Sejars
Sejars
pengaruh kultur
politik
teknologi
sejarah
1. Bagaimana metode perancangan yang yang menjadi konsep dalam perancangan Bapak?
pendidikan sarjana arsitektur saya 1958-1966sebagaiarsitek lokal generasi II.
awal pengalaman merancang 1963-64 sbg mhs yg diperbantukan di Proyek Conefo
bangunan Markas Komandopenjaga keamanan kompleksluas lk 250m2beton
exposed. konsep perancangan sayaArsitektur Modernkarenadipengaruhigenerasi
CIAMBauhaus, Corbu, Mies v/d Rohe;
organik/regional: e.g. FLWright, Aalto, Tange
Oscar Niemeyer/Lucio Costa, para arsitek+perencana ibu kota Brasilsangat terkenal di
antara kamiPadahal, Prof. Ir. V.R. van Romondt mengejek arsitektur Brasilia sbg
permainan bentuk belaka.
Sebagai modernist-mudametode perancangan saya, cenderung ke arah glass-box (di
Ar-ITB, pendekatan black-box ditabukan. Arsitek Silaban yg sering diundang
berceramah, juga menekankan segi fungsi, bukan bentuk, form follows function,
mulai dengan rumusan akan kebutuhan/needs/fungsi,
muncul program ruang+standar/orgxjml org (=m2 atau m3),
susun matriks: ruang mana
prioritas/kepentingan bgmana;
berkaitan/berdekatan
dng
bagian
apa,
dlm
hasil
analisis
tapak
(+lingkungan/traffic)site
Page1of6
3. Bagaimana pandangan Bapak tentang keterkaitan iklim atau lingkungan dengan perancangan?
dalih yang paling kuat adalah konsep adaptasi Norberg-Schulz+Piaget (Existence,
Space and Architecture; 1971:10), yg didefinisikan sbg ekuilibrium antara asimilasi
dengan akomodasi. Saya menganutnya sebagai kredo/etos-perancangan yang
paling ok. butir ini jarang dibicarakan dlm seminar/diskusi arsitektur.
juga buku Eugene Raskin (1954): Speaking Architecturally. buku ini sangat radikal
(menerapkan General Semantics ke dlm membaca arsitektur), tapi sdh lebih dari
setengah abad buku itu jarang dibicarakan (memang, tidak langsung bicara
iklim&lingkungan, tapi kalau alur logikanya diikuti, Anda akan dpt mendudukan faktor
iklim&lingkungan itu secara khas/jelas juga)Coba diskusikan
Page3of6
Ketika saya ubek2 di Wiki, barangkali inilah pengertian terdekat yg bisa dipakai dlm
pembicaraan ini:
On ego identity versus role confusion, ego identity enables each person to have a sense of individuality, or as Erikson
would say, "Ego identity, then, in its subjective aspect, is the awareness of the fact that there is a self-sameness
and continuity to the ego's synthesizing methods and a continuity of one's meaning for others" (1963). Role
confusion, however, is, according to Barbara Engler in her book Personality Theories (2006),
"the inability to conceive of oneself as a productive member of one's own society" (158). This inability to conceive of
oneself as a productive member is a great danger; it can occur during adolescence, when looking for an occupation.
sisi subyektif tentang fakta adanya kesadaran akan kesamaan-diri diri yg sama/menetap;
mungkin, inilah yg dimaksud dengan karakter/ciri/tabiat yg tetap/sama yg dimiliki oleh seseorang
yg disebut beridentitas itu
dan kesinambungan akan cara2 diri dalam memadukan memiliki cara2/kemampuan yg
bersinambung/menerus dalam menghimpuninformasi/masukan/situasi/... hingga jadi padu/utuh,
terhayati
dan pemaknaan-diri dihadapan orang lain dalam menempatkan diri di tengah komunitasnya.
Dalam tulisan tentang tahapan perkembangan kejiwaan/psychosocial devt, kalau
pembacaan saya betul, pengertian identitas itu terbentuk pd tahap 5, y.i. pada
butirfidelity: identity vs role confusion, pada masa remaja usia 12-18 th. Dari
telaahannya itu, sang remajakalau berhasil, artinya punya identitas, sedang kalau
gagal sang remaja dikatakan mengalamikrisis-identitas, seperti dlm film Trouble
without a Cause,James Dean dengan jaket merahnya dan gaya cueknyasang remaja
akan selalu dapat menempatkan dirinya [tahu diri, tabiatnya itu dikenal oleh orang
lain sebagai miliknya]
di antara ekstrema identity vs role confusion, secara konsisten/tetap dan khas [ciri
pribadi yg sudah dikenal sebagai pribadinya; dlm Bhs Indonesia, sering disebut
jatidiri.
Apakah karya arsitektur itu pun mengalami tahapan perkembangan psikososial
juga? Atau, bagaimana? Mungkinsayalah yg tersesat selama bertahun-tahun ini.
Mungkin juga.
modernisme juga mengacu ke permanency, konsep estetikanya pun mengacu ke
keabadian, berada di luar-sana, karena itu bersifat mutlak/absolut,..
Saya kira, sekarang, diperlukan cara-baru utk melihat/membaca arsitektur,
apalagi kalau ingin mengungkapkan apa yang dinamakan identitas/jatidiri
itu.
konsep perancangannya dpt terujud berkat berbagai kondisi dan situasi saat itu
(1971-1973), oil-boom (OPEC menaikkan harga minyak 1gh0x lipat), Kami
tidak dikenakan pembatasan biaya (meskipun menjelang penyelesaian akhir, jatuh
juga pembatasanitu) marmer carrara-nya diganti cermin. Jadi: beton masif,
atap tembaga (mengejar warna hijau patina-nya), dinding interior
lobi/rendezvous pake marmer Carrara. Denganinterior designer pak Widagdo
mural/relief beton interior-piramidal ibu Rita Widagdo yg extraordinaire, yg
luar-biasa bagus, kalaulah di Indonesiaada yg disebut paduan terbagus, itulah the
ultimate synthesistidak ada duanya sampai sekarang
lalu, ketika terbetik berita bahwa bangunan ini akan dibongkar, relief inilah yang amat
sangat disayang-sayangkanbagaimana menyelamatkannya, mustinya HDII/Himpunan
Desainer Interior Indonesia turun demo di Bunderan HI,termasuklukisan dinding Sadali
Lahan berbentukdi ketiak semanggi, ada deretan kolom yg terbengkalai, akan
dipakai Hotel Hilton, ada peraturan bangunan DKI, dari tengah jembatan
semanggi bangunan apa pun gak boleh menghalangi Stadion Utama
Senayan, jadi gak boleh vertikal, melainkan harus merapat ke tanah.
Menurut Bernard Myers (Art and Civilization, 1957) pyramids di Mesir Purba itu
mengisi ruang, bukan membentuk ruang. kira2 begitulah konsep Executive club
dari sisi eksteriornya; terpecahnya piramid ke dalam 4 telah menjadikannya tidak
terlalu massif. Pilihan geometrinya lahir dari bentuk lahannya yg itu
Pak Widagdo sempat berkomentar bahwa mengolah denah, apalagi ruang, itu sulit
sekali. pak Sidartha juga punya pengalaman buruk dengan balok lantai yg berpola
, sebab di titik pertemuannya bersilang tiga garis hingga kadang titik
pertemuan itu penuh dng tulangan beton, apalagi pada titik-titik kolom;
saatpengecoran beton, cairan betonnya gak turun) hasil dari dipecahnya
piramid ke dalam 4 , sebab perlu ruang utk tangga &prefunction ke ruang2
pertemuannya sekaligus juga utk lubang penghawaan/teras/cahaya/utilitas.
Rencana awal, semua bidang facade/fenestration-nya juga , tapi dlm perjalanannya,
bidang pada bagian tertinggi diganti garis2 vertikal (sebetulnya saya tdk setuju, tapi
Kikik Darmawan mengutamakan kemudahan perawatan/maintenance-nya;
lubang2 kerawang dng bentuk , sulit sekal
i membersihkannya
Rujukan ke arsitektur tradisional utk bentuk mustahil dilakukankarena bentuk ars
tradisional tidak bertolak dari bentuk ,kecuali utk grafis ragam hiasnya (tenunan
atau gerabah purba).
8. Bagaimana kebutuhan dan gaya hidup masa/zaman mempengaruhi metode merancang Bapak?
Terutama pengaruh tahun 70-an saat itu
Tahun 70-an proyek2 besar masih berasal dari pemerintah/BUMN;
modal/investasi swasta baru saja masuk, secara arsitektural belum begitu
terasa.
Pengaruh Silaban juga kelihatan (overstek/tritisan yg lebarlihat gardu2 polisi
lalulintas DKI, beton atap datar, atau genteng/sirap sangat landai meniru gaya
villa/country California/yankee/ sisa-jengki
Page5of6
9. Kenapa pada akhirnya unsur geometri sangat lekat dengan desain Bapak, terutama pemilihan konsep
Page6of6