Anda di halaman 1dari 7

DISUSUN OLEH:

AULIA FASYA NUGROHO


DWI OKTAPIYAH
HIKMAWATI HANURANI
LUKY MUHAMAD HARISMAN
NOERDAYANTI RAHMA
RESY ANGGI RAJAK
SYIFA ANNISA HARDIANTI
XII IPA 1

SMA NEGERI 26 BANDUNG

KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT,
karena berkat kemudahan-kemudahan yang di berikan-Nya pada kami,
akhirnya kami dapat menyelesaikan tugas mata pelajaran kimia yaitu
membuat makalah mengenai korosi.
Maakalah ini disusun untuk memenuhi salah satu nilai mata
pelajaran kimia. Pada kesempatan kami menyampaikan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada
:
1. Guru mata pelajaran kimia yang telah membimbing dan membantu
kami dalam belajar.
2. Orang tua tercinta yang telah memberikan dorongan moril selama
pembuatan makalah kimia mengenai korosi ini.
Makalah
ini masih jauh dari sempurna, oleh sebab itu kami
mengharapkan
kritik dan saran demi terwujudnya makalah yang baik dan benar.
Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat
khususnya untuk
kami umumnya untuk kita semua.
Bandung, 02 Desember 2011

KELOMPOK 4

KOROSI
1. Pengertian Korosi
Korosi adalah reaksi redoks antara suatu logam dengan berbagai zat
di lingkungannya yang menghasilkan senyawa-senyawa yang tak
dihendaki. Dalam bahasa sehari-hari, korosi disebut perkaratan.
Pada peristiwa korosi, logam mengalami oksidasi, sedangkan
oksigen (udara) mengalami reduksi. Karatan logam umumnya berupa
oksidasi atau karbonat. Rumus kimia karatan besi adalah
Fe2O3.xH2O,suatu zat padat yang berwarna coklat merah.
Korosi merupakan elektrokimia. Pada korosi besi, bagian tertentu
pada besi itu berlaku sebagai anoda, dimana oksigen tereduksi.
Fe(s) <--> Fe2+(aq) + 2e
Electron yang dibebaskan di anoda mengalir ke bagian lain dari
besi itu yang berlaku sebagai katoda, dimana oksigen tereduksi.
O2(g) + 4H+(aq) + 4e <--> 2H2O(l) atau
O2(g) + 2H2O(l) + 4e <--> 4OH-(aq)
Ion besi (II) yang terbentuk pada anoda selanjutnya teroksidasi
membentuk ion besi (III) yang kemudian membentuk senyawa oksidasi
terhidrasi, Fe2O3.xH2O, yaitu karat besi. mengenai bagian mana dari
besi itu yang bertindak sebagai anoda dan bagian mana yang
bertindak sebagai katoda bergantung pada berbagai factor, misalnya
zat pengotor, atau perbedaan rapatan logam itu.

PERCOBAAN
Alat dan Bahan:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Aqua gelas
Paku
Kapas
Minyak
Air suling
Air panas
CaCl2
Air garam

5 buah
5 buah
secukupnya
secukupnya
secukupnya
secukupnya
2 gram
secukupnya

Cara kerja:
1. Ambilah 5 gelas , kemudian:
a. Tambahkan 5ml air suling ke dalam gelas 1 ,
b. Tambahkan 2 gram Kristal CaCl2 kemudian kapas kering ke
dalam gelas 2 ,
c. Tambahkan air yang sudah di didihkan ke dalam gelas 3 hingga
hampir penuh,
d. Tambahkan kira-kira 10 ml kerosin kedalam gelas 4.
e. Tambahkan air garam ke dalam gelas 5
2. Amplaslah 5 batang paku besi hingga bersih, kemudian masukan
masing-masing satu ke dalam tabung reaksi pada prosedur 1 di
atas.
3. Tutup tabung 2 dan 3 dengan prop (sumbat) karet sampai rapat.
4. Simpanlah tabung-tabung tersebut selama 2 hari, kemudian amati
apa yang terjadi.
Catatan:
1. Kalsium klorida anhidrat (CaCl2) adalah zat yang bersifat
higroskopis (menyerap air) sehingga udara dalam tabung yang
mengandung zat itu akan bersifat kering (bebas air).
2. Air yang sudah dididihkan kehilangan oksigen terlarut.
Analisis Data/ Pertanyaan & jawaban:
1. Apakah tabung di mana paku berkarat terdapat oksigen dan air?
Ya, ada
2. Apakah tabung di mana paku tidak berkarat tidak terdapat oksigen
atau air?
Ya, tidak ada
3. Tariklah kesimpulan dari percobaan ini.
Reaksi korosi tidak akan terjadi apabila tidak ada oksigen
dan air

Hasil pengamatan:

Hari pertama

Gelas 1 (air suling)

: belum ada perubahan

Gelas 2 (Kristal CaCl2)

: belum ada perubahan

Gelas 3 (air mendidih)

: belum ada perubahan

Gelas 4 (minyak)

: belum ada perubahan

Gelas 5 (air garam) : belum ada perubahan

Hari kedua

Gelas 1 (air suling)

: mulai terlihat adanya karat pada paku

Gelas 2 (Kristal CaCl2)

: belum ada perubahan

Gelas 3 (air mendidih)

: belum ada perubahan

Gelas 4 (minyak)

: belum ada perubahan

Gelas 5 (air garam) : mulai terlihat adanya karat pada paku

Hari ketiga

Gelas 1 (air suling)

: karat pada paku semakin banyak

Gelas 2 (Kristal CaCl2)

: mulai ada sedikit karat pada paku

Gelas 3 (air mendidih)

: tidak ada karat

Gelas 4 (minyak)

: tidak ada karat

Gelas 5 (air garam) : karat pada paku semakin banyak


Penjelasan :
Paku pada gelas 1,2 dan 5 mengalami korosi atau perkaratan. Pada gelas
pertama yng berisi air suling terdapat O 2 dan H2O sehingga dapat
mengakibatkan terjadinya korosi. Pada gelas kedua yang berisi Kristal
CaCl2 hanya terdapat sedikit karat karena air terserap oleh CaCl2. Pada
gelas ketiga dan keempat yang berisi air mendidih dan minyak tidak
terjadi korosi karena pada kedua gelas tersebut tidak terdapat O 2 dan
H2O. Gelas 5 yang berisi air garam mengalami korosi.

Pencegahan korosi
Pencegahan korosi didasarkan pada dua prinsip berikut :
- Mencegah kontak dengan oksigen dan/atau air
Korosi besi memerlukan oksigen dan air. Bila salah satu tidak ada, maka
peristiwa korosi tidak dapat terjadi. Korosi dapat dicegah dengan melapisi
besi dengan cat, oli, logam lain yang tahan korosi (logam yang lebih aktif
seperti seg dan krom). Penggunaan logam lain yang kurang aktif (timah
dan tembaga) sebagai pelapis pada kaleng bertujuan agar kaleng cepat
hancur di tanah. Timah atau tembaga bersifat mampercepat proses
korosi.
- Perlindungan katoda (pengorbanan anoda)
Besi yang dilapisi atau dihubugkan dengan logam lain yang lebih aktif
akan membentuk sel elektrokimia dengan besi sebagai katoda. Di sini,
besi berfungsi hanya sebagai tempat terjadinya reduksi oksigen. Logam
lain berperan sebagai anoda, dan mengalami reaksi oksidasi. Dalam hal
ini besi, sebagai katoda, terlindungi oleh logam lain (sebagai anoda,
dikorbankan). Besi akan aman terlindungi selama logam pelindungnya
masih ada / belum habis. Untuk perlindungan katoda pada sistem
jaringan pipa bawah tanah lazim digunakan logam magnesium, Mg.
Logam ini secara berkala harus dikontrol dan diganti.
- Membuat alloy atau paduan logam yang bersifat tahan karat,
misalnya besi dicampur dengan logam Ni dan Cr menjadi baja stainless
(72% Fe, 19%Cr, 9%Ni).

Anda mungkin juga menyukai