Anda di halaman 1dari 17

Perilaku Antar Kelompok

dan
MENGELOLA KONFLIK

PDB

BUDIARSA DHARMAT

KONFLIK ?
Berasal dari kata con-fligere atau conffictum artinya :
semua bentuk benturan, tabrakan, ketidaksesuaian,
pertentangan, perkelahian, oposisi, dan interaksi2 yang
antagonis bertentangan.
KONFLIK adalah relasi2 psikologis yang antagonis,
berkaitan dengan tujuan2 yang tidak bisa disesuaikan,
interest2 yang eksklusif dan tidak bisa dipertemukan,
sikap2 emosional yang bermusuhan, dan struktur2
nilai yg berbeda.

PDB

BUDIARSA DHARMAT

Pandangan Mengenai Konflik


PANDANGAN TRADISIONAL
Cara Pandang Konflik harus/dapat dihindari

PANDANGAN MODERN
Konflik tidak dapat dihindari

Konflik disebabkan oleh


kesalahan manajemen dalam
Penyebab
merancang dan memimpin
organisasi.

Konflik disebabkan oleh


banyak faktor: struktur
organisasi, perbedaan tujuan,
persepsi, nilai-nilai, dsb.

Konflik mengacaukan organisasi


dan mencegah pencapaian
Pengaruh
tujuan yang optimal

Konflik mengurangi kinerja


organisasi dalam pelbagai
tingkatan

Fungsi Mjn Manajemen bertugas

mengeliminir konflik

Perlakuan

Untuk mencapai kinerja yang


optimal maka konflik harus
dihilangkan

PDB

Manajemen bertugas mengelola


dan mengatasi konflik, sehingga
tercapai kinerja yang optimal
Untuk mencapai kinerja yang
optimal membutuhkan tingkat
konflik yang moderat

BUDIARSA DHARMAT

JENIS-JENIS KONFLIK
KONFLIK DALAM DIRI INDIVIDU
KONFLIK ANTAR INDIVIDU
KONFLIK ANTAR INDIVIDU-KELOMPOK
KONFLIK ANTAR KELOMPOK.

PDB

BUDIARSA DHARMAT

DEFINISI KONFLIK dilihat dari


akibatnya
FUNCTIONAL CONFLICT
Adalah menggambarkan konfrontasi antara kelompokkelompok yang mempertinggi dan menguntungkan hasil
karya organisasi.
DYSFUNCTIONAL CONFLICT
Adalah setiap konfrontasi atau interaksi apa pun yang
timbul di antara kelompok-kelompok yang merintangi
tercapainya tujuan organisasi.
PDB

BUDIARSA DHARMAT

KONFLIK ANTAR KELOMPOK & HASIL KARYA


HASIL KARYA ORGANISASI
Situasi II
Tinggi

KONFLIK
KELOMPOK

Rendah
Situasi I

PDB

OPTIMAL

Situasi III

BUDIARSA DHARMAT

Tinggi

TINGKAT KONFLIK ANTAR KELOMPOK


TINGKAT
KONFLIK
SITUASI
I

SITUASI
II
SITUASI
III

Rendah
Atau
Tidak Ada

OPTIMAL

Tinggi

PDB

DAMPAK THD
ORGANISASI
Disfungsional

Fungsional

Disfungsional

KARAKTERISTIK
PD ORGANISASI
-Sedikit tantangan
-Sedikit stimulasi
-Kelesuan
-Stagnasi
-Kreativitas
-Inovasi
-Pencarian pemecahan
-Koordinasi sukar
-Kekacauan

BUDIARSA DHARMAT

TINGKAT
PRESTASI
Rendah

Tinggi

Rendah

PENYEBAB KONFLIK ANTARKELOMPOK


Saling ketergantungan
Perbedaan dalam tujuan
Perbedaan dalam persepsi
Terbatasnya sumber daya
Struktur imbalan yg berbeda antar
Kelompok

PDB

BUDIARSA DHARMAT

HASIL RISET
Hasil karya meningkat apabila ada konflik dalam
kelompok daripada apabila konflik itu kecil atau tidak
ada sama sekali.
Bahwa semakin banyak ragam kelompok dalam hal
kepribadian, latar belakang, sikap, dll, maka semakin
besar kemungkinan bahwa hasil karya kelompok baik
Dalam praktek kebanyakan manajer menghilangkan/
menghindari konflik, hal ini karena adanya :
Doktrin nilai-nilai anti konflik dalam masyarakat dan
doktrin agama..
PDB

BUDIARSA DHARMAT

Konflik dalam kelompok kerja


Konflik antar bawahan di bagian yang sama
dalam sebuah organisasi
Konflik antara bawahan dan pimpinan di bagian
yang sama dalam sebuah organisasi
Konflik antar bawahan di bagian yang berbeda
dalam sebuah organisasi
Konflik antara pimpinan dan bawahan di bagian
yang berbeda dalam sebuah organisasi
Konflik antar pimpinan bagian yang berbeda
dalam sebuah organisasi.
PDB

BUDIARSA DHARMAT

10

PDB

BUDIARSA DHARMAT

11

Integrating (problem Solving)


Pihak-pihak yang berkepentingan secara bersamasama mengidentifikasikan masalah yang dihadapi,
kemudian mencari, mempertimbangkan dan
memilih solusi alternatif pemecahan masalah
Gaya ini cocok untuk memecahkan isu-isu
kompleks yang disebabkan oleh kesalahpahaman,
tetapi tidak sesuai untuk memecahkan masalah
yang disebabkan sistem nilai yang berbeda.
Kelemahan utamanya adalah memerlukan waktu
yang lama dalam penyelesaian masalah.
PDB

BUDIARSA DHARMAT

12

Obliging (Smoothing)
Lebih memusatkan perhatian pada upaya untuk
memuaskan orang lain daripada diri sendiri.
Gaya ini sering disebut smoothing (melicinkan),
karena upaya mengurangi perbedaanperbedaan
dan menekankan pada persamaan atau
kebersamaan diantara pihak-pihak yang terlibat.
Kekuatan strategi ini terletak pada upaya untuk
mendorong terjadinya kerjasama.
Kelemahannya, penyelesaian konflik bersifat
sementara dan tidak menyentuh masalah pokok
yang ingin dipecahkan.
PDB

BUDIARSA DHARMAT

13

Dominating
Orientasi pada diri sendiri yang tinggi, dan rendahnya
kepedulian terhadap kepentingan orang lain, mendorong
seseorang untuk menggunakan taktik saya menang, kamu
kalah.
Gaya ini sering disebut juga memaksa (forcing) karena
menggunakan legalitas formal dalam menyelesaikan
masalah.
Gaya ini cocok digunakan jika cara-cara yang tidak
populer hendak diterapkan dalam penyelesaian masalah,
masalah yang dipecahkan tidak terlalu penting, dan waktu
untuk mengambil keutusan sudah mepet. Tetapi tidak
cocok untuk masalah yang menghendaki partisipasi dari
mereka yang terlibat.
Kekuatan utamanya terletak pada minimalnya waktu yang
diperlukan.
Kelemahannya, sering menimbulkan kejengkelan atau rasa
berat hati untuk menerima keputusan oleh mereka yang
terlibat
PDB
BUDIARSA DHARMAT
14

Avoiding
Taktik menghindar (avoiding) cocok digunakan untuk
menyelesaikan masalah yang sepele atau remeh, atau jika
biaya yang harus dikeluarkan untuk konfrontasi lebih
besar daripada keuntungan yang diperoleh.
Gaya ini tidak cocok untuk menyelesaikan masalahmasalah yang sulit buruk.
Kekuatan dari strategi penghindaran adalah jika kita
menghadapi situasi yang membingungkan atau mendua
(ambigu).
Kelemahannya, penyelesaian masalah hanya bersifat
sementara dan tidak menyelesaikan pokok masalah.

PDB

BUDIARSA DHARMAT

15

Compromising
Gaya ini menempatkan seseorang pada posisi moderat, yang
secara seimbang memadukan antara kepentingan sendiri dan
kepentingan orang lain.
Ini merupakan pendekatan saling memberi dan menerima
dari pihak yang terlibat.
Cocok digunakan untuk menangani masalah yang
melibatkan pihak-pihak yang memiliki tujuan berbeda tetapi
memiliki kekuatan yang sama.
Kekuatan utama adalah pada prosesnya yang demokratis dan
tidak ada pihak yang merasa dikalahkan.
Tetapi, penyelesaian konflik kadang bersifat sementara dan
mencegah munculnya kreativitas dalam penyelesaian
masalah

PDB

BUDIARSA DHARMAT

16

ASPEK POSITIF DALAM


KONFLIK
1. Konflik bisa jadi merupakan sumber energi dan
kreativitas yang positif apabila dikelola dengan baik.
2. Membantu setiap orang untuk saling memahami
tentang perbedaan pekerjaan dantanggung jawab
mereka.
3. Memberikan saluran baru untuk komunikasi.
4. Menumbuhkan semangat baru pada staf.
5. Memberikan kesempatan untuk menyalurkan emosi.
6. Menghasilkan distribusi sumber tenaga yang lebih
merata dalam organisasi.
PDB

BUDIARSA DHARMAT

17

Anda mungkin juga menyukai