Anda di halaman 1dari 24

KOMPLIKASI

PERSALINAN KALA
III-IV
dr.Atut Cicih Mayasari,SpOG

Kala III-IV
Kala III adalah Kala Uri atau

fase pelepasan plasenta.


Kala IV adalah masa
observasi. Berlangsung 2
jam setelah plasenta
dilahirkan.

Masalah yang sering


timbul
Perdarahan Post Partum Perdarahan yang
terjadi setelah bayi lahir, jumlahnya 500cc
pada persalinan normal pervaginan.
Penyebab :
1. Atonia Uteri ( T : Tonus )
2. Retensio plasenta (T: Tissue )
3. Robekan jalan lahir (T: Tear)
4. Kelainan darah (T: Trombin )

Persalinan

Atonia Uteri
70% kasus
Pijat uterus sampai KBI
Atasi syok IV line minimal 2,
menggunakan blood set dengan
abocath no 18.
Obat uterotonik : Oksitosin, Metergin,
Misoprostol.
Transfusi
Operatif : Konservatif.
Histerektomi.

Atonia uteri.

Penyebab : Anemia, hipoglikemia,


partus lama, overdistensi uterus,
paritas tinggi.
Pentingnya ANC

Kompresi
Bimanual
Interna

Retensio plasenta
Definisi :

Tertahannya atau belum lahirnya plasenta


setelah 30 menit bayi lahir telah dilakukan
manajemen aktif kala III.

Jenis :
Plasenta Adhesiva : Implantas yang kuat dari
jonjot plasenta hingga menyebabkan
kegagalan mekanisme separasi fisiologis.
Plasenta Akreta : implantasi jonjot korion
memasuki sebagian lapisan miometrium
Plasenta Inkreta : implantasi memasuki
miometrium
Plasenta Perkreta : implantasi plasenta
mencapai lapisan serosa
Plasenta inkarserata : Tertahannya plasenta
dalam kavum uteri karena kontraksi

Retensio Plasenta
Tatalaksana :
Tentukan jenis retensio.
Pasang IV line atasi syok,
estimasi jumlah
perdarahan, perbaiki
kontraksi, manual
plasenta, sampai
membutuhkan tindakan
operatif ( histerektomi)

Inversio Uteri
Lapisan dalam

uterus (endometrium
)turun dan keluar
lewat ostium uteri
eksternum. Dapat
bersifat komplit
maupun inkomplit.
Penyebab : atonia
uteri, plasenta
akreta, inkreta,
perkreta.

Inversio Uteri
Tata Laksana :

Atasi syok
Beri sedatif dan analgesia
Kembalikan uterus ke posisi semula
Jika tidak bisa di reposisi karena jepita serviks
tidakan operatif.

Perdarahan Pasca Persalinan


Robekan jalan lahir.

Ruptura perineum grade IIV


Ruptura dinding vagina
lateral
Adakah fistula uretravesika urinaria, rektum.
Ruptura porsio.
Penanganan : atasi syok,
pasang IV line, Eksplorasi,
reparasi, pemberian
antibiotika.
Observasi adakah hematoma.

Ruptura Perineum
Tingkat robekan perineum dapat dibagi atas 4 tingkatan

:
1. Tingkat I
Robekan hanya terjadi pada selaput lendir vagina
dengan atau mengenai kulit perineum sedikit.
2. Tingkat II
Robekan yang terjadi lebih dalam, yaitu selain
mengenai selaput lendir vagina, juga mengenai
musculus perinei tranversalis, tapi tidak mengenai
sfingter ani.
3. Tingkat III
Robekan yang terjadi mengenai seluruh perineum
sampai mengenai otot-otot sfingter ani.
4. Tingkat IV
Robekan mengenai perineum sampai otot sfingter ani
dan mukosa rektum

Ruptura Perineum
Penyebab Terjadinya Ruptur Perineum

Persalinan seringkali menyebabkan perlukaan


pada jalan lahir. Perlukaan pada jalan lahir
tersebut terjadi pada : Dasar
panggul/perineum, vulva dan vagina, servik
uteri, uterus sedangkan ruptur pada perineum
spontan disebabkan oleh : Perineum kaku,
kepala janin terlalu cepat melewati dasar
panggul, bayi besar, lebar perineum, paritas.

Tujuan dari penjahitan perlukan

perineum/episiotomi adalah :
a. Untuk mendekatkan jaringan-jaringan
agar proses penyembuhan bisa terjadi.
Proses penyembuhan itu sendiri bukanlah
hasil dari penjahitan tersebut tetapi hasil dari
pertumbuhan jaringan.
b. Untuk menghentikan perdarahan

Perdarahan Pasca
Persalinan
Kelainan pembekuan darah.

Dapat ditegakkan sebelum persalinan


persiapan transfusi komponen darah.

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai