ABSTRAKSI
Peran pengelolaan utang dalam kaitannya dengan kebijakan fiskal tidak hanya terkait dengan cara mengisi
kesenjangan pembiayaan. Pengelolaan utang, dalam kaitannya dengan kondisi fiskal jangka panjang, juga
harus mampu berperan dalam pengelolaan portofolio untuk mendukung kesinambungan fiskal. Kesinambungan
fiskal mengandung pengertian umum sebagai suatu kondisi dimana struktur APBN secara dinamis mampu
menjalankan fungsi sebagai stabilisator perekonomian serta mampu memenuhi berbagai beban pengeluaran
atau kewajiban, baik eksplisit maupun implisit untuk saat ini dan yang akan datang secara aman. Sebagai
indikator yang lazim digunakan adalah defisit APBN yang berada pada tingkat yang relatif rendah dan dapat
dikelola (manageable) serta diiringi oleh rasio kewajiban jangka panjang terhadap PDB yang makin menurun.
Kata kunci : kesinambungan fiskal, contingent liabilities, neraca risiko pemerintah.
Pendahuluan
Isu kesinambungan fiskal adalah penting
untuk dibahas saat ini. Selain menjadi dasar bagi
kestabilan makroekonomi, kebijakan fiskal dapat
dianggap berkesinambungan jika pemerintah tidak
mengalami kesulitan keuangan untuk membiayai
anggaran dalam jangka panjang. Impilkasi dari hal
tersebut adalah kesinambungan fiskal sangat
bergantung pada kemampuan pemerintah untuk
memperoleh sumber penerimaan pajak melalui
pertumbuhan ekonomi, sumber pembiayaan
melalui penerimaan bukan pajak (seperti penjualan
aset atau privatisasi dan restrukturisasi utang),
serta efisiensi kebutuhan anggaran melalui
peningkatan penerimaan maupun penajaman
pengeluaran.
Pemerintah
perlu
menjamin
kesinambungan fiskal untuk menjaga terhadap
ancaman keruntuhan keuangan negara. Selain itu,
menjaga nilai country risk Indonesia tidak naik,
yang nantinya akan mengakibatkan menurunnya
peringkat dan menghambat investasi ke Indonesia.
Sejauh ini dari penghitungan yang
dihasilkan oleh para ahli, menunjukkan bahwa
kesinambungan fiskal masih terjamin. Perlu diingat
juga bahwa proyeksi ini didasarkan pada asumsi
bahwa berbagai indikator makroekonomi, seperti
pertumbuhan, nilai tukar, tingkat bunga, dan inflasi
relatif stabil.
Pertanyaan penting yang harud diajukan
adalah apa yang akan terjadi jika kondisi
makroekonomi Indonesia mengalami guncangan?
Secara lebih spesifik, apa yang akan terjadi jika
pemerintah harus menganggung beban akibat
berbagai persoalan yang dihadapi. Seperti naiknya
harga minyak, nilai tukar rupiah yang melemah
atau jatuh tempo utang, program penjaminan
perbankan, serta kasus sengketa perjanjian seperti
http://www.unisosdem.org/article_detail.php?aid=
4151&coid=2&caid=19&gid=2
______. Fiscal sustainability Definisi. Diakses
pada tanggal 24 Februari 2014 melalui laman
http://en.wikipedia.org/wiki/Fiscal_sustainability
______. Contingent liabilities examples? Diakses
pada tanggal 23 Februari 2014 melalui laman
http://www.ask.com/question/what-arecontingent-liabilities
______. Pemerintah Targetkan Cemex Cabut
Gugatan Arbitrase Internasional. Diakses pada
tanggal 23 Februari 2014 melalui laman
http://perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?fil
e=digital/blob/F23914/Pemerintah%20TargetkanMIl.htm
Waluyanto,
Rahmat.
Pengelolaan
Utang
Pemerintah Surat Utang Negara (SUN), Surat
Berharga Syariah Negara (SBSN), dan Pinjaman
Program. Dalam buku Kebijakan Fiskal: Pemikiran,
Konsep, dan Implementasi.