Anda di halaman 1dari 6

Rinditya Vennie Kinasih

B.211.12.0093
Kelompok 7
RINGKASAN
DISCLOSURE (Pengungkapan)

Pengungkapan
Secara konseptual pengungkapan merupakan bagian integral dari pelaporan keuangan, dan
secara teknis, pengungkapan merupakan langkah akhir dalam roses akuntansi, yaitu
penyajian informasi dalam bentuk statemen keungan.
Terdapat beberapa sumber yang mengemukakan pengertian pengungkapan, diantaranya
adalah Evans (2003). Dia menyatakan bahwa pengertian dari pengungkapan adalah
Penyediaan informasi dalam statemen keuangan termasuk statemen keuangan itu sendiri,
catatan atas statemen keuangan, dan pengungkapan tambahan yang berkaitan dengan
statemen keuangan. Pengertian pengukapan oleh Evans ini terbatas hanya pada hal-hal yang
menyangkut pelaporan keuangan, pernyataan manajemen atau informasi di luar ingkup
pelaporan keuangan tidak termasuk. Semantara itu, Wolk, TEarney, dan Dodd memasukkan
pula statemen keuangan segmental dan statemen yang merfleksi perubahan harga sebagai
bagian dari pengungkapan.
Pengungkapan juga sering dimaknai sebagai penyediaan informasi lebih dari apa yang
dapat disampaikan dalam bentuk statemen keuangan formal. Hal ini sejalan dengan gagasan
FASB dalam rerangka konseptualnya.
Masalah teoritis yang terdapat di dalam pengungkapan adalah sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.

Untuk siapa informasi diungkapkan?


Mengapa pengungkapan harus dilakukan?
Seberapa banyak dan informasi apa yang diungkapkan?
Bagaimana cara dan kapan mengungkapkan informasi?

Siapa Dituju
Rerangka konseptual telah menetapkan bahwa investor dan kreditor merupakan piha yang
dituju oleh pelaporan keuangan sehingga pengungkapan ditujukan terutama untuk mereka.
Informasi yang diungkapkan untuk kepentingan publik secara umum harus dilindungi dan
dilayani, dan juga informasi kualitatif juga dituntut disediakan, sehingga pengungkapan
cenderung meluas.
Fungsi atau Tujuan Pengungkapan
Secara umum, tujuan pengungkapan adalah menyajikan informasi yang dipandang perlu
untuk mencapai tujuan pelaporan keuangan dan untuk melayani berbagai pihak yang
mempunyai kepentingan berbeda-beda.
Pasar modal merupakan sarana utama pemenuhan dana dari masyarakat, pengungkapan
dapat diwajibkan untuk :
1. Tujuan melindungi.
Dilandasi oleh gagasan bahwa tidak semua pemakai cukup canggih sehingga
pemakai yang naf perlu dilindungi dengan mengungkapkan informasi yang mereka
tidak mungkin memperolehnya atau tidak mungkin mengolah informasi untuk
menangkap substansi ekonomik yang melandasi suatu pos statement keuangan.
2. Tujuan informatif.
Dilandasi oleh gagasan bahwa pemakai yang dituju sudah jelas dengan tingkat
kecanggihan tertentu.
3. Tujuan kebutuhan khusus.
Merupakan gabungan dari tujuan perlindungan publik dan tujuan informatif.
2

Di sisi lain, dalam buku Accounting Theory, Riahi dan Belkaoui (2006) menjelaskan
bahwa tujuan dari pengungkapan diantaranya:
1. Untuk memberikan informasi yang akan membantu investor dan kreditor menilai
resiko dan potensial dari hal-hal yang diakui dan tidakdiakui.
2. Untuk membantu para investor menilai pengembalian dari investasi mereka.
Keluasan dan Kerincian Pengungkapan
Keluasan dan kerincian pengungkapan berkaitan dengan masalah seberapa banyak
informasi harus diungkapkan yang disebut dengan tingkat pengungkapan yang disebut
dengan tingkat pengungkapan. Evans (2003) mengidentifkasi tiga tingkat pengungkapan
yaitu memadai, wajar atau etis, dan penuh.
Tingkat memadai merupakan tingkat minimum yang harus dipenuhi agar statemen
keuangan secara keseluruhan tidak menyesatkan utnuk pengmabilan keputusan. Tingkatan
yang kedua, tingkat wajar, merupakan tingkat yang harus dicapai agar semua pihak
mendapat perlakuan atau pelayanan informasional yang sama. Tingkatan yang terakhir
yaitu tingkat penuh (full disclosure). Tingkat ini menuntut penyajian secara penuh semua
informasi yang berpaut dengan pengambilan keputusan yang diarah.
Beberapa pertimbangan yang dapat dilakukan dalam pengungkapan adalah (1) tujuan, (2)
kos penyediaan, (3) keberlebihan informasi (overload), (4) keengganan manajemen, dan (5)
wajib atau sukarela.
Mempercayakan pengungkapan sepenuhnya kepada manajemen sama saja dengan
menyerahkan informasi kepada pasar. Terdapat beberapa rgumen yang mendukung
perlunya regulasi dalam penyediaan informasi, yaitu penyalahgunaan, eksternalitas,

kegagalan pasar, asimetri informasi, dan keengganan manajemen. Di Indonesia, pihak


yangmenjdi regulator adalah BAPEPAM (melalui Peraturan BAPEPAM) dan profesi/IAI
(melalui standar akuntansi). BAPEPAM berkepentingan dengan tingkat pengungkapan dan
apa yang harus diungkapkan terutama untuk kepentingan pendaftaran publik dan
penawaran publik perdana.
Apa yang Diungkap?
Pengungkapan meliputi statemen keuagan itu sendiri dan semua informasi pelengkap.
Dengan kata lain, apa yang diungkapkan Berkaitan dengan berbagai proposal tentang
komponen-komponen yang harus disampaikan. Dalam pengungkapan informasi kepada
pihak lain, terdapat beberapa model yang dapat digunakan, yaitu model Inti, model FASB,
model Komite Jenkins, model William, dan peraturan SEC/BAPEPAM.
Kendala Pengungkapan
Berbagai hal menjadi pertimbangan penyusun standart atau badan pengawas untuk
menentukan seberapa banyak informasi harus diungkapkan. Berikut ini adalah beberapa hal
yang harus dipertimbangkan atau menjadi kendala dalam pengungkapan. Kendala pada
umumnya timbul dari kaca mata perusahan.
Sifat Pengungkapan
Sifat pengungkapan yang dilakukan perusahaan terbagi menjadi dua, yakni pengungkapan
sukarela (voluntary disclosure) dan pengungkapan wajib (discretionary disclosure).
Adalah pengungkapan yang dilakukan perusahaan di luar apa yang diwajibkan oleh standar
akuntansi atau peraturan badan pengawas. Pengungkapan sukarela adalah pengungkapan
yang dilakukan perusahaan di luar apa yang diwajibkan oleh standar akuntansi atau
4

peraturan badan pengawas. Sebaliknya, pengungkapan wajib adalah pengungkapan yang


dilakukan perusahaan atas apa yang diwajibkan oleh standar akuntansi atau peraturan badan
pengawas.
Suwardjono (2008) mengungkapkan bahwa teori pensignalan (signaling theory) melandasi
pengungkapan sukarela. Manajemen selalu berusaha untuk mengungkapkan informasi
privat yang menurut pertimbangannya sangat diminati oleh investor dan pemegang saham
khususnya kalau informasi tersebut merupakan berita baik (good news). Manajemen juga
berminat menyampaikan informasi yang dapat meningkatkan kredibilitasnya dan
kesuksesan perusahaan meskipun informasi tersebut tidak diwajibkan.
Regulasi Pengungkapan
Mempercayakan pengungkapan sepenuhnya kepada manajemen sama saja dengan
menyerahkan penyediaan informasi kepada pasar. Beberapa argumen mendukung perlunya
regulasi dalam penyediaan informasi.
Alasan tersebut adalah :
1. Penyalahgunaan.
2. Eksternalitas.
3. Asimetri informasi.
4. Keengganan manajemen.

Metode Pengungkapan
Metode pengungkapan berkaitan dengan masalah bagaimana secara teknis informasi
disajikan kepada pemakai dalam satu perangkat statemen keuangan beserta informasi lain
yang berpaut.

Informasi dapat disajikan dalam pelaporan keuangan sebagai antara lain :


1. Pos statemen keuangan
Informasi keuangan dapat diungkapkan melalui statemen keuangan dalam bentuk
pos atau elemen statemen keuangan sesuai dengan standart tentang definisi,
pengukuran, penilaian, dan penyajian.
2. Catatan kaki.
Merupakan metode pengungkapan untuk informasi yang tidak praktis atau tidak
memenuhi kriteria untuk disajikan dalam bentuk pos atau elemen statemen
keuangan.
3. Penggunaan istilah teknis.
Istilah teknis dan strategik merupakan bagian dari pengungkapan. Oleh karena itu,
istilah yang tepat harus digunakan secara konsisten untuk nama pos, elemen, judul,
atau subjudul.
4. Penjelasan dalam kurung.
Penjelasan singkat berbentuk tanda kurung mengikuti suatu pos dapt dijadikan cara
untuk mengungkapkan informasi.
5. Lampiran.
6. Penjelasan auditor dalam laporan auditor dan komunikasi manajemen dalam bentuk
surat atau pernyataan resmi.
Pengungkapan yang dibahas di atas adalah pengungkapan oleh manajemen lebih
dari apa yang dapat disampaikan melalui seperangkat penuh statemen keuangan.

Anda mungkin juga menyukai