REFRAKTOMETER
MAKALAH
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata Amami
Dosen : Susan Primadevi, S.Si, M.Sc
Disusun oleh:
Nama: Riska Yulita
NIM
: 31132651J
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
LatarBelakang
Kadar air dalam bahan makanan sangat mempengaruhi kualitas dan daya
simpan dari pangan tersebut. Oleh karena itu, penentuan kadar air dari
suatu bahan pangan sangat penting agar dalam proses pengolahan
maupun pendistribusian mendapat penanganan yang tepat. Kandungan air
bahan pangan bervariasi. Ada yang sangat rendah contohnya serealia,
kacang-kacangan kering. Ada yang sangat tinggi contohnya sayuran,
buah-buahan atau pangan segar. Sebagai contoh kadar air kacang kering
3% sedangkan semangka 97%. Kriteria ikatan air dalam aspek daya awet
bahan pangan dapat ditinjau dari kadar air, konsentrasi larutan, tekanan
osmotik, kelembaban relatif berimbang dan aktivitas air. Keberadaan air
dalam bahan pangan selalu dihubungkan dengan mutu bahan pangan dan
sebagai pengukur bagian bahan kering atau padatan. Air dalam bahan
dapat digunakan sebagai indeks kestabilan selama penyimpanan serta
penentu mutu organoleptik terutama rasa dan keempukan. Kandungan air
dalam bahan pangan akan berubah-ubah sesuai dengan lingkungannya,
dan hal ini sangat erat hubungannya dengan daya awet bahan pangan
tersebut. Hal ini merupakan pertimbangan utama dalam pengolahan dan
pengelolaan pasca olah bahan pangan (Purnomo,1995). Analisa kadar air
dalam bahan pangan penting untuk bahan pangan segar dan olahan.
Analisa sering menjadi tidak sederhana karena air dalam bahan pangan
berada dalam bentuk terikat secara fisik atau kimia dengan komponen
bahan pangan lainnya sehingga sulit memecahkan ikatan-ikatan air
tersebut. Pentuan kadar air dalam makanan dapat dilakukan dengan
beberapa metode yaitu metode pengeringan (dengan oven biasa), metode
destilasi, metode kimia, dan metode khusus. Namun, pada makalah ini
hanya dilakukan metode penentuan kadar air dengan Refraktometer.
1.2.
Rumusan Masalah
BAB II
PEMBAHASAN
German
pada
awal
abad
20
(Sekitar
tahun,
2010
an).
refraktometer
akan
mengatur
suhunya
agar
sesuai
5. Baca posisi pada skala yang berpotongan dengan garis batas biru
6. Setelah selesai, lap bersih sampel membentuk prisma dengan kertas tisu
dan air
pengkalibrasian alat ini dengan aquades sampai batas biru putih yang
menunjukkan skala 0.
Macam-macam Hand Refraktometer :
a. Hand Refraktometer brik untuk gula 0-32%
b. Hand Refraktometer salt untuk NaCl 0-28%
3.
Refraktometer Brix
Refraktometer Brix merupakan alat yang dapat digunakan untuk mengukur
besarnya konsentrasi larutan yang terkandung didalam suatu larutan. Satuan
skala pembacaan Refraktometer Brix adalah %Brix. Brix adalah zat padat
kering yang terlarut dalam suatu larutan yang dihitung sebagai sukrosa. Brix
juga dapat didefinisikan sebagai prosentase massa sukrosa yang terkandung
didalam massa larutan sukrosa. Sedangkan massa larutan sukrosa adalah
massa
sukrosa
yang
ditambah
dengan
massa
pelarutnya.
% brix sangat dipengaruhi oleh suhu lingkungan, sehingga hal ini teramat sangat
penting untuk diperhatikan. Tabel conversi nilai temperature tersebut bisa
didapatkan dari ICUMSA, Appendix 2, SPS 3 (1998) halaman 8. Dimana dalam
tabel tersebut digambarkan pengaruh perubahan suhu dari 15 derajat celcius s/d 40
derajat celsius untuk nilai brix dari 0 85 % brix untuk setiap perubahan 5 %
brix. Sebagai contoh Nilai brix dari sucrosa 10 % adalah 10 % pada suhu 20
derajat celsius tetapi nilai tersebut akan bertambah 0.36 % jika analisa dilakukan
pada suhu 25 derajat celsius sehingga menjadi 10.36 % brix. Demikian
signifikannya pengaruh perubahan suhu pada pengukuran refraktometer sehingga
hal ini sangat penting untuk diperhatikan. Dalam melakukan verivikasi
refractometer dapat menggunakan air yang tentunya bebas dari pengotor di suhu
20 dimana hasilnya harus menunjukkan nilai 0% brix plus minus nilai akurasi alat
yang biasanya bisa kita dapatkan dari manual book alat bersangkutan. Jika kita
menginginkan untuk melakukan verivikasi refraktometer di beberapa titik (hal ini
sangat disarankan) kita bisa membeli standar sukrosa bersangkutan yang biasanya
dijual di agen bersangkutan. Meskipun untuk standar sukrosa ini tergolong mahal
(kisaran harga sekitar Rp. 700.000,- untuk volume sekitar 5 ml). Standar sukrosa
tersebut biasanya tersedia untuk nilai brix 5, 10, 20, 30, dst. Pembuatan larutan
sukrosa sendiripun sebenarnya bisa dilakukan tetapi sangat tidak disarankan
karena mengingat larutan sukrosa ini mudah sekali rusak dan harus segera
digunakan, sukrosa tersebut juga sangat tidak stabil pada saat dilakukan
penimbangan. Sehingga sampai saat ini banyak yang lebih suka menggunakan
larutan standar pabrikan untuk menjamin ketelusurannya. Satu hal yang juga
harus diperhatikan dalam operasional brix ini adalah pastikan bahwa lensa untuk
tetap dijaga agar tidak tergores karena hal ini akan mempengaruhi nilai
pembacaan.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
1. Refractometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur kadar /
konsentrasi bahan terlarut
2 . Prinsip kerja dari refractometer sesuai dengan namanya adalah dengan
memanfaatkan refraksi cahaya
3. Jenis Refraktometer antara lain : Refraktometer Abbe, Hand
Refraktometer, dan Refraktometer Brix
3.2. Saran
1. Refraktometer sebelum dipakai sebaiknya ditera dulu.
2. Dapat dipakai : kapas/ kertas tissue untuk membersihkan prisma.