F05111043
EVOLUSI
SOAL
There is evidence that many of the differences in DNA sequence among species are not adaptive. Other
differences among species, both in DNA and in morphology, are adaptive. Do adaptive and nonadaptive
variations differ in their utility for phylogenetic inference? Can you think of ways in which knowledge of a
characters adaptive function would influence your judgment of whether or not it provides evidence for
relationships among taxa?
Ada bukti bahwa banyak perbedaan dalam urutan DNA antara spesies, adalah tidak adaptif. Perbedaan
lain antara spesies, baik dalam DNA dan morfologi, adalah adaptif. Apakah variasi adaptif dan nonadaptif
berbeda dalam keperluan mereka untuk inferensi filogenetik? Dapatkah kamu berpikir dengan
menggunakan ilmu tentang fungsi karakter adaptif, bisa mempengaruhi penilaianmu, apakah hal tersebut
dapat atau tidak memberikan bukti adanya hubungan antar taxa?
ANSWER
PREFACE
Evolusi adalah perubahan dari waktu ke waktu pada frekuensi pada gen dan karakteristik yg menyertainya
sebagai proses mekanisme adaptasi.
Untuk memudahkan menjawab pertanyaan ini, lebih baik kita pahami dulu apa yang dimaksud dengan
pengertian mengenai adaptif dan non adaptif.
Kedua hal tersebut adalah bagian dari makroevolusi, yakni konsep yang diperkenalkan karena adanya
tingkatan lebih tinggi dalam tingkatan kategori kehidupan.
Suatu spesies turunan masuk ke dalam lingkungan dengan keadaan ekologi yang berbeda dengan
lingkungan spesies induk atau lingkungan awalnya.
Jika suatu spesies keturunan yang masuk ke dalam lingkungan baru dapat hidup secara lanjut, maka tidak
terjadi perubahan adaptif, artinya spesies keturunan tersebut sudah adaptif terhadap lingkungan barunya.
Jika suatu spesies keturunan tidak dapat bertahan di lingkungan baru, maka harus ada keadaan yang
menguntungkan terjadi bersamaan. Ini menandakan perbedaan ekologi antara lingkungan spesies induk
dengan lingkungan baru tidak boleh besar.
Jika perbedaan itu besar, spesies keturunan tersebut harus sudah mengembangkan ciri-ciri yang
diperlukan dalam habitat baru. Spesies keturunan yang baru masuk tersebut memerlukan pre-adaptasi.
Artinya dia memerlukan suatu perubahan untuk bisa mencapai adaptif pada lingkungan barunya. Tidak
akan terjadi pergeseran adaptif jika spesies keturunan sudah pre-adaptif.
Tidak semua perilaku atau struktur yang ada bersifat adaptif. Berbagai perilaku dan struktur yg semula
adaptif mungkin menjadi nonadaptif bahkan maladaptif, bila lingkungannya berubah. Non adaptif atau
maladaptif bisa diartikan sebagai hilangnya kemampuan beradaptasi. Tidak ada perubahan padanya.
FILOGENETIK
Filogenetika diartikan sebagai model untuk merepresentasikan sekitar hubungan nenek moyang
organisme, sekuen molekul atau keduanya. Salah satu tujuan dari penyusunan filogenetika adalah untuk
mengkonstruksi dengan tepat hubungan antara organisme dan mengestimasi perbedaan yang terjadi dari
satu nenek moyang kepada keturunannya.
Pohon filogenetik adalah pendekatan logis untuk menunjukkan hubungan evolusi antar organisme.
Berdasarkan analisis, yang mempunyai kedekatan dapat diidentifikasi dengan menempati cabang yang
bertetangga pada pohon.
INFERENSI FILOGENETIK
Ada beberapa teori mengenai inferensi filogenetik, kita ambil yang menjadi landasan dari semua teori
inferensi, yakni teori Parsimoni.
Konsep ini berpendapat bahwa hubungan kekerabatan antar organisme hanya dapat ditarik dari
kemiripan/similaritas yang diturunkan dari nenek moyangnya.
Kemiripan karakter yang diturunkan dari nenek moyang tersebut diistilahkan sebagai
"symplesiomorphy", sementara kemiripan yang didapatkan dari proses adaptasi diistilahkan
sebagai "synapomorphy".
SIMPULAN
Kembali ke permasalahan awal, jika ditilik dari teori teori di atas, sudah barang tentu bahwa dengan
adanya variasi adaptif maupun non adaptif suatu spesies baik ditinjau dari perubahan morfologi hingga
sekuens DNA sangat membantu kita dalam menginferensi suatu keberadaan filogeni, di mana variasi
tersebut akan digunakan dalam menentukan branch length suatu sistem filogenetik.
radiasi adaptif adalah proses dimana organisme berubah secara cepat menjadi beberapa bentuk baru,
khususnya saat ada perubahan lingkungan yang membuat adanya sumber baru dan membuka niche
ekologi tertentu.[1][2] Berawal dari moyang yang sama, proses ini menghasilkan spesiasi dan dan adaptasi
fenotipe berbagai spesies menunjukkan ciri-ciri morfologi dan fisiologis yang berbeda dari mereka yang
dapat memanfaatkan berbagai lingkungan yang berbeda
Alometri merupakan metode penting untuk menggambarkan evolusi morfologi. Ini adalah hubungan antara
ukuran organisme dan ukuran dari setiap bagian-bagiannya: misalnya, ada hubungan antara ukuran otak
alometrik dan ukuran tubuh, sehingga (dalam kasus ini) hewan dengan tubuh yang lebih besar memiliki
otak yang lebih besar.
Anagenesis, juga disebut "perubahan filetik", adalah proses evolusi suatu spesies yang melibatkan seluruh
populasi dan bukan merupakan proses percabangan (kladogenesis). Ketika mutasi telah menjadi stabil
dalam suatu populasi sehingga terdiferensiasi dari populasi nenek moyangnya, spesies baru telah muncul.
Intinya, seluruh populasi tersebut berbeda dengan populasi nenek moyangnya sehingga populasi nenek
moyang dapat dianggap punah. Rangkaian spesies semacam itu secara kolektif dikenal dengan nama
garis keturunan evolusioner.
Sebuah clade (dari Yunani Kuno: , Klados, "cabang") atau monophylum (lihat monofiletik)
adalah kelompok yang terdiri dari nenek moyang dan semua keturunannya, satu "cabang" di "pohon
kehidupan" [1] The. leluhur mungkin seorang individu, populasi atau bahkan spesies (punah atau yang
masih ada). Banyak kelompok yang akrab, tikus dan serangga misalnya, Klade; lain, seperti kadal dan
monyet, tidak (tidak termasuk kadal ular, monyet tidak termasuk kera dan manusia).
Kladistika (dari bahasa Inggris: cladistics > bahasa Yunani Kuna: , klados, "cabang")
adalah ilmu dalam sistematika mengenai cara mengelompokkan berbagai komponen berdasarkan
kemiripan karakteristiknya. Kladistika bersifat kuantitatif (banyak menggunakan informasi angka/bilangan)
dan banyak memakai prinsip statistika dan geometri.[1]
Cladogenesis merupakan peristiwa pemisahan evolusi pada spesies di mana setiap cabang dan cabang
yang lebih kecil membentuk "clade", mekanisme evolusi dan proses evolusi adaptif yang mengarah pada
pengembangan berbagai besar spesies saudara
kladogram (cladistic dendrogram), suatu diagram percabangan yang dianggap mewakili hubungan
kekerabatan di antara organisme/komponen yang dikelompokkan. Kladogram dapat dianggap sebagai
pohon evolusi. Kladogram dibuat dengan memanfaatkan ratusan ribu hingga jutaan informasi genetik, baik
berupa penanda maupun sekuens DNA dan RNA. Penggunaan komputer tidak dapat diabaikan dalam
kajian ini.
Karakter konservatif
Evolusi konvergen adalah proses organisme tidak berhubungan, dan mengalami evolusi ciri yang mirip
sebagai hasil beradaptasi dengan lingkungan[1]. Ini adalah kebalikan dari evolusi divergen, yang
merupakan evolusi ciri yang berbeda. Pada tingkat molekular, hal ini disebabkan karena mutasi tidak
berhubungan dengan perubahan adaptif.
Sebuah kelompok mahkota mencakup semua spesies hidup kelompok, ditambah semua keturunan punah
kembali ke nenek moyang dari semua spesies hidup
Pembalikan evolusi mengacu pada sifat yang diturunkan kembali menjadi bentuk awal selama beberapa
generasi. Misalnya, paus adalah contoh dari pembalikan evolusi dalam bahwa mereka dulu hewan darat
yang kembali ke keadaan air.
Sebuah tren evolusi dapat didefinisikan sebagai persisten, perubahan yang terarah dalam keadaan
karakter, atau set karakter keadaan, sehingga terjadi perubahan yang signifikan dari waktu ke waktu.
heterochrony didefinisikan sebagai perubahan perkembangan dalam waktu peristiwa, yang menyebabkan
perubahan ukuran dan bentuk
Heterotopy, perubahan evolusioner dalam pola spasial pembangunan
Memiliki struktur yang mirip dan posisi anatomis (tetapi belum tentu fungsi yang sama) dalam organisme
yang berbeda menunjukkan nenek moyang atau asal evolusi (misalnya sayap kelelawar dan lengan
manusia yang homolog).
Sebuah homoplasy adalah karakter yang dimiliki oleh satu set spesies tetapi tidak hadir dalam nenek
moyang mereka. Sebuah contoh yang baik adalah evolusi mata yang berasal independen dalam banyak
spesies yang berbeda. Ketika ini terjadi kadang-kadang disebut konvergensi
individualisasi tampaknya telah tumbuh melalui pengakuan ketergantungan individu pada individu tertentu
lainnya baik di dalam dan di luar keluarga
Monofiletik yaitu jika nenek moyang tunggalnya hanya menghasilkan semua spesies turunan dalam takson
tersebut dan bukan spesies pada takson lain./ Monofiletik (monophyletic) : Asal-usul suatu takson yang
bermula dari satu nenek moyang, contoh: tumbuhan berkeping satu (monokotil) berasal dari tumbuhan
Kelompok induk memuat segala jenis bukan bagian dari kelompok mahkota. Menurut definisi, setiap
anggota kelompok induk harus punah. Jika mereka tidak punah, mereka akan didefinisikan sebagai bagian
dari kelompok mahkota.