Anda di halaman 1dari 22

ANALISIS KUALITATIF SIMPLISIA BUAH (FRUCTUS)

I.

TUJUAN
Mahasiswa dapat mengetahui dan membedakan macam-macam simplisia buah (fructus)
secara makroskopik, mikroskopik, dan kimiawi.

II.

TEORI DASAR
2.1. Pengertian Buah (Fructus)
Buah (fructus) adalah ovarium yang telah matang (yang didahului atau
tidak didahului proses amphimixis) yang tumbuh berkembang dan berubah
strukturnya menjadi mengeras, mengulit, dan mendaging; atau ovarium yang telah
matang dan atau beserta bagian-bagian lain dari bunga (yang didahului atau tidak
didahului proses amphimixis) yang tumbuh, berkembang, dan berbuah strukturnya
menjadi mengeras dan mendaging. Fungsi buah adalah memungkinkan terjadinya
penyebaran biji atau penyebaran keturunan (propagasi).
2.2. Penggolongan Buah (Fructus)
Buah dibagi menjadi dua golongan yaitu buah sejati (fructus nudus) dan
buah semu (fructus spurius).
a.
Buah sejati / telanjang (Fructus nudus)
Adalah buah yang semata-mata atau sebagian besar terbentuk dari ovarium,
merupakan perkembangan dari bakal buah dan dikonsumsi sebagai buahbuahan. Contoh: apel, jeruk, mangga.
b. Buah semu / tertutup (Fructus spurius)
Adalah buah yang terjadi atau terbentuk selain dari ovarium, juga dari bagianbagian lain dari bunga (bukan perkembangan dari bakal buah tetapi dikonsumsi
sebagai buah-buahan). Contoh: cempedak, jambu monyet.
1

2.3. Bagian-Bagian Buah (Fructus)


Bagian-bagian dari fructus (buah) yaitu :
a.
Pericarp, yang terdiri dari :
Eksokarp atau epikarp (exocarpium atau epicarpium), merupakan bagian
luar yang tipis, kuat atau kaku dengan permukaan yang licin.

Mesokarp (mesocarpium), merupakan bagian tengah yang terdiri dari


jaringan renggang, berserat, atau berdaging, dimana bagian ini merupakan
bagian yang terlebar.

Endokarp (endocarpium), merupakan bagian dalam yang berbatasan dengan


ruang yang mengandung biji, seringkali tebal dan juga keras.

b. Biji, yang terdiri dari :


Testa (kulit biji), berkembang dari jaringan integumen yang semula

mengitari ovula (bakal biji).


Calon tumbuhan baru (embrio) adalah jaringan bakal tumbuhan dari mana
tumbuhan yang baru akan berkembang manakala kondisi lingkungannya

sesuai.
Endosperm adalah jaringan yang berasal dari tumbuhan induk melalui
proses pembuahan ganda yang kaya akan minyak nabati atau zat pati dan
protein.

c.

Arilus (selubung biji)


Adalah suatu bentuk pertumbuhan tambahan dari hilum atau funiculus (pusar
biji) yang menempel atau menutupi permukaan luar biji.

2.4. Uraian Bahan


a.
Capsici Fructus
Nama Lain
Nama Tanaman Asal
Keluarga
Zat Berkhasiat Utama / Isi

Buah cabe rawit


Capsicum frutescens L.
Solanaceae
Kapsisin, vitamin C, dammar, zat warna,

Penggunaan
Pemerian
Bagian yang Digunakan
Penyimpanan

kapsantin dan karoten


Stimulan, stomakikum, karminativa
Bau merangsang, rasa sangat pedas
Buah yang masak
Dalam wadah tertutup baik

b. Piperis Nigri Fructus


Nama Lain
Nama Tanaman Asal
Keluarga
Zat Berkhasiat Utama / Isi

Lada hitam, Merica hitam


Piper nigrum L.
Piperaceae
Minyak atsiri berisi felandren, kariofilen.
Alkawaida khavisin (berupa hablur putih
kekuningan, rasa amat pedas), piperin
(tidak larut dalam ari, mula mula tidak
berasa, lama lama pedas dan tajam,
oleh alkali diuraikan jadi piperidin dan
asam piperat. Peridin (cairan atsiri larut

Persyaratan Kadar
Penggunaan
Pemerian
Bagian yang Digunakan

dalam air dan alkohol)


Minyak atsiri tidak kurang dari 1 % v/b
Karminativa, iritasi lokal
Bau khas aromatik, rasa pedas
Buah yang belum masak
4

Penyimpanan

c.

Dalam wadah tertutup baik

Coriandri Fructus
Nama Lain
Nama Tanaman Asal

Ketumbar
Coriandrum sativum (L)
5

Keluarga
Zat Berkhasiat Utama / Isi

Apiaceae
Minyak
atsiri

Penggunaan
Bagian yang Digunakan
Penyimpanan

koriandrol, terdapat pula minyak lemak


Bumbu masak, karminativa
Buah yang masak dan kering
Dalam wadah tertutup baik

yang

mengandung

2.5. Identifikasi Secara Makroskopik


a.
Capsici Fructus
Tanaman budidaya, kadang-kadang ditanam di pekarangan sebagai
tanaman sayur atau tumbuh liar di tegalan dan tanah kosong yang terlantar.
Perdu setahun, percabangan banyak, dan memiliki tinggi 50-100 cm. Batangnya
6

berbuku-buku atau bagian atas bersudut. Daun tunggal, bertangkai, letak


berselingan. Helaian daun bulat telur, ujung meruncing, pangkal menyempit,
tepi rata, pertulangan menyirip, panjang 5 - 9,5 cm, lebar 1,5 - 5,5 cm, berwarna
hijau. Bunga keluar dari ketiak daun, mahkota bentuk bintang, bunga tunggal
atau 2-3 bunga letaknya berdekatan, berwarna putih, putih kehijauan, kadangkadang ungu. Buahnya buah buni, tegak, kadang-kadang merunduk, berbentuk
bulat telur, lurus atau bengkok, ujung meruncing, panjang 1-3 cm, lebar 2,5 - 12
mm, bertangkai panjang, dan rasanya pedas. Buah muda berwarna hijau tua,
putih kehijauan, atau putih, buah yang masak berwarna merah terang. Bijinya
banyak, bulat pipih, berdiameter 2 - 2,5 mm, berwarna kuning kotor.
Cabai rawit terdiri dari tiga varietas, yaitu cengek leutik yang buahnya
kecil, berwarna hijau, dan berdiri tegak pada tangkainya; cengek domba (cengek
bodas) yang buahnya lebih besar dari cengek leutik, buah muda berwarna putih,
setelah tua menjadi jingga; dan ceplik yang buahnya besar, selagi muda
berwarna hijau dan setelah tua menjadi merah. Buahnya digunakan sebagai
sayuran, bumbu masak acar, dan asinan. Daun muda dapat dikukus untuk lalap.
Cabai rawit dapat diperbanyak dengan biji. Dapat digunakan untuk menambah
nafsu makan, menormalkan kembali kaki dan tangan yang lemas, batuk
berdahak, melegakan rasa hidung tersumbat pada sinusitis, dan juga migrain.
b. Piperis Nigri Fructus
Buah berbentuk hampir bulat, warna coklat kelabu sampai kehitaman,
garis tengak 2,5 mm sampai 6 mm; permukaan berkeriput kasar, dalam, serupa
jala; pada ujung buah terdapat sisa dari kepala putik yang tidak bertangkai; pada
irisan membujur terdapat perikarp yang tipis, sempit dan berwarna gelap
menyebungi inti bijih yang putih dari biji tunggal; perikarp melekat erat pada
biji. Hampir seluruh inti biji terdiri dari dari perisperm; bagian tengah perisperm
berongga, bagian ujung perisperm berongga, bagian ujung persperm
menyelubungi endosperm yang kecil; embrio sangat kecil, terbenam dalam
endoderm.
Kegunaan buah lada hitam adalah untuk mengobati disentri, kolera, kaki
bengkak, nyeri haid, rematik (nyeri otot), selesma,dan sakit kepala (obat luar).
Sedangkan daunnya dapat digunakan untuk mengobati batu ginjal.
7

c.

Coriandri Fructus
Biasanya, tumbuhan ini ditanam di kebun-kebun daerah dataran rendah
dan pegunungan. Seperti halnya seledri, tumbuhan ini hanya mencapai
ketinggian satu meter dari tanah. Daunnya hijau dengan tepian bergerigi.
Sedangkan, untuk bunga mejemuknya berbentuk payung bersusun berwarna
putih dan merah muda. Untuk buah, bentuknya hampir bulat yang mirip dengan
lada, berwarna kuning bersusun, seperti biji kecil-kecil yang berdiameter 1-2
mm. Jika matang, buahnya mudah dirontokkan. Setelah itu, buahnya
dikeringkan. Tanaman dapat dipanen jika warna bijinya berubah dari hijau
menjadi coklat kuning, pada umur 3 3,5 bulan dari waktu tanam. Panen
dilakukan dengan cara memotong tanaman atau mencabutnya. Tanaman diikat,
kemudian dijemur selama seminggu atau lebih. Biji dilepaskan dari buahnya
dan dijemur lagi sampai kering.
Ketumbar biasanya digunakan pelancar pencernaan, peluruh kentut
(carminative), peluruh ASI (lactago), dan penambah nafsu makan (stomachica).
Khasiatnya tak sebatas pelancar pencernaan saja. Ketumbar juga berguna untuk
meredakan pusing, muntah-muntah, influenza, wasir, radang lambung dan
radang payudara, campak, masuk angin, tekanan darah tinggi, dan lemah
syahwat.

2.6. Identifikasi Secara Mikroskopik


a.
Capsici Fructus
Fragmen pengenal pada mikroskopik serbuk adalah epidermis dengan sel
berlekuk seperti usus, sklerenkim dari endocarp, dan sel parenkim dengan
minyak berwarna merah yang mengandung kapsantin.
b. Piperis Nigri Fructus
Epikarp tersusun dari 1 lapis sel epidermis yang sel-selnya berbentuk
persegi empat membulat, beris hablur kecil berbentuk prisma dan zat berwarna
coklat tua sampai kehitaman; pada pandanagn tangensial epikarp tampak
berbentuk poligonal dengan dinding samping lurus. Hipodermis terdiri dari
jaringan parenkim berdinding tipis dan kelompok-kelompok sel batu; sel batu
8

berbentuk isodiametrik sampai persegi panjang, dinding tebal dan berlignin,


berlapis-lapis, warna kuning kecoklatan, lumen cukup lebar dan berisi zat warna
coklat tua; saluran noktah jelas. Di mesokarp bagian dalam terdapat lapisan sel
minyak, sel berbentuk poligonal, besar, berisi minyak berwarna. Endokarp
terdiri dari satu lapis sel piala dengan dinding radial dan dinding tangensial
dalam tebal, berlignin, dinding dalam lebih belignin dari pada dinding terluar.
Spermodermis terdiri dari lapisan sel yang termampat dan lapisan pigmen berisi
zat warna coklat. Lapisan hialin berwarna putih jernih, umumnya berlekatan
dengan spermoderm. Pada perisperm terdapat lapisan aleuron butir-butir aluron;
jaringan perisperm selebihnya terdiri dari sel parenkim besar bentuk polihedal,
penuh berisi butir-butir pati kecil yang berkelompok dan tampak sebagai massa
kompak polihedral, butir pati tunggal bersudut dan bergaris tengah sampai lebih
kurang 7um. Diantra patrenkim perisperm terdapat sel sekresi berisi minyak
berwarna kekuningan.
Serbuk berwarna coklat muda. Fragmen pengenal adalah kelompok butir
pati yang berupa massa polihedral, fragmen epikarp, fragmen hipodermis
dengan parenkim dan kelompok sel batu; fragmen endokarp dengan sel piala,
kerap kali masih berlekatan dengan spermoderm, fragmen epikarp berikut
hipodermis; fragmen parenkim dengan sel sekresi.
c.

Coriandri Fructus
Fragmen pengenal pada mikroskopik serbuk Coriandri Fructus (buah
ketumbar) adalah parenkim yang bergaris dan serabut sklerenkim yang berliku.

III.

ALAT DAN BAHAN


3.1. Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah :
a. Mikroskop

b. Objek glass

c.

Cover glass

d. Pipet tetes

10

e.

Tabung reaksi

f.

Beker glass

g. Loup

h. Pensil dan penghapus

11

3.2. Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah :
a.
Buah Cabe (Capsici Fructus)

b. Buah Lada Hitam (Piperis nigri Fructus)

c. Buah Ketumbar (Coriandri Fructus)

d. Kloralhidrat

12

e. Asam Sulfat P

f.

Asam Sulfat 10 N

g. NaOH P 5% b/v

h. KOH P 5% b/v

i.

HCL pekat P

13

j.

HCl encer

k. Ammonia P 25%

IV.

PROSEDUR
4.1. Identifikasi Simplisia Buah (Fructus) Secara Makroskopik
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Ambil buah cabe (Capsici Fructus).
3. Amati warna, bau, dan bentuk.
4. Catat hasil pengamatan.
5. Ulangi percobaan di atas (percobaan 1,2,3,4) untuk buah lada hitam (Piperis
nigri Fructus) dan buah ketumbar (Coriandri Fructus).
4.2. Identifikasi Simplisia Buah (Fructus) Secara Mikroskopik
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
14

2. Ambil sedikit serbuk buah cabe (Capsici Fructus), kemudian amati warna, bau,
dan rasanya, letakkan pada objek glass.
3. Tambahkan 1-2 tetes kloralhidrat kemudian segera tutup dengan cover glass.
4. Amati fragmen pengenal dari serbuk buah cabe (Capsici Fructus) di bawah
mikroskop.
5. Catat dan gambar hasil pengamatan.
6. Ulangi percobaan di atas (percobaan 1,2,3,4,5) untuk serbuk buah lada hitam
(Piperis nigri Fructus) dan buah ketumbar (Coriandri Fructus).

4.3. Identifikasi Simplisia Buah (Fructus) Secara Kimiawi


Simplisia
Perlakuan
Reaksi Positif
Serbuk Buah Cabe 1. 2 mg serbuk buah + 5 tetes 1. Terbentuk warna
(Capsici Fructus)

asam sulfat P
coklat
2. 2 mg serbuk buah + 5 tetes 2. Terbentuk warna
asam sulfat 10 N
kuning kemerahan
3. 2 mg serbuk buah + 5 tetes 3. Terbentuk warna
HCl pekat P
coklat
4. 2 mg serbuk buah + 5 tetes 4. Terbentuk warna
KOH P 5% b/v
merah kekuningan
5. 2 mg serbuk buah + 5 tetes 5. Terbentuk warna
asam sulfat P
merah kekuningan
6. 2 mg serbuk buah + 5 tetes 6. Terbentuk warna
amonia P 25%

merah kekuningan
15

Serbuk

Lada

Hitam 1. 2 mg serbuk buah + 5 tetes 1. Terbentuk warna

(Piperis nigri Fructus)

asam sulfat P
coklat tua
2. 2 mg serbuk buah + 5 tetes 2. Terbentuk warna
asam sulfat 10 N
kuning
3. 2 mg serbuk buah + 5 tetes 3. Terbentuk warna
HCl pekat P
coklat tua
4. 2 mg serbuk buah + 5 tetes 4. Terbentuk warna
HCl encer P

kuning

Serbuk Buah Ketumbar 1. 2 mg serbuk buah + 5 tetes 1. Terbentuk warna


(Coriandri Fructus)

asam sulfat P
coklat tua
2. 2 mg serbuk buah + 5 tetes 2. Terbentuk warna
HCl pekat P
coklat
3. 2 mg serbuk buah + 5 tetes 3. Terbentuk warna
larutan NaOh P 5% b/v
kuning
4. 2 mg serbuk buah + 5 tetes 4. Terbentuk warna
ammonia P 25%

V.

kuning

HASIL PENGAMATAN
5.1. Identifikasi Simplisia Buah (Fructus) Secara Makroskopik
Simplisia
Buah Cabe (Capsici Fructus)
Nama latin tanaman asal :

Hasil Pengamatan
Warna : merah kecoklatan
Bau : khas menyengat
Bentuk : lonjong

Capsicum frutescens

Lada Hitam (Piperis nigri Fructus)


Nama latin tanaman asal :

Warna : hitam
Bau : khas aromatik
Bentuk : bulat

Piper nigrum L.

16

Buah Ketumbar (Coriandri Fructus)


Nama latin tanaman asal :
Coriandrum sativum Linn.

Warna : coklat muda


Bau : khas aromatik
Bentuk : bulat

5.2. Identifikasi Simplisia Buah (Fructus) Secara Mikroskopik


Simplisia
Serbuk Buah Cabe
(Capsici Fructus)

Hasil Pengamatan
Warna serbuk : merah
Bau serbuk : khas menyengat
Rasa serbuk : pedas
Fragmen pengenal :
Epidermis dengan sel berlekuk seperti usus
Sklerenkim dari endocarp
Sel parenkim dengan minyak berwarna merah
(mengandung kapsantin)
Gambar :

17

Epidermis dengan sel


berlekuk seperti usus

Serbuk Lada Hitam


(Piperis nigri Fructus)

Warna serbuk : hitam


Bau serbuk : khas aromatik
Rasa serbuk : sepat dan pahit
Fragmen pengenal : sel batu abu-abu (banyak)
Gambar :

18

Sel batu

Serbuk Buah Ketumbar


(Coriandri Fructus)

Warna serbuk : coklat


Bau serbuk : khas aromatik
Rasa serbuk : agak pedas
Fragmen pengenal :
Parenkim bergaris
Serabut sklerenkim berliku
Gambar :

Parenkim bergaris
dan sklerenkim
berliku

5.3. Identifikasi Simplisia Buah (Fructus) Secara Kimiawi


Simplisia
Perlakuan
Reaksi Positif
Hasil Pengamatan
Serbuk Buah Cabe 1. 2 mg serbuk 1. Terbentuk warna
Negatif (coklat
19

(Capsici Fructus)

buah + 5 tetes

coklat

asam sulfat P
2. Terbentuk warna
2. 2 mg serbuk
kuning kemerahan
buah + 5 tetes
asam sulfat 10 N
3. 2 mg serbuk 3. Terbentuk warna
buah + 5 tetes
HCl pekat P
4. 2 mg serbuk
buah + 5 tetes

coklat
4. Terbentuk warna

asam sulfat P
6. 2 mg serbuk

Positif
Positif
Positif
Positif

merah kekuningan

KOH P 5% b/v
5. 2 mg serbuk
buah + 5 tetes

kehitaman)

Positif
5. Terbentuk warna
merah kekuningan

buah + 5 tetes 6. Terbentuk warna


amonia P 25%
Serbuk Lada Hitam 1. 2
(Piperis

nigri

Fructus)

mg

merah kekuningan

serbuk 1. Terbentuk warna

buah + 5 tetes

coklat tua

asam sulfat P
2. Terbentuk warna
2. 2 mg serbuk
kuning
buah + 5 tetes
asam sulfat 10 N
3. 2 mg serbuk 3. Terbentuk warna
buah + 5 tetes
HCl pekat P
4. 2 mg serbuk
buah + 5 tetes

coklat tua

Negatif (coklat
kehitaman)
Positif
Positif
Positif

4. Terbentuk warna
kuning

HCl encer P
Serbuk

Buah 1. 2

Ketumbar
(Coriandri Fructus)

mg

serbuk 1. Terbentuk warna

buah + 5 tetes

coklat tua

asam sulfat P
2. Terbentuk warna
2. 2 mg serbuk

Negatif (coklat
kehitaman)
Positif
20

buah + 5 tetes
HCl pekat P
3. 2 mg serbuk
buah + 5 tetes

coklat
Positif
3. Terbentuk warna
kuning

larutan NaOh P
5% b/v
4. 2 mg

serbuk

buah + 5 tetes
ammonia P 25%

VI.
VII.
VIII.

Positif

4. Terbentuk warna
kuning

PEMBAHASAN
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Anonym, 1980. Materia Medika Indonesia Jilid IV. Jakarta : Departemen Kesehatan RI
Suwarni, Elis, S.Si, Apt., Penuntun Praktikum Farmakognosi I, Denpasar, 2012.
Sumber internet :
http://id.wikipedia.org/wiki/
http://informasidantips.com/tag/capsici-fructus/
http://melkyramdhan.blogspot.com/2011/12/makalah-fructus.html
http://tugasbalqis-agroteknologi.blogspot.com/
http://www.chykoemoo.com/2011/05/morfologi-buah-bunga.html
http://www.farmasi.usd.ac.id/projects/simplisia/index.php/detail_simplisia/56
http://www.iptek.net.id/
21

22

Anda mungkin juga menyukai