Anda di halaman 1dari 6

sejarah Arsitektur Indonesia dan perkembangannya

pengaruh kultur
politik
teknologi
sejarah

1. Bagaimana metode perancangan yang yang menjadi konsep dalam perancangan Bapak?
pendidikan sarjana arsitektur saya 1958-1966sebagaiarsitek lokal generasi II.
awal pengalaman merancang 1963-64 sbg mhs yg diperbantukan di Proyek Conefo
bangunan Markas Komandopenjaga keamanan kompleksluas lk 250m2beton
exposed. konsep perancangan sayaArsitektur Modernkarenadipengaruhigenerasi
CIAMBauhaus, Corbu, Mies v/d Rohe;
organik/regional: e.g. FLWright, Aalto, Tange
Oscar Niemeyer/Lucio Costa, para arsitek+perencana ibu kota Brasilsangat terkenal di
antara kamiPadahal, Prof. Ir. V.R. van Romondt mengejek arsitektur Brasilia sbg
permainan bentuk belaka.
Sebagai modernist-mudametode perancangan saya, cenderung ke arah glass-box (di
Ar-ITB, pendekatan black-box ditabukan. Arsitek Silaban yg sering diundang
berceramah, juga menekankan segi fungsi, bukan bentuk, form follows function,
mulai dengan rumusan akan kebutuhan/needs/fungsi,
muncul program ruang+standar/orgxjml org (=m2 atau m3),
susun matriks: ruang mana
prioritas/kepentingan bgmana;

berkaitan/berdekatan

dng

bagian

apa,

dlm

kategorikan sifat2nya (biasanya dlm skala public><private


dlm kerangka hubungan kerja seperti apa (diagram organisasi + bubbles-diagram +
sirkulasi)
mulai coba2 dipindahkan ke dlm massa2/clusters
lalu
diterapkan
ke
dlm
planning/gubahan-massa,

hasil

analisis

tapak

(+lingkungan/traffic)site

dilakukan paralel dng sketsa denah+tampak+ struktur/bahan


Periksa
kesesuaiannya
dgn
kaidah
estetik
(skala/proporsi/irama/sekuens/movements/directions/hirarki/...--> komposisi 2D/3D...
dst. Periksa: sense of unity-nya (kontras?hamonis?)
Periksa: sketsa bagian2 tertentu yg genting/crucial, e.g. penyelesaian sudut, unsur
misteri/surprise/klimaks/... dst.
Lama2 langkah seperti ini jadi cara-berpikir/mode of thought tersendiri, jadi
tabiatbawaan/tambahan

Page1of6

Sesudah bergabung dng teman2 di AT-6, 1969-70an-awal, muncul keinginanke arah


ars tradisional gara2 pertemuan/seminar/diskusi yg diselenggarakan IAI.
meskipun saya masih gemar menerjemahkannya lewat kaidah2 geometrisklasik/modernis, mulai main2 dengan abstraksi bentuk di sana-sini; saya pikir, bahasa
arsitektur yg paling benar, ya, geometri

2. Bagaimana pandangan Bapak tentang sejarah dan Arsitektur?


sejarah merupakan himpunan pengalaman yang berharga, se-tidak2nya agar
tidakmengulangi kesalahan yg sama. Dengan sejarah, you dont have to re-invent the
wheel,
Di antara berbagai kemungkinan pilihan yang sudah terjadi pada masa lalu, sejarah
menggambarkan kearifan-memilih (preseden) yg pantas dibaca-ulang/dikaji ber-kali2
dalam berbagai konteks-tafsirnya (..re-kontekstualisasi).
Sejarah dpt dimanfaatkan sbg rujukan/referensi yg jitu. yg perlu diperhatikan dgn
seksama adalah kemunginan2 pembacaan/tafsirnya;
misalnya, masalah use and abuse of history, pembuktian/pemutar-balikan sejarah,
filsafatperludicantumkan di kurikulum(LSAI)
ada pandangan bahwa sejarah menghambat kreasi/kreativitas (a.l. Bauhaus).,
tergantung pada bagaimana kita mengelola/menafsirkan pengetahuan/pemahaman
sejarah itu sendiri

3. Bagaimana pandangan Bapak tentang keterkaitan iklim atau lingkungan dengan perancangan?
dalih yang paling kuat adalah konsep adaptasi Norberg-Schulz+Piaget (Existence,
Space and Architecture; 1971:10), yg didefinisikan sbg ekuilibrium antara asimilasi
dengan akomodasi. Saya menganutnya sebagai kredo/etos-perancangan yang
paling ok. butir ini jarang dibicarakan dlm seminar/diskusi arsitektur.
juga buku Eugene Raskin (1954): Speaking Architecturally. buku ini sangat radikal
(menerapkan General Semantics ke dlm membaca arsitektur), tapi sdh lebih dari
setengah abad buku itu jarang dibicarakan (memang, tidak langsung bicara
iklim&lingkungan, tapi kalau alur logikanya diikuti, Anda akan dpt mendudukan faktor
iklim&lingkungan itu secara khas/jelas juga)Coba diskusikan

4. Bagaimana pengaruh kultur, politik dan teknologi dalam perancangan Bapak?


Bahan utk pertanyaan 3&4 ituada di tulisan Rapoport (House Form & Culture, 1969
atau, buku standar Louis Hellman (1971): Architecture for Beginners. Saya menganut
pandanganya. Semua hal itu, tentulah harus tertata, sesuai, selaras, dengan
konteksnya secara utuh.
masalah serius yg berkaitan dgn kultur/politik dewasa ini adalah birokrasi! Masalah
perizinan, kesepakatan dengan tetangga, sementara data rencana/lingkungan masih
langka (emangnya, lingkungan kita mau dibawa ke mana?
Page2of6

Termasuk, jawaban bgmana arsitektur yg baik itu? (Design Excellence)Bagus menurut


siapa? Utk siapa? Mengapa begitu?Pendek kata, utk menghasilkan arsitektur yg
jitu/mahakarya, diperlukan kesatuan kultur/politik/teknologi (bukan teknologi!)
seperti yg dikupas Abidin Kusno (e.g. Behind the Post-Colonial, 2000) Politik tentu
akan melahirkan simbol2 tertentu (konsep salib-sumbu dlm perencanaan
kota/lingkungan,
konsep pusat><periferi;
atau menggelap-kan/merendahkan
beberapa aspek ruang dan bentuk dan mengangkat/menonjolkan yg lain. Dasawarsa
70 seperti diketahui, Indonesia mulai membuka diri Neo-liberal
Saya tdk punya inklinasi politik (-praktis) dlm desain, selain, barangkali, nafas kultural
(yg di dlmnya terkandung juga isu politik/kekuasaan).
Sbg orang yg dididik secara formal-Barat (SDSMPSMAPT), saya menghayati
faham individualisme begitulah maka saya percaya pd unsur keaslian/originalitas dlm
setiap karya, plagiarisme itu buruk dan hrs dijauhi, kreativitas dijunjung tinggi, ada
sistem-darma (meritocracy), demokrasimudah2an muncul juga dlm karya2 saya,
yg jelas pada 70-an itu mulai muncul karya2 yg menentang gravitasi, misalnyalobby
perkantoran > 8m, berdinding kaca polos, asimetris

5. Bagaimana tanggapan Bapak tentang arsitektur modern dan perkembangannya ?


Saya sependapat dengan Habermas yg mengatakan bahwa modernisme itu proyek
yg belum selesai.. maksudnya belum seluruh aspek2 yg terkandung di dalam
konsep/semangat modernisme itu tercapai, jadi, jangan buru-buru ditinggalkan dan
meng-gantinya dengan pascamodernisme
Tapi lepas dari perdebatan filosofis (dan akademik) itu, saya pikir, ada perkembangan
yg bagus (e.g. Rogers, Zumthor, Piano...),
ada yg selalu bersifat experimental (Meuron, Hadid...)
yg saya tidak tahu mau dibawa sampai ke mana (mereka seolah mendahului para
teoritisi/ kritisi arsitektur),
Rupanya, modernisme itu sendiri membuka ke-serba-mungkin-an seperti itu utk
muncul dan terjadi; saya kira Anda2 perlu mendefinisikan istilah modernisme yg di
sandingkan dng pascamodernisme secara ekstra-cermat.

6. Bagaimana Bapak mendefinisikan identitas arsitektur nusantara sendiri?


saya masihmenyangsikan segala sesuatu yang berkaitan dengan konsep identitas.
apa sih yg dimaksudkan dengan identitas itu? bgmana definisinya, sebelum Anda
menerapkannya jadi identitas arsitektur? Arsitektur Nusantara
Tapi, aneh, semua orang membicarakannya, di mana2, di seluruh dunia, dari dulu
(1950-an, dimulai oleh penemunya Eric Ericson) hingga sekarang, termasuk Anda th
2014 ini. Sampai2 saya jadi terhenyak juga: ada apa? Bagaimana mungkin? Sayakah
yg telah tersesat atau salah arah salah jalan utk memahaminya?

Page3of6

Ketika saya ubek2 di Wiki, barangkali inilah pengertian terdekat yg bisa dipakai dlm
pembicaraan ini:
On ego identity versus role confusion, ego identity enables each person to have a sense of individuality, or as Erikson
would say, "Ego identity, then, in its subjective aspect, is the awareness of the fact that there is a self-sameness
and continuity to the ego's synthesizing methods and a continuity of one's meaning for others" (1963). Role
confusion, however, is, according to Barbara Engler in her book Personality Theories (2006),
"the inability to conceive of oneself as a productive member of one's own society" (158). This inability to conceive of
oneself as a productive member is a great danger; it can occur during adolescence, when looking for an occupation.

sisi subyektif tentang fakta adanya kesadaran akan kesamaan-diri diri yg sama/menetap;
mungkin, inilah yg dimaksud dengan karakter/ciri/tabiat yg tetap/sama yg dimiliki oleh seseorang
yg disebut beridentitas itu
dan kesinambungan akan cara2 diri dalam memadukan memiliki cara2/kemampuan yg
bersinambung/menerus dalam menghimpuninformasi/masukan/situasi/... hingga jadi padu/utuh,
terhayati
dan pemaknaan-diri dihadapan orang lain dalam menempatkan diri di tengah komunitasnya.
Dalam tulisan tentang tahapan perkembangan kejiwaan/psychosocial devt, kalau
pembacaan saya betul, pengertian identitas itu terbentuk pd tahap 5, y.i. pada
butirfidelity: identity vs role confusion, pada masa remaja usia 12-18 th. Dari
telaahannya itu, sang remajakalau berhasil, artinya punya identitas, sedang kalau
gagal sang remaja dikatakan mengalamikrisis-identitas, seperti dlm film Trouble
without a Cause,James Dean dengan jaket merahnya dan gaya cueknyasang remaja
akan selalu dapat menempatkan dirinya [tahu diri, tabiatnya itu dikenal oleh orang
lain sebagai miliknya]
di antara ekstrema identity vs role confusion, secara konsisten/tetap dan khas [ciri
pribadi yg sudah dikenal sebagai pribadinya; dlm Bhs Indonesia, sering disebut
jatidiri.
Apakah karya arsitektur itu pun mengalami tahapan perkembangan psikososial
juga? Atau, bagaimana? Mungkinsayalah yg tersesat selama bertahun-tahun ini.
Mungkin juga.
modernisme juga mengacu ke permanency, konsep estetikanya pun mengacu ke
keabadian, berada di luar-sana, karena itu bersifat mutlak/absolut,..
Saya kira, sekarang, diperlukan cara-baru utk melihat/membaca arsitektur,
apalagi kalau ingin mengungkapkan apa yang dinamakan identitas/jatidiri
itu.

7. Untuk Hotel Hilton sendiri bagaimana konsep perancangan Bapak?


Arsitek Hotel Hilton, kalau gak salah, Kevin Roche (dia memang bekerja di Hilton), dia
sempat survey ke mana2 di Jawa, lalu jatuh cinta sama genteng yg sudah bulukan,
bagus sekali teksturnya. Maka dibuatlah semacam pendopo utk lobinya, tapi kurang
jelas apakah dia jadi beli genteng-bulukan atau yg baru
Page4of6

konsep perancangannya dpt terujud berkat berbagai kondisi dan situasi saat itu
(1971-1973), oil-boom (OPEC menaikkan harga minyak 1gh0x lipat), Kami
tidak dikenakan pembatasan biaya (meskipun menjelang penyelesaian akhir, jatuh
juga pembatasanitu) marmer carrara-nya diganti cermin. Jadi: beton masif,
atap tembaga (mengejar warna hijau patina-nya), dinding interior
lobi/rendezvous pake marmer Carrara. Denganinterior designer pak Widagdo
mural/relief beton interior-piramidal ibu Rita Widagdo yg extraordinaire, yg
luar-biasa bagus, kalaulah di Indonesiaada yg disebut paduan terbagus, itulah the
ultimate synthesistidak ada duanya sampai sekarang
lalu, ketika terbetik berita bahwa bangunan ini akan dibongkar, relief inilah yang amat
sangat disayang-sayangkanbagaimana menyelamatkannya, mustinya HDII/Himpunan
Desainer Interior Indonesia turun demo di Bunderan HI,termasuklukisan dinding Sadali
Lahan berbentukdi ketiak semanggi, ada deretan kolom yg terbengkalai, akan
dipakai Hotel Hilton, ada peraturan bangunan DKI, dari tengah jembatan
semanggi bangunan apa pun gak boleh menghalangi Stadion Utama
Senayan, jadi gak boleh vertikal, melainkan harus merapat ke tanah.
Menurut Bernard Myers (Art and Civilization, 1957) pyramids di Mesir Purba itu
mengisi ruang, bukan membentuk ruang. kira2 begitulah konsep Executive club
dari sisi eksteriornya; terpecahnya piramid ke dalam 4 telah menjadikannya tidak
terlalu massif. Pilihan geometrinya lahir dari bentuk lahannya yg itu
Pak Widagdo sempat berkomentar bahwa mengolah denah, apalagi ruang, itu sulit
sekali. pak Sidartha juga punya pengalaman buruk dengan balok lantai yg berpola
, sebab di titik pertemuannya bersilang tiga garis hingga kadang titik
pertemuan itu penuh dng tulangan beton, apalagi pada titik-titik kolom;
saatpengecoran beton, cairan betonnya gak turun) hasil dari dipecahnya
piramid ke dalam 4 , sebab perlu ruang utk tangga &prefunction ke ruang2
pertemuannya sekaligus juga utk lubang penghawaan/teras/cahaya/utilitas.
Rencana awal, semua bidang facade/fenestration-nya juga , tapi dlm perjalanannya,
bidang pada bagian tertinggi diganti garis2 vertikal (sebetulnya saya tdk setuju, tapi
Kikik Darmawan mengutamakan kemudahan perawatan/maintenance-nya;
lubang2 kerawang dng bentuk , sulit sekal
i membersihkannya
Rujukan ke arsitektur tradisional utk bentuk mustahil dilakukankarena bentuk ars
tradisional tidak bertolak dari bentuk ,kecuali utk grafis ragam hiasnya (tenunan
atau gerabah purba).

8. Bagaimana kebutuhan dan gaya hidup masa/zaman mempengaruhi metode merancang Bapak?
Terutama pengaruh tahun 70-an saat itu
Tahun 70-an proyek2 besar masih berasal dari pemerintah/BUMN;
modal/investasi swasta baru saja masuk, secara arsitektural belum begitu
terasa.
Pengaruh Silaban juga kelihatan (overstek/tritisan yg lebarlihat gardu2 polisi
lalulintas DKI, beton atap datar, atau genteng/sirap sangat landai meniru gaya
villa/country California/yankee/ sisa-jengki
Page5of6

justru pengaruh dari California/Spanyol dan/atau furniture dari


Skandinavia, termasuk warna2 pastel semenjak akhir 1950-an, saya kira
berkat zaman keemasan industri hiburan Hollywood, majalah selundupan House
& Garden dan sejenisnya, seperti pragmatisme Readers Digest yg di Indonesia
jadi Intisari itu
mendekati dasarsa 80-an yg mulai demam konsumerisme
permintaan dapur-bersih (pantry) di samping dapur-kotor
toilet & kmr mandi mulai masuk mendekati kmr tidur
lalu: lemari es, mesin cuci, car port
TV & perangkat sound systemhome theatre
Lalu, orang mulai sering makan di luar
kantorswasta meliburkan hari Sabtu,
jam-kerja harian diperpanjang hingga pukul 16.00, atau 17.00 hingga
tradisi makan siang di rumah (dng siaran lagu2 kroncong dari RRI antara
13.00-14.00presenternyaselalu perempuanmenyambut para bapak yg pulang
kantor) pun hilang, diganti dng makan di kantor/kantin/food court; maka
kantor2 pun sibuk bikin kantin (dikelola pensiunan karyawannya).
restoran/food court menjamur di mana2. Dampaknya pada gaya-hidup,
saya kira, luar-biasa besar.
Konsep week-end, pasti disambut meriah oleh industri otomotif
lobi2nya semakin kuat hingga sekarang jalur kereta-api terbengkalai
150 th lamanya
pabrik semen karena, sekarang, lebih disukai betonisasi jalan alih2
sirtu+aspal

9. Kenapa pada akhirnya unsur geometri sangat lekat dengan desain Bapak, terutama pemilihan konsep

geometri pada bangunan Hilton Hotel executive club?

Page6of6

Anda mungkin juga menyukai