Anda di halaman 1dari 22

BAB III

HASIL PELAKSANAAN PKL


Pada bab ini, penulis akan menjelaskan tentang unit kerja PKL, Ringkasan
PKL hingga pembahasan hasil PKL. Pembahasan PKL dalam bab ini adalah
bagaimana cara instalasi radio microwave iPasolink 100E. Pembahasan ini penulis
pisahkan menjadi beberapa bagian, bagian pertama akan menjelaskan tentang
instalasi perangkat radio dan bagian kedua akan menjelaskan tentang konfigurasi
perangkat radio.
3.1 Unit Kerja PKL
PT. Lumbung Riang Communication merupakan salah satu perusahaan
yang bergerak di bidang Telekomunikasi Jaringan Data dan Rekayasa Software
Aplikasi. Unit kerja selama di PT. Lumbung Riang Communication adalah
bagian provisioning. Di bagian provisioning kegiatan yang dilakukan adalah
melakukan instalasi jaringan data melalui skema point to point dengan media
antenna Radio Microwave. Owner disini adalah PT. Indosat Tbk sebagai yang
mempunyai proyek dari system link data.
Pada bagian provisioning, kegiatan

yang

dilakukan

adalah

penginstalasian perangkat jaringan data yang di gunakan oleh pelanggan. Divisi


provisioning di kepalai oleh Bpk. Irwan Setiawan. Divisi provisioning terdiri dari
3 sub divisi antara lain:
1. Radio Microwave
2. Modem
3. Router
Divisi

provisioning

memiliki

aktivitas

pokok,

yaitu

melakukan

pemasangan perangkat jaringan data yang di tujukan untuk perusahaan baik


pemerintah maupun swasta untuk membantu kinerja bagi perusahaan tersebut.
18

19

Berikut struktur organisasi operasi dan teknik.


TEAM
PMPM PM
MANAGER ADMINISTRASI
DAN PERSONALIA
EXPERT
EDU-MEDIA
PROGRAM
PARTNERSHIP
APLIKASI
Novi
FauzizNur
N Purnomo
Tri
Iskandar

DIREKTUR OPERASI DAN TEKNIK


Andhy Indarto

DIREKTUR UTAMA
Erlan Sutrajat

MANAGER CORPORATE
Rizka Adrini

Tabel 2.2 Struktur organisasi secara global


Tabel 2.3 Struktur Organisasi Project Partnership
KOORD.
KOORD.
KOORD.
PROBLEM
MANAGE
PROJECT
HANDLINO
SERVICE
KOORD.
SERVICE
PARTNER
KOORD.
PROJECT-KTP
Agung
Fadii
Wiadiasii
Febri
D K
Benjamin
Deni

DIREKTUR OPERASI DAN TEKNIK


Andhy Indarto

PROJECT MANAGER PARTNERSHIP


Tri Purnomo

KOORD. PROV.& IMPROV.


Irwan S

3.2 Ringkasan Praktik Kerja Lapangan


Praktik kerja lapangan dilaksanakan pada tanggal 1 September 2014
sampai dengan tanggal 30 November 2014 di PT. Lumbung Riang
Communication yang berlokasi di Jalan Pisangan Lama 1 No. 20 Jakarta Timur.
Pelaksanaan kerja pada hari senin sampai dengan hari jumat. Kegiatankegiatan
selama praktik kerja lapangan akan diuraikan sebagai berikut.
Pelaksanaan di minggu pertama kegiatan pertama kali tentunya adalah
perkenalan dengan karyawan dan pemberian arahan mengenai kegiatan yang

20

dilaksanakan selama PKL. Hari kedua pendataan diri , penginputan data untuk
absensi. Hari ketiga pemberian materi tentang proyek yang dikerjakan serta
perkenalan perangkat yang digunakan. Hari keempat sampai dengan hari kelima
mempelajari tentang standarisasi instalas Radio, serta ikut serta dalam
penginstalasian Radio di bank BTPN.
Pada minggu kedua, kegiatan yang dilakukan adalah pemberian perintah
kerja mengenai tahap awal dari instalasi Radio yaitu melakukan survey alokasi
link data yang akan di gunakan untuk jaringan data perangkat Radio Microwave,
serta ikut serta dalam penginstalasian perangkat Radio Microwave.
Pada minggu ketiga dan keempat, ditugaskan untuk standby di kantor di
daerah Cikarang untuk project ntt, dan troubleshooting di BTS Surya Cipta
Kerawang. Relokasi radio Comba serta tes ping di TPI Jakarta Barat.
Pada minggu kelima, kegiatan yang dilakukan adalah instalisasi modem
fiber optic di PT.Krama Yuda Tiga Berlian, Plaza Dwima, dan Kuningan City
yang menggunakan jasa jaringan dari PT. Indosat Tbk.
Pada minggu keenam sampai minggu keduabelas, kegiatan yang
dilakukan adalah melakukan survey alokasi link data serta melakukan instalasi
Radio Microwave di beberapa perusahaan yang menggunakan jasa jaringan dari
PT. Indosat Tbk.
Pada minggu ketigabelas, kegiatan yang dilakukan adalah membuat
laporan PKL, Perusahaan memberikan waktu untuk membuat laporan dan
mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk laporan PKL dan bahan prsentasi
untuk di presentasikan di kantor PT. Lumbung Riang Communication sebagai
syarat terakhir sebelum menyelesaikan kegiatan PKL.
Untuk lebih jelasnya mengenai kegiatan praktik lapangan kerja perharinya dapat dilihat pada lembar lampiran.
3.3 Pembahasan Hasil PKL
PT. Lumbung Riang Communication merupakan perusahaan yang
bergerak dibidang telekomunikasi. Salah satu proyek yang ditangai oleh
perusahaan ini adalah instalasi Radio Microwave pada perusahaan pemerintah
maupun swasta yang menggunakan jasa PT. Indosat Tbk.

21

Berdasarkan dari semua kegiatan yang telah dilaksanakan, fokus pokok


pembahasan laporan PKL ini yaitu pemasangan perangkat ODU dan IDU Radio
Microwave iPASOLINK 100E BPTN Mampang.
3.3.1

Perangkat IDU dan ODU NEC iPasolink 100E


Perangkat radio microwave yang digunakan BTS dalam 2 kategori
yaitu outdoor unit (ODU) dan indoor unit (IDU) dan masing-masing
perangkat berbeda fungsinya. Bagaimana alur sinyal informasi yang
diterima radio microwave dengan frekuensi 7 Ghz, diawali dari
percakapan atau SMS, data dan gambar pelanggan yang diterima BTS
dalam bentuk 2 Mbps seterusnya dikirim ke perangkat Multiplexer
(IDU) untuk dikumpulkan/digabungkan menjadi baseband. Selanjutnya
dikirim ke perangkat Modem (IDU) untuk dirubah menjadi sinyal
Intermediate Frequency (IF) sebesar 70/140 Mbps tergantung dari
peralatan yang digunakan. Langkah berikutnya dikirim ke perangkat
Transmitter (ODU) dimana IF ditranslasi (digabung) menjadi sinyal
Radio Freqeuency (RF) 7 Ghz. Pada saat translasi juga dilakukan
penguatan

daya

dan

seterusnya

dipencarkan

oleh

antena.

Begitu juga sebaliknya, pada saat menerima sinyal informasi telepon


selular dari radio microwave lawan, proses awalnya diterima antena
masuk perangkat Transmitter (ODU) dalam bentuk sinyal Radio
frequency (RF) 7 Ghz. Sinyal RF ini akan dirubah menjadi sinyal IF
70/140 Mpbs untuk dikirim ke perangkat Modem (IDU), dan sinyal IF
dirubah (de modulasi) menjadi base band selanjutnya dikirim ke
perangkat Multiplexer (IDU) untuk dipisahkan menjadi 2 Mbps dan
dikirim ke link BTS.
IDU dan ODU NEC Pasolink (1+0). Sistem ini terdiri dari TRP-[ ]
G-[ ] Transmitter-Receiver (Outdoor Unit (ODU) ) dan MDP-[ ]MB-[ ]

22

Modulator-Demodulator (Indoor Unit (IDU) ). Berikut ini adalah


gambar dari IDU dan ODU yang digunakan.

Gambar 2.12 ODU

Gambar 2.13 IDU


Fitur-fitur pada NEC iPasolink 100E:
1. Perangkat microwave yang memiki kecepatan transfer data

5.
6.
7.
8.

10Mbit/s.
2. Satu kabel IF menghubungkan IDU dan ODU (max 500m).
3. Instalasi sederhana, cepat dan mudah.
4. Memiliki skala frekuensi yang besar.
a. 6, 7, 8, 10, 11, 13, 15, 18, 23, 26, 28, 32, 38, and 42
GHz
Modulasi QPSK , level threshold rendah.
Konsumsi power yang rendah.
Sistem penguatan tinggi.
Dapat mengubah frekuensi dan daya Tx melalui PC.

3.3.2

Mounting IDU dan ODU

A. Mounting IDU

23

Prosedur Instalasi untuk (1+0) IDU pemasangan adalah sebagai


berikut:
1. Luruskan posisi IDU dan naikkan ke atas rak 19-inci
2. Atur setiap sisi IDU dan rak dengan kedua sekrup (M5)
3. Untuk memasang IDU di rak 19-inci membutuhkan jarak lebih
dari 200mm ke bagian belakang dan jarak untuk satu unit ke
atas dan bawah

Gambar 2.14 Pemasangan IDU

Gambar 2.15 IDU Terpasang


B. ODU Mounting
Alat yang di butuhkan untuk melakukan Mounting :
Tabel 2.4 Alat Mounting

24

NO

ALAT

UKURAN
STANDARD

Set kunci
Inggris

M5,M6,M8,M10

Kunci segi
enam

M5,M6

Obeng

M2.6,M3,M4,M5

Alat ukur

Palu

Alat bor

GAMBAR

25

1.

Pole Mounting (Polarisasi Mounting)


Cara menggunakan O-rings kecil dan besar ditunjukkan
pada table 4.3 berikut. Kedua buah O-rings (kecil dan besar
dipasang dalam band Andrew 18-38GHz / RFS direct
mount antena. Antena band 13/15G tidak memiliki O-ring
kecil (O-ring kecil tidak digunakan untuk Andrew / direct
mount antena). Jika O-ring kecil digunakan untuk instalasi
ODU direct mount, timbul celah antara ODU dan antenna
untuk

interface RF. Hal ini dapat mengakibatkan

penurunan level saat mengirimkan dan menerima.


Tabel 2.5 O-ring antena
O Ring of

O Ring

Attachment of

Small

Antena
Ant----------

Size
Not

ODU
Ant------

Used

WG/ODU (18
38GHz
Band)

Used

Large Size
Used

Not Used

Remark
Antenna direct
mounting
Waveguide
Connection

26

Berikut cara untuk mengubah polarisasinya :


1.

Pastika
n
antenna
dalam
posisi

berdiriJika ingin mnegubah ke polarisasi horizontal,


2. longgarkan sekrup menggunakan kunci Inggris,
kemudian. Pastikan posisi antena tetap berdiri.
3. Putar feed 900
4. Pastikan kembali apakah lubang polarisasi telah
diputar 90 derajat, kemudian pasang kembali sekrupsekrup yang telah dilepaskan ke posisi semula.

Gambar 2.16 Polarisasi


Catatan:
1. Jangan menggunakan O-ring kecil dan besar secara
bersamaan
2. Ukuran O-ring berdasarkan dengan band frekuensi
sebagai berikut :

Gambar 2.17 O-ring antenna

27

3.3.3Pemasangan Antenna
A. Merakit Kabel Coaxial
Tools yang diperlukan:
Cutter
Tang potong kabel coaxial
Tang potong
Kunci Pas 14 mm, 16mm
Kikir halus
Gunting
Label
Multi meter

Gambar 2.18 Kabel Coaxial


Pastikan tidak short-circuit dan memasang Label

Gambar 2.19 Pengecekan kabel


Pastikan antara inti kabel dan serabut grounding tidak terjadi
short circuit dengan menggunakan Multimeter Digital.
B. Rakit Bracket

28

Rakit Bracket Antena dengan benar, pasang semua baut


yang diperlukan.Antena untuk berbagai konfigurasi dapat
ditunjukkan oleh
gambar 2.20 sebagai berikut :

Gambar 2.20 Bracket


Setelah merakit bracket saatnya kita pasang antenna
tesebut pada tiang pole yang sudah di persiapkan sebelumnya
dengan wall mounting.

Gambar 2.21 Wall Mounting


Selanjutnya pemasangan kabel Coaxial, Kabel coaxial
berfungsi sebagai media untuk mengirimkan/menerima sinyal
IF dan mengirimkan tegangan 60 Volt DC dari MMU ke RAU.
Kabel coaxial tidak boleh tertekuk (over bending) dan jaket

29

kabel coax tidak boleh terkelupas. ika air masuk dan meresap
kedalam kabel coaxial maka bagian Inti kabel dan grounding
akan terhubung singkat (short Circuit) sehingga sinyal IF dan
Tegangan menuju radio akan tergangu.

Gambar 2.22 Rubber

Gambar 2.23 Rubber Terpasang


Proses memasang rubber atau sealing : pertama dari
bawah keatas, kedua dari atas kebawah, dan ketiga dari bawah
keatas.
Selanjutnya proses penarikan kabel Coaxial, dari ODU
yang telah terpasang menuju IDU yang telah terpasang di rak
IDU atau shelter.

30

Gambar 2.24 Penarikan Kabel

Kabel Coaxial di atur rapih sehingga tidak menimbulkan


kerusakan pada kabel saat penarikan kabel.
3.3.4

Pointing
Pada dasarnya antena berfungsi untuk memfokuskan sinyal
transmisi yang diterima dari ODU dan juga meningkatkan gain dari
sinyal tersebut sebelum dilepaskan ke udara. Selain itu juga antena
berfungsi sebagai direction device dimana antena dimaksudkan
menghubungkan antara link dari site yang satu dengan site yang lain.
Pointing atau Point to Point bertujuan untuk konfigurasi antena
radio ini supaya link data dapat terhubung dan terjadi komunikasi
data antar perangkat radio yang sudah di pasang dengan sistem Point
to Point dari BTS ke perusahaan pengguna jasa link data PT. Indosat
Tbk.
Agar Pointing yang di hasilkan baik atau bagus harus
memperhatikan hal yang mempengaruhi kualitas penerimaan sinyal
(receive level) salah satunya adalah propagasi di daerah tersebut,
propagasi gelombang radio terbagi atas :
1.

Gelombang permukaan, merambat relatif dekat dengan


permukaan bumi jika dibandingkan terhadap panjang
gelombangnya, contohnya pada band frekuensi LF ke bawah.

2.

Gelombang ruang (merupakan resultante antara gelombang


langsung dan gelombang pantul), merambat relatif jauh
dengan permukaan bumi jika dibandingkan terhadap panjang
gelombangnya, contohnya pada Frekuensi Radio > 1 GHz, yang
juga
dikenal
sebagai
gelombang
mikro.

31

3.

Gelombang langit (merupakan gelombang ruang yang


dipancarkan ke langit), contoh pada band frekuensi HF dan
pada frekuensi > 250 MHz.

Gambar 2.25 Pointing Antena Microwave


3.3.5

Konfigurasi perangkat IDU


Tujuan konfigurasi antena radio ini adalah supaya link data dapat
terhubung dan terjadi komunikasi data antar perangkat radio yang
sudah di pasang dengan sistem Point to Point dari BTS ke perusahaan
pengguna jasa link data PT. Indosat Tbk, agar dapat berjalan
sebagaimana yang di inginkan, maka dilakukanlah proses konfigurasi
perangkat.
Berikut ini adalah langkah langkah proses konfigurasi
perangkat IDU NEC iPASOLINK 100E:
1. Nyalakan laptop untuk melakukan konfigurasi. Colokkan kabel
UTP ke port LCT yang berada di IDU dan sambungkan ujungnya
ke port Ethernet laptop.
Setting IP menjadi Automatically dengan cara :
a. Klik Start Control Panel Double Klik Network and
Internet Double Klik Network Connection
b. Double Klik Local Area Connection Klik IP Version 4
Klik Propertis

32

c. Pilih Obtain an IP Address Automatically dan Obtain


DNS Server Address Automatically OK

Gambar 2.26 Pengaturan IP Laptop


d. Close Control Panel
2. Buka Web Browser (IE, Mozilla, dsb)
a. Masukan IP IDU radio ke kolom web address
IP : 172.17.254.253
b. Lalu akan muncul tampilan User Login
c. Masukan user name dan password
User Name : Admin

33

Gambar 2.27 User Login


Password : 12345678

Gambar 2.28 Login


d. Klik OK maka akan muncul dialog box Klik Ok
3. Muncul settingan radio berbasis GUI
Pada bagian menu pilih
a. Equipment Setup Radio Configuration Setup

Gambar 2.29 Radio Configuration


Pilih Channel Spacing yang diinginkan

34

Pilih Reference Modulation yang diinginkan


Masukan TX Frekuensi yang kosong atau tidak interferensi
(TX Frekuensi ini adalah RX Frekuensi dari radio satunya lagi
atau radio lawan).
b. Network Management Configuration General Setting
Setup

Gambar 2.30 Network Management


Masukan IP Address 192.168.1.1 (bisa juga menggunakan IP
yang lain) gunanya IP ini untuk memberi IP pada IDU radio.
Masukan Subnet Mask.
Masukan

Default

Gateway

192.168.1.2

(bisa

juga

menggunakan IP yang lain) Default Gateway ini adalah IP IDU


radio pada sisi lawan, sehinggan IDU radio tersebut dapat di
remote dari satu sisi saja.

35

c. Provisioning MODEM Function Setting TX Power


Setting MODEM 1

Gambar 2.31 Setting TX Frekuensi


Kasih TX Power 20 (dBm) (sesuai kebutuhan atau jaraknya)
RX Threshold diberi -60 (dBm) ambil yang tengah antara -30
sampai -90 (sesuai kebutuhan)
d. Provisioning ETH Function Setting ETH Port Setting
Port01

36

Gambar 2.32 Port Setting

Pilih Enable (disini gunanya untuk membuka port Ethernet).


Speednya pilih Auto.
e. Metering Current Metering

Gambar 2.33 Metering


Dibagian ini kita akan melihat hasil RX Level yang kita dapat
dari radio disisi lawan, bila hasil RX Level belum bagus maka
akan di lakukan proses Pointing. Pointing adalah Point To
Point anatar antena yang satu dengan yang satunya lagi
berhadapan lurus sehingga gelombang microwave dapat
terpancar dan diterima dengan baik.
4. Disisi radio satunya lagi juga sama cara pengkonfigurasiannya.

37

5. Lakukan tes ping melalui Laptop1 ke arah Laptop2 dan


sebaliknya.

Gambar 2.34 Ping


Bila sudah reply artinya jaringan yang kita buat telah berfungsi dengan
baik, proses instalasi dan konfigurasi sudah benar. Jaringan radio link
microwave sudah dapat digunakan.

3.4 Identifikasi Kendala yang Dihadapi


Selama pelaksanaan praktik kerja lapangan selama 3 bulan di PT. Lumbung
Riang

Communication,

pembelajaran

serta

penulis

kendala

mendapatkan

yang

dihadapi.

banyak

pengalaman

dan

Adapun

pengalaman

dan

pembelajaran yang di dapat antara lain;


Dapat melakukan instalasi serta konfigurasi perangkat antena radio
microwave yang di gunakan oleh perusahaan atau instansi pengguna
jasa PT. Indosat Tbk.

38

Mengetahui media-media yang digunakan dalam jaringan komunikasi


data

yang

digunakan

oleh

perusahaan

atau

instansi

dalam

kesehariannya.
Dapat memahami dan mengetahui apa itu Radio Microwave dan
mengetahui perangkat-perangkatnya seperti in door unit dan out door
unit.
Memahami cara Pointing antena radio microwave.
Mendapatkan pengalaman dengan bekerja team yang baik dan dapat
berinteraksi dengan lingkungan kerja.
3.4.1Kendala Pelaksanaan Tugas
Adapun kendala yang dihadapi pada saat melakukan praktik

kerja lapangan antara lain:


Seringnya kesalahan dalam pengaturan polarisasi radio.
Pemasangan bracket yang terbalik mengakibatkan sering

terlepasnya radio dari tiang monopol.


Tidak tersedianya pole atau tiang pada pelanggan.
Pembuatan kabel konektor yang tidak diperhatikan inner dan

outernya sering membuat terjadinya short kabel konektor.


Perbedaan Sub Band ODU yang menyebabkan interference.
Konfigurasi yang sering salah pada pembukaan akses VLAN.
Keterbatasan waktu dalam pengerjaan, mengakibatkan kurang

maksimal dalam penginstalasian perangkat.


Peralatan kerja terbatas sehingga menghambat kinerja team
dalam bekerja.

3.4.2 Cara Mengatasi Kendala


Mengikuti prosedur aturan dalam pembuatan dan pemasangan
komponen radio, seperti pengaturan polarisasi, pemasangan
IDU dan ODU, pembuatan kabel rectifier dan kabel konektor

dan pemasangan komponen yang lain.


Membawa pole atau tiang tambahan untuk menempatkan
antenna, dengan cara membuat wall mounting.

39

Mengkalibrasi tester yang akan dipakai untuk melakukan

testing perangkat radio.


Memanfaatkan peralatan dengan baik dan efisien , agar
pekerjaan cepat terselesaikan.

Anda mungkin juga menyukai