Anda di halaman 1dari 7

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN

LABORATORIUM PENGOLAHAN
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
2.1.5.

Data Hasil Pengamatan


Dari percobaan yang telah dilakukan diperoleh data sebagai
berikut.
a.

Berat sampel sebelum di crushing = 100 kg

b.

Berat sampel setelah di crushing = 96 kg

c.

Waktu yang diperlukan

= 180 detik
t =

180 detik
x 1 jam
3600 detik

= 0,05 jam
Berat sampel yang hilang

d.

= Wawal Wakhir
= 100 kg 96 kg
= 4 kg

2.1.6. Perhitungan
Dari data hasil pengamatan dilakukan perhitungan sebagai
berikut.
Diketahui :
`
Ditanya

Wawal

= 100 kg

Wakhir

= 96 kg

= 0,05 jam

a. Produktivitas ?
b. Recovery (R) ?

Jawab
a. P

:
=

Wakhir
t

96 kg
0,05 jam

= 1920 kg/jam
= 1,92 ton/jam
Jadi, produktivitas dari alat adalah 1,92 ton/jam
b. R

Wakhir
x 100%
Wawal

96 kg
x 100%
100 kg

= 96%
Jadi, nilai recoverynya adalah 96 %
Iqbaluddin Permana
H1C112043

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN


LABORATORIUM PENGOLAHAN
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
2.1.7. Pembahasan

Kominusi merupakan proses mereduksi ukuran butir


agar menjadi lebih kecil dan dapat digunakan dalam proses
selanjutnya. Kominusi adalah salah satu tahapan dari
preparasi. Dalam pengertian lain kominusi juga diartikan
sebagai proses reduksi ukuran bijih mineral menjadi ukuran
yang lebih kecil. Kegiatan kominusi dilakukan dalam dua
tahapan yaitu crushing dan grinding. Alat yang digunakan
berupa crusher dan juga grinding mill.
Dalam

praktikum

pengolahan

bahan

galian

ini

dilakukan proses yang disebut kominusi. Pada kegiatan


kominusi terdiri dari 3 tahap antara lain peremukan
(crushing) tahap pertama (contoh dapat menggunakan alat
jaw crusher dan gyratory crusher), peremukan (crushing)
tahap kedua (contoh dapat menggunakan roll crusher dan
core

crusher)

dan

penggerusan

(grinding)

biasanya

menggunakan ball mill. Pada praktikum kali ini diharapkan


menggunakan perlengkapan safety, seperti earplug, safety
shoes,

helmet,

Praktikum

ini

gloves,

masker

dilaksanakan

dan

dengan

googles

safety.

memperhatikan

keselamatan dikarenakan banyak faktor yang menjadi


pengganggu seperti kebisingan, material yang besar dan
alat yang juga berukuran besar.
Kominusi juga bisa diartikan suatu tahapan di dalam
pengolahan

bahan

galian

yang

dilakukan

dengan

mengurangi ukuran butir hingga sebagian besar mineralmineral pengotor dan mineral berharga terpisah. Kominusi
adalah istilah umum yang sering digunakan untuk operasi
penghancuran contohnya adalah mesin dari pemecah
(crusher) atau mesin penggiling (grinding). Di dalam

Iqbaluddin Permana
H1C112043

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN


LABORATORIUM PENGOLAHAN
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

praktikum ini alat yang digunakan untuk meremukan


material adalah jaw crusher.
Jaw crusher adalah tipe crusher yang paling umum,
dimana sistem kerjanya memampatkan atau menghimpit
material

hingga

hancur,

biasa

digunakan

untuk

menghancurkan jenis batu yang keras, seperti batu kali,


batu pegunungan, batu mineral, batu emas, batu mangan,
batu besi, dan sebagainya. Unjuk kerja dari jaw crusher
sangat-sangat ditentukan oleh ukuran fly wheel (roda gila)nya dan kekuatan shaft, karena kedua komponen tersebut
berperan vital. Untuk operasional produksi penambangan,
jaw crusher ini tidak bisa berdiri sendiri, harus didukung
dengan peralatan yang lain
Pada praktikum kali ini, alat yang digunakan adalah
jaw crusher dan bahan yang digunakan adalah bijih besi
dengan berat total 100 kg (0,1 ton) yang terdapat pada tiga
buah karung yang masing-masing isinya adalah 31kg, 41 kg
dan 28 kg. Sebelum material dimasukkan ke dalam mesin
crusher, diambil beberapa material buat dijadikan sampel
untuk diukur dimensi dari sampel tersebut. Banyaknya
sampel yang digunakan adalah 10 buah bijih besi dengan
ukuran yang berbeda beda. Material pertama memiliki
dimensi panjang 25 cm, tinggi 17 cm dan lebar 20 cm.
Material yang digunakan sebagai sampel kedua memiliki
dimensi panjang 20 cm, tinggi 12 cm dan lebar 15 cm.
Material yang digunakan sebagai sampel ketiga memiliki
dimensi panjang 22 cm, tinggi 14 cm dan lebar 14 cm.
Material yang digunakan sebagai sampel keempat memiliki
dimensi panjang 25 cm, tinggi 12 cm dan lebar 19 cm.
Material yang digunakan sebagai sampel kelima memiliki
dimensi panjang 20 cm, tinggi 12 cm dan lebar 16 cm.

Iqbaluddin Permana
H1C112043

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN


LABORATORIUM PENGOLAHAN
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Material yang digunakan sebagai sampel keenam memiliki


dimensi panjang 20 cm, tinggi 13 cm dan lebar 13 cm.
Material yang digunakan sebagai sampel ketujuh memiliki
dimensi panjang 18 cm, tinggi 9 cm dan lebar 14 cm.
Material

yang

digunakan

sebagai

sampel

kedelapan

memiliki dimensi panjang 16 cm, tinggi 9 cm dan lebar 13


cm

dan

material

yang

digunakan

sebagai

sampel

kesembilan memiliki dimensi panjang 18 cm, tinggi 11 cm


dan lebar 13 cm, serta material yang digunakan sebagai
sampel kesepuluh memiliki dimensi panjang 16 cm, tinggi
10 cm dan lebar 10 cm. Dimensi dari material-material
tersebut memang tidak terlalu jauh perbedaannya.
Material yang sudah ditimbang seberat 100 kg (0,1
ton) tadi dan diukur dimensinya untuk beberapa material
yang diambil sebagai sampel, dimasukkan perlahan-lahan
ke dalam lubang penerimaan umpan pada jaw crusher
sampai material yang ada sudah habis semua dimasukkan.
Kemudian catat waktu yang diperlukan crusher untuk
meremukkan semua material dari awal material mulai
dimasukkan

sampai

dengan

material

terakhir

yang

dimasukkan. Diperlukan setidaknya 5 orang pada proses


kali ini, dimana masing-masing orang memiliki peran yang
penting. Diperlukan 1 orang untuk memasukan sampel ke
dalam tempat umpan, kemudian 1 orang mengambil sampel
dari karung ke orang yang memasukkan sampel ke umpan,
kemudian 1 orang untuk memindahkan sampel dari hasil
crushing

ke penampungan material, kemudian 1 orang

untuk memindahkan material hasil crushing dari dalam bak


penampungan ke dalam karung dan yang terakhir 1 orang
yang memperhatikan dan mencatat waktu crushing.

Iqbaluddin Permana
H1C112043

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN


LABORATORIUM PENGOLAHAN
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Setelah semua material habis dimasukkan ke dalam


crusher,

matikan

mesin

crusher

dan

periksa

bak

penampungan material yang didapat, agar tidak ada


material yang tertinggal karena dapat mempengaruhi hasil
dari recovery.
Sebelum material dimasukkan ke dalam crusher,
terlebih dahulu memeriksa bak penampungan material yang
ada pada crusher apakah sudah bersih atau masih ada sisa
dari

material-material

yang

lainnya.

Apabila

bak

penampungan material sudah bersih, nyalakan mesin


crusher sesuai dengan SOP yang sudah ditentukan.
Penimbangan dan pengukuran dimensi dari suatu
batuan di dalam praktikum kali ini bertujuan untuk
mengetahui berat awal pada batuan bijih besi hingga dapat
ditentukan nilai produktifitas dari alat tersebut. Kemudian
mengukur dimensi batuan untuk membandingkan dengan
lubang bukaan crusher. Hal ini dilakukan agar material atau
batuan bijih besi dapat masuk dan diremukan oleh crusher
dan yang lebih penting yang harus diperhatikan adalah
waktu pada saat pengerjaan jaw crusher,

material harus

dimasukan secara perlahan-lahan sampai semuanya habis


dan waktu yang diperlukan alat untuk menggerus contoh
batuan dicatat, dimulai dari pertama kali batuan dimasukan
sampai crusher benar-benar kosong. Adapun waktu yang
diperlukan

crusher

untuk

meremukan

batuan

hingga

crusher benar-benar kosong adalah 0,05 jam.


Crusher yang digunakan di dalam praktikum ini
memiliki prinsip kerja untuk memecahkan batuan dengan
cara memberikan tekanan. Pada batuan setelah selesai
diremukan dengan pemberian pada tekanan dibatuan,

Iqbaluddin Permana
H1C112043

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN


LABORATORIUM PENGOLAHAN
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

material tersebut dikumpulkan kembali untuk ditimbang


guna mendapatkan berat akhir setelah diremukan.
Serelah ditimbang, kemudian material dimasukkan ke
dalam jaw crusher. Memasukkan material harus secara
perlahan-lahan agar semua material dapat tereduksi dengan
baik. Dalam kurun waktu 0,05 jam (180 detik) telah
didapatkan berat akhir batuan yang telah hancur seberat 99 kg.
berarti

material

yang

hilang

sebesar

kg.

setelah

mendapatkan data hasil pengamatan, yaitu waktu, berat awal


dan berat akhir, maka dapat diketahui masing-masing nilai
produktifitas dan recovery alat, yaitu untuk nilai dari
produktifitas dari alat jaw crusher adalah sebesar 1,57 ton/jam
dan recovery-nya yang didapat adalah 96 %.
Nilai recovery tidak mencapai 100% dikarenakan oleh
beberapa faktor yang sudah disebutkan di atas. Tetapi dapat
dikatakan bahwa alat jaw crusher bekerja dengan baik. Didalam
praktikum ini terdapat perbedaan antara berat awal dan berat
akhir yang disebut berat sampel yang hilang, yaitu 4 kg. Adapun
faktor-faktor lain yang menyebabkan berat sampel berkurang
(hilang), karena pada saat proses peremukan dengan jaw crusher,
terdapat batuan yang terlempar dan terjatuh pada saat peremukan
berlangsung serta adanya beberapa material yang menjadi debu
dan keluar tidak tepat pada tempat bak penampungan hingga
mengurangi

nilai

recovery-nya.

Ketelitian

praktikan

dalam

membaca hasil penimbangan berat sampel dari proses crushing


sangatlah berpengaruh untuk ketepatan data yang akan dibuat.
Dalam

kegiatan

praktikum

kali

ini,

ketelitian

dan

kecermatan dalam menimbang dan memasukkan material juga


harus

diperhatikan

terutama

safety

dalam

melaksanakan

praktikum agar tidak terjadi kecelakaan dalam pekerjaan. Selain


itu, juga pada saat mengambil material yang sudah dicrushing
agar berhati-hati agar material tidak jatuh dan tercecer.

Iqbaluddin Permana
H1C112043

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN


LABORATORIUM PENGOLAHAN
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
2.1.8. Penutup
a. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diperoleh dari praktikum ini, antara
lain :
1)

Kominusi adalah tahapan awal dalam pengolahan bahan


galian, bertujuan untuk mereduksi ukuran bongkah material.

2)

Kegiatan

kominusi

yang

dilaksanakan

pada

praktikum

menggunakan crusher jenis jaw crusher untuk mereduksi


ukuran material.
3)

Berat awal material adalah sebesar 100 kg, berat akhir material
adalah sebesar 96 kg. Kehilangan material adalah sebesar 4
kg.

4)

Waktu yang dibutuhkan crusher untuk meremukkan 100 kg


batuan adalah 3 menit atau 0,05 jam.

5)

Produktivitas yang didapat setelah dilakukan analisa dan


perhitungan adalah sebesar 1,92 ton/jam dan hasil recovery
sebesar 96 %.

b. Saran
Adapun saran yang dapat diberikan untuk praktikum kali ini
adalah :
1)

Praktikan lebih teliti saat melakukan penimbangan material dan


membaca hasil penimbangan.

2)

Praktikan agar lebih berhati-hati lagi dalam memasukkan


material ke dalam crusher, agar tidak ada material yang hilang
tercecer.

3)

Sebaiknya praktikan menggunakan peralatan safety dengan


lengkap, agar keselamatan kerja tetap terjamin.

Iqbaluddin Permana
H1C112043

Anda mungkin juga menyukai