Anda di halaman 1dari 8

PENUNDAAN IZIN BARU

PADA HUTAN ALAM PRIMER


DAN LAHAN GAMBUT
Badan Penelitian dan Pengembangan
Kehutanan, Kementerian Kehutanan

PENUNDAAN IZIN IZIN BARU (moratorium) :


Merupakan salah satu kesepakatan dalam LoI antara Indonesia dan
Norwegia, dituangkan dalam Inpres dan ditargetkan pada PIPIB;
Tidak berlaku bagi izin-izin yang telah ada;
Tidak berlaku bagi:
i. izin penggunaan kawasan untuk migas, dan
ii. Izin pemanfaatan hutan untuk Restorasi Ekosistem;
Tidak secara langsung mengurangi tingkat emisi karbon dari hutan;
Secara implisit dimaksudkan untuk memberi waktu guna
mencermati tata kelola dan praktek pemanfaatan dan penggunaan
hutan dan lahan gambut, dikaitkan dengan emisi karbon

HARAPAN IDEAL: memberi waktu untuk .


Melihat kembali kebijakan, tata kelola, dan praktek yang ada:
Kebijakan produksi, rehabilitasi, dan konservasi (apa, berapa,
dimana, dan kapan) ke arah karbon netral;
Efektivitas tata kelola dalam kerangka SFM untuk : i) mencegah
deforestasi dan degradasi, dan ii) meningkatkan upaya
rehabilitasi/restorasi
Upaya upaya perbaikan
Kebijakan baru dengan mengarusutamakan isu emisi;
Perbaikan dan penyempurnaan peraturan terkait peizinan sampai
dengan pengoperasian/pelaksanaan izin-izin tersebut
3

MORATORIUM BERAKHIR BILA


Bila pencermatan (baca:penelitian) terhadap kebijakan, tata kelola
dan praktek-praktek pemanfaatan dan penggunaan hutan dan
lahan gambut telah dianggap cukup ;
Telah dihasilkan kebijakan baru yang mempertimbangkan isu emisi
dan serapan karbon hutan, serta peraturan baru yang menjamin
tata kelola yang efektif untuk mendukung kebijakan tersebut.
Bila keduanya sudah dicapai, moratorium bisa dianggap selesai.!!

OPSI KEBIJAKAN PASCA MORATORIUM


Hutan Alam Primer

Tidak perlu dibebani dengan izin-izin pemanfaatan maupun izin-izin


penggunaan baru karena riskan terhadap upaya netralisasi emisi karbon
dan/atau tidak memberi tambahan manfaat ekonomi yang signifikan
ubah fungsinya menjadi HL atau KSA/KPA;

Masih bisa dimanfaatkan untuk produksi kehutanan dan digunakan


untuk produksi non-kehutanan sesuai dengan kebijakan dan pengaturan
baru hasil pencermatan selama moratorium

Lahan Gambut (di kawasan hutan atau non kawasan)

Dilarang untuk dimanfaatkan maupun digunakan untuk izin-izin baru


kehutanan maupun dikonversi untuk pemanfaatan lain (kebun);

Masih bisa dimanfaatkan dan digunakan bila hasil pencermatan secara


teknis merekomendasikan kemungkinan tersebut.
5

APA YANG SUDAH DILAKUKAN


Sebelum LoI, mulai tahun 2009, Kementerian Kehutanan sudah
tidak menerbitkan izin-izin baru pada Hutan Alam Primer dan Lahan
Gambut;
Penelitian dan Pengkajian Pemanfaatan Hutan Gambut utk HTI -
manageable bila water level bisa dimaintained
Road Map Industri Kehutanan sudah disusun namun belum
memasukkan variabel emisi karbon;
Beberapa kebijakan terkait produksi kayu dan jasa lingkungan
maupun produksi sektor lain di dalam kawasan hutan telah
disempurnakan;
Kebijakan rehabilitasi/restorasi diperkuat;

EMPAT HAL PENTING BAGI SATGAS REDD+


1.

Up date PIPIB berdasarkan data informasi riil lapangan mengenai


keberadaan, status, dan kondisi hutan alam primer dan lahan
gambut, karena PIPIB bersifat makro dan indikatif;
2. Mensitesa seluruh kajian yang telah ada untuk melihat apakah
Harapan Ideal dari kebijakan moratorium telah tercapai
rekomendasi untuk menyudahi atau memperpanjang masa
moratorium
3. Bila menyudahi, opsi apa yg akan dipilih?
4. Bila diperpanjang, harus disipakan INPRES baru dengan
tambahan instruksi agar dilakukan kajian yg belum terselesaikan

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai