BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Melanoma maligna adalah tumor ganas yang berasal dari melanosit dengan
gambaran berupa lesi kehitaman pada kulit. Tempat predileksi tumor dilaporkan
terbanyak di ekstremitas bawah, kemudian didaerah badan, kepala, leher,
ektremitas atas, dan kuku. Lesi awal dari penyakit ini sangat sulit dibedakan
dengan tumor lainnya. Metastasis dapat berlangsung dalam waktu singkat, tidak
saja melalui aliran limfe ke kelenjar regional, tetapi juga dapat menyebar melalui
aliran darah ke organ interna yang dapat menyebabkan kematian (Graham, R.
2005).
Berdasarkan data dari Badan Registrasi Kanker- Ikatan Ahli Patologi
Indonesia (BRK-IAPI) (2002), kanker kulit menempati peringkat ketiga dari 10
jenis kanker terbanyak ditemukan di Indonesia. Kanker kulit yang mempunyai
frekuensi terbanyak adalah jenis karsinoma sel basal (39.9%) yang paling banyak
berokasi di muka, karsinoma sel squamosa (39.57%) yang paling banyak
berlokasi di kaki dan melanoma maligna (11.44%) yang paling banyak berlokasi
di telapak kaki (Tjarta, 2001).
Melanoma maligna merupakan satu dari tiga jenis kanker kulit yang
mempunyai insiden terendah namun angka kematian yang disebabkannya
cenderung lebih besar yaitu menyebabkan 75% kematian akibat kanker kulit.
Insiden melanoma maligna pada beberapa dekade terakhir juga menunjukkan
peningkatan yang signifikan (Hendaria dkk, 2008; Goldsmith, 2012). Oleh karena
itu, deteksi dini keganasan dari sel melanosit sangat diperlukan sehingga
diagnosis dapat ditingkatkan terutama pada lesi baru yang berpigmen atau
terdapat perubahan pada tahi lalat yang mencakup perubahan warna, ukuran,
permukaan, konsistensi, adanya gejala seperti panas, rasa terbakar, dan sakit serta
apabila terjadi peninggian pada lesi yang sebelumnya datar dan ditemukannya lesi
satelit. Selain itu, American Dermatology Academy juga menekankan akan
Rumusan Masalah
Bagaimana karakteristik histopatologi pada penderita melanoma maligna di
Bagian Patologi Anatomi RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang pada tahun
2009 sampai 2013?
1.3.
Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui
karakteristik
histopatologi
pada
penderita