(BAKI)
PERATURAN ADMINISTRASI
Tentang Penunjukan dan Penetapan Arbiter,
Biaya Arbiter dan Pengurusan Keuangan
Pendahuluan
1.
Peraturan Administrasi Tentang Penunjukan dan Penetapan Arbiter, Biaya
Arbiter dan Pengurusan Keuangan ini menentukan penunjukan para
arbiter dan pengurusan keuangan arbitrasi dalam seluruh perkara yang
diatur oleh BAKI.
2.
Suatu arbitrase diatur oleh BAKI sesuai dengan Peraturan ini apabila
suatu Permohonan Arbitrase dimaksud Pasal 1 atau Pasal 2.1 Hukum
Acara disampaikan dan didaftarkan pada Sekretariat.
3.
Setiap istilah sebagaimana diberi pengertian di dalam Hukum Acara berlaku pada Peraturan ini, kecuali secara khusus diberi pengertian yang lain
secara tegas.
4.
Pengaturan ini merupakan pengaturan pelengkap dan lebih lanjut dari
pengaturan yang telah dilakukan di dalam Hukum Acara BAKI, yang
mencakup:
1.
Penunjukan dan penetapan Arbiter tunggal atau Majelis, sebagaimana berlaku;
2.
Pengurusan keuangan arbitrasi;
3.
Pengurusan Perselisihan, termasuk yang berhubungan dengan para
Arbiter, Para Pihak dan wakil sah mereka dengan pengiriman pemberitahuan yang layak, mengatur jadwal dan batas waktu pengajuan,
mengatur sarana sidang dan seluruh hal lainnya untuk melancarkan
jalannya Proses Arbitrasi;
4.
Apabila berlaku, melaksanakan tugas pengawasan sebagaimana ditentukan di dalam Hukum Acara; dan
5.
Pemeriksaan cermat dan dikeluarkannya keputusan yang dibuat oleh
Arbiter tunggal atau Majelis, sebagaimana berlaku.
Penunjukan dan Penetapan Arbiter
5.
Kriteria penunjukan seorang arbiter untuk menjadi Arbiter tunggal atau
anggota dan ketua Majelis, sebagaimana berlaku, adalah sesuai dengan
ketentuan yang diatur di dalam Hukum Acara atau kontrak di antara Para
1
6.
7.
8.
Pihak. Dalam semua hal, tujuannya adalah untuk menunjuk seorang arbiter yang memiliki integritas dan kemampuan, yang independen dan tidak
memihak, serta yang akan dipertimbangkan oleh Para Pihak.
Dalam hal Pengurus akan melakukan penunjukan atas seorang atau lebih
arbiter, Pengurus akan melakukan pembicaraan dan pembahasan secara
umum dengan memperhatikan substansi dari perselisihan.
Pengurus tidak akan menunjuk Ketua dan/atau Wakil Ketua sebagai arbiter, kecuali apabila secara tegas dicalonkan oleh suatu Pihak sebagai
arbiter yang dicalonkannya. Apabila suatu pihak atau 2 (dua) atau lebih
Arbiter anggota mencalonkan Ketua, maka penunjukan akan dilakukan
oleh Wakil Ketua, dan apabila suatu pihak atau 2 (dua) atau lebih Arbiter
anggota mencalonkan Wakil Ketua, maka penunjukan akan dilakukan oleh
Ketua.
Dalam keadaan khusus, misalnya apabila tidak ada calon yang sesuai
bagi dewan arbiter BAKI, maka Ketua dapat menunjuk seorang arbiter
yang bukan merupakan anggota dewan arbiter BAKI.
Konflik Kepentingan
9.
Setiap calon yang berpotensi bagi penunjukan itu harus membuat pernyataan penuh mengenai sifat independen dan tidak memihaknya, serta
mengungkapkan fakta, keadaan atau hubungan yang dapat menimbulkan
keraguan beralasan mengenai sifat independen dan tidak memihaknya.
Pengurusan Keuangan BAKI
10.
Pengurusan keuangan arbitrasi termasuk:
i.
Menentukan biaya Sidang Arbitrasi dan ketentuan penunjukan lainnya;
ii.
Secara rutin mengeluarkan rekening;
iii. Memungut setoran biaya arbitrasi; dan
iv. Memproses ongkos dan biaya Sidang Arbitrasi.
Sidang Arbitrasi Tidak Memberikan Petunjuk Mengenai Biaya dan Pembayaran
11.
Sidang Arbitrasi setiap waktu tidak akan mengeluarkan petunjuk menyangkut ongkos dan biayanya sendiri, serta pembayarannya.
12.
Setiap masalah administrasi menyangkut ongkos atau biaya dalam arbitrasi diatur oleh Panitera.
Ongkos Sidang Arbitrasi
13.
Biaya Proses Arbitrasi ditentukan sesuai dengan Daftar Biaya Arbiter yang
berlaku pada waktu dimulainya Proses Arbitrasi. Biaya ini harus dibayarkan setelah kesimpulan terakhir perkara. Pembayaran sementara dapat
dilakukan atas kebijakan Sekretaris Kepala setelah dilengkapinya langkah penting di dalam Proses Arbitrasi sesuai dengan [poin 24 hingga 28
Peraturan ini].
2
14.
15.
23.
24.
Kecuali ditentukan lain oleh Sekretaris Kepala, 50% dari uang dimuka
tersebut harus dibayarkan oleh Pemohon dan sisa 50% dari uang di-muka
tersebut harus dibayarkan oleh Termohon.
Seluruh uang dimuka dan pembayaran harus dilakukan dan dipegang
oleh Sekretariat dan disimpan di rekening bank BAKI yang khusus dibuka
untuk maksud itu, atau apabila pembayaran dilakukan setelah jam bank
ditutup, untuk sementara pada brankas BAKI dan harus disetorkan pada
hari kerja bank yang pertama. Setiap bunga yang dapat dikenakan atas
uang dimuka dan pembayaran tersebut menjadi milik BAKI dan harus
dibuku-kan sebagai demikian oleh Sekretaris Kepala.
Persentase Biaya
Hingga 20%
Hingga 50%
26.
27.
28.
Persentase sesuai dengan poin [25] diambil dari total jumlah biaya yang
ditentukan berdasarkan Daftar Biaya Arbiter.
Jumlah keseluruhan pembayaran sementara tidak boleh melebihi 50%
dari biaya arbiter yang ditentukan berdasarkan Daftar Biaya Arbiter yang
berlaku.
Pembayaran sementara kepada Arbiter dapat dilakukan tanpa merujuk
pada Para Pihak. Para Pihak akan diberitahukan oleh BAKI mengenai
pembayaran tersebut melalui tagihan terbaru.
30.
Rita Subowo.