


dan hibridisasi untuk mendeteksi mutasi gen yang menyebabkan resistensi
terhadap obat

5. Radiografi dada menunjukkan pembentukan tuberkel lama


atau baru
6. Uji Tuberkulin Positif

Menggunakan purified protein derivative (PDD)

Metode Test Mantoux dengan teksnik injeksi intrakutan PDD yang mengandung
5 jenis tuberculin. Hasil test dibaca 48-72 jam setelah injeksi dengan mengukur
diameter zona indurasi.

Kriteria untuk Tuberkulin Positif pada


kelompok yang berisiko TB
Reaksi 5mm
Pasien positif HIV

Reaksi 10mm

Imigran baru (5 tahun) dari negara dengan Orang tanpa factor risiko TB
prevalensi tinggi

Pasien yang baru terinfeksi TB

Pengguna obat injeksi

Perubahan fibrotic pada radiografi dada yang Penduduk/warga yang berisiko tinggi : seperti
konsisten dengan TB sebelumnya

yang berasal dari penjara, tempat rehabilitasi,


panti jompo, RS dan fasilitas pelayanan
kesehatan lainnya. Tempat isolasi pasien HIV
dan penampungan tunawisma.

Pasien dengan transplantasi organ dan pasien Pegawai laboratorium mikobakteriologi.


lain yang menerima imunosupresi

Reaksi 15mm

Orang dengan

kondisi kulit klinis : DM,

gagal ginjal kronis, gangguan hematologi


(leukemia dan limfoma), dan kanker lainnya,
penurunan BB 10% dari berat badan ideal,
gastrektomi.
Bayi, Anak-anak, dan remaja yang tertular
dari orang dewasa berisiko tinggi

Referensi
Corwin, Elizabeth J. 2009. Buku Saku Patofisiologi
Edisi Revisi 3. Jakarta : EGC
Lyanda, Apri. 2012. Rapid TB Test. Jurnal
Tuberkulosis Indonesia Vol.8, ISSN 1829-5118.
Dipiro, Joseph T., Barbara G., Gary C., Gary R.,
Robert L., and Michael P. 2005. Pharmacotherapy A
Pathophysiologic Approach 6 th edition. The McGrawHill Companies, Inc
Dipiro, Joseph T., Barbara G., Cecily V., and Terry LS.
2009. Pharmacotherapy Handbook 7 th edition. The
McGraw-Hill Companies, Inc

Pertanyaan
Hala : peningkatan risiko penyakit TB
oleh DM?
Mekanisme penularan TB ke janin?
Batuk darah indikasi TB?
Faktor2 yang menentukan laten TB
menjadi TB? Hemofisis?

Anda mungkin juga menyukai