Pendahuluan
Daun merupakan suatu bagian tumbuhan yang penting yang pada umumnya tiap
tumbuhan mempunyai sejumlah besar daun. Alat ini hanya terdapat pada batang
saja dan tidak pernah terdapat pada bagian lain ditubuh tumbuhan. Bagian batang
tempat duduknya atau melekatnya daun dinamakan buku-buku (lobus batang), dan
tempat diatas daun yang merupakan sudut antara batang dan daun dinamakan
ketiak daun atau axilla. Daun biasanya tipis melebar, kaya akan suatu zat berwarna
hijau yang dinamakan klorofil, oleh karena itu daun biasanya berwarna hijau dan
menyebabkan tumbuhan atau daerah-daerah yang ditempati Nampak hijau pula.
Bagian tubuh tumbuhan ini mempunyai umur yang terbatas, akhirnya akan runtuh
dan meningglakan bekas pada batang. Pada waktu akan utuh warna daun berubah
menjadi kekuning-kuninga. Dan akhirnya menjadi coklat. Jadi daun yang telah tua,
kemudian mati dan runtuh dari batang mempunyai warna yang berbeda dengan
daun yang masih segar. Perbedaan warna ini dapat pula dilihat jika kita
membandingkan warna daun yang masih muda dengan daun yang sudah dewasa.
Daun yang muda berwarna hijau muda keputih-putihan, kadang-kadang juga ungu
atau kemerah-merahan, sedangkan yang sudah dewasa biasanya berwarna hijau
tua.
Bentuk daun yang tipis melebar, berwarna hijau dan duduknya pada batang
menghadap keatas sudah selaras dengan fungsi daun bagi tumbuh-tumbuhan yaitu
sebagai alat untuk:
1.
2.
3.
4.
Pernapasan (respirasi)
Pembahasan
A.
Daun Tunggal
Daun tunggal adalah daun yang setiap tangkai daun hanaya mendukung satu
helaian daun. Bagian dari batang tempat duduknya daun yang disebut nodus, dan
sudut atas antara daun dan batang di sebut ketiak daun. Daun tunggal
memnpunyai bagian-bagian daun yang berbedaantara golongan tumbuhan satu
dengan yang lain.
Daun tunggal dibagi menjadi :
1.
Bagian-bagian daun
Daun lengkap
3.
Helaian daun(lamina)
Daun bertangkai
Daun bertangkai adalah daun yang hanya mempunyai tangkai dan helaian daun.
Contoh : Hibiscus tiliaceus, Carica papaya, Ficus septica.
2.
Daun duduk
Daun duduk adalah daun yang hanya terdiri helaian daun. Contoh : Biduri
(Calotropis gigantea), Tempuyung (Sonchus coleraceus)
3.
Daun berupih
Daun berupih adalah daun yang mempunyai upih daun dan helaian daun
Contoh: Jagung (Zea mays), Jali (Coix lacrima-jobi), Padi (Oryza sativa)
4.
Yaitu daun yang biasanya melebar menyerupai helaian daun dan di sebut phyllodia.
Contoh : daun Oxalis bupleurifolis, Akasia (Acacia auriculifornis)
2.
Bangun/bentuk daun
Ovatus (Bulat telur). Contoh : Lombok rawit (Capcisum frutescens), Kembang
sepatu (Hisbiscus rosa-sinensis)
3.
4.
5.
6.
7.
Daging daun(Intervenium)
Berdasarkan tebal-tipis daging daun pada helaian daun dapat dibedakan menjadi :
Membrannaceus (tipis seperti selaput)
Papyraceus atau chartaceus (seperti kertas)
Herbaceus (tipis lunak)
Perkamenteus (seperti perkamen)
Coriaceus (seperti kulit atau belulang)
Carnosus (berdaging)
8.
Warna daun
9.
Permukaan daun
Leavis (licin)
Glaber (gundul)
Scamber (kasap)
Rugosus (berkerut)
Pilosus (berbulu)
Villosus (berbulu halus)
Hispidus (berbulu kasar)
Lepidus (bersisik)
B.
Daun Majemuk
Ibutulangdaunn (Petioluscommunisataurachis)
Tangkaianak daun (Petiolus)
Anak daun primer (Pinnae)
Anak daun sekunder (Pinnulae)
Berdasarkan susunan anak daun pada ibu tangkai dibedakan menjadi :
Pinnatus (daun majemuk menyirip)
Daun manemuk yang anak daunnya terdapat di
kana kiri ibu tangkai daun, jadi tersusun seperti
sirip pada ikan.
Macam-macam:
1.
Menyirip Gasal
(Imparipinnatus) contohnya: daun pacar cina (Aglaia adorata) dan mawar (Rosa
sp)
(Paripinnatus)contohnya : Casia absus
2.
Berdasarkan duduknya anak-anak daunpada ibu tangkai dan menurut
besarkecilnya anak-anak daun yang terdapatpada satu ibu tangkai.
Selain itu,
Dan,
Macam-macamnya :
C.
Philotaksis adalah aturan mengenai letaknya daun. Untuk mengetahui tata letak
daun pada batang harus ditentukan lebih dahulu jumlah daun yang terdapat pada
satu buku-buku batang ,kemungkinannya adalah :
1.
2.
3.
1.
Filotaksis/tataletakdaun
a.
Sehelai daun
Monostik
:daun terdapat pada satu sisi yang sama
(ortostik)/daun terdapat dalam satu garis lurus vertical sejajar batang.
Distik
:daun terdapat pada dua baris vertical sejajar
batang (2 ortostik). Spirodistik(180o). Misal pada tumbuhan Graminae
Tristik
Cyperaceae
Daun spiral/tersebar
: terdapat> 3 ortostik Mis.Nicotiana tabacum : 5
ortostikBrassica oleracea : 8 ortostik
b.
Pecahan a/b menunjukkan jarak sudut antara dua daun berturut-turut, jika
diproyeksikan pada bidang datar. Jarak sudut antara dua daun berturut-turut pun
tetap dan besarnya adalah a/b x 3600, yang disebut: sudut divergensi.
Tumbuhan dengan tata letak daun tersebar, ternyata pecahan a/bnya, dapat terdiri
atas pecahan-pecahan : , 1/3, 2/5, 3/8, 5/13, 8/21 dst. yang disebut deret
Fibonacci.
Angka-angka diatas memperlihatkan sifat berikut :
1.
Tiap suku dibelakang suku kedua (jadi suku ketiga dst.) merupakan suatu
pecahan, yang pembilangnya dapat diperoleh dengan menjumlah kedua pembilang
dua suku yang ada di depannya, dan penyebutnya merupakan hasil penjumlahan
kedua penyebu dua suku yang di depannya, atau Tiap suku dalam deretan itu
merupakan suatu pecahan yang pembilangnya merupakan selisih antara penyebut
dan pembilang suku yang di depannya, dan penyebutnya adalah jumlah penyebut
suku di depanya dengan pembilang suku itu sendiri. Pada tumbuhan dengan tata
letak daun tersebar, kadang-kadang duduk daun rapat berjejal-jejal karena ruasruas batang amat pendek, sehingga duduk daun pada batang tampak hampir sama
tinggi, dan sangat sukar untuk menentukan urut-urutan tua mudanya. Daun-daun
yang mempuyai susunan demikian disebut suatu : roset (rosula).Roset ada 2
macam :
a.
Roset akar, yaitu jika batang amat pendek, sehingga semua daun berjejaljejal diatas tanah,contoh. pada lobak (Raphanus sativus L.) dan tapak liman
(Elephantopus scaber L.).
b.
Roset batang, jika daun yang rapat berjejal-jejal itu terdapat pada ujung
batang contoh. padapohon kelapa (Cocos nucifera L.) dan bermacammacam palma
lainnya.Pada cabang-cabang yang mendatar atau serong keatas, daun-daun dengan
tata letak tersebar dapat teratur sedemikian rupa pada suatu bidang datar, dan
membentuk suatu pola seperti mosaik (pola karpet).Susunan daun yang demikian
itu disebut mosaik daun.
2.
Pada setiap buku-buku terdapat 2 daun yang berhadapan (terpisah oleh jarak
sebesar 1800). Pada buku-buku batang berikutnya biasanya kedua daunnya
membentuk suatu silang dengan dua daun yang dibawahnya tadi. Tata letak daun
yang demikian ini dinamakan : berhadapan-bersilang (folia opposita atau folia
decussata),contoh. pada mengkudu (Morinda citrifolia L.), soka (Ixora poludosa
Kurz.), dll.
3.
Tata letak daun yang demikian ini dinamakan : berkarang (Folia verticillata),dapat
a.l. ditemukan pada pohon pulai (Alstonia scholaris R.Br.), alamanda (Allamanda
cathartica L.), oleander (Nerium oleander L.).
Bagan (Skema) dan diagram tata letak daun.
a.
Inisiasi
2.
Differansiasi awal
3.
4.
5.
E.
Temperatur
2.
Udara
3.
Konsentrasi
4.
2.
3.
a.
Epidermis tumbuhan air tidak mempunyai fungsi bersifat melindungi dan
berperan pula dalam pertukaran gas
b.
c.
DAUN
a.
Daun yang tenggelam dalam air tidak berstomata (kadang dijumpai stomata
pstigal)
b.
c.
Daun-daun dibagi menjadi euping-euping silindris sempit yang sangat
memperluas daerah singgung dengan air
d.
Daun-daun yang terapung untuk daun yang tergenang air dibagi-bagi
kedalam eumping sempit
e.
Kesimpulan
1.
a.
Daun tunggal
Bagian-bagian daun terdiri dari daun lengkap daun tidak lengkap
b.
Bangun / bentuk daun meliputi Bagian terlebar ditengah, bagian terlebar di
bawah tengah helaian daun, bagian terlebar diatas tengah helaian daun, tidak ada
bagian yang terlebar
c.
Ujung daun terdiri dari Runcing (acutus), meruncing (acuminatus), tumpul
(obtusus), membulat (rotundus), rompang (truncatus), terbelah (retusus)berduri
(mucronatus)
d.
Pangkal daun meliputi runcing (acutus), meruncing (acuminatus), tumpul
(Obtusns), membulat (roduntatus), rata (trincatus), berlekuk (emargiantus)
e.
f.
Tulang daun terdiri dari ibu tulabg daun, tulang cabang daun, dan urat daun
Tepi daun terdiri dari rata dan bertoreh
g.
Daging daun dibedakan menjadi membrannaceus, papyraceus, herbaceus,
perkamanteus, coriaceus, carnosus.
h.
Warna daun dapat dibagi menjadi warna hijau, kuning, merah, coklat, dan
kehijauan.
i.
Permukaan daun dapat dibedakan menjadi licin, gundul, kasap, berkerut,
berbulu, berbulu halus, berbulu kasar, bersisik.
2.
Daun majemuk
a.
Bagian daun majemuk terdiri dari Ibutulangdaunn
(Petioluscommunisataurachis), tangkaianak daun (Petiolus), anak daun primer
(Pinnae), anak daun sekunder (Pinnulae)
b.
Berdasarkan susunan anak daun pada ibu tangkai dibedakan menjadi :
pinnatus (daun majemuk menyirip), palmatus (daun majemuk menjari), pedatus
(daun majemuk bangun kaki), digitato pinnatus (daun majemuk campuran)
3.
a.
Tata letak daun pada batang dapat dibedakan dari sehelai daun, dua helai
daun, dan tiga helai daun atau lebih.
4.
a.
Inisiasi
b.
Differansiasi awal
c.
d.
e.
5.
a.
Faktor yang mempengaruhi tumbuhan air antara lain : temperatur, udara,
konsentrasi, dan komposisi garam dalam air
b.
Ciri struktural tumbuhan air adalah : penyusutan pada jaringan-jaringan
penunjang dan pelindung, berkurangnya jumlah jaringan, adanya ruangan udara
c.
gas.
Daun tumbuhan air : tidak memiliki stomata, memiliki ruangan udara berisi
Daftar Pustaka
Tjitrosoepomo, Gembong, dkk. 2005. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: UGM Press
Sudarsono. 2008. Diktat Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: FMIPA UNY
Ratnawati, Budiwati, Sudarsono. 2012. Petunjuk Praktikum Anatomi dan Morfologi
Tumbuhan. Yogyakarta: FMIPA UNY