Anda di halaman 1dari 1

Pelaporan Tentang Kelemahan Pengendalian Intern dan Kepatuhan Terhadap Ketentuan

Peraturan Perundang-undangan
Laporan Pemeriksaan dengan tujuan tertentu harus mengungkapkan:
1) Kelemahan pengendalian intern yang berkaitan dengan hal yang diperiksa.
Dalam pemeriksaan dengan tujuan tertentu, kelemahan yang signifikan dalam pengendalian intern
merupakan faktor yang dapat mempengaruhi temuan dan simpulan pemerisa.
2) Kepatuhan terhadap ketentuan peraturan-perundang-undangan termasuk pengungkapan atas
penyimpangan administrasi, pelanggaran atas perikatan perdata, maupun penyimpangan yang
mengandung unsur tindak pidana yang terkait dengan hal yang diperiksa.
3) Ketidakpatutan yang material terhadap hal yang diperiksa.
Standar Pemeriksaan mengharuskan pemeriksa untuk melaporkan kecurangan dan penyimpangan
dari ketentuan peraturan perundang-undangan kepada pihak yang berwenang sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
Dalam melaporkan pengendalian intern, kepatuhan terhadap ketentuan peraturan perundangundangan atau ketidakpatutan, pemeriksa harus menempatkan temuan pemeriksaan dalam perspektif
yang wajar. Penyajian temuan harus memperhatikan unsur-unsur berikut:
a. Kondisi, yaitu memberikan bukti mengenai hal-hal yang ditemukan oleh pemeriksa di lapangan.
b. Kriteria, yaitu memberikan informasi yang dapat digunakan oleh pengguna laporan hasil
pemeriksaanuntuk menentukan keadaan seperti apa yang diharapkan.
c. Akibat, yaitu memberikan hubungan yang jelas dan logis untuk menjelaskan pengaruh dari
perbedaan antara kondisi dan kriteria.
d. Sebab, yaitu memberikan bukti yang meyakinkan mengenai faktor yang menyebabkan timbulnya
perbedaan antara kondisi dan kriteria.
Pelaporan Tanggapan dari Pejabat yang Bertanggung Jawab
Laporan hasil pemeriksaan yang memuat adanya kelemahan dalam pengendalian intern,
kecurangan, penyimpangan dari ketentuan peraturan perundang-undangan, dan ketidakpatutan, harus
dilengkapi tanggapan dari pimpinan atau pejabat yang bertanggung jawab pada entitas yang diperiksa
mengenai temuan dan simpulan serta tindakan koreksi yang direncanakan.
Tanggapan tersebut harus dievaluasi secara seimbang dan obyektif. Tanggapan berupa janji atau
rencana perbaikan yang dimaksudkan sebagai alasan untuk menghilangkan temuan yang signifikan
atau simpulan yang diambil tidak boleh diterima.
Pemeriksa harus menyampaikan ketidaksetujuan atas tanggapan dari entitas, jika tanggapan
tersebut bertentangan dengan temuan dan simpulan dalam LHP dan menurut pemeriksa.
Ketidaksetujuan tersebut harus disampaikan secara seimbang dan obyektif. Sebaliknya, pemeriksa
harus memperbaiki laporannya jika pemeriksa berpendapat bahwa tanggapan tersebut benar.

Anda mungkin juga menyukai