Anda di halaman 1dari 31

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan
praktikum Fenomena Dasardengan judul Getaran Bebas ini dengan tepat pada
waktunya. Tak lupa pula shalawat serta salam mahabbah kita hadiahkan kepada
junjungan kita kepada Nabi Muhammad SAW, sebagai pembawa risalah Allah
terakhir dan penyempurna seluruh risalah-Nya.
Penulis untuk menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggitingginya kepada semua pihak yang telah berjasa memberikan motivasi dalam
rangka menyelesaikan laporan ini. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Bapak Muftil, ST.,MT, dan Bapak Nazaruddin, ST.,MT selaku dosen
pembimbing mata kuliah Fenomena Dasar Mesin bidang konstruksi.
2. Bang Afrian selaku Asisten Dosen yang telah banyak memberikan
masukan dan bimbingan selama praktikum hingga dalam penyelesaian
laporan ini.
3. Juga kepada teman-teman satu kelompok yang saling memberi dukungan
dan motivasi.
Penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan dalam
penulisan laporan ini, untuk itu saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat
penulis harapkan. Akhir kata penulis ucapkan terima kasih.

Pekanbaru, Oktober 2013

Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
DAFTAR GAMBAR iii
DAFTAR TABEL

iv

BAB IPENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG....................................................................................1


1.2 TUJUAN........................................................................................................1
1.3 MANFAAT.....................................................................................................1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 TEORI DASAR..............................................................................................2


2.2 APLIKASI......................................................................................................8
BAB III METODOLOGI

11

3.1 PERALATAN...............................................................................................11
3.2 PROSEDUR PRAKTIKUM........................................................................13
3.3 ASUMSI - ASUMSI.....................................................................................14
BAB IVDATA DAN PEMBAHASAN

16

4.1 DATA............................................................................................................16
4.1.1 Pengujian Getaran Bebas Tanpa Redaman Dengan Massa 0,34 kg......16
4.1.2 Pengujian Getaran Bebas Tanpa Redaman Dengan Massa 0,66 kg......16
4.1.3 Pengujian Getaran Bebas Dengan Redaman Dengan Massa 0,34 kg....17
4.1.4 Pengujian Getaran Bebas Dengan Redaman Dengan Massa 0,66 kg....17
4.2 PERHITUNGAN..........................................................................................17
4.2.1 Perhitungan Getaran Bebas Tanpa Redaman Dengan Massa 0,34 kg.. .17
4.2.2 Perhitungan Getaran Bebas Tanpa Redaman Dengan Massa 0,66 kg.. .19
4.2.3 Perhitungan Getaran Bebas Dengan Redaman Dengan Massa 0,34kg. 20
4.2.4 Perhitungan Getaran Bebas Dengan Redaman Dengan Massa 0,66kg. 21
4.3 PEMBAHASAN..........................................................................................23
BAB VPENUTUP

24

5.1 KESIMPULAN............................................................................................24
5.2 SARAN........................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

ii

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Getaran Pada Bandul.............................................................................2
Gambar 2. Getaran Sederhana dengan Diagram Benda Bebas...............................2
Gambar 3. Sistem Pegas-Massa dan Diagram Benda Bebas..................................3
Gambar 4. Getaran Bebas Tanpa Redaman.............................................................4
Gambar 5. Getaran Bebas Dengan Redaman..........................................................5
Gambar 6. Grafik Pengurangan Logaritmik...........................................................7
Gambar 7. Getaran Paksa Dengan Redaman..........................................................8
Gambar 8. Neraca Pegas.........................................................................................8
Gambar 9. Grandfather Clock.................................................................................9
Gambar 10. Suspensi Kendaraan............................................................................9
Gambar 11. Spring Bed...........................................................................................9
Gambar 12. Gitar...................................................................................................10
Gambar 13. Alat Uji Getaran Bebas......................................................................11
Gambar 14. Pegas..................................................................................................11
Gambar 15. Massa.................................................................................................11
Gambar 16. Pulpen................................................................................................12
Gambar 17. Stopwatch..........................................................................................12
Gambar 18. Kertas Gulungan................................................................................12
Gambar 19. Oli......................................................................................................13
Gambar 20. Adaptor..............................................................................................13

iii

DAFTAR TABEL
Tabel 1. Data Pengujian Getaran Bebas Tanpa Redaman Dengan Massa 0,34 kg............16
Tabel 2. Data Pengujian Getaran Bebas Tanpa Redaman Dengan Massa 0,66 kg............16
Tabel 3. Data Pengujian Getaran Bebas Dengan Redaman Dengan Massa 0,34 kg.........17
Tabel 4. Data Pengujian Getaran Bebas Dengan Redaman Dengan Massa 0,66 kg.........17

iv

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Sesuai dengan perkembangan zaman dan perkembangan cara berpikir
manusia begitu juga ilmu pengetahuan dan teknologi selalu berkembang dan
mengalami kemajuan. Disertai dengan sistem pendidikan yang mapan,
memungkinkan kita berpikir kritis, kreatif, dan produktif.Sama halnya dengan
perkembangan teknologi dibidang konstruksi.Salah satu contoh penerapan ilmu
konstruksi dalam dunia industri yaitu, peredam getaran.Peredam getaran
merupakan aplikasi dari ilmu getaran.
Getaran merupakan fenomena yang bisa menguntungkan atau bisa
merugikan. Tergantung pada seberapa besar pengaruh getaran tersebut, dari segi
negatif atau positifnya.
Didalam kehidupan sehari-hari banyak terdapat aplikasi getaran, contohnya
pada poros yang berputar sudah pasti menimbulkan getaran. Namun banyak yang
belum mengerti terhadap fenomena-fenomena yang terjadi pada getaran dan juga
belum dapat menghitung koefisien damping sistem getaran. Oleh karena itu masih
perlu pengenalan lebih lanjut dan lebih dalam mengenai getaran ini.
1.2 TUJUAN
1.
2.
3.
4.

Memahami fenomena getaran bebas.


Dapat menghitung frekuensi pribadi getaran bebas tanpa redaman.
Dapat menghitung frekuensi getaran bebas dengan redaman.
Dapat menghitung koefisien damping getaran bebas.

1.3 MANFAAT
Adapun manfaat dari pratikum ini yaitu :
1. Praktikandiharapkan dapat memperdalam pemahaman tentang fenomenafenomena yang terjadi pada getaran bebas.
2. Praktikan diaharapkan mampu menerapkan ilmu yang didapat pada
praktikum getaran bebas ke dunia kerja nantinya apabila diperlukan.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 TEORI DASAR
Getaran adalah suatu gerak bolak-balik dalam suatu interval waktu tertentu
di sekitar kesetimbangan. Kesetimbangan di sini maksudnya adalah keadaan
dimana suatu benda berada pada posisi diam jika tidak ada gayayang bekerja pada
benda tersebut. Getaran mempunyai amplitudo (jarak simpangan terjauh dengan
titik tengah) yang sama.

Gambar 1. Getaran Pada Bandul


Getaran juga berhubungan dengan gerak osilasi benda dan gaya yang
berhubungan dengan gerak tersebut. Semua benda yang mempunyai massa dan
elastisitas mampubergetar, jadi kebanyakan mesin dan struktur rekayasa
(engineering) mengalami getaran sampai derajat tertentu dan rancangannya
biasanya memerlukan pertimbangan sifat osilasinya.
Sistem yang berisolasi yang paling sederhana terdiri dari massa dan pegas
seperti ditunjukkan pada pada gambar dibawah dibawah. Pegas yang menyangga
massa dianggap mempunyai massa yang dapat diabaikan dan mempunyai nilai
kekakuan, k(N/m). Sistem mempunyai satu derajat kebebasan karena geraknya
digambarkan oleh koordinat tunggal x.

Gambar 2. Getaran Sederhana dengan Diagram Benda Bebas

Ada dua jenis getaran yang umum diantaranya yaitu, getaran bebas dan
getaran paksa.Getaran bebas terjadi bila sistem mekanis dimulai dengan gaya
awal, lalu dibiarkan bergetar secara bebas, sedangkan getaran paksa terjadi bila
gaya bolak-balik atau gerakan diterapkan pada sistem mekanis.
1. Getaran Bebas
Getaran bebas terjadi jika sistem berosilasi karena bekerjanya gaya yang
ada dalam sistem itu sendiri (inherent), dan jika ada gaya luas yang
bekerja. Sistem yang bergetar bebas akan bergerak pada satu atau lebih
frekuensi naturalnya, yang merupakan sifat sistem dinamika yang
dibentuk oleh distribusi massa dan kekuatannya. Semua sistem yang
memiliki massa dan elastisitas dapat mengalami getaran bebas atau
getaran yang terjadi tanpa rangsangan luar.

Gambar 3. Sistem Pegas-Massa dan Diagram Benda Bebas


Perioda natural osilasi dibentuk dari

, atau

dan frekuensi natural sistem satu derajat kebebasan ditentukan oleh penyimpangan
statik

. Getaran bebas dibagi dengan getaran bebas tanpa redaman dan getaran

bebas dengan redaman.


a. Getaran Bebas Tanpa Redaman
Pada model yang paling sederhana redaman dianggap dapat
diabaikan, dan tidak ada gaya luar yang memengaruhi massa
(getaran bebas).

Gambar 4. Getaran Bebas Tanpa Redaman


Dalam keadaan ini gaya yang berlaku pada pegas Fs sebanding
dengan panjang peregangan x, sesuai dengan hukum Hooke, atau
bila dirumuskan secara matematis:
dengan k adalah tetapan pegas.
Sesuai Hukum kedua Newton gaya yang ditimbulkan sebanding
dengan percepatan massa:

Karena F = Fs, kita mendapatkan persamaan diferensial biasa


berikut:
Bila kita menganggap bahwa kita memulai getaran sistem dengan
meregangkan pegas sejauh A kemudian melepaskannya, solusi
persamaan di atas yang memerikan gerakan massa adalah:
Solusi ini menyatakan bahwa massa akan berosilasi dalam gerak
harmonis sederhana yang memiliki amplitudoA dan frekuensi fn.
Bilangan fn adalah salah satu besaran yang terpenting dalam

analisis getaran, dan dinamakan frekuensi alami takredam. Untuk


sistem massa-pegas sederhana, fndidefinisikan sebagai:

b.

Getaran Bebas Dengan Redaman


Bila peredaman diperhitungkan, berarti gaya peredam juga berlaku
pada massa selain gaya yang disebabkan oleh peregangan pegas.
Bila bergerak dalam fluidabenda akan mendapatkan peredaman
karena kekentalan fluida.

Gambar 5. Getaran Bebas Dengan Redaman


Gaya akibat kekentalan ini sebanding dengan kecepatan benda.
Konstanta akibat kekentalan (viskositas) cini dinamakankoefisien
peredam, dengan satuan N s/m (SI)

Dengan menjumlahkan semua gaya yang berlaku pada benda kita


mendapatkan persamaan.
Solusi persamaan ini tergantung pada besarnya redaman. Bila
redaman cukup kecil, sistem masih akan bergetar, namun pada
akhirnya akan berhenti. Keadaan ini disebut kurang redam, dan
merupakan kasus yang paling mendapatkan perhatian dalam analisis
vibrasi. Bila peredaman diperbesarsehingga mencapai titik saat
sistem tidaklagi berosilasi, kita mencapai titik redaman kritis. Bila
peredaman ditambahkan melewati titik kritis ini sistem disebut
dalam keadaan lewat redam.
Nilai koefisien redaman yang diperlukan untuk mencapai titik
redaman kritis pada model massa-pegas-peredam adalah:

Untuk mengkarakterisasi jumlah peredaman dalam sistem digunakan


nisbah yang dinamakan nisbah redaman. Nisbah ini adalah
perbandingan antara peredaman sebenarnya terhadap jumlah
peredaman yang diperlukan untuk mencapai titik redaman kritis.
Rumus untuk nisbah redaman ( ) adalah :

Sebagai contoh struktur logam akan memiliki nisbah redaman lebih


kecil dari 0,05,sedangkan suspensi otomotif akan berada pada selang
0,2-0,3. Solusi sistem kurang redam pada model massa-pegasperedam adalah :

Nilai X, amplitudo awal, dan

, ingsutan fase, ditentukan oleh

panjang regangan pegas. Dari solusi tersebut perlu diperhatikan dua


hal: faktor eksponensial dan fungsi cosinus. Faktor eksponensial
menentukan seberapa cepatsistem teredam: semakin besar nisbah
redaman, semakin cepat sistem teredam ke titik nol. Fungsi kosinus
melambangkan osilasi sistem, namun frekuensi osilasi berbeda
daripada kasus tidak teredam.
Frekuensi dalam hal ini disebut "frekuensi alamiah teredam", fd, dan
terhubung dengan frekuensi alamiah takredam lewat rumus berikut.

Frekuensi alamiah teredam lebih kecil daripada frekuensi alamiah


takredam, namununtuk banyak kasus praktis nisbah redaman relatif
kecil, dan karenanya perbedaan tersebut dapat diabaikan. Karena itu
deskripsi teredam dan takredam kerap kali tidak disebutkan ketika
menyatakan frekuensi alamiah.

c. Pengurangan Logaritmik
6

Secara mudah untuk menentukan jumlah yang ada dalam sistem


adalah dengan mengukur laju peluruhan osilasi bebas. Makin besar
redamannya, makin besar pula laju peluruhannya.

Gambar 6. Grafik Pengurangan Logaritmik


Pengurangan logaritmik didefinisikan sebagai logaritma natural dari
rasio dua amplitudo berurutan. Jadi rumusan pengurangan logaritmik
adalah :

2. Getaran Paksa

Getaran paksa adalah getaran yang terjadi karena rangsangan gaya luar,
jika rangsangan tersebut berosilasi maka sistem dipaksa untuk bergetar
pada frekuensi rangsangan. Jika frekuensi rangsangan sama dengan
salah satu frekuensi natural sistem, maka akan didapat keadaan
resonansi dan osilasi besar yang berbahaya mungkin terjadi.
Kerusakan pada struktur besar seperti jembatan, gedung ataupun sayap
pesawat terbang, merupakan kejadian menakutkan yang disebabkan
oleh resonansi. Jadi perhitungan frekuensi natural merupakan hal yang
utama.

Gambar 7. Getaran Paksa Dengan Redaman


2.2 APLIKASI
Dalam kehidupan sehari- hari banyak sekali pengaplikasian getaran,
diantaranya:
1. Timbangan atau Neraca
Timbangan atau neraca adalah alat yang dipakai melakukan
pengukuran massa suatu benda.

Gambar 8. Neraca Pegas

2. Pendulum Clock / Grandfather Clock

Jam bandul merupakan salah satu aplikasi dari ayunan mekanik,


gerak harmonis sederhana pada bandul.

Gambar 9. Grandfather Clock


3. Suspensi Kendaraan
Secara umum komponen dasar dari sebuah suspensi motor adalah
per spiral, katup-katup beserta pengaturnya dan oli khusus untuk peredam
kejut tersebut.

Gambar 10. Suspensi Kendaraan

4. Spring Bed
Tidur menggunakan spring bed akan terasa lebih nyaman
dibanding dengan menggunakan kasur biasa.

Gambar 11. Spring Bed


5. Gitar

Gitar adalah sebuah alat musik berdawai yang dimainkan dengan


cara dipetik, umumnya menggunakan jari maupun plektrum.

Gitar

terbentuk atas sebuah bagian tubuh pokok dengan bagian leher yang padat
sebagai tempat senar yang umumnya berjumlah enam didempetkan.Gitar
secara tradisional dibentuk dari berbagai jenis kayu dengan senar yang
terbuat dari nilon maupun baja.

Gambar 12. Gitar

10

BAB III
METODOLOGI
3.1 PERALATAN
Adapun alat- alat yang digunakan dalam praktikum getaran bebas ini
adalah:
1. Alat Uji Getaran Bebas

Gambar 13. Alat Uji Getaran Bebas


2. Pegas

Gambar 14. Pegas


3. Massa

Gambar 15. Massa

11

4. Pulpen

Gambar 16. Pulpen


5. Stopwatch

Gambar 17. Stopwatch


6. Kertas Gulungan

Gambar 18. Kertas Gulungan

12

7. Oli

Gambar 19. Oli


8. Adaptor

Gambar 20. Adaptor


3.2 PROSEDUR PRAKTIKUM
Adapun prosedur dalam pelaksanaan praktikum getaran bebas ini adalah
sebagai berikut:
1. Susunlah alat seperti pada gambar, tanpa redaman, untuk percobaan
pertama menggunakan 3 pegas

Gambar 3. 1 Susunan Alat Uji Getaran Bebas

13

2. Atur posisi kertas hingga pas (bagian atas kertas tepat menunjukan 1 cm
pada penggaris)
3. Pulpen pencatat dikontakkan pada kertas pencatat
4. Pasang massa yang 0.34 kg
5. Naik turunkan rangka beban (massa) untuk memastikan posisi pulpen
sudah menyentuh kertas atau tidak.
6. Jalankan drum pembawa kertas, untuk panjang tertentu catat waktu yang
diperlukan, sehingga diperoleh kecepatan gerak lurus dari kertas pencatat
grafik tersebut.
7. Beri simpangan pada massadengan cara menarik kebawah massa tersebut.
8. Hidupkan adaptor secara bersamaan dengan waktu, tahap ini bersamaan
dengan tahapan nomor 7.
9. Setelah diperoleh panjang secukupnya dan terbaca grafik sinusoida dari
getaran, hentikan drum pembawa kertas.
10. Kurangi pegasnya 1. Sehingga penahan beban ada 2 pegas
11. Ulangi langkah 7, 8 dan 9.
12. Kemudian lakukan percobaan dengan menggunakan 1 pegas
13. Lakukan proses yang sama pada langkah 7, 8 dan 9.
14. Catat hasil pengujian.
15. Ganti massa menjadi 0.64 kg.
16. Ulangi langkah 5 sampai 14 diatas.
17. Tahap selanjutnya, pengujian dilakukan dengan menggunakan peredam
18. Sama halnya dengan pengujian sebelumnya, lakukan variasi massa dan
jumlah pegas penahan beban.
19. Catat hasil pengujian.
20. Pengolahan data.
3.3 ASUMSI - ASUMSI
1. Rumus perioda dan frekuensi.

2. Rumus Kecepatan getaran.

14

3. Rumus Kecepatan Sudut.

4. Rumus Frekuensi Getaran Tanpa Redaman.

5. Rumus Koefisien Redaman Kritis.

6. Rumus Nisbah Redaman.

7. Rumus Frekuensi Pribadi Getaran Dengan Redaman.

15

BAB IV
DATA DAN PEMBAHASAN
4.1 DATA
4.1.1 Pengujian Getaran Bebas Tanpa Redaman Dengan Massa 0,34
kg.
Tabel 1. Data Pengujian Getaran Bebas Tanpa Redaman Dengan Massa 0,34 kg.
Jumlah
Pegas

Massa
(kg)

Kekakua
n
(N/m)

Frek.
Pribadi
(teori)

Panjang
Gelombang
(m)

Kecepatan
(m/s)

0,34

1769,99

11,49

1,84

0,43

Frek.
Pribadi
(Pengujian)
(Hz)
0,22

0,34

3539,98

0,30

0,34

0,34

5309,97

0,29

0,79

4.1.2 Pengujian Getaran Bebas Tanpa Redaman Dengan Massa 0,66


kg.
Tabel 2. Data Pengujian Getaran Bebas Tanpa Redaman Dengan Massa 0,66 kg.
Jumlah
Pegas

Massa
(kg)

Kekakua
n
(N/m)

Frek.
Pribadi
(teori)

Panjang
Gelombang
(m)

Kecepatan
(m/s)

0,66

1769,99

8,25

1,24

0,47

Frek.
Pribadi
(Pengujian)
(Hz)
0,38

0,66

3539,98

0,48

0,29

0,66

5309,97

0,35

0,23

16

4.1.3 Pengujian Getaran Bebas Dengan Redaman Dengan Massa 0,34


kg.
Tabel 3. Data Pengujian Getaran Bebas Dengan Redaman Dengan Massa 0,34 kg.
Jumlah Massa Kekakuan
Pegas
(kg)
(N/m)

X1
(m)

X2
(m)

Zeta

Redaman
Frek.
(c)
Pengujian
(Hz)

0,34

1769.99

0,009

0,005

0,0936

4,592

0.94834

0,34

3539.98

0,011

0,007

0.0720

4,994

0,95699

0,34

5309.97

0,0175

0,015

0,0245

2,086

0,99399

4.1.4 Pengujian Getaran Bebas Dengan Redaman Dengan Massa 0,66


kg.
Tabel 4. Data Pengujian Getaran Bebas Dengan Redaman Dengan Massa 0,66 kg.
Jumlah Massa Kekakuan
Pegas
(kg)
(N/m)

X1
(m)

X2
(m)

Zeta

Redaman
Frek.
(c)
Pengujian
(Hz)

0,66

1769.99

0,008

0,004

0.1104

7,545

0,94844

0,66

3539.98

0,011

0,009

0.0320

3.089

0,99403

0,66

5309.97

0,015

0,014

0.0110

1,301

0,99914

4.2 PERHITUNGAN
4.2.1 Perhitungan Getaran Bebas Tanpa Redaman Dengan Massa 0,34
kg.
a. Menggunakan 1 pegas
t
= 4,56 detik
= 1.84 m
k
m

= 1769,99 N/m
= 0,34 kg

17

fteoritis

72,15 rad/s
=

fPengujian =

= 0,22 Hz

b. Menggunakan 2 pegas
t
= 2,92 detik
= 0,88 m
k
m

= (2 x1769,99 )N/m = 3539,98 N/m


= 0,34 kg

fteoritis

102,04 rad/s
=

fPengujian =

= 0,34Hz

c. Menggunakan 3 pegas
t
= 1,27 detik
= 0,372 m
k
m

= (3 x1769.99 )N/m = 5309.97 N/m


= 0.34 kg

fteoritis

124,97 rad/s

18

fPengujian =

= 0,79 Hz

4.2.2 Perhitungan Getaran Bebas Tanpa Redaman Dengan Massa 0,66


kg.
a. Menggunakan 1 pegas
t
= 2,63 detik
= 1,24 m
k
m

= 1769,99 N/m
= 0.66 kg

fteoritis

51,79 rad/s

fPengujian =

= 0,38Hz

b. Menggunakan 2 pegas
t
= 3,41 detik
= 1,64 m
k
m

= (2 x1769,99 )N/m = 3539.98 N/m


= 0.66 kg

fteoritis

73,24 rad/s

fPengujian =

= 0,29Hz

c. Menggunakan 3 pegas

19

= 4,27 detik
= 1,49 m

k
m

= (3 x1769.99 )N/m = 5309.97 N/m


= 0.66 kg

fteoritis

89,70 rad/s

fPengujian =

= 0,23Hz

4.2.3 Perhitungan Getaran Bebas Dengan Redaman Dengan Massa


0,34 kg.
a. Menggunakan 1 pegas
k
= 1769,99 N/m
m
= 0,34 kg
=

72,15 rad/s

X1
X2

= 0,009 m
= 0,005 m

= ln

=2

fd

= ln
=

= 0,5878
= 0,0936

= 2 x 0,0936

= 4,592

= 0,94834 Hz

b. Menggunakan 2 pegas
k
= (1769,99 + 1769,99 )N/m = 3539.98 N/m
m
= 0,34 kg

20

102,04rad/s

X1
X2

= 0,011 m
= 0,007 m

= ln

=2

fd

= ln

= 0,4520
= 0.0720

= 2x 0,0720

= 4,994

0,95699 Hz

c. Menggunakan 3 pegas
k
= (1769,99 + 1769,99 + 1769.99 )N/m = 5309.97 N/m
m
= 0,34 kg
=

124,97 rad/s

X1
X2

= 0,0175 m
= 0,015 m

= ln = ln

= 0,1542

= 0,0245

=2

2 x 0,0245

fd

= 2,086

4.2.4 Perhitungan Getaran Bebas Dengan Redaman Dengan Massa


0,66 kg.
a. Menggunakan 1 pegas
k
= 1769,99 N/m
m
= 0,66 kg

21

51,79 rad/s

X1
X2

= 0,008 m
= 0,004 m

= ln = ln

= 0,6931

= 0,1104

=2

2 x 0,1104

= 7,545

fd

0.94844 Hz

b. Menggunakan 2 pegas
k
= (1769,99 + 1769,99 )N/m = 3539.98 N/m
m
= 0,66 kg
=

73,24rad/s

X1
X2

= 0,011 m
= 0,009 m

= ln = ln

= 0,2007

= 0,0320

=2

2 x 0,0320

= 3,089

fd

0.99983Hz

c. Menggunakan 3 pegas
k
= (1769,99 + 1769,99 + 1769.99 )N/m = 5309.97 N/m
m
= 0,66 kg
=

89,70rad/s

22

X1
X2

= 0,015 m
= 0,014 m

= ln

=2

2 x 0,0110

= 1,301

fd

0.99914 Hz

= ln

= 0,0690
= 0,0110

4.3 PEMBAHASAN
Pada pratikum pertama, yaitu saat percobaan tanpa redamam
terdapat perbedaan nilai frekuensi pribadi antara teoritis dengan hasil
pengujian. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor.
Faktor yang pertama berasal dari penguji itu sendiri, bisa jadi
penguji melakukan kesalahan dalam pengukuran dan pengujian yang
menyebabkan datanya berbeda.
Faktor kedua yaitu kurang kalibrasiya alat ukur yang kami gunakan.
Alat ukur ini sangat menentukan hasil yang didapat, sehingga terjadi
perbedaan antara teoritis dengan pengujian.
Dalam percobaan pertama ini juga diberikan perbedaan jumlah
pegas dan massa yang digunakan.
Dari hasil perhitungan yang dilakukan, terlihat bahwa nilai frekuensi
pribadi sangat berpengaruh dari jumlah pegas (konstantanya) dan juga
massa benda. Dari perhitungan terlihat bahwa frekuensi pribadi berbanding
lurus dengan jumlah pegasnya (konstanta) tetapi berbanding terbalik dengan
massa bendanya.
Pada percobaan yang kedua, yaitu saat percobaan dengan redaman,

nilai Zeta (

juga berpengaruh terhadap jumlah pegas (konstanta) dan

23

massa benda. Zeta (

berbanding lurus dengan jumlah pegas maupun

massa bendanya.

BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Kesimpulan dari pengambilan dan pengolahan data yang penulis
lakukan adalah sebagai berikut:
1. Semua sistem yang memiliki massa dan elastisitas dapat mengalami
getaran bebas atau getaran yang terjadi tanpa rangsangan dari luar.
2. Getaran yang terjadi pada suatu sistem dapat diperkecil ataudiatasi
dengan menambahkan sebuah redaman sehinggadapat mengurangi
amplitudo terhadap rentan waktu. Sepertihalnya dalam suspensi sebuah
kendaraan.
3. Getaran ada dua jenis, getaran bebas dan getaran paksa.
4. Getaran bebas terjadi bila sistem mekanis dimulai dengan gaya awal,
lalu dibiarkan bergetar secara bebas.
5. Nilai frekuensi pribadi berbanding lurus dengan kekakuan
pegasnya.Semakin besar harga kekakuan pegas maka semakin besar
pula nilai frekuensi pribadinya.

24

6. Nilai zeta ( ) berbanding lurus dengan kekakuan pegas maupun


dengan massa yang digunakan.
7. Nilai frekuensi pribadi berbanding terbalik dengan nilai massa yang
digunakan. Semakin berat massanya maka harga frekuensi pribadi akan
semakin kecil.
8. Jika semakin jauh dari tumpuan maka getaran pegas yang dihasilkan
akan semakin besar.
9. Semakin banyak gelombang yang dihasilkan , maka waktu yang
dibutuhkan semakin sedikit dan frekuensinya juga akan semakin kecil
nilanya.

5.2 SARAN
Setelah praktikum ini dilaksanakan, penulis memberikan beberapa
saran, yaitu :
1. Dalam pengujian getaran sebaiknya lebih diperhatikan lagi antara
waktu pelepasan massa yang ditarik dengan menjalankan kertas harus
serempak sehingga diperoleh hasil yang bagus.
2. Alat pengujian sebaiknya dirancang ulang kembali karena masih
terdapat kekurangan,seperti tepat penggulungan kertas yang terlalu
kecil,dan gesekan antara alur pembawa massa dengan rumahnya agar
dapat diperkecil sehingga memaksimalkan percobaan.
3. Alat ukur getaran sebaiknya dikalibrasi, sehingga hasil pengukuran
yang didapat valid.
4. Kertas pencatat sebaiknya disediakan lebih banyak, karena akan
dilakukan banyak percobaan.

25

26

DAFTAR PUSTAKA
William T. Thomson.1998.Theori Of Vibration With Application Practice .Hall
Int: London
Team Asisten LKM .2004. Panduan Pratikum Fenomena

dasar Mesin Bid.

Konstruksi Mesin Dan Perancangan.Jurusan Teknik Mesin FT-UNRI : Pekanbaru


Nazaruddin.,Muftil Badri.2012.Panduan Praktikum Fenomena Dasar Mesin.
william T. Thomson Teori getaran dengan penerapan

Anda mungkin juga menyukai