DISUSUN OLEH :
Kelompok 1 :
Tri Setyaningrum
1209045010
Reksa Lianda
1209045012
Alisa Maulinda
1209045014
Marwah
1209045019
1209045021
1209045030
Ahmad Afandy
1209045038
1209045040
Dodik Oktarian
1209025046
Ika Novdiasari
1209045063
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN
UNIVERSITAS MULAWARMAN SAMARINDA
2014
1
2
3
4
Dampak
Jumah manusia yang terkena dampak
Luas wilayah perseberan dampak
Intensitas dan lamanya dampak berlangsung
Banyaknya komponen lingkungan lain yang
11=
11=
11=
11=
1 1 = 1 (P)
0 1 = 0 (TP)
5
83.3 % (sangat penting)
5
6
1 (P)
1 (P)
1 (P)
1 (P)
Komponen lingkungan lain yang terkena dampak adalah penduduk sekitar jalur
mobilisasi, flora dan fauna. Oleh karena itu kriteria dampak ini penting (P).
5) Sifat kumulatif dampak
Dampak tidak akan mengalami kumulatif karena parameter kualitas udara tidak
akan mengalami bioakumulasi maupun biomagnifikasi. Oleh karena itu kriteria ini
tidak penting (TP).
6) Berbalik atau tidak berbaliknya dampak
Dampak akan berbalik, yaitu setelah kegiatan selesai, kondisi akan kembali seperti
sediakala. Oleh karena itu kriteria ini tidak penting (TP).
b.
Kebisingan
No
1
2
3
4
Dampak
Jumah manusia yang terkena dampak
Luas wilayah perseberan dampak
Intensitas dan lamanya dampak berlangsung
Banyaknya komponen lingkungan lain yang
11=
11=
01=
01=
0 1 = 0 (TP)
1 1 = 1 (P)
3
50 % (cukup penting)
5
6
1 (P)
1 (P)
0 (TP)
0 (TP)
Komponen lingkungan lain yang terkena dampak selain manusia adalah fauna
darat. Oleh karena itu kriteria ini penting (P).
5) Sifat kumulatif dampak
Dampak tidak akan terakumulasi karena tidak ada faktor yang menyebabkan
terjadinya biomagnifikasi. Oleh karena itu kategori dampak tidak penting (TP).
6) Berbalik atau tidak berbaliknya dampak
Dampak akan berbalik, yaitu setelah kegiatan selesai, kondisi akan kembali seperti
sediakala. Oleh karena itu kriteria ini tidak penting (TP).
c. Perubahan fungsi lahan
No
Parameter Penentuan Tingkat Kepentingan Bobot
1
2
3
4
5
6
d.
Dampak
Jumah manusia yang terkena dampak
Luas wilayah perseberan dampak
Intensitas dan lamanya dampak berlangsung
Banyaknya komponen lingkungan lain yang
11=
11=
11=
11=
0 1 = 0 (TP)
0 1 = 0 (TP)
4
66.7 % (cukup penting)
1 (P)
1 (P)
1 (P)
1 (P)
Lalulintas Umum
No
Parameter Penentuan Tingkat Kepentingan Bobot
1
2
3
4
5
6
Dampak
Jumah manusia yang terkena dampak
Luas wilayah perseberan dampak
Intensitas dan lamanya dampak berlangsung
Banyaknya komponen lingkungan lain yang
11=
00=
11=
11=
0 1 = 0 (TP)
0 1 = 0 (P)
3
50 % (cukup penting)
1 (P)
0 (TP)
1 (TP)
1 (TP)
Dampak
Jumah manusia yang terkena dampak
Luas wilayah perseberan dampak
1 1 = 1 (P)
1 1 = 1 (P)
3
4
5
6
0 1 = 0 (TP)
0 1 = 1 (P)
2
33.3 % (cukup penting)
1) Ditinjau dari jumlah manusia yang terkena dampak, maka dampak terhadap
tersedianya lapangan pekerjaan yang menjadi sumber mata pencaharian penduduk
dikatagorikan sebagai dampak penting (P), karena terdapat sejumlah manusia yang
berpotensi terkena dampak secara langsung yaitu angkatan kerja produktif yang
berasal dari penduduk setempat.
2) Ditinjau dari luas wilayah persebaran dampak, maka dampak terhadap lapangan
pekerjaan yang menjadi sumber mata pencaharian penduduk dapat dikatagorikan
dampak penting (P), karena luas penyebaran dampak akan menyebar pada wilayah
kecamatan Samarinda Utara.
3) Ditinjau dari intensitas dan lamanya dampak berlangsung, maka dampak terhadap
tersedianya lapangan pekerjaan yang menjadi sumber mata pencaharian penduduk
dikatagorikan sebagai dampak tidak penting (TP), karena dampak berlangsung
relatif singkat yaitu selama operasional proyek.
4) Ditinjau dari banyaknya komponen lingkungan lain yang terkena dampak, maka
dampak yang ditimbulkan dikatagorikan dampak penting (P), karena berpotensi
menimbulkan dampak lanjutan yaitu munculnya sikap dan persepsi positif
masyarakat, peningkatan pendapatan masyarakat.
5) Ditinjau dari sifat kumulatif dampak, maka dampak yang ditimbulkan terhadap
terciptanya lapangan kerja dapat dikatagorikan dampak penting (P), karena dampak
lanjutan terhadap pendapatan masyarakat akan bersifat kumulatif.
6) Ditinjau dari berbalik atau tidak berbaliknya dampak, maka dampak yang
ditimbulkan dapat dikatagorikan dampak tidak penting (TP), karena dapat berbalik
atau dengan kata lain tersedianya lapangan pekerjaan bagi masyarakat akan hilang
bersamaan dengan berakhirnya kegiatan operasional proyek.
Dengan memperhatikan berbagai kriteria penting atau tidak pentingnya dampak, maka
secara umum dampak tersedianya lapangan pekerjaan sebagai sumber mata pencaharian
masyarakat pada kegiatan penerimaan tenaga kerja dikatagorikan dampak penting (P).
3. Pembebasan Lahan
b. Proses sosial
No
Parameter Penentuan Tingkat Kepentingan Bobot
1
2
3
4
5
6
Dampak
Jumah manusia yang terkena dampak
Luas wilayah perseberan dampak
Intensitas dan lamanya dampak berlangsung
Banyaknya komponen lingkungan lain yang
11=
11=
11=
01=
0 1 = 0 (TP)
0 1 = 0 (P)
3
50 %
1 (P)
1 (P)
1 (TP)
0 (TP)
1) Ditinjau dari jumlah manusia yang terkena dampak, maka dampak terhadap
konflik sosial pada kegiatan pembebasan lahan dikatagorikan sebagai dampak
penting (P), karena terdapat sejumlah manusia yang berpotensi terkena dampak.
2) Ditinjau dari luas wilayah persebaran dampak, maka dampak konflik sosial dapat
dikatagorikan dampak penting (P), karena luas penyebaran dampak berpotensi
menyebar di beberapa wilayah kecamatan yaitu Kecamatan Samarinda utara.
3) Ditinjau dari intensitas dan lamanya dampak berlangsung, maka dampak konflik
soial pada kegiatan pembebasan lahan dapat dikatagorikan dampak penting (P),
karena dampak tersebut berpotensi mencapai intensitas yang terburuk yaitu
munculnyua konflik terbuka antar anggota masyarakat dan atau antara masyarakat
dengan pemrakarsa proyek.
4) Ditinjau dari banyaknya komponen lingkungan lain yang terkena dampak, maka
dampak konflik sosial dapat dikatagorikan dampak penting (TP), karena berpotensi
menimbulkan keresahan sosial.
5) Ditinjau dari sifat kumulatif dampak, maka dampak terhadap konflik sosial pada
kegiatan pembebasan lahan dapat dikatagorikan dampak penting (TP), karena
proses dissosiasi dalam masyarakat tidak berpotensi bersifat kumulatif.
6) Ditinjau dari berbalik atau tidak berbaliknya dampak, maka dampak terhadap
konflik sosial pada kegiatan pembebasan lahan dapat dikatagorikan dampak tidak
penting (TP), karena dapat berbalik (dapat pulih) atau dengan kata lain proses
sosial masyarakat akan muncul berupa sikap kooperatif/kerja sama.
Dengan memperhatikan berbagai kriteria penting atau tidak pentingnya dampak, maka
secara umum dampak terhadap konflik sosial pada kegiatan pembebasan lahan dapat
dikatagorikan dampak penting (P).
4. Sosialisasi Kegiatan Proyek
a. Proses sosial
No
Parameter Penentuan Tingkat Kepentingan Bobot
1
2
3
4
5
6
Dampak
Jumah manusia yang terkena dampak
Luas wilayah perseberan dampak
Intensitas dan lamanya dampak berlangsung
Banyaknya komponen lingkungan lain yang
11=
01=
01=
01=
0 1 = 0 (TP)
0 1 = 0 (P)
1
16.7 %
1 (P)
0 (P)
0 (TP)
0 (TP)
B. Tahap Konstruksi
1. Run Off
a. Erosi
No
Parameter Penentuan Tingkat Kepentingan Bobot
1
2
3
4
5
6
Dampak
Jumah manusia yang terkena dampak
Luas wilayah perseberan dampak
Intensitas dan lamanya dampak berlangsung
Banyaknya komponen lingkungan lain yang
11=
11=
11=
11=
0 1 = 0 (TP)
0 1 = 0 (TP)
4
66.7 % (cukup penting)
1 (P)
1 (P)
1 (P)
1 (P)
pembangunan
membutuhkan lahan sekitar 500 ha. dengan jumlah pemilik atau penggarap kurang
lebih 5-10 orang per lokasi. Sebagian besar lahan berupa lahan lahan berbukit hingga
topografi berombak dan bergelombang dengan penutup lahan hutan, semak dan
ladang. Ditempat lokasi pembangunan bandara akan diratakan dan dipadatkan,
sehingga meskipun terjadi erosi hanya pada lahan rencana lokasi tersebut seluas 500
ha. Lokasi-lokasi tersebut pada kenyataan jauh dari permukiman penduduk, sehingga
cukup banyak dari aspek manusia terkena dampak akibat erosi. Dengan petimbangan
tersebut maka sifat tingkat kepentingan dampak ditinjau dari manusia terkena
dampak adalah penting (P).
2) Luas wilayah persebaran dampak
Dilihat dari luas wilayah persebaran dampak, dampak akibat kegiatan ini bersifat
penting (P) karena dampak terjadi dalam luasan besar secara kumulatif luas wilayah
persebaran dampaknya cukup luas dan masuk katergori penting (P).
3) Intensitas dan lamanya dampak berlangsung
Dengan dilakukannya pemadatan tanah pada rencana lokasi pembangunan bandara
yang memenuhi standard untuk pemasangan pancang/pondasi kejadian erosi ini akan
kurang intensif. Dengan demikian, bobot dampaknya adalah tidak penting (TP).
4) Banyaknya komponen lingkungan lain yang terkena dampak
Dengan terjadinya erosi ini tanah tidak dapat berfungsi dalam waktu yang lama
sebagai lahan sawah tempat tumbuhnya tumbuh-tumbuhan. Akan terdapat banyak
komponen lingkungan lain yang terkena dampak akibat adanya erosi tanah, seperti
hidrologi, komponen biologi (vegetasi dan zat renik tanah), kesuburan tanah, dan
sosial ekonomi masyarakat, sehingga bobot dampaknya adalah penting (P).
5) Sifat kumulatif dampak
Dampak dari kegiatan ini terhadap erosi tanah, tidak bersifat kumulatif. Dengan
demikian, bobot dampaknya tidak penting (TP).
6) Berbalik atau tidak berbaliknya dampak
Dampak yang diakibatkan oleh kegiatan pembukaan lahan terhadap erosi tanah pada
dasarnya dapat diperbaiki untuk mencegah terjadinya erosi lebih lanjut atau tanah
dapat berbalik ke keadaan semula. Dengan mempertimbangkan hal tersebut maka
bobot dampak adalah tidak penting (TP).
b.
TSS
No
1
2
3
4
Dampak
Jumah manusia yang terkena dampak
Luas wilayah perseberan dampak
Intensitas dan lamanya dampak berlangsung
Banyaknya komponen lingkungan lain yang
11=
11=
11=
11=
1 1 = 1 (P)
1 (P)
1 (P)
1 (P)
1 (P)
c.
0 1 = 0 (TP)
5
83.3 % (cukup penting)
Sedimentasi
No
Parameter Penentuan Tingkat Kepentingan Bobot
1
2
3
4
5
6
Dampak
Jumah manusia yang terkena dampak
Luas wilayah perseberan dampak
Intensitas dan lamanya dampak berlangsung
Banyaknya komponen lingkungan lain yang
11=
01=
11=
11=
1 1 = 1 (P)
0 1 = 0 (TP)
4
66.6 % (cukup penting)
1 (TP)
0 (TP)
1 (P)
1 (P)
1) Ditinjau dari jumlah manusia yang terkena dampak, maka dampak terhadap
sedimentasi dapat dikatagorikan dampak tidak penting (TP), karena tidak terdapat
manusia yang terkena dampak secara langsung.
2) Ditinjau dari luas wilayah persebaran dampak, maka dampak terhadap sedimentasi
dapat dikatagorikan dampak penting (P), karena penyebaran dampak berpotensi
melingkupi beberapa badan perairan yang terdapat di areal studi.
3) Ditinjau dari intensitas dan lamanya dampak berlangsung, maka dampak terhadap
sedimentasi dikatagorikan dampak
sedimentasi yang bersumber dari bukaan jalan runway akan berlangsung lama.
4) Ditinjau dari banyaknya komponen lingkungan lain yang terkena dampak, maka
dampak lingkungan terhadap sedimentasi dikatagorikan dampak penting (P), karena
dampak tersebut berpotensi menimbulkan dampak lanjutan terhadap pendangkalan
sungai dan gangguan habitat biota air serta potensi munculnya gangguan penggunaan
sungai bagi masyarakat.
5) Ditinjau dari sifat kumulatif dampak, maka dampak terhadap sedimentasi dapat
dikatagorikan dampak penting (P), karena terjadinya sedimentasi pada badan
perairan bersifat kumulatif.
6) Ditinjau dari berbalik atau tidak berbaliknya dampak, maka dampak terhadap
sedimentasi dapat dikategorikan sebagai dampak penting (P), karena
terhadap sedimentasi pada badan sungai cenderung bersifat tidak berbalik.
dampak
d.
Debit limpasan
No
Parameter Penentuan Tingkat Kepentingan Bobot
1
2
3
4
5
6
Dampak
Jumah manusia yang terkena dampak
Luas wilayah perseberan dampak
Intensitas dan lamanya dampak berlangsung
Banyaknya komponen lingkungan lain yang
11=
11=
11=
11=
0 1 = 0 (TP)
1 1 = 1 (P)
5
83.3 % (cukup penting)
1 (P)
1 (P)
1 (P)
1 (P)
1) Ditinjau dari jumlah manusia yang terkena dampak, maka dampak terhadap
kualitas air dapat dikatagorikan dampak penting (P), karena terdapat manusia yang
berpotensi terkena dampak secara langsung yaitu masyarakat yang bermukim di
disekitar lokasi proyek.
2) Ditinjau dari luas wilayah persebaran dampak, maka dampak terhadap kualitas air
dapat dikatagorikan dampak penting (P), karena penyebaran dampak berpotensi
tidak terkendali melalui media air pada badan perairan setempat.
3) Ditinjau dari intensitas dan lamanya dampak berlangsung, maka dampak terhadap
kualitas air dikatagorikan dampak penting (P), karena dampak terhadap kualitas
air yang bersumber dari bukaan lahan bangunan fasilitas penunjang akan
berlangsung lama.
4) Ditinjau dari banyaknya komponen lingkungan lain yang terkena dampak, maka
dampak lingkungan terhadap kualitas air dikatagorikan dampak penting (P), karena
dampak tersebut berpotensi menimbulkan dampak lanjutan terhadap gangguan
habitat biota air dan gangguan penggunaan air di badan perairan oleh masyarakat.
5) Ditinjau dari sifat kumulatif dampak, maka dampak terhadap kualitas air dapat
dikatagorikan dampak penting (P), karena semakin besar suplai polutan dari
bukaan lahan bangunan fasilitas penunjang maka semakin besar penurunan kualitas
air permukaan.
6) Ditinjau dari berbalik atau tidak berbaliknya dampak, maka dampak terhadap
kualitas air dapat dikategorikan sebagai dampak penting (P), karena bukaan lahan
bangunan fasilitas penunjang yang menjadi sumber dampak bersifat permanen.
2. Kebisingan
a. Kesehatan masyarakat
No
Parameter Penentuan Tingkat Kepentingan Bobot
1
2
3
4
5
6
Dampak
Jumah manusia yang terkena dampak
Luas wilayah perseberan dampak
Intensitas dan lamanya dampak berlangsung
Banyaknya komponen lingkungan lain yang
11=
11=
01=
01=
0 1 = 0 (TP)
1 1 = 1 (P)
3
50 % (cukup penting)
1 (P)
1 (P)
0 (TP)
0 (TP)
3. Getaran
b. Kesehatan masyarakat
No
Parameter Penentuan Tingkat Kepentingan Bobot
1
2
3
4
5
6
C. Tahap operasi
Dampak
Jumah manusia yang terkena dampak
Luas wilayah perseberan dampak
Intensitas dan lamanya dampak berlangsung
Banyaknya komponen lingkungan lain yang
11=
01=
01=
11=
0 1 = 0 (TP)
0 1 = 0 (P)
2
33.3 % (cukup penting)
1 (P)
0 (TP)
0 (TP)
1 (P)
1.
Pengankutan Avtur
a. Kebisingan
No
Parameter Penentuan Tingkat Kepentingan Bobot
1
2
3
4
5
6
b.
11=
11=
01=
01=
0 1 = 0 (TP)
1 1 = 1 (P)
3
50 % (cukup penting)
1 (P)
1 (P)
0 (TP)
0 (TP)
Getaran
No
Parameter Penentuan Tingkat Kepentingan Bobot
1
2
3
4
5
6
c.
Dampak
Jumah manusia yang terkena dampak
Luas wilayah perseberan dampak
Intensitas dan lamanya dampak berlangsung
Banyaknya komponen lingkungan lain yang
Dampak
Jumah manusia yang terkena dampak
Luas wilayah perseberan dampak
Intensitas dan lamanya dampak berlangsung
Banyaknya komponen lingkungan lain yang
11=
01=
01=
11=
0 1 = 0 (TP)
0 1 = 0 (P)
2
33.3 % (cukup penting)
1 (P)
0 (TP)
0 (TP)
1 (P)
Ceceran avtur
No
Parameter Penentuan Tingkat Kepentingan Bobot
1
2
3
4
Dampak
Jumah manusia yang terkena dampak
Luas wilayah perseberan dampak
Intensitas dan lamanya dampak berlangsung
Banyaknya komponen lingkungan lain yang
11=
01=
01=
11=
1 1 = 1 (P)
1 (P)
0 (TP)
0 (TP)
1 (P)
1 1 = 1 (TP)
4
66.7 % (cukup penting)
2. Pengangkutan Kargo, Bagasi barang, makanan ke pesawat & kegiatan take off dan
landing
a. Kebisisngan
No
Parameter Penentuan Tingkat Kepentingan Bobot
1
2
3
4
5
6
Dampak
Jumah manusia yang terkena dampak
Luas wilayah perseberan dampak
Intensitas dan lamanya dampak berlangsung
Banyaknya komponen lingkungan lain yang
11=
11=
01=
01=
0 1 = 0 (TP)
1 1 = 1 (P)
3
50 % (cukup penting)
1 (P)
1 (P)
0 (TP)
0 (TP)
mengalami bioakumulasi maupun biomagnifikasi. Oleh karena itu kriteria ini tidak
penting (TP).
6) Berbalik atau tidak berbaliknya dampak
Dampak akan berbalik, yaitu setelah kegiatan pengangkutan kargo, bagasi barang, bis
penumpang, dan makanan pesawat selesai, tingkat kebisingan akan kembali seperti
sediakala. Oleh karena itu kriteria ini tidak penting (TP).
b. Getaran
No
Parameter Penentuan Tingkat Kepentingan Bobot
1
2
3
4
5
6
Dampak
Jumah manusia yang terkena dampak
Luas wilayah perseberan dampak
Intensitas dan lamanya dampak berlangsung
Banyaknya komponen lingkungan lain yang
11=
01=
01=
11=
0 1 = 0 (TP)
0 1 = 0 (P)
2
33.3 % (cukup penting)
1 (P)
0 (TP)
0 (TP)
1 (P)
c. Sanitasi lingkungan
No
Parameter Penentuan Tingkat Kepentingan Bobot
1
2
3
4
5
6
Dampak
Jumah manusia yang terkena dampak
Luas wilayah perseberan dampak
Intensitas dan lamanya dampak berlangsung
Banyaknya komponen lingkungan lain yang
11=
01=
01=
11=
1 1 = 1 (TP)
0 1 = 0 (P)
3
50 % (cukup penting)
1 (P)
0 (TP)
0 (TP)
1 (P)
Dampak
Jumah manusia yang terkena dampak
Luas wilayah perseberan dampak
Intensitas dan lamanya dampak berlangsung
Banyaknya komponen lingkungan lain yang
11=
01=
01=
01=
1 (P)
0 (TP)
0 (TP)
0 (P)
5
6
0 1 = 0 (TP)
0 1 = 0 (P)
1
16.7 % (cukup penting)
3. Kegiatan pesawat
a. Kualitas tanah
No
Parameter Penentuan Tingkat Kepentingan Bobot
1
2
3
4
5
6
b.
Dampak
Jumah manusia yang terkena dampak
Luas wilayah perseberan dampak
Intensitas dan lamanya dampak berlangsung
Banyaknya komponen lingkungan lain yang
01=
01=
11=
11=
1 1 = 1 (TP)
0 1 = 0 (P)
3
50 % (cukup penting)
0 (P)
0 (TP)
1 (TP)
1 (P)
Dampak
Jumah manusia yang terkena dampak
Luas wilayah perseberan dampak
Intensitas dan lamanya dampak berlangsung
Banyaknya komponen lingkungan lain yang
11=
11=
11=
11=
1 1 = 1 (TP)
0 1 = 0 (P)
5
83.3 % (cukup penting)
1 (P)
1 (TP)
1 (TP)
1 (P)
Dampak
Jumah manusia yang terkena dampak
Luas wilayah perseberan dampak
Intensitas dan lamanya dampak berlangsung
Banyaknya komponen lingkungan lain yang
11=
11=
01=
01=
0 1 = 0 (TP)
1 1 = 1 (P)
3
50 % (cukup penting)
1 (P)
1 (P)
0 (TP)
0 (TP)
d. Getaran
No
Parameter Penentuan Tingkat Kepentingan Bobot
1
2
3
4
5
6
Dampak
Jumah manusia yang terkena dampak
Luas wilayah perseberan dampak
Intensitas dan lamanya dampak berlangsung
Banyaknya komponen lingkungan lain yang
11=
01=
01=
11=
0 1 = 0 (TP)
0 1 = 0 (P)
2
33.3 % (cukup penting)
1 (P)
0 (TP)
0 (TP)
1 (P)